You are on page 1of 10

Isu Pelayanan dan masalah Keperawatan Kesehatan Jiwa ,

pelayanan psikiatrik, NAFZA, Depresi dan skizofrenia

Kecenderungan Global Keperawatan


 Yankep memperhatikan pengaruh faktor lingkunga
 Pergeseran yankep di luar RS/institusi
 Yankep di RS terfokus pada “critical care”
 Yankep primer sebagai mekanisme utama
 Masalah etik terkait dengan kehidupan
klien dan kebijakan sistem yankes
(mekanisme pembiayaan & alokasi sumber)
Masalah Kesehatan Jiwa Dunia (WHO, 2003)
450 juta penduduk dunia menderita masalah kesehatan jiwa dan gangguan perilaku
Hampir 1 juta bunuh diri dalam setahun
Empat dari 6 penyebab utama karena gangguan neuropsychiatric (depresi, al;kohol, skizofrenia dan bipolar disorder)
Masalah Kesehatan Jiwa Dunia (WHO, 2003)
1 dari 4 keluarga sedikitnya mempunyai seorang anggota keluarga dengan gangguan kesehatan jiwa
(Di Indonesia, 1 orang/keluarga dengan masalah kesehatan jiwa, Bahar, 1995)
Korban pelanggaran HAM, stigma, diskriminasi, di dalam dan di luar institusi pelayanan kesehatan
Masalah Kesehatan Jiwa dan Kemiskinan
Trend & Isu Keperawatan Kesehatan Jiwa di Indonesia
 Penapisan perkembangan dan penggunaan teknologi informasi yang kurang baik
 Tekanan ekonomi dan sosial yang meningkat menimbulkan dampak sosial dan masalah kesehatan/kes. jiwa
 Populasi yang membutuhkan perhatian khusus meningkat: bayi & balita, lansia, tuna, perempuan RT bekerja, pria tidak bekerja
 Pergeseran peran dan fungsi keluarga dan anggotanya
 Keluarga yang ditinggal bekerja ke luar negeri menimbulkan kepincangan perkembangan kesehatan jiwa pada masa tumbuh kembang
Trend & Isu Keperawatan Kesehatan Jiwa di Indonesia
Masalah kesehatan jiwa pada kelompok khusus
Meningkatnya depresi, bunuh diri, tindak pelecehan dan kekerasan, incest, NAPZA
Pola perilaku tidak sehat dan langkanya contoh peran mulai dari unit sosial terkecil
Reformasi Kesehatan di Indonesia
 Desentralisasi dan otoritas daerah
 Profesionalisme
 Partisipasi aktif masyarakat
 Asuransi kesehatan bagi masyarakat luas
 Merespons penyakit yang muncul kembali atau penyakit baru
 Mendekatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata (outside building)
Pelayanan Kesehatan
Lingkungan Kerja:
 Tatanan Rumah Sakit (Berbagai Tipe):
Pemerintah & Swasta
 Tatanan Komunitas
@ Puskesmas
@ Pustu
@ Pusling
@ Home Care – Ekstensi dari Rumah Sakit
@ Panti Werda (Aged Nursing Home)
@ Praktik Mandiri
Semua dapat mengkontribusi

NAPZA ( NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADITIF LAINNYA )


