You are on page 1of 30

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Biodata

1) Identitas Klien

a) Nama : Tn. “N”

b) Umur : 43 Tahun

c) Jenis Kelamin : Laki-laki

d) Alamat : Gowa

e) Agama : Islam

f) Status Perkawin : Kawin

g) Pekerjaan :-

h) No.R.M : 749729

i) Tanggal masuk RS : 26-10-2018

j) Tanggal Pengkajian : 29-10-2018

k) Diagnosa Medis : Batu Ureter

2) Penanggung jawab

a) Nama : Tn. “S”

b) Umur : 37 Tahun

c) Jenis Kelamin : Laki-laki

d) Pekerjaan :-

e) Hubungan dengan klien : Anak


b. Keluhan Utama : Nyeri pada kandung kemih

c. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan sekarang

P : Klien mengeluh nyeri kandung kemih dan punggung, klien


mengatakan penyebab nyeri dikarenakan post op, ekspresi klien
tampak meringis.
Q : Klien mengatakan nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk.
R : Klien mengatakan nyeri pada daerah post operasi dan hanya
terasa pada daerah post operasi.
S : Nyeri sedang dengan skala 5 (0-10).
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul.
Pada saat pengkajian klien telah selesai Post Op dengan tingkat
kesadaran Compomentis 15 (E4M6V5)
2) Riwayat kesehatan masa lalu

Sebelumnya pernah dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo

Makassar dengan post op URS bilateral+EKL bilateral+insersi

OJ stent bilateral pada tanggal 4 desember 2017 .


3) Riwayat kesehatan keluarga

X X X X

X 43

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

X : meninggal

: klien

Adapun keterangan dari 3 generasi diatas adalah :

a) Kakek dan nenek klien meninggal dengan penyakit yang


tidak diketahui
b) Ayah dan ibu klien meninggal dengan penyakit yang tidak
diketahui
c) Klien berada pada generasi ketiga
d. Riwayat Psikososial
1) Status emosi
Klien dapat mengontrol emosinya dan tidak cepat tersinggung.

2) Kecemasan klien

Klien cemas akan penyakitnya dan memikirkan tentang keluarga

di rumah

3) Pola konsep

a) Identitas diri

Sebelum dirawat di rumah sakit klien berperan sebagai kepala

rumah tangga.

b) Ideal diri

Klien berharap dapat segera sembuh dari penyakitnya dan

pulang ke rumah berkumpul dengan keluarganya serta dapat

melaksanakan perannya.

c) Harga diri

Klien merasa mendapat perhatian dari keluarga dan perawat.

d) Citra tubuh

Klien menerima dengan ikhlas keadaannya saat ini

4) Pola kognitif

Klien selalu memikirkan tentang penyakitnya dan berharap dapat

segera keluar dari rumah sakit serta dapat beraktifitas seperti

biasa.
5) Pola koping

Klien menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, terutama

masalah kesembuhan penyakitnya dan dalam pengambilan

keputusan klien dibantu oleh keluarga.

6) Pola interaksi

Klien berinteraksi sangat baik dengan dokter, perawat dan pasien

saat klien dirawat.

e. Riwayat spiritual

1) Ketaatan klien beribadah


Klien mengatakan setelah sakit tidak pernah shalat lima waktu.

2) Dukungan keluarga klien


Keluarga klien memberi dukungan dan motivasi kepada klien
bahwa ia dapat sembuh

f. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : lemah

Kesadaran : Composmentis

Tanda – Tanda Vital

a) Tekanan darah : 120/90 mmHg


b) Nadi : 80x/menit
c) Pernafasan : 20 x /menit
d) Suhu : 36oC
2) Sistem pernafasan

