You are on page 1of 23

PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN

PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER


ULTRAVIOLET

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kimia analisa instrumen adalah cabang ilmu kimia yang
berhubungan dengan identifikasi atau penentuan komposisi dengan
bantuan instrumen (alat) khas; keuntungan analisis berlangsung cepat
dengan sedikit pereaksi baik jenis maupun jumlahnya, dan
kelemahannya bergantung pada ketelitian alat.
Beberapa alasan perkembangan kimia analisa instrumen
adalah banyak zat kimia yang tidak dapat ditentukan dengan cara
kimia biasa ( visual), matriks sampel yang dianalisa sangat sulit,
sampel yang dianalisa kuantitasnya sangat kecil, hasil analisa yang
cepat.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spectrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer
adalah alat pengukur intensitas cahaya yang di transmisikan atau yang
di absorpsi.
Pada umumnya ada beberapa jenis spektrofotometri yang
sering digunakan dalam analisis secara kimiawi, antara lain
spektrofotometri Vis (visibel), spektrofotometri UV (ultra violet), dan
spektrofotometer UV-VIS.
Spektrofotometri UV berbeda dengan spektrofotometri visible,
pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sample dengan sinar
UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sebagai
sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.Deuterium disebut
juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen yang stabil yang
terdapat berlimpah di laut dan daratan. Inti atom deuterium mempunyai
satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu
proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

bahasa Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya


yang memiliki dua pertikel.Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh
mata kita, maka senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang
merupakan senyawa yang tidak memiliki warna. Bening dan
transparan.
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek
antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek
analgetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan
sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol
diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi
tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa penuh
plasma antara 1-3 jam.
Kafein adalah suatu jenis diuretik (zat yang menstimulasi
kencing) dan menyebabkan peningkatan sekresi vitamin B dan C.
Kafein dapat merangsang hormon stress dan denyut jantung serta
meningkatkan tekanan darah.
1.2. Maksud Praktikum
Adapun maksud pada percobaan ini adalah untuk untuk
mengetahui cara penetapan kadar secara multikomponen campuran
parasetamol dan kafein secara spektrofotometer ultraviolet.
1.3. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pada percobaan ini adalah untuk untuk
menentukan kadar multikomponen campuran paracetamol dan kafein
secara spektrofotometri ultraviolet.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Teori Umum
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang
didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik
memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjanggelombang.
Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya tampak itu mampu
mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan karenanya
menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision). Dalam analisis
secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang gelombang
elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 – 380 nm),
daerah visible (380 – 700 nm), daerah inframerah (700 – 3000 nm)
(Khopkar 1990).
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri
dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari
spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat
pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.
Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif
jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer
dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih
dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,
grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang
gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari
berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang
gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh
panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada


spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi
dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang
kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau
blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara
sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar, 1990).
Sinar tampak dari 400 sampai 800 nm dan sinar UV yang
berbatasan sekitar 250 sampai 400 nm akan diabsorpsi oleh elektron
terliar molekul dan atom spektroskopi absorbsi dalam bidang ini disebut
spektroskopi elektron. Pada penentuan fotometer nyala logam alkali dan
alkali tanah, emisi cahaya juga diukur dalam daerah sinar tampak dan
sinar ultraviolet (Marzuki, 2012).
Suatu spektrofotometer standar terdiri atas spektrofotometer untuk
menghasilkan cahaya dengan panjang gelombang terseleksi yaitu
bersifat monokromatik serta suatu fotometer yaitu suatu piranti untuk
mengukur intensitas berkas monokromatik, digabungkan bersama
dinamakan sebagai spektrofotometer (Kusnanto, 2009).
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek antipiretik
yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek analgetik
parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai
sedang.Efek antiinflamasi sangat lemah.Parasetamol diamsorgbsi cepat
dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam
plasma dicapai dalam waktu ½ jam dan masa penuh plasma antara 1-3
jam. Dalam plasma 25% paracetamol terikat oleh plasa, dimetabolisme
oleh enzim mikrosom dihati (Hariadi, 2013).
Kafein adalah suatu jenis diuretik (zat yang menstimulasi kencing)
dan menyebabkan peningkatan sekresi vitamin B dan C. Kafein dapat

