You are on page 1of 8

e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA DENGAN TINGKAT KEPUASAN


LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOMUUT
KECAMATAN PAAL II KOTA MANADO
Cindy M. Saraisang
Lucky T. Kumaat
Mario E. Katuuk
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Email : cindysaraisang.cs@gmail.com
Abstract : Integrated posyandu service of elderly is integrated service postal of the public for
old age in a specific area which has been agreed, driven by a society where they can get health
care. Our satisfaction of the patientis such a level of patient feelings that arise as a result of the
performanceof the health care acquired after patient comparing it to what is satisfactory.
Satisfaction of the elderly is one sign of the success of the implementation of the programs of
integrated service post elderly. The aim of this research is to know the relationship of
integrated service postal with the level of satisfaction of the elderly in region of Ranomuut
public health center Paal II districts Manado city. Research of design uses descriptive
correlation research and cross sectional design. Sample as many as 59 respondents taken
using purposive sampling technique. The result collected from respondents using a
questionnaire sheet integrated service postal and the level of satisfaction of the elderly. Then
presented in the table 2x2 with the help of the computer program using Chi Square test 95%
significance level α = 0,003. Research Results showed the existence of the relationship of
integrated service postal with the level of satisfaction of the elderly in region of Ranomuut
public health center Paal II districts Manado city.
Keyword : Integrated service postal of elderly, level of satisfaction of the elderly.

Abstrak : Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa
mendapatkan pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan lansia adalah salah satu tanda
keberhasilan terlaksananya program-grogram pelayanan posyandu lansia. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pelayanan posyandu lansia dengan tingkat
kepuasan lansi di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal II Kota Manado. Desain
Penelitian yaitu menggunakan penelitian deskriptif kolerasi dengan rancangan Cross Sectional.
Sampel sebanyak 59 responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling. Data dikumpulkan dari responden dengan menggunakan lembar kuesioner pelayanan
posyandu dan tingkat kepuasan lansia. Kemudian disajikan dalam table 2x2 dengan bantuan
program computer menggunakan uji Chi Square pada tingkat kemaknaan 95% α = 0,003. Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan antara pelayanan posyandu lansia dengan tingkat
kepuasan lansia di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut Kecamatan Paal II Kota Manado.
Kata Kunci: Pelayanan posyandu lansia, tingkat kepuasan lansia.

