Professional Documents
Culture Documents
RUANG/KAMAR:…………………………………………………………..WAKTU PENGKAJIAN:…………………………………..
Allo Anamnese :
I. IDENTIFIKASI
A. KLIEN
NAMA INITIAL : Tn.AP
TEMPAT /TGL LAHIR(UMUR) : 13 Februari 1962 Umur: 56 tahun
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI PEREMPUAN
STATUS PERKAWINAN : Kawin
JUMLAH ANAK :2
AGAMA/SUKU : Kristen Protestan
WARGA NEGARA : INDONESIA ASING
BAHASA YANG DIGUNAKAN : INDONESIA
PENDIDIKAN : SMA
B. PENANGGUNG JAWAB
NAMA : Ny. S
ALAMAT : Kakaskasen 3
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : Istri
SAAT PENGKAJIAN :
G. PENGUKURAN :
1. Lingkar Lengan Atas : ………………………..cm
2. Lipat kulit Triceps :…………………………cm
3. Tinggi Badan : 164 cm Berat Badan : 55 kg
2
I.M.T( Indeks massa Tubuh ): 20,45 kg/ m2
Kesimpulan : Kriteria kisaran berat badan normal
Catatan :
H. GENOGRAM :
I. GENOGRAM :
56 thn
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Klien
3
: Tinggal Serumah
: Meninggal
: Meninggal
4
Pemeriksaan ke dokter
hanya
Mengkonsumsi obat warung
.
1. DATA SUBJEKTIF
a. Keadaan sebelum sakit
-Pasien bekerja sebagai buruh bangunan , setiap melakukan pekerjaan
pasien tidak menggunakan alat pelindung diri yaitu kacamata.
-Pasien 5 bulan terakhir merasakan nyeri pada bagian kepala hilang timbul
dan pasien tidak pernah memeriksakan kondisi pasien kedokter, pasien
hanya mengkonsumsi obat warung secara tidak teratur.
-Pada umur kira-kira 20-35 thn pasien sering mengkonsumsi minuman
beralkohol
2. DATA OBJEKTIF
a. Observasi
Kebersihan rambut : Bersih
Kulit Kepala : Bersih
Kebersihan Kulit : Bersih
Higiene rongga mulut : Bersih
Kebersihan genitalia : Bersih
5
Kebersihan anus : Bersih
TANDA/SCAR VAKSINASI : BCG Cacar
2. Data Obyektif
a. Observasi
Intake
Output
b. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Rambut : Bersih
Hidrasi kulit : Tidak ada masalah , kembali cepat kurang dari 3
detik
Palpebrae : Normal
Conyungtiva : Normal, warna :merah muda
Sclera : Normal
Hidung : Simetris Sekret : -
Rongga mulut :Bersih Gusi : Tidak ada masalah
Gigi Geligi : Lengkap Gigi palsu :-
6
Kemampuan mengunyah keras : baik
Lidah : Bersih Tonsil : T1 = Normal
Pharing : Tidak ada masalah
Kelenjar getah bening leher : Tidak ada masalah
Kelenjar parotis :Tidak ada masalah
Kelenjar tyroid : Tidak ada masalah
Abdomen
Inspeksi : Bentuk : Simetris, tidak kembung
Bayangan vena : Tidak ada masalah
Benjolan vena : Tidak ada masalah
Auskultasi : Peristaltik 24 x/menit
Palpasi : Tanda nyeri umum : Tidak ada masalah
Massa :-
Hidrasi kulit : Tidak ada masalah
Nyeri tekan: R.Epigastrica Titik
Mc.Burney
R.Suprapubica R.Illiaca
Hepar : Tidak ada masalah, bunyi redup
Lien : Tidak ada masalah, bunyi Timpani
Perkusi :
Ascites : Negatif
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium:
Hb : 16 gr/dL
Gula Darah :
Natrium, Kalium :
Lain-lain
7
d. Terapi :
Minum
Frekuensi : 6x / hari
Warna : Kuning Bening
Bau : Bau Khas
Jumlah : 1200 cc
2. Data Obyektif
a. Observasi
BAB & BAK tidak ada masalah, normal seperti sebelum sakit
b. Pemeriksaan Fisik
Peristaltik usus : 24 x/menit
Palpasi Suprapubica: kandung kemih Penuh Kosong
Nyeri ketuk ginjal : Kiri Negatif Positif
Kanan Negatif Positif
Mulut Uretra : Tidak ada masalah
Anus :
Peradangan : Negatif Positif
Fissura : Negatif Positif
8
Hemorhoid : Negatif Positif
c. Pemeriksaan diagnostik
Laboratorium :
Urine : Normal, jumlah : 1200-1500 cc
Feses : Normal, jumlah 100-400 gr
Lain-lain
d. Terapi : ...................................................................................................................
