Professional Documents
Culture Documents
Abstrak : Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan lansia adalah salah satu tanda
keberhasilan terlaksananya program-grogram pelayanan posyandu lansia. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelayanan posyandu lansia dengan tingkat
kepuasan lansi di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal II Kota Manado. Desain
Penelitian yaitu menggunakan penelitian deskriptif kolerasi dengan rancangan Cross Sectional.
Sampel sebanyak 59 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner pelayanan
posyandu dan tingkat kepuasan lansia. Kemudian disajikan dalam table 2x2 dengan bantuan
program computer menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% α = 0,003. Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan antara pelayanan posyandu lansia dengan tingkat
kepuasan lansia di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal II Kota Manado.
Kata Kunci: Pelayanan posyandu lansia, tingkat kepuasan lansia.
1
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018
2
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018
3
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018
responden (47.5%) yang mendapatkan 0.003 atau lebih kecil dari nilai α 0.05
pelayanan posyandu lansia baik. sehingga Ho ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat
Tabel 5 Distribusi berdasarkan kepuasan hubungan yang signifikan antara pelayanan
lansia posyandu lansia dengan kepuasan lansia di
Distribusi wilayah kerja Puskesmas Ranomuut
n %
Kepuasan Lansia Kecamatan Paal II Kota Manado.
Kurang Puas 34 57.6
Puas 25 42.4 Pembahasan
Total 59 100.0 Lansia yang datang ke pelaksanaan
posyandu lansia, sebagian besar adalah
lansia berumur 60-65 tahun yaitu sebanyak
Hasil analisa data pada table 5 20 orang (33.9%). WHO dan UU No.13
menunjukan bahwa sebnyak 34 responden tahun 1998 menyebutkan bahwa usia 60
(57.6%) yang merasa kurang puas dengan tahun adalah usia permulaan tua (Nugroho,
pelayanan posyandu lansia, dan sebnyak 2008). Hal ini dikarenakan pada usia
25 responden (42.4%) yang merasa puas permulaan tua mulai munculnya tanda-
dengan pelayanan posyandi lansia. tanda penyakit seperti hipertensi, kolestrol,
diabetes mellitus, dan penyakit menua
Tabel 6 Distribusi berdasarkan hubungan lainnya, sehingga banyak lansia pada usia
pelayanan posyandu lansia dengan ini datang ke posyandu untuk
kepuasan lansia. memeriksakan kondisi kesehatan agar
Kepuasan dapat mengetahui lebih awal jika ada
Lansia ρ
gejala penyakit. Penelitian ini tidak sejalan
Kura Total valu
ng Puas e dengan penelitian Purnawati (2014) bahwa
Puas lansia yang berumur > 70 tahun lebih aktif
Kura 24 7 31 datang ke posyandu karena sering
Pelayan merasakan adanya gangguan kesehatan,
ng 40.7 11.9 52.5
an dan sebaliknya lansia yang lebih muda
Baik % % %
Posyan
10 18 28 tidak aktif ke posyandu karena masih
du 0.00
Lansia
Baik 16.9 30.5 47.5 merasa kuat dan sehat, sehingga datang ke
3
% % % posyandu jika merasa tidak enak badan
34 25 59 saja.
Total 57.6 42.4 100.0 Lansia yang datang ke posyandu lansia
% % % sebagian besar berjenis kelamin
perempuan yakni 47 orang (79.7%). Lansia
Tabel 6 menunjukan bahwa yang perempuan lebih mudah diajak untuk ikut
mendapatkan pelayanan posyandu lansia serta dalam posyandu lansia dibandingkan
kurang baik dan merasa puas yaitu 7 dengan lansia laki-laki karena lebih
responden (11.9%) dan yang mendapatkan mementingkan pekerjaan di ladang dan
pelayanan posyandu baik tapi merasa kurang peduli dengan kesehatan. Hal ini
kurang puas yaitu 10 responden (16.9%). sejalan dengan penelitian Rosyid (2009)
Kemudian, responden yang mendapat bahwa lansia perempuan lebih cenderung
pelayanan posyandu kurang baik dan mempunyai perilaku yang tinggi untuk
merasa kurang puas yaitu 24 responden mengikuti posyandu karena perempuan
(40.7%) dan yang mendapat pelayanan lebih tekun dan senang berkumpul dengan
posyandu baik dan merasa puas yaitu 18 teman seusianya, sedangkan laki-laki
responden (30.5%). mempunyai perilaku mengikuti kegiatan
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji posyandu terendah karena laki-laki secara
chi-square memperoleh nilai signifikan
4
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018
psikologis cepat bosan dan memilih untuk 57.6%, sementara untuk kategori puas
bekerja. yaitu 42.4%. Hal ini karena ada beberapa
Lansia sebagian besar mempunyai kekurangan pelayanan dari kader posyandu
tingkat pendidikan SMP yakni 36 orang seperti pada kepuasan sistem layanan
(61.0%). Hal tersebut dikarenakan jaman kesehatan yaitu waktu mulai posyandu
dahulu fasilitas pendidikan masih sedikit yang lama dan waktu yang diluangkan
dan masih jarang yang bersekolah. kader/petugas kesehatan untuk bercerita
Walaupun demikian, para lansia mau atau konsultasi kesehatan yang singkat.
