Professional Documents
Culture Documents
ANTENATAL CARE
A. Definisi
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
terlatih untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan
(SPK) (Depkes, 2010).
1
2
2. Probabilitas
a. Pertumbuhan dan perubahan uterus
b. Tanda hegar’s yaitu melunaknaya sistem bawah uterus
c. Ballotement, yaitu lentingan janin di uterus saat palpasi
d. Braxton hick’s, adanya kontraksi selama kehamilan.
e. Perubahan dan pembesaran abdomen
f. Striace gravidarum
g. Pigmentasi pada linea nigra.
3. Absolut
a. Terdengar DJJ
b. Teraba bagian janin oleh pemeriksa
c. Terlihat hasil konsepsi dengan USG
d. Teraba gerakan janin oleh pemeriksa
C. Kebijakan program
1. Standart minimal asuhan antenatal (10T)
a. Timbang berat badan
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu dari sebelum hamil
dihitung dari trimester I sampai trimester III yang berkisar antara 7-12 kg
dan kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong normal adalah
0,4-0,5 kg tiap minggu mulai trimester II
b. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80-140/90 mmHg, bila melebihi
140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
c. Nilai status gizi (LILA)
Di seluruh provensi di Indonesia melaporkan, ambang batas yang
digunakan untuk menentukan seorang ibu hamil gizi kurang adalah 23,5
cm. ambang batas LILA , 23,5 cm atau dibagian pita merah LILA
menandakan gizi kurang dan > 23,5 cm menandakan gizi baik (ariyani,
2012).
3
22 – 28 Minggu 24 – 25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
D. Pathway
Kehamilan
Prolaktin
Tonus otot meningkat meningkat Diafagma
Vesika
tertekan
urinaria
HCL menurun Sensitif tertekan
peristaltic menurun meningkat
Kapasitas VU
menurun Ekspansi
Mual, muntah Gangguan rasa paru
nyaman (nyeri)
Sekresi urin
menurun Pola napas
Perubahan Risiko defisit
nutrisi kurang volume cairan tidak efektif
dari kebutuhan
Risiko
infeksi
E. Komplikasi
Macam-macam komplikasi:
1. Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsia/eklampsia
c. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
d. Hidramnion
e. Ketuban Pecah Dini
2. Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
a. Penyakit Jantung
b. Tuberculosis
c. Anemia
d. Malaria
e. Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik misalnya
komplikasi akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran)
F. Prognosis
Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan kehamilan dapat diambil
kesimpulan akhir tentang kehamilan yang dapat digolongkan kedalam :
1. Kehamilan resiko rendah dan dapat bersalin setempat atau lahir spontan.
2. Kehamilan resiko meragukan dan resiko tinggi sehingga perlu bersalin di RS
dengan fasilitas lengkap sehingga tercapai well born baby dan well health
mother.
G. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
a. Rambut : bersih/kotor, warna hitam/merah jagung, mudah rontok/tidak.
b. Muka : bengkak/oedem tanda eklampsi, terdapat cloasma gravidarum
sebagai tanda kehamilan. Muka pucat tanda anemia, perhatikan ekspresi
ibu, kesakitan atau meringis.
8
3. Auskultasi
Tujuan: menentukan hamil atau tidak, anak hidup atau mati, membantu
menentukan habitus, kedudukan punggung anak, presentasi anak tunggal/
kembar yaitu terdengar pada dua tempat dengan perbedaan 10 detik.
a. Dada : Adanya ronkhi atau wheezing perlu dicurigai adanya asma atau
TBC yang dapat memperberat kehamilan.
b. Abdomen : DJJ (+) normal 120-160 x/menit, teratur dan reguler.
4. Perkusi
Reflek patella negatif menandakan ibu kekurangan vit B1.
10
H. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Nilai
Tidak Diagnosis Masalah
Tes Lab Nilai Normal
Normal Terkait
c. Pemeriksaan USG
Kegunaannya untuk diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan, penentuan
umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal, mengetahui posisi plasenta,
mengetahui adanya IUFD, mengetahui pergerakan janin dan detak jantung
janin.
11
I. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan perubahan napsu makan, mual
dan muntah
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan prolaktin meningkat
4. Resiko infeksi
5. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan ekspansi paru menurun
Keterangan :
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
DAFTAR PUSTAKA
Ariyani, (2012). Buku Terapi dan Gizi Pada ibu Hamil, Jakarta ; EGC
DEPKES RI.(2010). Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta : DEPKES RI
Manuaba, I.B.G.2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC