You are on page 1of 5

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI

ANALISA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF


PENYAKIT HEPATITIS A

DISUSUN OLEH :
FAUZI TSANIFIANDI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN 2016
ANALISA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
PENYAKIT HEPATITIS A

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, sektor kesehatan Indonesia sedang dalam kondisi yang sangat
memprihatinkan. Munculnya bermacam-macam penyakit dan ditambah munculnya
penyakit baru yang sulit ditangani atau bahkan belum ada cara untuk dapat
menyembuhkannya. Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu munculnya berbagai
penyakit ini. Semua itu tergantung pada manusia yang peka dan kondisi lingkungan
yang sesuai bagi kehidupan mikroorganisme penyebab penyakit. Mikroorganisme yang
memiliki siklus hidup sederhana penyebarannya akan lebih luas bila dibandingkan
dengan yang siklusnya sangat kompleks, misalnya selain manusia juga memerlukan
hewan untuk melanjutkan hidupnya. Kebersihan lingkungan hidup, sanitasi, dan
higiene perorangan yang buruk serta kemiskinan merupakan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan meningkatnya penyebaran penyakit.
Jenis penyakit yang sering melanda Indonesia adalah penyakit menular. Penyakit
menular adalah penyakit yang ditularkan melalui berbagai media. Penyakit jenis ini
merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir seluruh negara berkembang
karena angka kesakitan dan kematian yang relatif tinggi dalam waktu yang relatif
singkat. Penelitian epidemiologi yang banyak dilakukan di Indonesia menunjukan
bahwa penyakit menular masih merupakan penyebab kematian yang penting di
Indonesia. Penyakit menular merupakan hasil perpaduan berbagai faktor yang saling
mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu lingkungan agen, penyebab penyakit, dan
pejamu. Ketiga faktor ini merupakan segitiga epidemiologi.

B. KAREKTERISTIK WHAT, WHO, WHERE, WHEN, WHY


1. WHAT
Hepatitis merupakan suatu penyakit yang ditandai peradangan jaringan dan sel-sel
hepar (hati) sehingga kulit dan selaput lendir menjadi kuning (ikterus). Istilah
hepatitis sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Ada pula faktor
penyebab dari penyakit hepatitis ini adalah adanya infeksi virus yang dari tiap tipe
hepatitis, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun,
komplikasi dengan penyakit lainnya, efek samping yang timbulkan dari reaksi
obat-obatan kimia maupun medis.
Penyakit ini berkembang sejak abad ke 5 SM di Babilonia dan seorang tabib
Yunani (460-375). Pada tahun 752, Paus Zaccharias menemukan bentuk – bentuk
dari penyakit kuning yang infeksius dan dapat menular sehingga penyakit tersebut
dinamakan sebagai icterus infectiosa.
Hepatitis merupakan suatu penyakit yang ditandai peradangan jaringan dan sel-sel
hepar (hati) sehingga kulit dan selaput lendir menjadi kuning (ikterus). Istilah
hepatitis sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Ada pula faktor
penyebab dari penyakit hepatitis ini adalah adanya infeksi virus yang dari tiap tipe
hepatitis, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun,
komplikasi dengan penyakit lainnya, efek samping yang timbulkan dari reaksi
obat-obatan kimia maupun medis.
Penyakit hepatitis dapat disebut penyakit kuning. Hal ini di sebabkan karena
adanya gejala yang timbul pada perubahan warna kulit tubuh menjadi kuning,
kuku dan bagian putih bola mata. Peradangan pada sel-sel organ hati sehingga
dapat mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan terjadi kegagalan keoptimalan
kerja dari fungsi hati (liver) yang dapat berakibat pada kematian.
Telah ditemukan berbagai macam virus hepatitis, antara lain hepatitis A, hepatitis
B, hepatitis C, hepatitis D, hepatitis E, hepatitis F, dan hepatitis G. Namun,
prevalensi di Indonesia yang tinggi adalah hepatitis A dan Hepatitis B.

2. WHO
Hepatits A berupa infeksi hati akut. Karena sifat menularnya penyakit ini disebut
juga hepatitis infeksiosa. Insiden tertinggi hepatitis A adalah pada golongan usia
5-14 tahun. Dengan pertambahnya usiagejala penyakit ini biasanya akan semakin
berat. Literatur menyebutkan bahwa kelompok usia dewasa di negara ketiga
cenderung memeiliki kekebalan terhadap hepatitis A. Suatu studi di jakarta
melaporkan bahwa anti virus hepatitis A kadang-kadang di temukan pada bayi
baru lahir dan pada 20% bayi. Angka prevalensi terus meningkat pada usia 20
tahun. Di negara maju, 20% orang dewasa muda memiliki bukti serologis terhadap
infeksi sebelumnya, insiden dan meningkat keparahan meningkat sesuai usia.