a) Hidung
Inspeksi :- Posisi hidung simetris kiri dan kanan

- Tidak ada pernafasan cuping hidung


- Tidak ada sekret yang menghalangi penciuman

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada daerah nasal

b) Leher
Inspeksi : tidak ada benjolan pada leher

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

c) Dada

Inspeksi : Bentuk dada simetris kanan kiri

Pergerakan dada mengikuti irama nafas

Palpasi : - Tidak ada nyeri tekan

Perkusi : Terdengar bunyi sonor

Auskultasi : bunyi nafas vesikuler

3) Sistem Perkemihan
- Terpasang spulling kateter
- Warna urine kuning kemerahan
4) Sistem kadiovaskuler
Inspeksi : - Konjungtiva tidak anemia, tidak sianosis
Palpasi : - Arteri carotis teraba kuat
Auskultasi : - S1 Lup : terletak di ICS 4 dan 5 kiri (area
trikuspidalis dan
- S2 Dup : terletak di ICS 1 dan 2 kiri
(pulmunal), kanan (aorta)
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
5) Sistem pencernaan
a) Mulut
Inspeksi : Tidak stomatitis

Gigi lengkap dan terdapat karies gigi


b) Abdomen
Inspeksi : Ada pembesaran pada perut

Auskultasi : peristaltik usus 8x/menit

Palpasi : Ada nyeri tekan

Perkusi : terdengar bunyi timpani

6) Sistem Indra
a) Mata
Inspeksi : tidak ada udema pada kelopak mata
Sklera tidak ikterik
Palpasi : tidak ada nyeri tekan

b) Hidung
Inspeksi : lubang hidung simetris kanan dan kiri

Tidak ada pernapasan cuping hidung

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

c) Telinga
Inspeksi : telinga simetris kanan dan kiri

Tidak ada serumen pada telinga

Palpasi : tidak ada nyeri tekan

7) Sistem saraf
a) Fungsi cerebral
(1) Status mental

(a) Orientasi : dapat mengenal lingkungan

(b) Daya ingat : klien dapat mengingat peristiwa sebelum


masuk di RS
(c) Klein dapat bicara dengan baik.

(2) Kesadaran

(a) Tingkat kesadaran : Composmentis

b) Fungsi Cranial
N.1 (olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
N.2 (optikus) : klien dapat melihat dengan lapang pandang
180
N.3 (okulomotorius) : reflex pupil terhadap cahaya mengecil
N.4 (trochlearis) : pergerakan bola mata dapat ke atas dan
kebawah
N.5 (trigeminus) : klien dapat merasakan sentuhan halus tanpa
melihatnya
N.6 (abducens) : klien dapat mengikuti objek dengan
menggerakkan bola mata
N.7 (facialis) : klien dapat merasakan pahit dan manis
N.8 (acusticus) : klien tidak dapat mendengar dengan baik
N.9 (glosoparingeal) : klien dapat menelan dengan baik
N.10 (vagus) : klien dapat mengunyah
N.11 (accepsorius ) : klien tidak dapat menggerakkan tungkai
bagian bawah
N.12 (hypoglosus ) : pergerakan lidah baik
c) Fungsi motorik
Ekstremitas atas
Inspeksi : tidak ada udema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Ekstremitas bawah
Inspeksi : tampak udema
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
5 5
d) Fungsi sensorik
Klien dapat membedakan suhu dingin dan panas

e) Fungsi serebellum : klien tidak mampu berdiri sendiri

8) Sistem musculoskeletal
a) Kepala
Inspeksi : bentuk kepala mesochepal, tidak ada
massa, rambut beruban

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, rambut berminyak

b) Vertebra
Inspeksi : tidak ada kelainan tulang belakang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada tulang belakang
c) Lutut
Inspeksi : Tidak udema

d) Kaki
(1) Tampak udema

(2) Kemampuan berjalan tidak didentifikasi

e) Tangan
Inspeksi : tidak ada odema, terpasang infus pada
tangan sebelah kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9) Sistem Integumen
a) Kulit
Inspeksi : Warna coklat tua, Kulit nampak kotor

b) Kuku
Inspeksi : Kuku pendek dan kotor
10) Sistem perkemihan
Inspeksi : urine bercampur dengan darah, nyeri saat BAK
11) Sistem reproduksi
Inspeksi : terpasang kateter
12) Sistem immune
a) Tidak ada alergi (cuaca, debu, bulu binatang, zat kimia)

g. Aktivitas sehari – hari


1) Nutrisi

No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Selera makan Baik Porsi makan tidak habis (1/2
2. Menu makan Nasi, ikan dan sayur porsi)
3. Frekuensi makan 3 x sehari Bubur, ikan, sayur & buah
4. Makanan yang disukai Semua makanan disukai 3 x sehari porsi tidak dihabiskan
5. Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
6. Pembatasan pola makan Tidak ada Tidak ada
7. Cara makan Mandiri Tidak ada
Dibantu oleh keluarga

2) Cairan
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih + kopi Air putih
2. Frekuensi minum 4-7 gelas/ hari 3 gelas / hari
3. Kebutuhan cairan ± 1500 – 2500 cc ± 1500 – 2500 cc
4. Cara pemenuhan oral Oral

3) Eliminasi BAB
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Tempat pembuangan WC WC
1. Frekuensi BAB 3 x hari jarang
2. Konsistensi Lembek lembek
3. Kesulitan Tidak ada ada
4. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada

4) Eliminasi BAK
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat pembuangan WC Urinal bag
2. Frekuensi BAK 5-6 x/ hari 4-5 x/ hari
3. Warna Kuning muda bercampur Kuning muda
darah bercampur darah
4. Kesulitan Ada Ada

5) Istirahat tidur
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur :
- Siang 14.00 – 16.00 14.00 – 14.30
(tidak nyenyak
- malam 21.00 – 05.00 24.00 – 05.00
(tidak nyenyak)
2. Kebiasaan sebelum tidur Nonton TV Tidak ada
3. Kesulitan tidur Tidak ada Nyeri pada abdomen bawah
4 Pola tidur Siang dan malam Siang dan malam

6) Olah Raga
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program Olah Raga Tidak ada Tidak ada
2. Jenis / frekuensi Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah berolah raga Tidak ada Tidak ada

7) Personal hygiene
No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Frekuensi 2 x sehari Jarang
b. Alat mandi Sabun dan sarung Lap basah
c. Cara melakukan Mandiri Dibantu oleh keluarga
2. Cucu rambut
a. Frekuensi 1 x seminggu Tidak pernah
b. Cara melakukan Pakai shampo Tidak pernah
3. Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x Seminggu Tidak pernah
c. Cara melakukan Pakai gunting kuku Tidak pernah
4. Gosok gigi
a. Frekuensi 2 x sehari Tidak pernah
b. Cara melakukan Mandiri Tidak pernah

8) Aktivitas / mobilitas fisik


No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari – hari Bertani Istirahat ditempat tidur
2. Pengaturan jadwal harian Tidak ada Tidak ada
Penggunaan alat Bantu
3. Kesulitan pergerakan tubuh Tidak ada Tidak ada
4. Tidak Ya

9) Rokok /alkohol dan obat – obatan


No Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Merokok Ya Tidak ada
2. Minum – minuman keras Tidak Tidak ada
Kecanduan kopi
3. Komsumsi obat dari dokter Ya Tidak ada
4. Tidak Ya

h. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Laboratorium
WBC : 9,9
HGB : 13,6
HCL : 41
PLT : 301
GDS : 125
Ur/cr :46/2,10
USG abdomen : Hidronephroureter sinistis, hidronephrosis dext2,
terpasan DJ stent bilateral.
Foto abdomen : - Terpasang DJ Stent bilateral
- Tidak tampak batu radioopak
i. Terapi pengobatan
- IVFD RL 20 Tpm
- Ceftriaxone 1gr/12jam/IV
- Metamizole1gr/8jam/IV
- Ranitidine 1 amp/8jam/IV
- As. Tranexamat 50mg/8jam/IV
DATA FOKUS

Nama pasien : Tn.”N”

