Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
6. Cara mendiagnosis?
Jawab:
1. Anamnesis
2. Pemeriksan fisik
Pada kasus ini didapatkan:
Leher : JVP 5+0 cmH20
Cor : Murmur holosistolik di ICS 3 linea
parasternalis sinistra grade 3/6.
3. Pemeriksaan penunjang
Pada kasus ini didapatkan:
Foto rongent thoraks: kesan kardiomegali dengan
peningkatan corakan vaskular paru.
EKG: kesan hipertrofi ventrikel kiri.
Jadi, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan diatas
dapat disimpulkan bahwa si Arya mengalami VSD.
8. Pemeriksaan tambahan?
Jawab:
Pemeriksaan tambahan yang bisa dilakukan adalah
Echocardiografi, tujuan pemeriksaan ini untuk menentukan
lokasi defect, besar defect dan menentukan perbedaan tekanan
antara ventrikel kiri maupun kanan.
Kateterisasi, tujuan pemeriksaan ini untuk mengukur
tekanan dan saturasi oksigen dan tekanan darah jantung dengan
cara memasukan kawat tipis ke dalam pembuluh darah.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan melalui jantung kanan atau jantung
kiri:
Jantung kanan
kateter→v . femoralis atau v.saphena magna→v.cava
inferior→atrium kanan→ventrikel kanan→truncus pulmonalis
9. WD?
Jawab:
Ventricular Septal Defect (VSD)
10. Etiologi?
Jawab:
Faktor prenatal yang mungkin berhubungan dengan VSD:
Rubella atau infeksi virus lainnya pada ibu hamil
Gizi i bu hamil yang buruk
Ibu yang alkoholik
Usia ibu diatas 40 tahun
Ibu menderita diabetes.
11. Epidemiologi?
Jawab:
VSD adalah kelainan tersering pada penyakit jantung bawaan,
yaitu sekitar 30-60% kasus pada 2-6 per 10.000 kelahiran. VSD
lebih sering terjadi pada bayi prematur dan pada BBLR, dengan
insidensi setinggi 7,06 per 1000 kelahiran prematur hidup.
Hipertrofi LV dan
kardiomegali
13. Tatalaksana?
Jawab:
Ukuran VSD kecil
Pada pasien dengan ukuran VSD kecil, orang tua harus
diyakinkan mengenai lesi jantung yang relatif “jinak”
(tidak menbahayakan), dan anak tetap diperlakukan
sebagaimana normal (tidak ada batasan aktivitas).
Perbaikan secara bedah tidak mutlak disarankan.
Untuk pengobatan medikamentosa:
VSD yang kecil tanpa gejala tidak perlu diberi terapi. Pada
kejadian gagal jantung, dapat diberikan diuretik misalnya
furosemid 1-2 mg/kgBB/hari, vasodilator misalnya
14. Komplikasi?
Jawab:
1. Hipertensi pulmonal
2. Endokarditis infektif
3. Gagal jantung kongestif
4. Pneumonia
5. Sindrom Eisenmenger.
16. KDU?
Jawab:
Tingkat Kemampuan 2
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaanpemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter
(misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray).
Dokter mampu merujuk pasien secepatnya ke spesialis yang
relevan dan mampu menindaklanjuti sesudahnya.
2.3.4 Hipotesis
Arya, laki-laki, 6 tahum mengalami batuk pilek dikarenakan
menderita Patent Ductus Arteriosus disebabkan Ductus
Arteriosus tidak menutup ketika lahir.
Arya, laki-laki 6 tahun pertumbuhan melambat karena
mengalami kelainan jantung bawaan asianotik.
Kelainan penutupan
septum
interventrikular
Defect
interventricular
Vol.darah ke
Pirau dari LV RV Murmur
a.pulmo meningkat
saat sistolik holosistolik
Edema
Aliran balik ke jantung (v.pulmo Cὁ turun
paru
meningkat)
Kerentanan Pertumbuhan
Vol.darah LA
terhadap infeksi Hipoperfusi O2 dan terganggu
meningkat
meningkat nutrisi ke sel.sel
Cepat lelah
Vol.darah LV
meningkat
Batuk pilek berulang
Hipertrofi VK,
kardiomegali