You are on page 1of 4

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN WAHAM

A. Definisi
Waham adalah keyakinan yang tidak berdasarkanan realitas, akan tetapi di pertahan oleh
pasien.

B. Jenis-jenis Waham
1. Waham Kebesaran
Penderita merasa dirinya orang besar, berpangkat tinggi, orang yang pandai sekali
dan orang kaya.
2. Waham Dosa
Timbul perasaan bersalah yang luar biasa dan merasakan suatu dosa yang besar.
Penderita percaya sudah selayaknya ia di hokum berat.
3. Waham Kejaran
Individu merasa dirinya senantiasa di kejar-kejar oleh orang lain atau kelompok yang
bermaksud jahat padanya.
4. Waham Curiga
Individu merasa selalu disindir oleh orang-orang sekitarnya. Individu curiga terhadap
sekitarnya. Biasanya individu yang mempunyai waham ini mencari-cari hubungan
antara dirinya dengan orang lain di sekitarnya, yang bermaksud menyindirnya atau
menuduh hal-hal yang tidak senonoh terhadap dirinya.
Dalam bentuk yang ringan, kita di kenal “Ideas of referene” yaitu ide atau perasaan
bahwa peristiwa tertentu dan perbuatan-perbuatan tertentu dari orang lain (senyuman,
gerak – gerik tangan, nyanyian dan sebagainya) mempunyai hubungan dengan
dirinya.
5. Waham Cemburu
Selalu cemburu pada orang lain.
6. Waham Somatik atau Hipokondria
Keyakinan tentang berbagai penyakit yang berada dalam tubuhnya seperti ususnya
yang membusuk dan otak yang mencair.
7. Waham Keagamaan
Waham yang keyakinan dan pembicaraan selalu tentang agama.
8. Waham Nihilistik
Keyakinan bahwa dunia ni sudah hancur atau dirinya sendiri sudah meninggal.
9. Waham Pengaruh
Yaitu pikiran, emosi dan perbuatannya diawasai atau di pengaruhi oleh orang atau
kekuatan.

C. Rentang Respon

D. Proses Terjadinya Masalah


a. Faktor Predisposisi
1) Faktor Perkembangan
Hambatan perkembangan akan menganggu hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansiatas yang berakhir
dengan gangguan persepsi, pasien menekankan perasaannya sehingga
pematangan fungsi intelektual dan emsi tida efektif.
2) Faktor Sosial Budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan
timbulnya waham.
3) Faktor Psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda bertentangan dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengikaran terhadap
kenyataan.
4) Faktor Biologis
Waham di yakini terjadi karena adanya atrofio otak, pembesaran ventrikel
di otak atau perubahan pada sel kortikal dan lindik.
5) Faktor Genetik

b. Faktor Presipitasi
1) Faktor Sosial Budaya
Waham dapat di picu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti
atau diasingkan dari kelompok.
2) Faktor Biokimia
Dopamine, norepinepin, dan zat halusinogen lainnya di duga dapat
menjadi penyebab waham pada seseorang.
3) Faktor Psikologis
Kecemasan yang memanjang dan kertabatasannya kemampuan untuk
mengatasi masalah sehingga pasien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan.

c. Tanda dan Gejala


1) Pasien mengungkapkan sesuatu yang di yakininya (tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
2) Pasien tampak tidak mempunyai orang lain.
3) Curiga.
4) Bermusuhan.
5) Merusak (diri, orang lain dan lingkungan).
6) Takut, sangat waspada.
7) Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8) Ekspresi wajah tegang
9) Mudah tersinggung (Azis R dkk, 2003).

d. Akibat
Akibat dari waham pasien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang di
tandai dengan pikiran tidak realitas, flight of ideas, kehilangan asocial,
pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat lain
yang di timbulkannya adalah beresiko mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.

E. Mekanisme Koping
Berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkin terlihat eksetrik dana aneh,
tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan terhadap orang lain. Pasien biasa cerdik
ketika di lakukan pemeriksaan sehingga dapat manipulasi data selain itu perasaan hatinya
kosisten dengan isi waham.

F. Penatalaksanaan
Terapi yang diterima oleh pasien ECT terapi antara lain seperti terapi psikomotor, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi, terapi lingkungan.
Rehabilitas sewajbagai suatu refungsionalisasi dan perkembangan pasien supaya dapat
melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

G. Pohon Masalah

H. Diagnose Keperawatan

You might also like