3. WHERE
Hepatitis A merupakan penyakit global pada manusia yang prevalensinya terutama
di negara berkembang, seperti di Indonesia. Banyak terjadi di daerah perkotaan
dan mengenai sekelompok orang misalnya keluarga.

4. WHEN
Sejak tahun 1820-1892 lebih dari 50 epidemi hepatitis yang tercatat di Eropa dan
beberapa diantaranya mungkin disebabkan oleh virus hepatitis A yang terjadi saat
peperangan.
Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama hepatitis infectiosa untuk bentuk
penyakit kuning menular tersebut. Tahun 1923 Blummer telah berhasil membuat
suatu ringkasan yang sempurna mengenai penyakit ini berdasarkan analisa 63
letupan epidemic jaundice yang terjadi di amerika Serikat antara 1912 – 1923.
Observasi berikutnya menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus
hepatitis yaitu infectious hepatitis dan serum hepatitis.
Meskipun beberapa kejadian penyakit kuning yang terjadi sejak zaman
Hippocrates sangat mungkin disebabkan oleh virus hepatitis, namun baru tahun
1960 terbukti ketika ditemukan hepatitis B dan kemudian hepatitis A.
Pada tahun 1950 – 1970 pola sereoepidemiologi penyakit ini diteliti
oleh Murray,Krugman dan kawan – kawan yangb menuntun kita kearah
pencegahan. Tahun 1973 Feinstone SM dkk, mnemukan virus hepatitis A dengan
pemeriksaan immune electronmicroscope pada specimen tinja dan selanjutnya
dikembangkan berbagai cara pemeriksaan “immunoassay” yang sangat sensitive
untuk mendeteksi antigen dan antibody hepatitis virus A.
Tahun 1979 Provost dan Hilleman berhasil membiakkan virus hepatitis A dalam
kultur sel. Replikasi dapat terjadi dalam sel epitel usus dan epitel hati. Virus
hepatitis A ditemukan di tinja berasal dari empedu dan epitel usus.

5. WHY
Hepatitis A merupakan salah satu penyakit menular yang tidak sebahaya hepatits
B. Namun, berdasarkan teori peradangan hati yang di sebabkan oleh virus hepatitis
ini merupakan masalah kesehatan Indonesia yang sering melanda dengan status
Kejadian Luar Biasa. Penyakit ini merupakan endemis pada negara-negara dengan
higiene dan sanitasi yang di bawah standar.’
C. KARAKTERISTIK TIME, PLACE, PERSON
1. TIME
Sejak tahun 1820-1892 lebih dari 50 epidemi hepatitis yang tercatat di Eropa dan
beberapa diantaranya mungkin disebabkan oleh virus hepatitis A yang terjadi saat
peperangan.
Pada tahun 1912 Cockayne memberikan nama hepatitis infectiosa untuk bentuk
penyakit kuning menular tersebut. Tahun 1923 Blummer telah berhasil membuat
suatu ringkasan yang sempurna mengenai penyakit ini berdasarkan analisa 63
letupan epidemic jaundice yang terjadi di amerika Serikat antara 1912 – 1923.
Observasi berikutnya menyatakan terdapat eksistensi dua bentuk utama virus
hepatitis yaitu infectious hepatitis dan serum hepatitis.
Meskipun beberapa kejadian penyakit kuning yang terjadi sejak zaman
Hippocrates sangat mungkin disebabkan oleh virus hepatitis, namun baru tahun
1960 terbukti ketika ditemukan hepatitis B dan kemudian hepatitis A.
Pada tahun 1950 – 1970 pola sereoepidemiologi penyakit ini diteliti
oleh Murray,Krugman dan kawan – kawan yangb menuntun kita kearah
pencegahan. Tahun 1973 Feinstone SM dkk, mnemukan virus hepatitis A dengan
pemeriksaan immune electronmicroscope pada specimen tinja dan selanjutnya
dikembangkan berbagai cara pemeriksaan “immunoassay” yang sangat sensitive
untuk mendeteksi antigen dan antibody hepatitis virus A.
Tahun 1979 Provost dan Hilleman berhasil membiakkan virus hepatitis A dalam
kultur sel. Replikasi dapat terjadi dalam sel epitel usus dan epitel hati. Virus
hepatitis A ditemukan di tinja berasal dari empedu dan epitel usus.