Adalah bahan atau substansi yang mempengaruhi fungsi pikiran, perasaan dan tingkah laku pada individu yang memakainya
NARKOTIKA Asal Kata “NARCOTICS” : Obat Bius
KETERGANTUNGAN OBAT (WHO) :
 Suatu keadaan keracunan yg periodik atau menahun, yg dpt merugikan individu sendiri & masyarakat, yg disbbkan oleh p`gunaan suatu
obat (asli/sintetik) yg b`ulang-ulang dg ciri-ciri sbb :
 Keinginan/kebutuhan yg luar biasa utk meneruskan p`gunaan obat & b`usaha m`dptkannya dg segala cara
 Kecenderungan utk menaikkan dosis
 Ketergantungan psikologik (emosional) & kadang-kadang t`dpt ketergantungan fisik pd obat tsb
Ketagihan (ADIKSI) : t`gantung pd suatu obat dg gejala spt definisi WHO
Ketergantungan fisik : hanya pada keadaan lepas obat dg gejala-gejala fisik
Sindroma lepas obat (ABSTINENSI) : gejala-gejala fisik atau psikologik, yg timbul bila obat yg telah t`jadi ketergantungan dihentikan
Toleransi : b`kurangnya efek dg dosis yg sama sesudah pemakaian b`kali-kali, shg dosis perlu dinaikkan utk m`capai efek yg dikehendaki
JENIS, BENTUK & AKIBAT NARKOBA
 Putau (morfin, heroin, shabu, kokain) : narkotika sintetik, b`bentuk serbuk, warna putih (spt tepung)
 Ganja : narkotika alamiah, b`bentuk daun (spt daun teh) warna hijau kecoklatan
 Alkohol : minuman keras b`bentuk cair
 Ekstasi : narkotika sintetik, b`bentuk tablet
 0pium : narkotika alamiah, b`bentuk getah (getah pohon candu)
PSIKOTROPIKA
BUKAN NARKOTIKA TAPI PUNYA EFEK/BAHAYA SAMA DENGAN NARKOTIKA
NARKOTIKA/GANJA
DEPRESANT
MENGURANGI AKTIVITAS SUSUNAN SYARAF PUSAT CTH : PIL BK, MAGADON, VALIUM
STIMULANT
MENGAKTIFKAN SUSUNAN SYARAF PUSAT CTH : ECSTASSY (AMPHETAMINE)
HALUSINOGEN
MENIMBULKAN HALUSINASI (KHAYALAN) CTH : LSD ( LYCERGIC ALIS DIETHYLAMIDE
Narkotika alam :
 Bentuk daun : mirip daun teh kering, hijau kecoklatan, misal : ganja
 Bentuk getah : cairan kental, coklat tua, misal : canabis & hasyis
Narkotika sintetik
 Bentuk cair : bening mirip alkohol, misal : morphin
 Bentuk tablet/kapsul : casadon (merah muda), magadon (putih), rohypnol (putih), nembutal (kuning), trandene 10 (kuning tua)
 Bentuk serbuk : seperti tepung, b`warna putih, misal : morphin

Penggunaan ganja dpt menimbulkan GMO ¢ faktor p`cetus t`jadinya gg.jiwa, dg gejala-gejala sbb :
 Perilaku (tk laku maladaptif) :
cemas, rasa takut yg b`lebih, curiga yg b`lebih (paranoid), gg.dlm menilai realitas, gg.dlm fgs sosial, sekolah & pekerjaan
 Fisik :
konjungtiva merah, nafsu makan b`kurang, mulut kering, badan kurus, lemah
 Psikologik :
euforia, halusinasi & waham, apatis, acuh tak acuh/masa bodoh thd diri & sekitarnya, tdk ada
inisiatif, perasaan wkt b`lalu dg lambat

