Professional Documents
Culture Documents
PRODUKTIF
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Sudah
banyak ! -Implementasi
-Pengawasan
peraturan kepatuhan
terkait pelaksanaannya
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
HUKUM &
PERUNDANGAN
TERKAIT Keputusan Presiden nomor 22 tahun 1993
tentang Penyakit yang timbul Akibat
Hubungan Kerja
UU nomor 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja Peraturan2 Menteri Tenaga Kerja:
UU nomor 13/2003
-Per.01/Men/1976 ttg Kewajiban pelatihan
tentang Ketenagakerjaan UU nomor 36/2009 tentang Hiperkes bagi dokter perusahaan
Kesehatan -Per.01/Men/1979 ttg Kewajiban Pelatihan
UU nomor 29/2004 tentang UU nomor 24/2011 tentang hiperkes bagi paramedis perusahaan
Praktik Kedokteran BPJS -Per.02/Men/1980 ttg Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan keselamatan
UU nomor 40/2004 tentang UU nomor 36/2014 tentang
Tenaga Kesehatan
Kerja
SJSN
-Per-01/Men/1981 ttg Kewajiban melapor PAK
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
1
15/03/2018
KODE ETIK
UU no 1 /1970 ttg
STANDAR KOMPETENSI Keselamatan Kerja
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
UU no 1/1970
UU no 1 / 1970
Bab III pasal 3
2
15/03/2018
UU no 1/1970
Pasal 12 UU no 36 /2009 ttg
Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan
atau hak tenaga kerja untuk: Kesehatan
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh
pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja;
Terpadu
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan; Upaya kesehatan : Menyeluruh
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat
komprehensif Berkesinambungan
keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
UU no 36 / 2009
Bab XII : Kesehatan Kerja
Pasal 164
melindungi pekerja agar hidup sehat, bebas
PELAYANAN dari gangguan kesehatan dan pengaruh buruk
KESEHATAN yg diakibatkan oleh pekerjaan
PERORANGAN MASYARAKAT
Berlaku bagi pekerja dan setiap orang lain yg
berada di tempat kerja
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
3
15/03/2018
BPJS KESEHATAN
Perubahan paradigma JKK –
(Jaminan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja)
program jaminan kesehatan
???
Pendekatan tradisional Dulu
termasuk bagi pekerja
Kompensasi
Kecelakaan &
Kerja Perawatan tak termonitor
BPJS KETENAGAKERJAAN (Maks. Rp. 20 juta)
Bagaimana setelahnya?
JKK ( Jaminan Kecelakaan Kerja)
JHT ( Jaminan Hari Tua) Pendekatan baru dengan Manajemen Kasus
Jaminan Pensiun
Pengembalian fungsi
Jaminan Kematian Kemampuan melakukan
Kecelakaan Kompensasi aktivitas harian
Kerja Manfaat medis tanpa plafon Berbaur dengan masyarakat
dan PAK Monitor berkelanjutan RETURN TO WORK
Kembali berpartisipasi dalam
kehidupan sosial
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
4
15/03/2018
Kelompok Tenaga
Kesehatan ( Nakes )
(a). Tenaga Medis
UU no 36 /2014 ttg
Tenaga Kesehatan b. Tenaga psikologi
( Nakes) klinis
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Pasal 26
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
5
15/03/2018
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
6
15/03/2018
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
MKDKI bertugas:
....UU 29/2004-Praktik Kedokteran
1. Menerima pengaduan, memeriksa,
• Majelis Kehormatan Disiplin dan memutuskan kasus pelanggaran
disiplin dokter dan dokter gigi yang
Kedokteran Indonesia (MKDKI) adalah diajukan; dan
lembaga yang berwenang untuk 2. Menyusun pedoman dan tata cara
menentukan ada tidaknya kesalahan yang penanganan kasus pelanggaran
dilakukan dokter dan dokter gigi dalam disiplin dokter atau dokter gigi.
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan
kedokteran gigi, dan menetapkan sanksi
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
7
15/03/2018
1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu 7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium atau
persenyawaannya yang beracun.
mineral pembentuk jaringan parut (silicosis,
antrakosilikosis, asbestosis) dan 8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau
silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan
faktor utama penyebab cacat atau kematian. persenyawaannya yang beracun.
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan
(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu 9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau
logam keras. persenyawaannya yang beracun.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan
(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu 10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau
kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). persenyawaan-nya yang beracun.
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh
penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang 11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau
dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. persenyawaan-nya yang beracun.
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor
dari luar sebagai akibat penghirupan debu 12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau
organik. Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja persenyawaan-nya
Disiapkan oleh yang beracun.
Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
8
15/03/2018
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro 30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu
magnetik dan radiasi yang mengion. tinggi atau rendah atau radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan
oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik. 31. Penyakit yang disebabkan bahan
kimia lainnya termasuk bahan obat.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang
disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk
atau residu dariDisiapkan
zat oleh tersebut.
Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Beberapa
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Peraturan Menteri
Tenaga Kerja, Peraturan Menteri
Transmigrasi dan Tenaga Kerja,
Koperasi no Per- Transmigrasi no
01/Men/1976 Per-01/Men/1979
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Permenakertrans 02/1980
..........Beberapa
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Pemeriksaan Kesehatan Pra Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan dan Berkala
Transmigrasi no Per-02/Men/1980
9
15/03/2018
....Beberapa
Pemeriksaan Kesehatan Khusus
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Menilai Pengaruh
pekerjaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Setelah sakit / Transmigrasi no Per-01/Men/1981
kecelakaan > 2 minggu Jenis
Diduga mengalami ggn pemeriksaan
kesehatan tertentu sesuai
keutuhan Kewajiban Dalam waktu 2 x
Ada keluhan/hasil
Melapor 24 jam setelah
pengamatan/penilaian dibuat
PAK
Temuan PAK berlaku diagnosanya
ketentuan Asuransi
Sosial Tenaga Kerja
Permenakertrans
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja 02/1980 Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
-Pengurus wajib dg
segera melakukan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
tindakan preventif
agar PAK yg sama
no 333/1989 ttg Diagnosis dan
tidak terjadi lagi -Apabila ada Pelaporan PAK
keraguan hasil
pemeriksaan, dapat
meminta bantuan
-Pemeriksaan Klinis
Lampiran : jenis2 Depnakertrans utk Penegakan -Pemeriksaan kondisi
PAK yg harus menetapkan Diagnosis pekerjaan & lingkungan
dilaporkan ( 30 jenis/ diagnosis PAK PAK Buktikan hubungan
kelompok penyakit) sebab akibat
Permenakertrans 01/1981
10
15/03/2018
Permenkes 56/2016
Permenkes 56/2016
Tatalaksana Medis
Pelayanan
Kelaikan Kerja
Sesuai dg:
-Standar profesi
-Standar Pelayanan
-Standar Prosedur
Operasional
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
..
Rujukan kelaikan kerja diperlukan bila :
Penetapan Kelaikan Kerja
( Fit To Work) FTW
a. status kesehatan kompleks
( > 1 sistem organ atau 1 tapi vital)
meliputi: penilaian
risiko, kapasitas dan b. pajanan faktor risiko kompleks dan saling
toleransi pekerja berkaitan
dengan tuntutan
pekerjaan c. terdapat keraguan penentuan besarnya risiko
Fit to work yg ada dan risiko yg dapat diterima
Fit with ( acceptable risk)
restriction/ Mutasi/ganti
pekerjaan sesuai
d. terdapat ketidak puasan pekerja atas
limitation
kondisi kesehatan penetapan FTW
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
11
15/03/2018
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Penentuan Kecacatan
Rujukan penentuan kecacatan diperlukan jika:
a. Jenis kecacatan belum ada dlm pedoman
Cacat Cacat penentuan kecacatan
Anatomis Fungsi
b. Terdapat ketidak puasan pekerja atas
Dinilai penetapan % kecacatan
persentasenya
c. Terdapat keberatan dari pihak pemberi
terkait HAK utk
mendapat jaminan pelayanan kesehatan atas %
kompensasi sesuai kecacatan
peraturan d. Diperlukan utk kepentingan legal seperti
perundangan kompensasi diluar yg dilaksanakan sesuai
peraturan UU
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Permenkes 56/2016
Pelayanan
Tatalaksana Okupasi Pencegahan PAK
Pada Komunitas Pekerja Pelayanan
Kembali Kerja
Identifikasi potensi
bahaya PAK
Pelayanan Promosi Kesja sesuai
Pencegahan PAK identifikasi bahaya
Pengendalian potensi
bahaya
APD yg sesuai dan
cara pakai yg benar
Imunisasi bagi yg
terpajan agen biologi
tertentu
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
12
15/03/2018
Tercantum a.l. :
13
15/03/2018
Tercantum a.l. :
Upaya pengendalian
Untuk memenuhi Bila tidak bahaya : eliminasi,
standar dan Setiap industri memenuhi substitusi,pengendalian
persyaratan harus melakukan standar dan teknis, pengendalian
kesehatan pemantauan persyaratan administrasi, APD
lingkungan kerja berkala kesehatan
industri lingkungan kerja Upaya kesehatan lingkungan :
industri : penyehatan, pengamanan dan
Harus dilakukan : pengendalian sesuai peraturan UU
14
15/03/2018
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev MarPERDOKI (PDSp) anggota: : SpOk Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
KODE ETIK
KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA
KEDOKTERAN (KODEKI) PB IDI 2012
INDONESIA
(KODEKI) Kewajiban Umum ( 13 pasal)
PB IDI 2012
Kewajiban Dokter terhadap pasien
Kode Etik Dokter
( 4 pasal)
Spesialis Kedokteran Kewajiban Dokter terhadap teman sejawat
Okupasi
Hasil Konas V
( 2 pasal)
PERDOKI, Mei 2016 Kewajiban Dokter terhadap diri sendiri
KODE ETIK
( 2 pasal)
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
15
15/03/2018
KEWAJIBAN DOKTER
...kewajiban umum.. TERHADAP PASIEN (4 Pasal)
14. Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan
12. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib mempergunakan seluruh keilmuan dan keterampilannya
memperhatikan keseluruhan aspek pelayanan untuk kepentingan pasien. yang ketika ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif),
persetujuan pasien/keluarganya, ia wajib merujuk pasien
baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya, serta
kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu.