................................................................................................................................
.................................................................................................................................
.................................................................................................................................
2. Data Objektif
a. Observasi
Aktivitas harian :
Makan 0
Mandi 0: Mandiri
0
Berpakaian
0 1: bantuan dengan alat
Kerapihan 0
2 : bantuan orang
Buang air besar
0
3 : bantuan orang dan alat
Buang air Kecil 0
4 : Bantuan penuh
9
Mobilisasi di tempat tidur 0
Ambulasi : mandiri
Postur tubuh : Tegak
Gaya jalan : Normal
Anggota gerak yang cacat : Tidak ada masalah
Fiksasi : tidak ada alat fiksasi
Tracheostomie : Tidak ada masalah
b. Pemeriksaan fisik
JVP : 2 cmH2O. Ksimpulan
Perfusi pembuluh perifer kuku : Normal, tekan kuku kurang dari 2
detik warna Merah muda
Thoraks dan Pernapasan
Inspeksi : Bentuk thorax : Simetris kiri dan kanan
Stridor : Negatif Positif
Dyspnoe d”Effort : Negatif Positif
10
Bunyi jantung III Irama Gallop : negatif
Positif
Lain-lain
11
d. Terapi :
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
……………………………………………………………………………………………………………………………
….
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
……………………………………………………………………………………………………………………………
….
E. KAJIAN POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Tidur
Pagi : Beraktifitas
Siang : 1-2 Jam
Malam : 6-7 Jam
b. Keadaan sejak sakit :
Tidur
Pagi : Beraktifitas
Siang : 1-2 Jam
Malam : 6-7 Jam
2. Data Obyektif
a. Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk : Negatif Positif
b. Terapi
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
12
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
13
Lain-lain
d. Terapi
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
Lengan Tungkai
14
- Sangat ramah dengan orang-orang disekitar
b. Keadaan sejak sakit :
-Istri dan anak menjaga
-Banyak yang datang menjenguk
2. Data Obyektif
a. Observasi
Tidak ada masalah
b. Pemeriksaan Fisik
Tidak ada masalah
c. Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
Lain-lain
d. Terapi :
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
15
2. Data Obyektif
a. Observasi
Tidak ad masalah
b. Pemeriksaan Fisik
Tekanan Darah : Berbaring : mmHg
Duduk : 130/80 mmHg
Berdiri : mmHg
Kesimpulan Hipotensi Ortostatik : Negatif Positif
HR : 62 x/menit
Kulit : Keringat dingin : Tidak ada masalah
Basah : Tidak ada masalah
c. Terapi
……………………………………………………………………………………………………………………………
…
…………………………………………………………………………………………………………………………….
.
2. Data Obyektif
a. Observasi
Sering membaca firman Tuhan di Alkitab
( )
16
KLASIFIKASI DATA
NO DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
DS: DO:
1.
-Pasien mengeluh nyeri kepala saat -wajah klien tampak meringis.
melakukan aktifitas berat dan nyeri
mereda setelah klien minum obat.
Ttv :
Tekanan darah : 150/100 Mmhg
Suhu : 37oC
Respirasi : 17x/menit
Nadi : 62x/menit
Pasien mengatakan : - Lensa mata tampak berubah menjadi
- Penglihatan tampak berkabut buram seperti kaca susu
2.