PUTAU/HEROIN
 Narkotika sintetik : b`bentuk serbuk, warna putih (spt tepung)
 Pemakai akan mengalami GMO, dg gejala sbb :
 Pupil miosis/midriasis, mengantuk
 Euforia
 Apatis (acuh tak acuh), Lemah (tiada tenaga)
 Gg.perhatian/konsentrasi/daya ingat
 Bicara cadel
 Tingkah laku maladaptif, gg.daya nilai realitas
 Hambatan dlm fgs sosial
 Bila pemakaian dihentikan, akan timbul gejala putus zat (sakau) :
 keluar air mata b`lebih
 cairan hidung b`lebih (rinorhea)
 dilatasi pupil
 keringat b`lebih
 sering menguap
 sakit tulang, sendi ngilu & terasa spt copot, otot kram
 mudah marah & b`kelahi, gelisah
 diare
 TD Ÿ, jantung b`debar, demam, sakit kepala
ECTASY
 Bentuk tablet/kapsul, isi methylondioxy methamphemine (MDMA) ž tubuh tdk merasakan cape utk wkt ttt (stimulansia) ž GMO
Ò Gejala psikologik :
agitasi psikomotor, banyak bicara, rasa gembira, HD Ÿ, kewaspadaan Ÿ
Ò Gejala fisik :
jantung b`debar-debar, TD Ÿ/ , mual, muntah, pupil melebar, b`keringat banyak, rasa dingin, kesadaran / delirium, gg.daya nilai & fgs
sosial
Ò Gejala over dosis :
gelisah, mudah t`singgung, bingung, panik, halusinasi, tremor, tubuh m`gigil, kulit pucat/kemerah2an, mual, muntah, kejang otot perut,
pusing, tdk dpt tidur, TD Ÿ/ , keringat b`lebih, nyeri dada, kejang-kejang, refleks Ÿ, jantung b`debar2, nadi tdk t`atur, sistem peredaran darah
kolaps, koma – meninggal
Ò Dihentikan akan timbul gejala putus zat :
 Kelelahan/keletihan menyeluruh, lesu & lemah
 Tidur b`kepanjangan 12-24 jam
 Depresi berat
 Pikiran ttg kematian – keinginan bunuh diri
KOKAIN/SHABU
B`asal dari daun/tanaman coca, bentuk bubuk atau kristal
 gejala¢GMO sbb :
agitasi psikomotor (gelsah, agresif, tdk dpt diam)
elasi, agresifitas fisik/seksual, HD Ÿ (grandiosity), merasa dirinya super/hebat (semu), banyak bicara, kewaspadaan Ÿ, jantung b`debar-
debar, TD Ÿ, pupil melebar, keringat b`lebih ttp merasa kedinginan, mual & muntah
 Gejala over dosis :
halusinasi, delusi, gg.fgs sosial, pekerjaan ¢ terlibat pelanggaran hukum, perkelahian dll

TANDA DAN GEJALA


1. Tanda-tanda fisik
 kesehatan fisik , nafsu makan , badan kurus, lemah
 penampilan diri , malas, takut kena air
 suhu badan tidak teratur, sering pusing
 pernafasan lambat dan dangkal, TD , kejang otot
 pupil mengecil, mata memerah, sering menguap, sering membawa obat tetes mata
 Kesadaran makin lama makin ,Warna muka kebiruan
 Diare & perut melilit
 Sering mengunyah permen karetž m`hilangkan bau mulut
2. Perubahan emosi & sikap
 Mudah tersinggung, emosi labil, agresif (b`kelahi, mabuk, tawuran), sikap defensif & penuh kebencian
 Mengunci diri di kamar, menyetel musik keras2
 Kamar penuh lilin & wewangian, ditemukan obat2an, kertas timah
 Sikap cuek, b`bohong, tdk menepati janji, manipulatif
 Malas mengurus diri, b`pakaian slebor
 Meninggalkan teman lama & b`gaul dg teman baru
 Tdk ragu utk memukul atau b`sikap kasar pd ortu & anggota keluarga yg lain
 Pupusnya nilai-nilai sebelumnya & melupakan tgg jwbnya
3. Uang dan harta benda
 Sering mengaku tdk punya uang & mengatakan “bokek”
 Barang kelurga/miliknya sering dikatakan hilang atau dipinjam
 Sering mencuri uang/barang dirumahnya
 Sering menarik simpati orang lain
 Tdk peduli tyhd kebutuhan keluarga
3. Bila pelajar !
 Motivasi belajar & Prestasi akademik menurun
 Tdk disiplin, sering bolos
 Sering meminjam uang pd teman2nya
 B`kumpul dg anak2 yg reputasinya buruk
FAKTOR PENYEBAB ???
 Faktor Individu
 Ingin tahu rasanya atau ingin coba-coba
 Ingin diterima dlm kelompok tertentu atau ikut mode
 Ingin menunjukkan kebebasan atau kedewasaan
 Ingin menghilangkan ketidaknyamanan
 Ingin mencapai ketenangan yg maksimal
 Ingin protes atau menyatakan tidak puas
 Ingin mendapat perhatian dari orang tua
 Faktor Lingkungan
 Tinggal dan bergaul di lingkungan pemakaian/ peredaran NAPZA
 Bersekolah di lingkungan yg rawan penyalahgunaan obat
 Kurangnya kontrol sosial masyarakat terhadap penyalahgunaan obat
 Meningkatnya mobilitas & komunikasi para remaja
 Peranan keluarga yang kurang harmonis
 Peranan pergaulan atau kelompok sebaya
BAGAIMANA AGAR TERHINDAR DARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA
 Berani menolak tawaran dan berkata “tidak”
 Atasi masalah dg benar & kembangkan potensi anda
 Pahami diri anda, terima dan hargai apa & siapa diri anda
 Pelihara ketahanan fisik dan mental
 Biasakan untuk selalu rileks
 Salurkan hobi anda dengan kegiatan yg positif
 Latiahan fisik dan olahraga
 Perbanyak membaca untuk menambah wawasan
 Lakukan rekreasi yg sehat dan bermanfaat
 Tingkatkan keimanan dan ketaqwaan thd Tuhan YME

