You are on page 1of 3

Apotik RSU Setio Husodo salah berikan Obat pada pasien DBD

Asahan, hetanews.com usai menjalani perawatan di rumah sakit umum (RSU0


Setio Husodo di kisaran, Kabupaten Asahan, pasien Demam Berdarah (DBD)
bernama Arkan (6) akhirnya dibawa pulang

Warga jalan pisang, Dusun 3, Desa sei Kamah Baru, Kecamatan Sei Dadap, ini
merupakan anak pertama dari pasangan suami istri (pasutri) Deni dan Linda,
justru bawa pulang obat atas nama orang lain, Rabu (26/10/2016)

Ini diketahui, setelah salah seorang menghubungi melalui telepon seluler ke orang
tua Arkan (Deni), ternyata tidak aktif

Hingga yang mengaku bernama Al dengan nomor HP buntut 941 menelepon


paman Arkan bermarga sihotong dan mengatakan ada kesalahan obat yang
diberikan pihak apotik di RSU Setio Husodo

Dengan segera, Sihotang pun menelpon mertuanya (kahirudin) untuk memberi tau
bahwa pihak Apotik di RSU Setio Husodo salah memberi obat

Sesanpainya di kediaman Deni, Obat itu sudah disiapkan di meja hendak


diminumkan kepada Arkan, lalu kahirudin mengatakan kepada deni agar cucunya
dibawa dulu ke Apotik di RSU Setio Husodo untuk di tukar

Malam itu juga obat tersebut diantar oleh adik dari Deni bernama Dimas, ke
Ruang Sihotang. Lalu mereka pun segera menukarkan obat tersebut ke Apotik
yang berada di dalam gedung RSU Setio Husodo sekira pukul 21.00 WIB, Rabu
(26/10/2016). Sesampainya di ruang apotik Sihotang pun menanyakan, kenapa
bisa ketukar obat. Dimana obat-obatan itu diketahui atas nama pasien M.Reva

Lalu petugas Apoteker bernama Vida mengaku, tidak tahu menahu, karena yang
bertugas bukan dirinya. Sesampainya di resepsionis hendak menukarkan, justru
tak ada obat atas nama Arkan. “ obat Arkan tidak ada pak,” ujar pria di ruang
respsionis dan terkesan dan tertutup juga enggan menyebutkan jati dirinya kepada
sihotang
Akhirnya sihotang meninggalkan obat itu di ruang resepsionis tanpa membawa
pulang. Sementara Deni menyatakan, mereka pulang atas ijin Dokter, namun gak
ada obat yang dibawa pulang. Ini membuat anak-anak gak makan obat.

Sementara itu salah satu dokter kepada hetanews melalui telepon genggam
menuturkan, setiap pasien yang pulang atas ijin dokter ada obat diberikan kepada
pasien. Apalagi penyakit yang diderita adalah DBD, maka ada obat yang
diberikan

Kesalahan ini ada di tangan pihak Apotik. Perlu diketahui bila obat tersebut
terminum kepada pasien lalu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ini juga
berdampak ke dokter tersebut “karena obat yang diberikan atas ijin Dokter itu,
ujar Dokter yang meminta namanya dirahasiakan”

Analisis Kasus

Menurut analisis saya , pada berita tersebut telah terjadi kesalahan komunikasi
antara Tenaga Kesahatan yaitu Dokter dan Apoteker pada rumah sakit tersebut.
Sebab dikatakan bahwa Dokter yang merawat pasien DBD dan mengijinkan
pulang tersebut tidak memberikan resep obat lanjutan, sedangkan pasien yang
sudah di izinkan pulang biasanya mendapatkan resep obat, apalagi ini adalah
pasien yang menderita DBD yang mungkin masih memerlukan pengobatan untuk
penyembuhan. kesalahan terletak pada apoteker dan dokter yang kurang
komunikasi untuk menjaga keselamatan pasien. karena dokter tidak
menginformasikan kepada petugas apoteker tentang resep obat dan lalainya
petugas apoteker tidak mencek ulang dan tidak mengkonfirmasi resep obat yang
akan diberikan tersebut pada Dokter yang bersangkutan. Kesalahan komunikasi
yang terjadi bisa menyebabkan kesalahan yang bisa membahayakan keselamatan
bagi pasien jika obat yang tertukar tersebut telah di konsumsi oleh pasien. Tentu
saja ini adalah masalah kurangnya komunikasi yang baik dalam manajemen
pastien safety.
Sumber : https://www.hetanews.com/article/70739/apotik-rsu-setio-husodo-salah-
berikan-obat-pada-pasien-dbd

You might also like