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

merangsang hormon stress dan denyut jantung serta eningkatkan


tekanan darah (Syamsun, 2005).
Campuran parasetamol dan kafein banyak ditemukan dalam
produk antiinfluenza dengan berbagai merek dagang. Parasetamol
merupakan metabolit fenasetin dengan efek analgetik ringan sampai
sedang, dan antipiretik yang ditimbulkan oleh gugus amino benzen,
sedangkan kafein adalah basa lemah yang merupakan turunan
xantin, memiliki gugus metil dan berefek stimulasi susunan saraf
pusat serta dapat memperkuat efek analgetik parasetamol (Damayanti,
2003).
2.2. Uraian Bahan
1. Aquadest (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Aquadest, air suling
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul :18,02
Pemerian : Cairan tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak berasa
Kelarutan : Larut dengan semua jenis larutan
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
Kegunaan : Zat pelarut
Rumus Struktur :

2. Kafein (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : KOFEINA, 1,3,7 - trimetilxantin, 1,2,3,6
tetrahidropurine
Nama lain : Coffeinum
Pemerian : Serbuk atau hablur bentuk jarum
mengkilat, biasanya, biasanya

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

menggumpal, putih tidak berbau, rasa


pahit.
Kelarutan : Agak sukar larut dalam air, dan dalam
etanol (95%) P, mudah larut dalam
klorofom P, sukar larut dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai bahan hasil isolasi
Rumus Struktur :

3. NaOH (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : NITRII HIDROXIDUM
Nama lain : Natrium hidroksida
Rumus molekul : NaOH
Berat molekul : 40,00
Pemerian : Bentuk batang butiran, massa hablur,
kering, Keras, kerapuh dan
menunjukkan susunan hablur Putih,
mudah meleleh, basah, sangat analis
dan korosit.
Kelarutan : mudah larut dalam air dan etanol
(95%)

Rumus Struktur :
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pereaksi

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

4. Parasetamol (Ditjen POM, 1979)


Nama Resmi : ACETAMINOPHENUM
Nama Lain : Asetamiofen/Parasetamol
Rumus Molekul : C8H9NO2
Berat Molekul : 151,16
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur putih; tidak
berbau; rasa pahit
Kelarutan : Larut dalam 70 bagian air, dalam 7
bagian etanol (95%) P, dalam 13
bagian aseton P, dalam 40 bagian
gliserol P dan dalam 9 bagian
propilenglikol P; larut dalam larutan
alkali hidroksida.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung
dari cahaya
Kegunaan : Analgetikum; antipiretikum
Rumus Struktur :