1
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

PENDAHULUAN Masyarakat (UKBM) merupakan program


Laju perkembangan penduduk dunia untuk meningkatkan status kesehatan
termasuk Indonesia saat ini menuju proses lansia. Akan tetapi, upaya tersebut sering
penuaan yang ditandai dengan memenuhi banyak kendala dalam
meningkatnya jumlah dan proporsi pelaksanaanya (Erpandi. 2015). Kendala
penduduk lanjut usia (Andini, 2013). Data yang dihadapi lansia dalam mengikuti
dari World Population Prospects (2015) kegiatan posyandu yaitu pengetahuan
menjelaskan ada 901 juta orang berusia 60 lansia yang masih rendah tentang manfaat
tahun atau lebih, yang terdiri atas 12% dari posyandu, jarak rumah lansia dengan
jumlah populasi dunia. Pada tahun 2015 lokasi posyandu yang jauh atau sulit
dan 2030, jumlah orang berusia 60 tahun dijangkau, kurangnya dukungan keluarga
atau lebih diproyeksikan akan tumbuh untuk datang ke posyandu serta sikap
sekitar 56% dari 901 juta menjadi 1,4 lansia yang kurang baik terhadap petugas
milyar, dan pada tahun 2050 populasi posyandu (Ismawati, Pebriyanti, &
lansia diproyeksikan lebih 2 kali lipat di Proverawati, 2010). Penilaian pribadi atau
tahun 2015, yaitu mencapai 2,1 milyar sikap lansia terhadap kegiatan di posyandu
(United Nations, 2015). sangat mempengaruhi tingkat kepuasan
Jumlah penduduk lansia berdasarkan lansia tentang kualitas pelayanan
data proyeksi penduduk, diperkirakan posyandu. Rendahnya tingkat kepuasan
tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa menyebabkan lansia kurang termotivasi
penduduk lansia di Indonesia (9,03%) datang ke posyandu lansia untuk
Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun memeriksakan kesehatannya (Finajati,
2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), 2015).
tahun 2030 (40,95 juta), dan tahun 2035 Hasil penelitian yang di lakukan oleh
(48,19 juta) (Kementrian Kesehatan RI, Siahaan (2014) di Puskesmas Buntu Raja
2017). Hasil sensus penduduk tahun 2016, Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten
secara umum jumlah lansia di Provinsi Dairi menunjukkan bahwa umumnya
Sulawesi Utara tercatat sebanyak 245.166 fasilitas layanan kesehatan milik
jiwa (Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, pemerintah masih belum atau tidak
2017). memenuhi harapan pasien dan/ atau
Besarnya jumlah penduduk lansia masyarakat. Tingkat kepuasan pasien yang
menjadi beban jika lansia memiliki akurat sangat dibutuhkan dalam upayah
masalah penurunan kesehatan yang peningkatan mutu layanan kesehatan. Dari
berakibat pada peningkatan biaya hasil wawancara peneliti 6 dari 10 lansia
pelayanan kesehatan (Badan Pusat mengatakan merasa kurang puas dengan
Statistik, 2015). Penduduk lanjut usia akan pelayanan posyandu lansia karena waktu
mengalami proses penuaan secara terus mulai pelayanan posyandu yang kadang-
menerus dengan ditandai menurunnya kadang terlambat dan ada yang mengeluh
daya tahan fisik sehingga rentan terhadap soal jarak yang cukup jauh dari rumah ke
serangan penyakit yang dapat posyandu lansia. Berdasarkan hasil data
menyebabkan kematian. Pada tahun 2015 diatas maka penulis ingin meneliti apakah
angka kesakitan lansia sebesar 28,62%, ada hubungan pelayanan posyandu lansia
artinya bahwa setiap 100 orang lansia dengan tingkat kepuasan lansia di
terdapat sekitar 28 orang diantaranya posyandu lansia yang berada di wilayah
mengalami sakit (Kemenkes, 2017). kerja Puskesmas Ranomuut Kecamatan
Posyandu lansia sebagai salah satu Paal II.
bentuk Upaya Kesehatan Berbasis

2
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

METODE PENELITIAN Tabel 2 Distribusi berdasarkan jenis


Desain penelitian ini adalah dengan kelamin responden lansia.
penelitian deskriptif korelasi dengan Karakteristik Jenis
n %
rancangan penelitian Cross Sectional. Kelamin Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah 110 Laki-laki 12 20.3
diambil dari jumlah rata-rata kehadiran Perempuan
selama 3 bulan terakhir lansia yang 47 79.7
mengikuti kegiatan posyandu lansia di Total 59 100.0
wilayah kerja puskesmas Ranomuut
Sumber : Data primer, 2017
Kecamatan Paal II Kota Manado.
Pengambilan sampel digunakan dengan
Hasil analisa pada tabel 2 menunjukan
menggunakan Purposive sampling dengan
bahwa jenis kelamin responden yang
rumus slovin didapatkan sampel berjumlah
paling dominan adalah perempuan yakni
59 lansia. Data analisis melalui analisa
sebanyak 47 responden (79.7%) dan laki-
univariat dan bivariat dengan
laki sebanyak 12 responden (20.3%).
menggunakan uji Chi Square dengan
tingkat kemaknaan 95% (a<0,05). Uji
Tabel 3 Distribusi berdasarkan pendidikan
statistik tersebut menggunakan program
terakhir responden.
computer. Jika hasil statistik menunjukan
Karakteristik
p<0,05 itu artinya terdapat hubungan yang Pendidikan Terakhir n %
bermakna antara pelayanan posyandu Responden
lansia dengan tingkat kepuasan lansia di SD 9 15.3
wilayah kerja Puskesmas Ranomuut. SMP 36 61.0
SMA 14 23.7
HASIL dan PEMBAHASAN Total 59 100.0
Hasil Penelitian Sumber : Data primer, 2017
Tabel 1 Distribusi berdasarkan umur
responden lansia. Hasil analisa pada tabel 3 menunjukan
Karakteristik bahwa pendidikan terakhir yang terbanyak
n % adalah di tingkat SMP yakni sebanyak 36
Umur Responden
60 – 65 Tahun 20 33.9 responden (61.0%), SMA sebanyak 14
66 – 70 Tahun 12 20.3 responden (23.7%), dan SD sebanyak 9
71 – 75 Tahun 13 22.0 responden (15.3%).
76 – 80 Tahun 8 13.6
81 – 85 Tahun 6 10.2 Tabel 4 Distribusi berdasarkan pelayanan
Total 59 100.0 posyandu lansia.
Distribusi Pelayanan
Sumber : Data Primer, 2017 Posyandu Lansia
n %
Kurang Baik 31 52.5
Hasil analisa pada tabel 1 menunjukan
bahwa sebanyak 20 responden (33.9%) Baik 28 47.5
yang berada pada kelompok usia 60 – 65
Total 59 100.0
tahun, 12 responden (20.3%) berada pada
kelompok usia 66 – 70 tahun, 13
responden (22.0%) berada pada kelompok Hasil analisa pada tabel 4 menunjukan
usia 71 – 75 tahun, 8 responden (13.6%) bahwa sebanyak 31 responden (52.5%)
berada pada kelompok usia 76 – 80 tahun, yang mendapatkan pelayanan posyandu
dan 6 responden berada pada kelompok 81 lansia kurang baik, dan sebanyak 28
– 85 tahun.