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati 15. Setiap dokter wajib memberikan kesempatan kepada pasien
masyarakat. agar senantiasa dapat berinteraksi dengan keluarga dan
13. Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para penasehatnya termasuk dalam beribadat dan atau
pejabat lintas sektoral di bidang kesehatan dan bidang penyelesaian masalah pribadi lainnya
lainnya serta masyarakat, wajib saling menghormati.
16. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan j setelah pasien
itu meninggal dunia.
17. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai
suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
KEWAJIBAN DOKTER
TERHADAP TEMAN KEWAJIBAN DOKTER
SEJAWAT(2 Pasal) TERHADAP DIRI SENDIRI
18. Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagai- 20. Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat
bekerja dengan baik.
mana ia sendiri ingin diperlakukan.
19. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari 21. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran / kesehatan.
teman sejawat, kecuali dengan persetujuan keduanya atau
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
16
15/03/2018
Kode Etik Dokter Spesialis 4. Bahwa kami membuat suatu pernyataan dan atau
Kedokteran Okupasi persetujuan yang sesuai dengan kompetensi yang
Hasil Konas V PERDOKI, Mei 2016 sesuai sebagai dokter spesialis kedokteran okupasi.
1. Bahwa kami mengutamakan keselamatan dan
5. Bahwa kami dalam membuat keputusan medik
kesehatan kerja diri, setiap pekerja dan orang membebaskan diri dari tekanan dan atau pengaruh
lain di tempat kerja. yang berasal dari perbedaan kepentingan.
2. Bahwa kami melaksanakan tugas berdasarkan
kaidah ilmiah yang obyektif dan terpadu. 6. Bahwa kami dengan penuh kesadaran
mengetahui segala persyaratan keselamatan dan
3. Bahwa kami terus-menerus meningkatkan, kesehatan kerja yang perlu diterapkan di tempat
mengembangkan pengetahuan dan praktek kerja.
kedokteran kerja.Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
7. Bahwa kami menyampaikan informasi medis yang 10. Bahwa kami senantiasa menghindari penawaran
mudah dipahami kepada pekerja tentang dan atau penggunaan jasa yang mendatangkan
kesehatannya, anjuran pemeriksaan kesehatan lebih keuntungan bagi sesuatu pihak dan atau
lanjut yang diperlukan, pemberian nasehat dan kerugian bagi pihak lainnya.
pengobatannya sesuai dengan keperluan dan 11. Bahwa kami dengan cermat memperhatikan
pertimbangan medis. nilai-nilai psikologis, kebudayaan dan agama
8. Bahwa kami mengadakan konsultasi dengan pihak- yang terdapat dalam masyarakat pekerja dan
pihak yang dapat melengkapi keterangan dan menyerasikannya kepada tujuan keselamatan
pengetahuan, apabila terdapat masalah yang dan kesehatan kerja dengan sebaik-baiknya.
diragukan atau kurang jelas. 12. Bahwa kami memperhatikan masalah lain di luar
9. Bahwa kami selalu menjalin kerjasama yang baik tempat kerja yang dapat mempengaruhi
dengan setiap petugas kesehatan lainnya di luar keselamatan dan kesehatan kerja.
profesi kedokteranDisiapkan
okupasi.
oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
17
15/03/2018
PENUTUP
Ada dan ditaatinya ketentuan perundang-
undangan dan peraturan merupakan
hal yang wajib dilaksanakan.
Setiap pekerja mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas
kesehatan dan keselamatan kerja
( termasuk juga pekerja bidang
medis/kesehatan).
Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja Disiapkan oleh Direktorat Kesehatan Kerja
Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar Kemenkes RI dan Tim PERDOKI (Rev Mar
2018) 2018)
18