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

2.3. Prosedur Kerja (Anonim, 2018) :


1. Pembuatan larutan standar
Timbang seksama bahan obat murni yang telah dikeringkan
pada suhu 105 ℃ selama 1 jam masing-masing : 100,0 mg
parasetamol dan 50,0 mg kafeina dan secara terpisah dilarutkan
dengan larutan NaOH 0,1 N dalam labu takar sampai 500 Ml.
Diperoleh larutan stok dengan konsentrasi parasetamol 200 ppm dan
kafeina 100 ppm.
2. Penentuan spektrum absorpsi
Buat masing-masing larutan standar 10 ppm dan masukkan
kedalam kuvet (sel sampel) dan kuvet yang lain berisi pelarut tanpa
bahan obat (sel blangko). Selanjutnya, ukur absorbansi masing-
masing sampel (parasetamol dan kafeina) relative terhadap sel
blangko menggunakan spektrofotometer didaerah radiasi ultraviolet
dengan mencatat pembacaan setiap interval 10 nm, dimulai dari 220
nm sampai 350 nm. Pada sekitar absorbansi optimal lakukan
pengukuran pada interval 5 nm, dan pada daerah puncak maksimum
atau minimum lakukan pengukuran pada interval 2 nm. Buatlah garis
spektrum pada kertas grafik dengan memplot harga absorbansi
(sebagai ordinat) terhadap panjang gelombang (sebagai absis), dan
tentukan panjang gelombang maksimum tiap komponen sampel (
parasetamol dan kafeina).
3. Penentuan absortivitas jenis (𝛼) dari larutan standar
Pipet masing-masing sejum;ah volume larutan stok kedalam
labu takar yang volume sesuai untuk membuat deret konsentrasi
standar 4, 6, 8, dan 10 ppm dari parasetamol dan kafeina kemudian
tentukan absorbansi pada panjang gelombang 1 dan panjang
gelombang 2.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

4. Penetapan kadar parasetamol dan kafeina dalam sediaan


Timbang saksama sebanyak 5 buah tablet yang mengandung
parasetamol dan kafeina, hitung rerata tiap tablet, kemudian
diserbuk, selanjutnya ditimbang seksama lebih kurang 150 mg
serbuk tablet yang telah dikeringkan 105℃ selama 1 jam. Larutan
serbuk sampel dengan larutan NaOH 0,1 N ke dalam labu takar 500
mL sampai tanda batas.
Pipet 5 mL larutan tersebut dan encerkan dengan larutan
NaOH 0,1 N sampai 100 mL dalam labu ukur. Selanjutnya, ukur
absorbansi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
maksimal 1 dan panjang gelombang maksimal 2 relatif terhadap sel
blanko.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

BAB 3 METODE KERJA


3.1. Alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu batang
pengaduk, gelas piala, instrumen spektrovotometer UV-Vis, labu takar
5mL dan 10 mL , pipet dan timbangan analitik.
3.2. Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan yaitu aquadest, bahan obat
paracetamol murni dan kafein murni, sediaan obat tablet multikomponen
(Paracetamol dan Kafein) dan Natrium hidroksida 0,1 N.
3.3. Cara Kerja
a. Pembuatan Larutan Standar
Ditimbang bahan obat murni, yaitu 10 mg parasetamol dan 10
mg kafein. Kemudian secara terpisah dilarutkan dengan NaOH 0,1 N
dalam labu takar 10 ml. Diperoleh larutan stok dengan konsentrasi
parasetamol 1000 ppm dan kafein 1000 ppm.
b. Penentuan Spektrum Absorpsi
Dibuat masing-masing larutan standar 10 ppm, masukkan ke
dalam kuvet dan kuvet lain sebagai blangko. Diukur absorbansi pada
spektrofometer ultraviolet dan dicatat pembacaan pada interval 10
nm, dimulai dari 220 nm sampi 350 nm.Dilakukan pengukuran pada
sekitar absorbansi optimal pada interval 5 nm, dan pada daerah
puncak maksimum atau minimum diukur pada interval 2 nm.Dibuat
garis spektrum pada kertas grafik.
c. Penentuan Absorptivitas Jenis dari Larutan Standar
Dipipet masing-masing sejumlah volume larutan stok ke dalam
labu takar sesuai untuk membuat deret konsentrasi standar 4, 6, 8,
dan 10 ppm dari parasetamol dan kafein, kemudian ditentukan
absorbsinya pada lamda maksimal.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

d. Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafeina dalam Sediaan


Ditimbang 5 buah tablet yang mengandung parasetamol dan
kafein kemudian dihitung rata-rata tiap tablet. Kemudian diserbukkan
dan ditimbang 12,4 mg untuk paracetamol dan 148,8 mg untuk
kafeina. Dilarutkan serbuk tersebut dengan larutan NaOH 0,1
N.Dipipet 1 mL larutan tersebut dan encerkan dengan larutan NaOH
sampai 10 mL dalam labu ukur. Selanjutnya diukur absorbansi
dengan spektrofotometer. Ditentukan persen kadar.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Praktikum