- Fotophobia - Setelah dilakukan pemeriksaan Tn A.P
- Diplopia pada satu mata disertai mengalami ketajaman penglihatan
dengan pengeluaran air mata yang menurun
terus-menerus
- Pandangan lebih jelas pada malam
hari
- Klien tidak bisa membaca dan
hanya melihat samar-samar
- Klien terganggu dengan matanya
- Klien tidak dapat beraktivitas
seperti biasa
3. -Klien mengatakan pada matanya
-Penglihatan kabur
penglihatan terjadi penurunan
- sensitive terhadap cahaya
ketajaman
- Klien mengatakan tidak - pasien dan keluarga mengatakan
4. belum mengerti tentang
mengetahui tentang penyakitnya
penyebab,proses serta penanganan
penyakit katarak .
17
PATOFLOW /PENYIMPANGAN KDM
KATARAK
18
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Nyeri berhubungan
dengan nyeri kepala
-Pasien mengeluh nyeri
kepala saat melakukan
aktifitas berat dan nyeri
mereda setelah klien
minum obat.
Ttv :
Tekanan darah : 150/100
Mmhg
Suhu : 37oC
Respirasi : 17x/menit
Nadi : 62x/menit
DO:
- -wajah klien tampak
meringis.
19
matanya
- Klien tidak dapat
beraktivitas seperti biasa
Do :
- Lensa mata tampak
berubah menjadi buram
seperti kaca susu
- Setelah dilakukan
pemeriksaan Tn A.P
mengalami ketajaman
penglihatan menurun
mengetahui tentang
penyakitnya.
DO:
bertanya-tanya tentang
20
penyebab,proses serta
penanganan penyakit
katarak .
21
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
22
- Klien tidak dapat beraktivitas seperti biasa
Do :
- Lensa mata tampak berubah menjadi buram seperti
kaca susu
- Setelah dilakukan pemeriksaan Tn B mengalami
ketajaman penglihatan menurun
penyakitnya.
DO:
23
ASUHAN KEPERAWATAN
24
tampak meringis. 3. Anjurkan pada 3. Menghindari - Pantau dan catat tanda-
klien untuk tanda awal nyeri kepala,
stimulus nyeri dan
mengurangi aktivitas penurunan, lokasi,
yang berat dan meningkatkan lamanya, dan tanda-tanda
menambah waktu lainnya
rasa nyaman
istirahat
- Anjurkan pasien untuk
mencatat perkembangan
tingkat nyeri
4. Kolaborasi 4. Mengurangi
pemberian obat: - Anjurkan pada klien
rasa nyeri skala
aspirin dengan untuk mengurangi aktivitas
metoklopramid ringan hingga yang berat dan menambah
waktu istirahat
sedang dan rasa
mual.
-Kolaborasi pemberian
obat:
aspirin dengan
metoklopramid
25
Pasien mengatakan : 2. Orientasikan klien 2. Meningkatkan wib wib Suhu : 37oC
- Penglihatan tampak tehadap lingkungan. keamanan
berkabut Respirasi : 17x/menit
- Fotophobia
mobilitas dalam
- Diplopia pada satu lingkungan Nadi : 62x/menit
mata disertai dengan A : masalah belum teratasi
pengeluaran air mata 3. Pendekatan dari 3. Komunikasi P : Lanjutkan Intervensi
yang terus-menerus sisi yang tak yang disampaikan - - Kaji kemampuan klien
- Pandangan lebih
jelas pada malam hari
dioperasi, bicara dapat lebih mudah
dalam mobilisasi
- Klien tidak bisa dengan menyentuh. diterima dengan
membaca dan hanya jelas
melihat samar-samar
- Klien terganggu - Bantu klien untuk
4. Perhatikan tentang 4. Cahaya kuat
dengan matanya
- Klien tidak dapat
suram atau menyebabkan rasa menggunakan tongkat saat
beraktivitas seperti penglihatan kabur tak nyaman
berjalan dan cegah
biasa dan iritasi mata, setelah
Do : dimana dapat terjadi penggunaan tetes terhadap cedera
- Lensa mata tampak bila menggunakan mata dilator
berubah menjadi
buram seperti kaca
tetes mata.
susu - -Dampingi dan bantu
1.