NO. RM : 749729

Ruang Rawat : Urologi

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

 Klien mengeluh nyeri kandung - Wajah klien tampak meringis


kemih dan punggung, klien dan berteriak.
mengatakan penyebab nyeri - Nyeri sedang dengan skala 5 (0-
dikarenakan post op, ekspresi 10) NRS
klien tampak meringis. - Terpasang kateter untuk
 Klien mengatakan nyeri terasa membantu klien BAK.
seperti ditusuk-tusuk. - Urine klien bercampur darah
 Klien mengatakan nyeri pada - TTV :
daerah post operasi dan hanya TD : 120/90mmHg
terasa pada daerah post operasi. N : 76x/mnt

 Klien mengatakan nyeri hilang P : 22x/mnt

timbul dan nyeri pada saat S : 36o


 Vol urine 24 jam : 600-700 ml
BAK.
 Urine tampak berwarna merah
ANALISA DATA

Nama pasien : Tn.”N”

NO. RM : 749729

Ruang Rawat : Urologi

Data Etiologi Masalah

DS : faktor predisposisi Gangguan pola


(merokok, zat pemanis
- Klien mengatakan eliminasi : BAK
buatan, infeksi fisis)
susah BAK dan

tidak lancar
Sel tumor
- Klien mengatakan
Invasi ke bladder
nyeri saat BAK

DO :
Ca Buli-buli
- Terpasang kateter
Hematuria
untuk membantu

klien BAK
Retensio urine
- warna urine :
Disuria
kuning kemerahan

- vol urine :
Gangguan Pola Eliminasi
(BAK)
DS : Ca Buli-buli Nyeri

- Klien mengeluh
Pengeluaran Mediator kimia
pada bagian bawah (bradikinin, histamin,
prostaglandin)
abdomen

DO : Merangsang nociceptor

- Wajah klien
Medulla Spinalis
tampak meringis

dan berteriak Cortex Cerebri

Nyeri
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.”N”

NO. RM : 592758

Ruang Rawat : Urologi

NO Diagnosa Keperawatan Tanggal ditemukan Tanggal teratasi

1 Gangguan perfusi 11-02-2013


jaringan : perifer,
kandung kemih
berhubungan dengan
kanker kandung kemih
atau efek radioterapi.

2 Gangguan pola eliminasi 11-02 – 2013


BAK berhubungan
dengan tumor kandung
kemih atau ca buli dan
reseksi intravesika atau
kemoterapi.

3 Nyeri (akut) 11-02 – 2013


berhubungan dengan
proses penyakit
(penekanan/kerusakan
jaringan syaraf, infiltrasi
sistem suplay syaraf,
obstruksi jalur syaraf,
inflamasi), efek samping
therapi kanker ditandai
dengan klien mengatakan
nyeri, klien sulit tidur,
tidak mampu
memusatkan perhatian,
ekspresi nyeri,
kelemahan.

4 Gangguan pola tidur 11-02 – 2013


berhubungan dengan
proses penyakit dan
nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.”N”

NO. RM : 749729

Ruang Rawat : Urologi

Dx dan Data
No Tujuan Intervensi Rasional
Penunjang
1 Gangguan perfusi Hematuri hilang 1. Ajarkan pasien memonitor Hematuri bisa tejadi pada
jaringan : perifer, dengan kriteria tidak urinenya dan segera lapor pasien dengan ca buli dan
kandung kemih ada darah dalam urine dokter atau perawat jika setelah TUR serta kemoterapi
berhubungan dengan pada urinalisis atau terjadi perdarahan yang intravesikal.
kanker kandung kemih secara visual. berlebihan.
atau efek radioterapi.
DS : 2. Ajarkan untuk membedakan Urine warna pink terjadi setelah
- klien mengatakan urin yang mengandung kemoterapi atau reseksi, darah
urinenya berwarna darah yaitu berwarna pink merah terang indikasi
merah dan darah segar yang perdarahan yang berlebihan.
DO : berwarna merah terang.
- urine tampak
berwarna merah 3. Persiapkan pasien untuk Sistogram untuk mendeteksi
- urine klien dilakukan sistogram. refluks vesika ureter.
bercampur darah
4. Monitor pasien setelah Larutan formalin 1-10%
dilakukan tindakan seperti dipersiapkan dari gas formalin
hematuri, urine, Hb, Ht, dan 37 % dalam air steril.
tanda vital, persiapkan
pasien untuk pemberian
formalin 1-10 % secara
intravesikal dibawah
anastesi umum atau regional.
2 Gangguan pola eliminasi Pola eliminasi BAK 1. Jelaskan pada pasien bahwa Tumor kandung kemih
BAK berhubungan kembali normal atau urgensi atau frekuensi menyebabkan iritasi dinding
dengan tumor kandung pasien disebabkan oleh tumor vesika sehingga terjadi frekuensi
kemih atau ca buli dan mempertahankan pola kandung kemih. dan urgensi serta inkontinensia.
reseksi intravesika atau BAK secara teratur,
kemoterapi. kandung kemih kosong 2. Anjurkan pasien Cairan menghilangkan gejala
DS : dengan kriteria tidak mempertahankan intake iritasi dengan mengeluarkan
- Klien mengatakan ada nyeri iritasi saat cairan yang adekuat (1500 sedimen/endapan dari kandung
susah BAK dan BAK. ml). kemih dan mengurangi
tidak lancar bakteriuria
- Klien mengatakan
nyeri saat BAK
DO : 3. Ajarkan pasien untuk BAK Jadwal waktu BAK digunakan
sesuai jadwal (+ 2) jam. atau tanpa pengobatan
Terpasang kateter untuk antispasmodik untuk
membantu klien BAK mengosongkan kandung kemih
sebelum volume kandung kemih
mencapai ambang batas.
3 Nyeri (akut) - Klien mampu 1. Kaji nyeri : karakteristik, Memberikan informasi yang
berhubungan dengan intensitas, lamanya dan diperlukan untuk merencanakan
mengontrol rasa
proses penyakit faktor yang mempengaruhi asuhan.
(penekanan/kerusakan nyeri melalui dan menghilangkannya.
jaringan syaraf, infiltrasi
sistem suplay syaraf, aktivitas 2. Anjurkan pengalihan Untuk meningkatkan
obstruksi jalur syaraf, seperti reposisi dan kenyamanan dengan
- Melaporkan nyeri
inflamasi), efek samping aktivitas menyenangkan mengalihkan perhatian klien
therapi kanker ditandai yang dialaminya seperti mendengarkan dari rasa nyeri.
dengan klien musik atau nonton TV
- Mengikuti program
mengatakan nyeri, klien
sulit tidur, tidak mampu pengobatan 3. Anjurkan tehnik Meningkatkan kontrol diri atas
memusatkan perhatian, penanganan stress (tehnik efek samping dengan
- Mendemontrasikan
ekspresi nyeri, relaksasi, visualisasi, menurunkan stress dan ansietas.
tehnik relaksasi
kelemahan. bimbingan), gembira, dan
DS : berikan sentuhan
- klien mengatakan therapeutik.
nyeri pada bagian
bawah abdomen
DO :
- wajah klien tampak
meringis dan
berteriak
4 Gangguan pola tidur Klien dapat tidur 1. Tentukan kebiasaan tidur Mengkaji perlunya dan
dan perubahan yang terjadi. mengidentifikasi intervensi yang
berhubungan dengan nyenyak dengan
tepat
proses penyakit dan kriteria hasil :
2. Anjurkan kepada keluarga Meningkatkan kenyaman tidur
nyeri. Tidur 6 sampai 8 jam,
klien agar memberikan
DS : beristirahat minimal tempat tidur yang nyaman.
- Klien mengatakan
sesuai kebutuhan.
sulit tidur 3. Anjurkan kepada keluarga Pengubahan posisi mengubah
DO : klien agar memberikan area tekanan dan meningkatkan
- Tidur klien tidak posisi yang nyaman. istirahat
nyenyak dan sering
terjaga 4. ciptakan suasana yang Memberikan situasi kondusif
- Jam tidur : tenang untuk tidur
 siang : 14.00-
14.30 (tidak
nyenyak)
 malam : 24.00-
05.00 (tidak
nyenyak)
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Tn.”N”