Berat yang diinginkan


BYD PCT = x Berat rata − rata
Berat Etiket
10
BYD PCT = x 744 = 12,4 mg
600
Berat yang diinginkan
BYD Kafein = x Berat rata − rata
Berat Etiket
10
BYD kafein = x 744 = 148,8 mg
50

1. Kurva baku sampel


Sampel absorbansi %kadar
Bodrex 0,627 (kafein) −37337,18109208725%
0,502 (PCT) 111628,4445334477 %
Panadol 0,563(kafein) −141634,9079466796%
0,478(PCT) 197893,7198980589%

2. Kurva baku

paracetamol vs kafein
0.8
y = 0.0641x - 0.0566
0.6 R² = 0.997
Axis Title

0.4
Series1
0.2 Linear (Series1)
0
0 5 10 15
Axis Title

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

paracetamol vs paracetamol
1 y = 0.0734x - 0.0114
R² = 0.9942
0.8
Axis Title

0.6

0.4 Series1
Linear (Series1)
0.2

0
0 5 10 15
Axis Title

kafein Vs paracetamol
0.4 y = 0.0231x + 0.0938
0.35 R² = 0.9943
0.3
Axis Title

0.25
0.2
0.15 Series1
0.1 Linear (Series1)
0.05
0
0 5 10 15
Axis Title

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

kafein vs kafein
0.7
0.6 y = 0.0388x + 0.1884
0.5 R² = 0.9928
Axis Title

0.4
0.3 Series1
0.2
Linear (Series1)
0.1
0
0 5 10 15
Axis Title

3. Penentuan kadar
Konsentrasi Parasetamol (X) Kafeina (Y)
(C) Standar
(ppm) A pada𝝀max 1 A pada𝝀max 2 A pada𝝀max 1 A pada𝝀max 2

4 0,204 0,285 0,184 0,344


6 0,333 0,443 0,124 0,415
8 0,247 0,557 0,271 0,499
10 0,571 0,704 0,326 0,539
12 0,726 0,888 0,372 0,643

Konsentrasi Parasetamol Kafeina


(C) Standar
(ppm) ∑ (kaf) ∑ (PCT) ∑ (PCT) ∑ (Kaf)

4 0,051 0,07125 0,046 0,086


6 0,0555 0,07383333 0,04 0,069166667
8 0,030875 0,069625 0,033 0,0621375
10 0,0571 0,0704 0,032 0,0593
12 0.0605 0,074 0,031 0,05358333
𝐑𝐚𝐭𝐚𝟐 A/C 0,050995 0,071821666 0,036695 0,066085

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

4.2. Pembahasan
Kimia analisa instrumen adalah cabang ilmu kimia yang
berhubungan dengan identifikasi atau penentuan komposisi dengan
bantuan instrumen (alat) khas; keuntungan analisis berlangsung cepat
dengan sedikit pereaksi baik jenis maupun jumlahnya, dan
kelemahannya bergantung pada ketelitian alat.
Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang
didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu
lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dengan
detektor fototube. Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam
listrik memancarkan spektrum yang lebar terdiri atas panjang
gelombang. Panjang gelombang yang dikaitkan dengan cahaya
tampak itu mampu mempengaruhi selaput pelangi mata manusia dan
karenanya menimbulkan kesan subyektif akan ketampakan (vision).
Dalam analisis secara spektrofotometri terdapat tiga daerah panjang
gelombang elektromagnetik yang digunakan, yaitu daerah UV (200 –
380 nm), daerah visible (380 – 700 nm), daerah inframerah (700 –
3000 nm)
Parasetamol merupakan contoh obat golongan analgesik non
opioid yang termasuk dalam daftar obat esensial nasional. Komposisi
lebih dari satu macam bahan obat tersebut dimaksudkan agar efek
terapi kombinasi obat tersebut menjadi lebih baik atau sesuai yang
diharapkan dan diharapkan juga efek samping yang dihasilkan akan
berkurang. Parasetamol di kenal dengan nama lain asetaminofen
merupakan turunan para aminofenol yang memiliki efek analgesik
serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi nyeri
ringan sampai sedang.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