3
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

responden (47.5%) yang mendapatkan 0.003 atau lebih kecil dari nilai α 0.05
pelayanan posyandu lansia baik. sehingga Ho ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat
Tabel 5 Distribusi berdasarkan kepuasan hubungan yang signifikan antara pelayanan
lansia posyandu lansia dengan kepuasan lansia di
Distribusi wilayah kerja Puskesmas Ranomuut
n %
Kepuasan Lansia Kecamatan Paal II Kota Manado.
Kurang Puas 34 57.6
Puas 25 42.4 Pembahasan
Total 59 100.0 Lansia yang datang ke pelaksanaan
posyandu lansia, sebagian besar adalah
lansia berumur 60-65 tahun yaitu sebanyak
Hasil analisa data pada table 5 20 orang (33.9%). WHO dan UU No.13
menunjukan bahwa sebnyak 34 responden tahun 1998 menyebutkan bahwa usia 60
(57.6%) yang merasa kurang puas dengan tahun adalah usia permulaan tua (Nugroho,
pelayanan posyandu lansia, dan sebnyak 2008). Hal ini dikarenakan pada usia
25 responden (42.4%) yang merasa puas permulaan tua mulai munculnya tanda-
dengan pelayanan posyandi lansia. tanda penyakit seperti hipertensi, kolestrol,
diabetes mellitus, dan penyakit menua
Tabel 6 Distribusi berdasarkan hubungan lainnya, sehingga banyak lansia pada usia
pelayanan posyandu lansia dengan ini datang ke posyandu untuk
kepuasan lansia. memeriksakan kondisi kesehatan agar
Kepuasan dapat mengetahui lebih awal jika ada
Lansia ρ
gejala penyakit. Penelitian ini tidak sejalan
Kura Total valu
ng Puas e dengan penelitian Purnawati (2014) bahwa
Puas lansia yang berumur > 70 tahun lebih aktif
Kura 24 7 31 datang ke posyandu karena sering
Pelayan merasakan adanya gangguan kesehatan,
ng 40.7 11.9 52.5
an dan sebaliknya lansia yang lebih muda
Baik % % %
Posyan
10 18 28 tidak aktif ke posyandu karena masih
du 0.00
Lansia
Baik 16.9 30.5 47.5 merasa kuat dan sehat, sehingga datang ke
3
% % % posyandu jika merasa tidak enak badan
34 25 59 saja.
Total 57.6 42.4 100.0 Lansia yang datang ke posyandu lansia
% % % sebagian besar berjenis kelamin
perempuan yakni 47 orang (79.7%). Lansia
Tabel 6 menunjukan bahwa yang perempuan lebih mudah diajak untuk ikut
mendapatkan pelayanan posyandu lansia serta dalam posyandu lansia dibandingkan
kurang baik dan merasa puas yaitu 7 dengan lansia laki-laki karena lebih
responden (11.9%) dan yang mendapatkan mementingkan pekerjaan di ladang dan
pelayanan posyandu baik tapi merasa kurang peduli dengan kesehatan. Hal ini
kurang puas yaitu 10 responden (16.9%). sejalan dengan penelitian Rosyid (2009)
Kemudian, responden yang mendapat bahwa lansia perempuan lebih cenderung
pelayanan posyandu kurang baik dan mempunyai perilaku yang tinggi untuk
merasa kurang puas yaitu 24 responden mengikuti posyandu karena perempuan
(40.7%) dan yang mendapat pelayanan lebih tekun dan senang berkumpul dengan
posyandu baik dan merasa puas yaitu 18 teman seusianya, sedangkan laki-laki
responden (30.5%). mempunyai perilaku mengikuti kegiatan
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji posyandu terendah karena laki-laki secara
chi-square memperoleh nilai signifikan