NO. RM : 592758

Ruang Rawat : Urologi

TANGGAL KODE DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI


11-02 – 2012 1 15.05 1. Mengajarkan pasien memonitor S : klien dan keluarga mengatakan mengerti atas
urinenya dan segera lapor penjelasan yang diberikan oleh perawat
dokter atau perawat jika terjadi tentang memonitor dan membedakan urine.
perdarahan yang berlebihan. O : klien dan keluarga mau memonitor dan
Hasil : klien mau mengontrol membedakan urine.
urine. Hb klien masih rendah (6,4 g/dl).
A : Masalah belum teratasi
15.15 2. Mengajarkan untuk P : Lanjutkan intervensi 3
membedakan urin yang
mengandung darah yaitu
berwarna pink dan darah segar
yang berwarna merah terang.
Hasil : klien dan keluarga
mengerti dan bisa membedakan
urine
3. Memonitor pasien setelah
dilakukan tindakan seperti
hematuri, urine, Hb, Ht, dan
tanda vital, persiapkan pasien
untuk pemberian formalin 1-10
% secara intravesikal dibawah
anastesi umum atau regional.
Hasil : Hb = 7,4

2 13.30 1. Menjelaskan pada pasien bahwa S : klien mengeluh sulit BAK dan nyeri saat BAK
urgensi atau frekuensi
disebabkan oleh tumor kandung O : Urine bercampur darah
kemih.
Hasil : klien mengerti bahwa A : masalah belum teratasi
sulit BAK disebabkan oleh
tumor kandung kemih P : lanjutkan intervensi 2, 3
13. 40 2. Menganjurkan pasien
mempertahankan intake cairan
yang adekuat (1500 ml).
Hasil : klien mengerti anjuran
perawat
13.45 3. Mengajarkan pasien untuk
BAK sesuai jadwal (+ 2) jam.
Hasil : pasien mengerti dengan
jadwal BAK yang diajarkan
3 13.50 1. Mengkaji nyeri : karakteristik, S : klien mengeluh nyeri pada bagian bawah
intensitas, lamanya dan faktor abdomen
yang mempengaruhi dan
menghilangkannya. O : wajah klien meringis dan berteriak.
Hasil : nyeri klien sedang
dengan skala 6 (0-10) A : masalah belum teratasi
13.55 2. Menganjurkan pengalihan
seperti reposisi dan aktivitas P : lanjutkan itervensi 1, 3
menyenangkan seperti
mendengarkan musik atau
nonton TV.
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat
14.05 3. Menganjurkan tehnik
penanganan stress (tehnik
relaksasi, visualisasi,
bimbingan), gembira, dan
berikan sentuhan therapeutik.
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat
12-02- 2013 1 12.10 3. Memonitor pasien setelah S : klien mengatakan Hb klien masih rendah
dilakukan tindakan seperti O : Hb klien masih rendah (8,3 g/dl).
hematuri, urine, Hb, Ht, dan A : Masalah belum teratasi
tanda vital, persiapkan pasien P : Lanjutkan intervensi 3
untuk pemberian formalin 1-10
% secara intravesikal dibawah
anastesi umum atau regional.
Hasil : Hb = 7,5