Kafein adalah suatu jenis diuretik (zat yang menstimulasi


kencing) dan menyebabkan peningkatan sekresi vitamin B dan C.
Kafein dapat merangsang hormon stress dan denyut jantung serta
meningkatkan tekanan darah.
Maksud pada percobaan ini untuk mengetahui cara penetapan
kadar secara multikomponen campuran parasetamol dan kafein
secara spektrofotometer ultraviolet. Dan tujuannya untuk menentukan
kadar multikomponen campuran paracetamol dan kafein secara
spektrofotometri ultraviolet.
Adapun hasil absorbansi pada sampel bodrex, untuk absorbansi
panjang gelombang maksimal pada paracetamol sebesar 0,502 dan
didapatkan %kadar sebesar 111628,444533447% dan untuk
absorbansi panjang gelombang maksimal pada kafeina sebesar 0,627
didapatkan % kadar -37337,18109208725 %. Hasil absorbansi pada
sampel panadol, untuk absorbansi panjang gelombang maksimal
kafeina sebesar 0,563 dan %kadar sebesar -141634,9079466796%
dan untuk absorbansi panjang gelombang maksimal paracetamol
sebesar 0,478 dan %kadar sebesar 197893,7198890589%.
Adapun faktor kesalahan pada percobaan ini adalah pada saat
melakukan penimbangan sampel dan pada saat melakukan
pengukuran.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan absorbansi pada sampel bodrex, untuk
absorbansi panjang gelombang maksimal pada paracetamol sebesar
0,502 dan didapatkan %kadar sebesar 111628,444533447% dan untuk
absorbansi panjang gelombang maksimal pada kafein sebesar 0,627
didapatkan % kadar -37337,18109208725 %. Hasil absorbansi pada
sampel panadol, untuk absorbansi panjang gelombang maksimal kafeina
sebesar 0,563 dan %kadar sebesar -141634,9079466796% dan untuk
absorbansi panjang gelombang maksimal paracetamol sebesar 0,478
dan %kadar sebesar 197893,7198890589%.
5.2. Saran
Adapun saran pada percobaan ini adalah agar pada saat
melalukan penimbangan bahan harus dilakukan secara teliti agar
praktikum dapat berjalan dengan baik.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2018, Penuntun Praktikum Analisi Instrumen, Universitas Muslim
Indonesia : Makassar.

Damayanti, S., Ibrahim, S., Firman, K., and Tjahjono, D.H., 2003.,
Simultaneous Determination of Paracetamol and Ibuprofene
Mixtures By High Performance Liquid Chromatography. IJC.

Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI


: Jakarta.

Hariadi, A., Prinsip Spektrofotometer UV-Vis,Diakses tanggal 8 mei 2013


pukul 20.35.

Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press.Jakarta.

Kusnanto, Mukti W. (2009) Analisis Spektroskopi Uv-Vis Penentuan


Konsentrasi Permanganat (Kmno4). Universitas Sebelas Maret.
Surakarta

Marzuki, A., 2012, Kimia Analisis Farmasi, Dua Satu Press, Makassar.

Syamsun, Arfi., 2005., Metode Supernol Menaklukkan Stres., Hikmah :


Jakarta.