- Setelah dilakukan
pemeriksaan Tn B
klien saat mobilisasi dan
mengalami ketajaman bantu penuhi kebutuhan
penglihatan menurun
kegiatan sehari-hari klien
26
-Klien 08.0 12.0 Ttv :
2. Beri klien posisi 2. Posisi Tekanan darah : 150/100
mengatakan pada 0 0
bersandar, kepala menentukan
Mmhg
matanya tinggi, atau miring ke tingkat wib wib
sisi yang tak sakit kenyamanan Suhu : 37oC
penglihatan terjadi
sesuai keinginan pasien.
Respirasi : 17x/menit
penurunan
3. Batasi aktifitas 3. Aktivitas Nadi : 62x/menit
ketajaman
seperti menggerakan berlebih mampu A : masalah belum teratasi
DO: kepala tiba-tiba, meningkatkan
P : intervensi di lanjutkan
menggaruk mata, tekanan intra
-Penglihatan - Anjurkan keluarga klien
membongkok okuler mata.
kabur membantu menata
lingkungan yang nyaman
27
mengetahui penyakit yang di
tentang deritanya
penyakitnya.
DO: 3. Beri kesempatan agar klien dapat
pada klien atau terbuka dan mau
- klien bertanya keluarga untuk menanyakan apa
Tanya tentang bertanya. yang mereka tidak
penyebab,proses ketahui
serta penanganan 3
penyakit katarak 4. Beritahu tentang 4. agar klien
pentingnya obat- mengetahui
obatan untuk tentang
kesembuhan klien pentignnya obat-
obatan untuk
kesembuhannya
28
CATATAN PERKEMBANGAN
Nadi : 62x/menit
A : masalah belum
terataasi
P : intervensi di lanjutkan.
29
-Kolaborasi pemberian
obat:
aspirin dengan
metoklopramid
Suhu : 37oC
Respirasi : 17x/menit
Nadi : 62x/menit
- P : Lanjutkan Intervensi
30
terhadap cedera b/d -menganjurkan kluarga klian menata S :-Klien mengatakan pada
pandangan kabur lingkungan yang nyaman matanya penglihatan
terjadi penurunan
ketajaman
Ttv :
Suhu : 37oC
Respirasi : 17x/menit
Nadi : 62x/menit
P : intervensi di lanjutkan
Kurang
S : Klien mengatakan tidak
4. pengetahuan jam 08.00 wib
mengetahui tentang
tentang b.d -Memberi pendekatan kesehatan
penyakitnya.
terbatasnya
(penyuluhan tentang penyakitnya.
informasi tentang O : klien bertanya Tanya
penyakit tentang penyebab,proses
-mengetahui tentang cara
serta penanganan penyakit
pencegahan dan penularan penyakit.
katarak
31
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya.
Kekeruhan ini dapat mengganggu jalannya cahaya yang melewati lensa sehingga pandangan
dapat menjadi kabur hingga hilang sama sekali. Penyebab utama katarak adalah usia, tetapi
banyak hal lain yang dapat terlibat seperti trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes),
merokok dan herediter. Prevalensi katarak adalah pada usia 65 tahun. ada banyak faktor yang
akan memperbesar resiko terjadinya katarak. Faktor-faktor ini antara lain adalah paparan sinar
ultraviolet yang berlebihan terutama pada negara tropis, paparan dengan radikal bebas, merokok,
defesiensi vitamin (A, C, E, niasin, tiamin, riboflavin, dan beta karoten), dehidrasi, trauma,
infeksi, penggunaan obat kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemik seperti diabetes
mellitus, genetik dan myopia.
32
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif Huda Amin, Kusuma Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda NIC-NOC edisi revisi jilid 2, Jakarta : Mediaction Publishing
33