2 12.15 2. Menganjurkan pasien S : klien mengeluh sulit BAK dan nyeri saat BAK
mempertahankan intake cairan
yang adekuat (1500 ml). O : Urine bercampur darah
Hasil : klien mengerti anjuran
perawat A : masalah belum teratasi
12.20 3. Mengajarkan pasien untuk
BAK sesuai jadwal (+ 2) jam. P : lanjutkan intervensi 2, 3
Hasil : pasien mengerti dengan
jadwal BAK yang diajarkan dan
mulai melakukan BAK sesuai
dengan yang diajarkan.
3 12.25 1. Mengkaji nyeri : karakteristik, S : klien mengeluh nyeri pada bagian bawah
intensitas, lamanya dan faktor abdomen
yang mempengaruhi dan
menghilangkannya. O : wajah klien meringis dan berteriak.
Hasil : nyeri klien sedang
dengan skala 7 (0-10) A : masalah belum teratasi
12.30 3. Menganjurkan tehnik
penanganan stress (tehnik P : lanjutkan itervensi 1, 3
relaksasi, visualisasi,
bimbingan), gembira, dan
berikan sentuhan therapeutik.
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat
4 11.45 1. Menentukan kebiasaan tidur dan S : klien mengatakan sulit tidur
perubahan yang terjadi.
Hasil : SMRS kebiasaan klien O : tidur klien tidak nyenyak dan sering terjaga
sebelum tidur adalah menonton
tv, setelah dirawat RS klien A : masalah belum teratasi
tidak mempunyai rutinitas
tertentu sebelum tidur P : lanjutkan intervensi 2, 3, 4
11.55 2. Menganjurkan kepada keluarga
klien agar memberikan tempat
tidur yang nyaman.
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat
12.05 3. Menganjurkan kepada keluarga
klien agar memberikan posisi
yang nyaman.
Hasil : keluarga klien
memberikan posisi yang
nyaman kepada klien saat tidur
14.00 4. Menciptakan suasana yang
tenang
Hasil : sulit untuk tercipta
suasana yang tenang karena
klien dirawat di ruang bangsal
13 -02- 2012 1 3. Memonitor pasien setelah S : klien mengatakan Hb klien meningkat.
dilakukan tindakan seperti O : Hb klien meningkat dari 8,3 menjadi 10,3g/dl
hematuri, urine, Hb, Ht, dan A : Masalah belum teratasi
tanda vital, persiapkan pasien P : Lanjutkan intervensi 3
untuk pemberian formalin 1-10
% secara intravesikal dibawah
anastesi umum atau regional.
Hasil : Hb = 8,3

2 08.00 2. Menganjurkan pasien S : klien mengeluh sulit BAK dan nyeri saat BAK
mempertahankan intake cairan
yang adekuat (1500 ml). O : Urine bercampur darah
Hasil : klien mengerti anjuran
perawat A : masalah belum teratasi

08.10 3. Mengajarkan pasien untuk BAK P : lanjutkan intervensi 2, 3


sesuai jadwal (+ 2) jam.
Hasil : pasien mengerti dengan
jadwal BAK yang diajarkan
3 11.45 1. Mengkaji nyeri : karakteristik, S : klien mengeluh nyeri pada bagian bawah
intensitas, lamanya dan faktor abdomen
yang mempengaruhi dan
menghilangkannya. O : wajah klien meringis dan berteriak.
Hasil : nyeri klien sedang
dengan skala 6 (0-10) A : masalah belum teratasi

11.55 3. Menganjurkan tehnik P : lanjutkan itervensi 1, 3


penanganan stress (tehnik
relaksasi, visualisasi,
bimbingan), gembira, dan
berikan sentuhan therapeutik.
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat

4 13.15 2. Menganjurkan kepada keluarga S : klien mengatakan sulit tidur


klien agar memberikan tempat
tidur yang nyaman. O : tidur klien tidak nyenyak dan sering terjaga
Hasil : klien mengerti dengan
anjuran perawat A : masalah belum teratasi

13.20 3. Menganjurkan kepada keluarga P : lanjutkan intervensi 2, 3, 4


klien agar memberikan posisi
yang nyaman.
Hasil : keluarga klien
memberikan posisi yang
nyaman kepada klien saat tidur

4. Menciptakan suasana yang


tenang
Hasil : sulit tercipta suasana
yang tenang karena klien
dirawat di ruangan bangsal

You might also like