4
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

psikologis cepat bosan dan memilih untuk 57.6%, sementara untuk kategori puas
bekerja. yaitu 42.4%. Hal ini karena ada beberapa
Lansia sebagian besar mempunyai kekurangan pelayanan dari kader posyandu
tingkat pendidikan SMP yakni 36 orang seperti pada kepuasan sistem layanan
(61.0%). Hal tersebut dikarenakan jaman kesehatan yaitu waktu mulai posyandu
dahulu fasilitas pendidikan masih sedikit yang lama dan waktu yang diluangkan
dan masih jarang yang bersekolah. kader/petugas kesehatan untuk bercerita
Walaupun demikian, para lansia mau atau konsultasi kesehatan yang singkat.
mengikuti posyandu karena adanya Penelitian ini sejalan dengan penelitian
pendekatan dan dukungan dari petugas Kusumahati (2012) bahwa mayoritas lansia
kesehatan sehingga ada keinginan dari yang berkunjung ke puskesmas Jayagiri
lansia sendiri memeriksakan diri untuk Lembang merasa puas dengan kualitas
megetahui status kesehatan. Hasil pelayanan yang diberikan petugas
penelitian ini sesuai dengan penelitian kesehatan ditinjau dari bukti fisik,
yang dilakukan Rusdiyanto (2007) dalam kepedulian petugas, kehandalan dan
Sutini (2010) dimana hasil penelitiannya keterampilan petugas, dan jaminan yang
menunjukkan proporsi responden yang diberikan petugas.
tingkat pendidikannya rendah (SD dan Hasil penelitian menyatakan bahwa
SMP) sebanyak 53%. yang mendapatkan pelayanan posyandu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia kurang baik dan merasa puas yaitu 7
responden yang mendapatkan pelayanan responden (11.9%) dan yang mendapatkan
posyandu baik sebanyak 31 responden pelayanan posyandu baik tapi merasa
(52.5%) yang mendapatkan pelayanan kurang puas yaitu 10 responden (16.9%).
posyandu lansia kurang baik, dan sebanyak Kemudian, responden yang mendapat
28 responden (47.5%) yang mendapatkan pelayanan posyandu kurang baik dan
pelayanan posyandu lansia baik. Hal ini merasa kurang puas yaitu 24 responden
berarti bahwa masih sebagian besar lansia (40.7%) dan yang mendapat pelayanan
yang belum mendapatkan pelayanan posyandu baik dan merasa puas yaitu 18
posyandu yang baik karena ada beberapa responden (30.5%). Hasil penelitian diatas
kegiatan di Posyandu lansia yang belum menunjukkan bahwa lansia yang
terlaksana serta ada sarana dan prasarana mendapatkan pelayanan posyandu lansia
yang belum dimiliki oleh Posyandu seperti yang kurang baik tapi merasa puas yaitu 7
banyak lansia yang tidak mendapat obat di responden.
posyandu sehingga harus ke puskesmas Hal ini dikarenakan ada faktor lain
untuk mendapatkan obat, dan di posyandu yang menyebabkan lansia merasa puas
lansia belum ada KMS (Kartu Menuju seperti kecepatan dan ketepatan
Sehat) untuk lansia. Penelitian ini berbeda penanganan yang dilakukan petugas
dengan penelitian Siahaan (2014) bahwa kesehatan untuk mempersingkat waktu
mayoritas responden di posyandu lansia tunggu pasien berikutnya, pemeriksaan
puskesmas Buntu Raja Kecamatan Siempat pasien dilakukan sesuai dengan nomor urut
Nempu menyatakan bahwa pelaksanaan antrian, dan karena adanya PMT
program posyandu sudah terlaksana (Pemberian Makanan Tambahan) di
sepenuhnya (96.7%) sedangkan yang posyandu lansia. Hal ini sejalan dengan
menyatakan pelaksanaan posyandu lansia penelitian Lestari (2011) bahwa pelayanan
terlaksana sebagian hanya (3.3%). kader dan petugas kesehatan yang baik
Hasil penelitian menunjukkan terbukti sebagai faktor yang
mayoritas lansia pengguna posyandu lansia mempengaruhi keaktifan kunjungan lansia
di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut ke posyandu lansia. Pelayanan kesehatan
Kecamatan Paal II dalam kategori yang yang bermutu ditinjau dari sudut pandang
masih kurang puas dengan persentase pasien dan masyarakat berarti suatu