GANGGUAN DEPRESI (F32#)


GANGGUAN DEPRESI F32#
KELUHAN:
Pasien mungkin semula mengemukakan 1 atau lebih gejala fisik
Pemeriksaan selanjutnya ditemukan gejala depresi atau kehilangan minat
Kadang-kadang mengeluh iritabilitas
Khusus pada anak dan remaja, manifestasi depresi sering dalam bentuk gangguan tingkah laku, menarik diri atau “acting out” (sikap menentang,
ngebut, mencari perkelahian dan perilaku mencederai diri lainnya
GANGGUAN DEPRESI F32#
PEDOMAN DIAGNOSTIK:
Suasana perasaan rendah atau sedih
Kehilangan minat atau gairah
Sering disertai gejala:
Gangguan tidur
Rasa bersalah atau hilang percaya diri
Kelelahan atau libido turun
Gangguan nafsu makan
Pikiran atau tindakan bunuh diri
Sulit konsentrasi
Sering disertai ansietas atau gelisah
GANGGUAN DEPRESI F32#
PENANGANAN:
Informasikan kepada keluarga bahwa depresi adalah penyakit yang lazim dan tersedia terapi yang efektif.
Depresi bukan kelemahan atau malas, pasien berusaha keras mengatasi tetapi tak berdaya
Telusuri risiko bunuh diri, bila ada à perlu pengawasan yang ketat atau rawat di RS. Tanyakan perilaku mencederai orang lain
Rencanakan kegiatan yang menyenangkan pasien
GANGGUAN DEPRESI F32#
PENANGANAN:
Dorong pasien untuk melawan pesimisme atau kritik diri yang berlebihan
Identifikasi adanya stres sosial atau problem kehidupan, fokuskan pada langkah kecil yang dapat mengatasi problem
Bila terdapat gejala fisik à bicarakan hubungan antara gejala fisik dan suasana perasaan
Rencana tindakan yang harus diambil jika kambuh
GANGGUAN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Bila terdapat suasana perasaan sedih atau kehilangan minat menonjol selama 2 minggu dan ditemukan 4 atau lebih gejala berikut:
Lelah atau kehilangan tenaga
Konsentrasi kurang
Agitasi atau gerakan dan pembicaraan lambat
Gangguan tidur dan bangun dini hari
Rasa bersalah
Gangguan nafsu makan
GANGGUAN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Pada kasus berat à beri medikasi sejak kunjungan pertama
Pada kasus sedang à pertimbangkan medikasi pada kunjungan berikut atau jika konseling tidak menolong
Pilihan medikasi:
Obat yang bereaksi baik pada masa lampau
Pada usila atau sakit fisik à pilih obat dengan efek samping antikolinergik dan kardiovaskuler yang rendah
Pasien cemas atau tak bisa tidur à obat dengan sedatif yang kuat
GANGGUAN DEPRESI F32#
MEDIKASI:
Beri antidepresan sampai mencapai dosis efektif (misalnya imipramin dg dosis 25 – 50 mg setiap malam naikkan sampai 100 – 150 sehari dengen
dosis terbagi
Pada usila atau sakit fisik à dosis rendah atau beri jenis lain
Jelaskan bahwa obat harus diminum secara teratur dan perbaikan akan terjadi setelah 2-3 minggu.
Mungkin timbul efek samping ringan dan akan hilang setelah 7-10 hari
Lanjutkan antidepresan sampai 3 bulan keadaan baik

