Professional Documents
Culture Documents
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2014 pukul 07.00 Wita di
Ruang ICU B RSU Tabanan dengan teknik observasi, pemeriksaan fisik,
wawancara dan catatan medis pasien.
1. Identitas
Pasien Penanggung
Nama : KM AS
Umur : 58 tahun 36 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah Menikah
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Agama : Hindu Hindu
Pendidikan : Tamat SMA Tamat SMA
Pekerjaan : IRT Swasta
Alamat : Kesiut Tengah Kaja, Kerambitan
No. RM : 483619
2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Alasan MRS
Pasien MRS pada tanggal 24 Oktober 2014 dengan keluhan ada
benjolan di kepala sebelah kiri.
2) Keluhan utama
Saat pengkajian kesadaran pasien compos mentis, pasien mengeluh
pusing dan nyeri pada luka bekas operasi di kepala.
3) Kronologis keluhan
Pasien sudah sempat dirawat di B RSU Tabanan ruang Dahlia pada
tanggal 21 April 2014 dengan diagnosa Obs. Febris dan Parathypi
selama beberapa hari. Pasien datang dengan keluhan panas sejak 4
hari yang lalu sebelum MRS, mual (+), mutah (+), riwayat nyeri
kepala (+), perdarahan (-), BAK (+) biasa . BAB (+) biasa. Pada
tanggal 4 Oktober 2014 pasien kembali dirawat di BRSU Tabanan
dengan keluhan pusing, mual (+), muntah (+), sehingga dokter
menyarankan melakukan pemeriksaan MRI kepala dengan kontras
pada tanggal 7 Oktober 2014. Berdasarkan pemeriksaan dan tes MRI
pasien didiagnosa SOL Meningioma Temporal Sinistra. Pasien
dianjurkan oleh dokter untuk melakukan operasi craniotomy resectic
tumor. Pada tanggal 24 Oktober 2014 pasien dirawat di Ruang
Bougenville dengan keluhan benjolan di kepala sebelah kiri, akhirnya
pasien setuju untuk dilakukan operasi. Operasi dilakukan pada tanggal
27 Oktober 2014. Setelah dilakukan operasi pasien dirawat di ruang
ICU BRSU Tabanan.
Therapi yang didapat :
- Fendex IV 3 × 50 mg
- Ceftriaxone IV 2 × 2 gr
- Phenytoin IV 3× 100 mg
- Ranitidine IV 3 × 50 mg
- Asam Tranexamat IV 3 × 1 gr
- Manitol drip 6 × 100 cc
- Farmadol drip 3 × 1 flash
- Ottozol 1×40 mg
- Dexametason 3×5 gr
IVFD :
- Fentanyl 150 mcg + opiogram 3 mg dalam NaCl 500 cc, 30
tetes/menit micro
- Triofusin 1 flash
- NaCl 1 flash
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Pasien mengeluh pusing dan Post operasi reseksi tumor Gangguan
lemas. perfusi
DO : Pasien tampak lemah, Kompresi/ perubahan posisi jaringan jaringan
kesadaran compos mentis, GCS : otak serebral
E4V5M6, TD = 100/69 mmHg,
Nadi : 70 x/menit, Suhu: 36,5 oC, iskemia jaringan otak
Respirasi : 20 ×/menit
Gangguan perfusi jaringan
serebral
1. DS : Pasien mengeluh nyeri pada Operasi Reseksi tumor Nyeri Akut
luka bekas operasi di kepala.
DO : Pasien tampak meringis, skala Post operasi reseksi tumor
nyeri 5 (0-10)
Adanya luka insisi operasi
Nyeri
3. DS : - Post operasi reseksi tumor Risiko
DO : Terdapat luka post operasi pada perdarahan
kepala, tampak terpasang drain Adanya luka insisi operasi
dengan volume darah ± 30 cc
Risiko perdarahan
C. RENCANA KEPERAWATAN
1. Prioritas Diagnosa
a. Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penghentian
aliran darah oleh SOL, post operasi yang ditandai dengan pasien
mengeluh pusing dan lemas, pasien tampak lemah, kesadaran compos
mentis, GCS : E4V5M6, TD = 100/69 mmHg, Nadi : 70 x/menit, Suhu:
36,5 oC, Respirasi : 20 ×/menit
b. Nyeri Akut berhubungan dengan luka insisi ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri pada luka bekas operasi di kepala, pasien tampak
meringis, skala nyeri 5 (0-10)
c. Risiko perdarahan berhubungan dengan insisi pembedahan ditandai
dengan adanya luka post operasi craniotomy di kepala, tampak
terpasang drain dengan volume darah ± 30 cc
2. Rencana Keperawatan
5. Dapat menurunkan
5. Kolaborasi permebilitas kapiler
pemberian obat untuk membatasi
sesuai indikasi pembentukan edema,
seperti steroid, mengatasi menggigil
klorpomasin, yang dapat
asetaminofen meningkatkan TIK,
menurunkan
metabolisme seluler/
menurunkan
konsumsioksigen
2. Selasa, 28 2 Setelah diberikan - - Pen
Oktober asuhan keperawatan Kaji tingkat nyeri, dan gkajian yang optimal
2014, pkl. selama 2 x 24 jam respon motorik akan memberikan data
07.30 Wita diharapkan nyeri klien, 30 menit yang obyektif untuk
berkurang dengan setelah pemberian mencegah kemungkinan
kriteria hasil : obat analgetik komplikasi dan
- Pasien untuk mengkaji melakukan intervensi
mengatakan efektivitasnya yang tepat.
nyeri berkurang. - De
- Skala nyeri 2 (0-
- ngan posisi yang
1)
Pertahankan posisi nyaman akan dapat
- Pasien tidak
senyaman mungkin mengurangi nyeri
meringis
dan disesuaikan
dengan kebutuhan
fisiologis - De
- ngan memfokuskan pada
Ajarkan tehnik ketrampilan tertentu
relaksasi dan dapat menurunkan
distraksi ketegangan otot
- Dib
- erikan untuk
Kolaborasi pemberian menghilangkan/
analgetik sesuai mengurangi nyeri
kebutuhan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3 Kamis, 30 3 S:-
O : TD : 99/62 mmHg, tidak tampak
Oktober 2014
adanya perdarahan pada luka bekas
Pukul 20.00
operasi craniotomy, drain pada
WITA
kepala pasien sudah dilepas.
A : Resiko perdarahan
P : Lanjutkan intervensi