mengikuti posyandu karena adanya Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pendekatan dan dukungan dari petugas Kusumahati (2012) bahwa mayoritas lansia
kesehatan sehingga ada keinginan dari yang berkunjung ke puskesmas Jayagiri
lansia sendiri memeriksakan diri untuk Lembang merasa puas dengan kualitas
megetahui status kesehatan. Hasil pelayanan yang diberikan petugas
penelitian ini sesuai dengan penelitian kesehatan ditinjau dari bukti fisik,
yang dilakukan Rusdiyanto (2007) dalam kepedulian petugas, kehandalan dan
Sutini (2010) dimana hasil penelitiannya keterampilan petugas, dan jaminan yang
menunjukkan proporsi responden yang diberikan petugas.
tingkat pendidikannya rendah (SD dan Hasil penelitian menyatakan bahwa
SMP) sebanyak 53%. yang mendapatkan pelayanan posyandu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia kurang baik dan merasa puas yaitu 7
responden yang mendapatkan pelayanan responden (11.9%) dan yang mendapatkan
posyandu baik sebanyak 31 responden pelayanan posyandu baik tapi merasa
(52.5%) yang mendapatkan pelayanan kurang puas yaitu 10 responden (16.9%).
posyandu lansia kurang baik, dan sebanyak Kemudian, responden yang mendapat
28 responden (47.5%) yang mendapatkan pelayanan posyandu kurang baik dan
pelayanan posyandu lansia baik. Hal ini merasa kurang puas yaitu 24 responden
berarti bahwa masih sebagian besar lansia (40.7%) dan yang mendapat pelayanan
yang belum mendapatkan pelayanan posyandu baik dan merasa puas yaitu 18
posyandu yang baik karena ada beberapa responden (30.5%). Hasil penelitian diatas
kegiatan di Posyandu lansia yang belum menunjukkan bahwa lansia yang
terlaksana serta ada sarana dan prasarana mendapatkan pelayanan posyandu lansia
yang belum dimiliki oleh Posyandu seperti yang kurang baik tapi merasa puas yaitu 7
banyak lansia yang tidak mendapat obat di responden.
posyandu sehingga harus ke puskesmas Hal ini dikarenakan ada faktor lain
untuk mendapatkan obat, dan di posyandu yang menyebabkan lansia merasa puas
lansia belum ada KMS (Kartu Menuju seperti kecepatan dan ketepatan
Sehat) untuk lansia. Penelitian ini berbeda penanganan yang dilakukan petugas
dengan penelitian Siahaan (2014) bahwa kesehatan untuk mempersingkat waktu
mayoritas responden di posyandu lansia tunggu pasien berikutnya, pemeriksaan
puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat pasien dilakukan sesuai dengan nomor urut
Nempu menyatakan bahwa pelaksanaan antrian, dan karena adanya PMT
program posyandu sudah terlaksana (Pemberian Makanan Tambahan) di
sepenuhnya (96.7%) sedangkan yang posyandu lansia. Hal ini sejalan dengan
menyatakan pelaksanaan posyandu lansia penelitian Lestari (2011) bahwa pelayanan
terlaksana sebagian hanya (3.3%). kader dan petugas kesehatan yang baik
Hasil penelitian menunjukkan terbukti sebagai faktor yang
mayoritas lansia pengguna posyandu lansia mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia
di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut ke posyandu lansia. Pelayanan kesehatan
Kecamatan Paal II dalam kategori yang yang bermutu ditinjau dari sudut pandang
masih kurang puas dengan persentase pasien dan masyarakat berarti suatu
5
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018
7
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018