5
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

empati, respek, dan tanggap akan keberhasilan posyandu lansia (Pramono,


kebutuhannya. 2012). Lansia akan memanfaatkan
Lansia yang mendapatkan pelayanan pelayanan tergantung pada penilaian
posyandu baik tapi merasa kurang puas tentang pelayanan tersebut. Persepsi
yaitu 10 responden. Hal ini dikarenakan tentang pelayanan selalu dikaitkan dengan
lansia merasa pelayanan posyandu baik kepuasan dan harapan pengguna layanan
karena adanya pelayanan kesehatan seperti (Pertiwi, 2013).
pengukuran tekanan darah dan dapat
berkonsultasi dengan petugas kesehatan, SIMPULAN
dan yang menyebabkan lansia merasa Pelayanan posyandu lansia berada pada
kurang puas walau menyatakan pelayanan kategori yang kurang baik, tingkat
baik yaitu keterjangkauan tempat kepuasan lansia berada pada kategori
pelaksanaan posyandu, dikarenakan ada kurang puas, terdapat hubungan yang
beberapa lansia yang tempat tinggalnya signifikan antara pelayanan posyandu
jauh dari tempat pelaksanaan posyandu lansia dengan tingkat kepuasan lansia di
karena tidak setiap lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Ranomuut
kelurahan diadakan posyandu. Sejalan Kecamatan Paal II Kota Manado.
dengan penelitian Siahaan (2014)
menyatakan bahwa ada beberapa lansia DAFTAR PUSTAKA
yang menyatakan kurang puas karena Andini, N. K. (2013). Faktor-faktor Yang
tempat tinggalnya yang jauh dari posyandu Memengaruhi Penduduk
lansia, selain itu karena kurangnya Lanjut Usia Masih Bekerja.
penyampaian informasi petugas kesehatan Awinda, D. (2004). Tingkat Kepuasan
tentang peraturan dan prosedur Pasien Perusahaan dan Pasien
pelaksanaan pelayanan posyandu. Pribadi Terhadap Mutu
Penelitian ini juga terkait dengan Pelayanan Ruang Rawat Inap
penelitian Sutini (2010) yang menyebutkan Kelas III Rumah Sakit Permata
bahwa salah satu kendala dalam posyandu Bunda Medan. Tesis. Fakultas
lansia adalah jarak rumah dengan lokasi Kesehatan Masyarakat,
posyandu lansia yang jauh atau sulit Pogram Pasca Sarjana
dijangkau. Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukan terdapat
hubungan yang bermakna antara pelayanan Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik
posyandu lansia dengan kepuasan lansia di Penduduk Lanjut Usia.
wilayah kerja Puskesmas Ranomuut https://www.bps.go.id/website/
Kecamatan Paal II Kota Manado. Hasil pdf_publikasi/Statistik-
tersebut dapat disimpulkan bahwa jika Penduduk-Lanjut-Usia-2015--
pelayanan Posyandu meningkat, maka .pdf. Diakses tanggal 10
tingkat kepuasan lansia juga akan Oktober 2017.
meningkat dan sebaliknya jika pelayanan
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
Posyandu menurun maka tingkat kepuasan
Utara. (2017). Sulawesi Utara
lansia juga akan turun. Hal ini sesuai dengan
Dalam Angka.
pernyataan bahwa semakin banyak pelayanan
yang diterima oleh lansia maka tingkat
https://sulut.bps.go.id/new/bac
kepuasannya juga akan meningkat (Awinda, kend2/pdf_publikasi/Provinsi-
2004). Efektivitas program posyandu lansia Sulawesi-Utara-Dalam-Angka-
sejalan dengan tingkat kepuasan responden 2017.pdf Diakses tanggal 5
terhadap program-program pelayanan Oktober 2017
tersebut. Dengan demikian, tingkat Cahyo, I.S., Pebriyanti, S., Proverawati A.
kepuasan dapat menjadi indikator penting (2014). Posyandu & Desa
6
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