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

LAMPIRAN
SKEMA KERJA
a. Pembuatan Larutan Standar
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ditimbang masing-masing 10 mg parasetamol dan 10 mg kafein

Dilarutkan dalam 10 mL NaOH 0,1 N

b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum


Dibuat masing-masing larutan standar 10 ppm

Dimasukkan ke dalam kuvet tanpa bahan obat (sel blangko)

Diukur absorbansi pada tiap sampel parasetamol dan kafein setiap


interval 10 nm

Dirunning pada panjang gelombang 200-350 nm


Ditentukan panjang gelombang maksimumnya

c. Penentuan Absorptivitas Jenis (a) dari Larutan Standar


Dibuat masing-masing kafein dan parasetamol 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm
dan 10 ppm

Dicatat nilai absorbansi pada λ1 dan λ2

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

d. Penetapan Kadar Parasetamol dan Kafeina Dalam Sediaan


Ditimbang 12,4 mg dan 148,8 mg sampel

Dilarutkan dalam 10 mL NaOH 0,1 N

Diukur absorbansi pada λ maks 1 dan λ maks 2

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

LAMPIRAN GAMBAR

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

LAMPIRAN
PERHITUNGAN
1. Bodrex
A1 = ax1 b Cx + ay1 b Cy (λ pct)
0,502 = 0,050995.1.Cx + 0,036695.1.Cy
0,627 = 0,07182188Cx + 0,066085Cy
Dieliminasi untuk mendapat nilai Cx dan Cy
0,502 = 0,050995Cx + 0,036695Cy x1
0,627 = 0,07182188Cx + 0,066085Cy :1,800926556751601
0,502 = 0,050995Cx + 0,036695Cy
0,3481541196943331 = 0,0398805157993493Cx + 0,036695Cy
0,1538458803056669 = 0,0111144842006507 Cx
Cx = 13,84192712214751
Disubtitusi
0,502 = 0,050995Cx + 0,036695Cy
0,502 = 0,050995 (13,84192712214751) + 0,036695Cy
0,502 = 0,7058690735939123 + 0,036695Cy
-0,2038690735939123 = 0,036695Cy
Cy = -5,555772546502583
𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑥 (𝑝𝑐𝑡) = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10 𝑥 13,84192712214751
= 𝑥 100 𝑥 100%
12,4
= 111628,4445334477 %
𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑦 (𝑘𝑓𝑛) = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

10 𝑥 (− 5,555772546502583)
= 𝑥 1000 𝑥 100%
148,8

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001
PENETAPAN KADAR SECARA MULTIKOMPONEN CAMPURAN
PARACETAMOL DAN KAFEINA SECARA SPEKTROFOTOMETER
ULTRAVIOLET

= −37337,1810920872
2. Panadol
A1 = ax1 b Cx + ay1 b Cy (λ pct)
0,478 = 0,050995.1.Cx + 0,036695.1.Cy
0,563 = 0,07182188Cx + 0,066085Cy
Dieliminasi untuk mendapat nilai Cx dan Cy
0,478 = 0,050995Cx + 0,036695Cy x1
0,563 = 0,07182188Cx + 0,066085Cy :1,800926556751601
0,478 = 0,050995Cx + 0,036695Cy
0,3126168570780056 = 0,0398805157993493Cx + 0,036695Cy
0,2727363412786563 = 0,0111144842006507 Cx
3. Cx = 24,5388212673593
Disubtitusi
0,478 = 0,050995Cx + 0,036695Cy
0,478 = 0,050995 (24,5388212673593) + 0,036695Cy
0,478 = 1,251357190528987 + 0,036695Cy
-0,773357190528987 = 0,036695Cy
Cy = -21,07527430246592
𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑥 (𝑝𝑐𝑡) = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10 𝑥 24,5388212673593
= 𝑥 100 𝑥 100%
12,4
= 197893,7198980589%
𝑉 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑥 𝐶 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐶𝑦 (𝑘𝑓𝑛) = 𝑥 𝑓𝑝 𝑥 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
10 𝑥 (−21,07527430246592)
= 𝑥 1000 𝑥 100%
148,8
= −141634,9079466796%

LESTARI NOVIANTI ANDI AFIFAH GANI


15020160001

You might also like