PERANCANGAN SIMULASI MESIN SOLENOID DENGAN KONTRUKSI 4

SILINDER SEGARIS

Muhammad Faruq1, Mujiman S.T., M.T2

Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri
Instituts Sains & Teknologi AKPRIND
Jalan Kalisahak 28, Komplek Balapan Tromol Pos 45, Yogyakarta 55222, Indonesia
Faruqbojestaribiemo@gmail.com 1, Mujimanst@gmail.com2

ABSTRACT

Solenoid is a basic equipment that converts electrical signals into mechanical motion, usually
moving straight. The solenoid consists of a coil and a cylindrical iron, with a free-moving cylindrical iron
in a hollow pipe, in which the force and current generated by the solenoid at a battery voltage regulation
of at least 22 VDC at a current gain of 1.27 and a force of 3.72 N applied to pull the crankshaft.
So make a solenoid machine, which is designed specifically with 4 cylinders in line as in the
construction of a combustion engine, where with inline cylinder construction in get with the input voltage
22-25 VDC without the flywheel load increased the rotation speed of 79.1 rpm faster than the which
uses an 80g flywheel load that has an increase in rotation speed of 65.2 rpm, but has more torque and
power with 80g flywheel load.
The results obtained with the flywheel load 80 g, 100 g, 120 g at a voltage of 22 VDC speed rise
by 17.5 rpm while with the same flywheel load at 25 VDC voltage the speed decreases by 37.3 rpm
because the flywheel can provide a centrifugal force.

Keywords: Solenoid, In-line 4 cylinder engine, Flywheel.

INTISARI

Solenoid merupakan peralatan dasar yang mengubah sinyal elektrik menjadi gerakan mekanik,
biasanya bergerak lurus. Solenoid terdiri dari kumparan dan besi silinder, dengan besi silinder yang
berkedudukan bebas bergerak dalam pipa berlubang, dimana gaya dan arus yang di hasilkan solenoid
pada pengaturan tegangan baterai minimal 22 VDC di dapatkan hasil arus sebesar 1,27 dan gaya 3,72
N yang dapat diaplikasikan untuk menarik poros engkol.
Maka di buatlah mesin solenoid, yang dirancang khusus dengan 4 silinder segaris seperti pada
kontruksi mesin bakar, dimana dengan kontruksi silinder segaris di dapatkan dengan input tegangan
22-25 VDC tanpa beban roda gila mengalami kenaikan kecepatan rotasi sebesar 79,1 rpm lebih cepat
dibanding dengan yang menggunakan beban roda gila 80 g yang mengalami kenaikan kecepatan rotasi
sebesar 65,2 rpm, tetapi memiliki torsi dan daya lebih besar dengan beban roda gila 80 g.
Hasil yang peroleh dengan beban roda gila 80 g, 100 g, 120 g pada tegangan 22 VDC kecepatan
naik sebesar 17,5 rpm sedangkan dengan beban roda gila yang sama pada tegangan 25 VDC
kecepatan menurun sebesar 37,3 rpm karena roda gila dapat memberikan sebuah gaya sentrifugal.

Kata Kunci: Solenoid, Mesin 4 silinder segaris, Roda gila.