Siaga. Yogyakarta: Nuha Pramono, L.A. (2012). Permasalahan


Medika. Lanjut Usia di Daerah
Perdesaan Terpencil.
Erpandi. (2015). Posyandu Lansia
Mewujudkan Lansia Sehat, Purnawati, N. (2014). Faktor-faktor yang
Mandiri & Produktif. Jakarta: Mempengaruhi Kunjungan
EGC. Lansia Dalam Kegiatan
Posyandu Di Desa Plumbon
Finajati, S. (2015). Tingkat Kepuasan Kecamatan Mojolaba
Lansia Tentang Kualitas Sukoharjoul. Skripsi thesis,
Pelayanan Posyandu Lansia Universitas Muhammadiyah
Di Dusun Wonorejo Desa Surakarta.
Bedrug Kecamatan Pulung
Kabupaten Ponorogo. Rosyid, F. (2009). Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kunjungan
Kementrian Kesehatan RI. (2017). Analisis Lansia Ke Posyandu Lansia Di
Lansia di Indonesia. RW.VII Kelurahan
http://www.depkes.go.id/resour Wonokusumo Kecamatan
ces/download/pusdatin/lain- Semampir Surabaya.
lain/Analisis%20Lansia%20In
donesia%202017.pdf. Diakses Siahaan, N. R. (2014). Pelaksanaan
tanggal 4 November 2017 Program Pelayanan Posyandu
Lansia Dan Tingkat Kepuasan
Kusumahati, E. (2012). Analisis Tingkat Lansia Pengguna Posyandu di
Kepuasan Pasien Lanjut Usia Puskesmas Buntu Raja
Berdasarkan Kualitas Kecamatan Siempat Nempu
Pelayanan di Puskesmas Kabupaten Dairi.
Lembang Kabupaten Bandung http://repository.usu.ac.id/bitstr
Barat. eam/handle/123456789/39919/
Abstract.pdf?sequence=6&isAl
Lestari, P. (2011). Beberapa Faktor yang
lowed=y
Berperan Terhadap Keaktifan
Kunjungan Lansia ke Sutini, S. A. (2010). Faktor-faktor Yang
Posyandu Studi Kasus di Desa Berhubungan Dengan Perilaku
Tamantintro Kecamatan Lansia Dalam Melakukan
Kasihan Kabupaten Bantul Kunjungan Ke Posyandu
DIY. Media Medika Indonesia , Lansia di RW 05 Pangkalan
45 (2) : 79-80. Jati Baru Depok. Diakses
tanggal 28 Desember 2013 dari
Nugroho, (2008). Keperawatan Gerontik
http://www.library.upnvj.ac.id/
dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta:
pdf/2s1keperawatan/08107120
Penerbit Buku Kedokteran
08/bab6.pdf
EGC
United Nations. (2015). World Population
Pertiwi, H. (2010). Faktor-faktor Yang
Ageing.
Berhubungan Dengan
http://www.un.org/en/develop
Frekuensi Kehadiran Lanjut
ment/desa/population/publicati
Usia Di Posyandu Lansia Desa
ons/pdf/ageing/WPA2015_Hig
Mudal, Boyolali. Jurnal Ilmiah
hlights.pdf. Diakses tanggal 10
Kebidanan. Vol.4 No.1 Juni
Oktober 2017
2013.

7
e-journal Keperawatan (e-Kep) Volume 6 Nomor 1, Ferbuari 2018

You might also like