GANGGUAN DEPRESI F32#


KONSULTASI SPESIALISTIK JIKA:
Jika ada risiko bunuh diri atau berbahaya bagi orang lain
Gejala psikotik
Jika gejala depresi tetap berlanjut walau sudah diberi obat
Butuh psikoterapi yang mendalam

Pengertian
Gangguan skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang memengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk berpikir dan berkomunikasi,
menerima , dan menginterpretasikan realitas merasakan dan menunjukkan emosi, dan berperilaku dengan sikap yang dapat diterima secara
sosial(Budi Anna Keliet,2005).

Psikopatologi
Patofisiologi skizofrenia melibatkan sistem dopaminergik dan serotonergik. Skizofrenia terjadi akibat dari peningkatan aktivitas neurotransmitter
dopaminergik. Peningkatan ini mungkin merupakan akibat dari meningkatnya pelepasan dopamine, terlalu banyaknya reseptor dopamine,
turunnya nilai ambang, atau hipersentivitas reseptor dopamine, atau kombinasi dari faktor-faktor tersebut
patofisiologi skizofrenia :
1. Pada pasien skizofrenia terjadi hiperaktivitas sistem dopaminergik
2. Hiperdopaminegia pada sistem meso limbikà berkaitan dengan gejala positif
3. Hipodopaminergia pada sistem meso kortis dan nigrostriatalà bertanggungjawab terhadap gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal.

Terdiri dari 3 fase :


1. Premorbid
2. Prodomal
3. Psikosis :
a. fase akut
b. Stabilisasi : 6 – 18 bulan
c. Stabil : terlihat residual, berlangsung 2- 6 bulan

Gejala Positif dan Negatif


Gejala positif Gejala negatif Gejala kognisi
Delusion (khayalan) Alogia (kehilangan Gangguan perhatian
kemampuan berpikir atau
berbicara)
Halusinasi Perasaan /emosi menjadi Gangguan ingatan
tumpul
Perilaku aneh, tidak Avolition (kehilangan Gangguan fungsi melakukan
terorganisir motivasi ) pekerjaan tertentu

Bicara tidak teratur, topik Anhedonia/asosiality


melompat – lompat tidak ( kuranganya kemampuan
saling berhubungan untuk merasakan
kesenangan, mengisolasi
diri dari kehidupan sosial
Ilusi, pencuriga Tidak mampu Gangguan proses pikir
berkonsentrasi
Diagnosa keperawatan pada skizofrenia

Tanda dan gejala Diagnosa

 Halusinasi Resiko perilaku kekerasan


 Ilusi

 Depersonalisasi Gangguan identitas diri


 Waham
 Tidak memiliki kemauan

Asosiasi longgar Perubahan proses berpikir


Alogia Hambatan komunikasi verbal
Halusinasi Perubahan persepsi sensori
Anhedonia Defisit perawatan diri
Pemikiran konkrit Hambatan komunikasi verbal
Tidak mampu berkonsentrasi Ketidakefektifan penatalaksaan
program terapeutik

 Apati Isolasi sosial


 Avolition (kehilangan motivasi
)

You might also like