2. PLACE
Hepatitis A merupakan penyakit global pada manusia yang prevalensinya terutama
di negara berkembang, seperti di Indonesia. Banyak terjadi di daerah perkotaan
dan mengenai sekelompok orang misalnya keluarga.

3. PERSON
Hepatits A berupa infeksi hati akut. Karena sifat menularnya penyakit ini disebut
juga hepatitis infeksiosa. Insiden tertinggi hepatitis A adalah pada golongan usia
5-14 tahun. Dengan pertambahnya usiagejala penyakit ini biasanya akan semakin
berat. Literatur menyebutkan bahwa kelompok usia dewasa di negara ketiga
cenderung memeiliki kekebalan terhadap hepatitis A. Suatu studi di jakarta
melaporkan bahwa anti virus hepatitis A kadang-kadang di temukan pada bayi
baru lahir dan pada 20% bayi. Angka prevalensi terus meningkat pada usia 20
tahun. Di negara maju, 20% orang dewasa muda memiliki bukti serologis terhadap
infeksi sebelumnya, insiden dan meningkat keparahan meningkat sesuai usia.

D. KARAKTERISTIK MODEL, HOST, AGEN, ENVIRONMENT


1. HOST
Hepatits A berupa infeksi hati akut. Karena sifat menularnya penyakit ini disebut
juga hepatitis infeksiosa. Insiden tertinggi hepatitis A adalah pada golongan usia 5-
14 tahun. Dengan pertambahnya usiagejala penyakit ini biasanya akan semakin
berat. Literatur menyebutkan bahwa kelompok usia dewasa di negara ketiga
cenderung memeiliki kekebalan terhadap hepatitis A. Suatu studi di jakarta
melaporkan bahwa anti virus hepatitis A kadang-kadang di temukan pada bayi baru
lahir dan pada 20% bayi. Angka prevalensi terus meningkat pada usia 20 tahun. Di
negara maju, 20% orang dewasa muda memiliki bukti serologis terhadap infeksi
sebelumnya, insiden dan meningkat keparahan meningkat sesuai usia

2. AGEN
Hepatitis merupakan suatu penyakit yang ditandai peradangan jaringan dan sel-sel
hepar (hati) sehingga kulit dan selaput lendir menjadi kuning (ikterus). Istilah
hepatitis sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Ada pula faktor
penyebab dari penyakit hepatitis ini adalah adanya infeksi virus yang dari tiap tipe
hepatitis, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun,
komplikasi dengan penyakit lainnya, efek samping yang timbulkan dari reaksi
obat-obatan kimia maupun medis.
Penyakit ini berkembang sejak abad ke 5 SM di Babilonia dan seorang tabib
Yunani (460-375). Pada tahun 752, Paus Zaccharias menemukan bentuk – bentuk
dari penyakit kuning yang infeksius dan dapat menular sehingga penyakit tersebut
dinamakan sebagai icterus infectiosa.

3. ENVIRONMENT
Hepatitis A merupakan penyakit global pada manusia yang prevalensinya terutama
di negara berkembang, seperti di Indonesia. Banyak terjadi di daerah perkotaan dan
mengenai sekelompok orang misalnya keluarga.
Hepatitis merupakan suatu penyakit yang ditandai peradangan jaringan dan sel-sel
hepar (hati) sehingga kulit dan selaput lendir menjadi kuning (ikterus). Istilah
hepatitis sendiri dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Ada pula faktor
penyebab dari penyakit hepatitis ini adalah adanya infeksi virus yang dari tiap tipe
hepatitis, gangguan metabolisme, konsumsi alkohol, penyakit autoimun,
komplikasi dengan penyakit lainnya, efek samping yang timbulkan dari reaksi
obat-obatan kimia maupun medis.
Penyakit hepatitis dapat disebut penyakit kuning. Hal ini di sebabkan karena
adanya gejala yang timbul pada perubahan warna kulit tubuh menjadi kuning, kuku
dan bagian putih bola mata. Peradangan pada sel-sel organ hati sehingga dapat
mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan terjadi kegagalan keoptimalan kerja dari
fungsi hati (liver) yang dapat berakibat pada kematian.

You might also like