You are on page 1of 2

2.

1 Definisi LGBT
LGBT adalah singkatan dari Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Istilah
LGBT sendiri, marak dipakai sejak tahun 1990-an. Istilah ini berkembang dari istilah
LGB saja, satu dekade sebelumnya. Berbagai istilah tambahan pun bermunculan
seiring dengan waktu. Misalnya pembubuhan unsur Q (queer) menjadi LGBTQ untuk
menampung orang-orang yang masih mempertanyakan identitas seksual mereka.

Ada pula bubuhan I untuk interseks sehingga menjadi LGBTI. Sementara di


India, ada istilah LGBTIH dengan H yang berasal dari kata hijrah, yang digunakan
untuk mereka yang lahir sebagai pria, tapi memiliki identitas gender feminin,
bertindak feminin, dan memakai pakaian perempuan.

Keberadaan kaum LGBT sendiri kerap memicu banyak perdebatan. Tidak sedikit
yang menganggap mereka sejajar dengan kaum heteroseksual. Namun, banyak yang
menduga, kaum ini melanggar kodrat alamiah mereka. Pandangan umum yang
diterima di Indonesia adalah pandangan yang meyakini bahwa seksualitas bersifat
terberi sehingga tidak dapat diubah. Pandangan tersebut mendapatkan legitimasi dari
ajaran agama maupun budaya sehingga kelompok orang yang seksualitasnya tidak
sejalan dengan konsep tersebut (kelompok LGBT) dianggap sebagai abnormal.

2.2 Sejarah dan Penyebaran LGBT


Sejarah munculnya komunitas LGBT dimulai dari Era Revolusi Perancis pada
1791 ketika sekularisme mulai mendapat tempat sementara peran agama terutama
gereja tidak lagi relevan dalam sosial, politik dan ekonomi hingga jatuhnya
pemerintahan Turki Uthmaniyyah. Masyarakat barat yang pada awalnya berada
dalam zaman kegelapan mulai membebaskan diri dari ikatan beragama. Tindakan ini
telah melahirkan satu masyarakat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang
menjadikan kehendak manusia tanpa batasan sebagai tuhan sampai munculnya
golongan yang mulai berani memperjuangkan orientasi seks menyimpang berdalilkan
kebebasan berkendak dan hak asasi manusia. Mulai dari sinilah penyakit moral ini
mulai tersebar ke seluruh dunia.
Di Negara Barat seperti Inggris, belakangan ini banyak berita tentang tuntutan-
tuntutan kaum LBGT. Jumlah mereka semakin bertambah, bukan sekadar pelakunya,
tetapi juga mereka yang bersimpati. Mereka yang mendukung gerakan menuntut hak
homoseksual ini tampaknya menjadi satu syarat untuk seseorang itu diakui sebagai
pejuang hak asasi. Di Athena, masyarakat di sana menjalani kehidupan bebas, yaitu
bebas memilih pasangan lawan jenis. Mereka mementingkan prinsip kebebasan tanpa
paksaan. Melalui kombinasi dua perspektif itulah, kemudian homoseksual dilihat
sebagai perlakuan seks sesama gender dengan syarat dilakukan bukan dalam paksaan.
Prinsip ini berkembang hingga hari ini, dan dijadikan dasar mendesak hukum negara
agar melegalkan pernikahan sejenis.
Selama beberapa tahun, beberapa universitas di Amerika Serikat mulai membuka
studi perkuliahan dalam bidang budaya gay dan lesbian. Kondisi itu akhirnya
memaksa negara Barat melakukan penelitian ulang mengenai posisi hukum sehingga
mengizinkan pernikahan sejenis secara luas pada pertengahan 2011. Bahkan Presiden
Amerika Serikat, Barack Obama, dalam wawancaranya menyatakan dukungannya
kepada pernikahan sesama jenis.
Perluasan komunitas LGBT semakin pesat dengan adanya teknologi informasi,
seperti media sosial. Belakangan isu LGBT tengah marak dengan dirilisnya aplikasi
pengubah tampilan profil picture oleh Facebook. Aplikasi ini menampilkan bendera
pelangi yang menjadi simbol kaum LGBT. Fitur foto profil facebook berwarna
pelangi bertajuk Celebrate Pride memang memancing kontroversi. Ketika seorang
pengguna FB mengubah fotonya dengan fitur ini, ia berarti mendukung pernikahan
sejenis. Facebook sendiri telah merayakan momentum kemenangan komunitas
sesama jenis di Amerika Serikat pada 27 September 2015 lalu. Ketika itu Mahkamah
Agung negara tersebut mengizinkan pernikahan sesama jenis di AS. Facebook
memakai fitur pelangi enam warna yang merupakan bendera simbol kaum LGBT.
Dalam sejarahnya, bendera pelangi ini dibuat oleh Gilbert Baker yang mendesain
bendera mendukung hak-hak kaum gay.

You might also like