Professional Documents
Culture Documents
Disusun Olehn :
Kelompok 1
2. Fanny Anggraeni
4. Luviana Mintari
6. Ratna Pramesti
7. Robi Darmawan
8. Vera Farlina
9. Enny Prayunita
Dosen Pembimbing :
IBu Nurhalinah
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
PALEMBANG
2014
---------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MAKALAH KEPERAWATAN
KOMUNITAS II PADA BAYI“. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas II.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kurang sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
-------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan
melahirkan anak yang sehat, menuju keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak - anak
merupakan salah satu aset bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih
cukup tinggi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan, setengah
dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-hari, lima juta
balita berstatus gizi kurang, lebih dari 100 juta penduduk beresiko terhadap berbagai masalah
kurang gizi. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran
Millenium Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin dan
kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal setengah dari keadaan pada
tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004). Sumber daya manusia terbukti sangat menentukan kemajuan
dan keberhasilan pembangunan suatu Negara. Terbentuknya sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.. Pada bayi dan balita,
kekurangan gizi dapat mengakibatnya terganggunya pertumbuhan dan perkembangan fisik,
mental dan spiritual. Bahkan pada bayi, gangguan tersebut dapat bersifat permanen dan sangat
sulit untuk diperbaiki. Dengan demikian akan mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya
manusia. Negara dan bangsa juga akan menderita bila ibu, anak dan keluarga serta masyarkat
tidak sehat. Sebab kematian bayi sangat erat hubungannya dengan tingkat sosial ekonomi,
keadaan gizi dan pelayanan kesehatan.
Berbagai point penting MDG’s tersebut adalah tugas berat bagi pemerintahan Indonesia. MDG’s
yang di targetkan pada tahun 2015 telah sampai dan direalisasikan oleh Negara-negara peserta
MDG’s, berbicara di timgkatan Indonesia, sekedar mengingatkan bahwa Indonesia, menurut UN
World Population Projection dan proyeksi Bapena, tahun 2009, jumlah penduduk Indonesia
diperkirakan 234 juta jiwa pada tahun 2010 menjadi 238 juta iwa dengan laju penduduk kurun
lima tahun teralhir mencapai 1,26 persen, sebuah angka yang besar dalam populasi dunia dan
menjadi point utama yang harus dibenahi oleh MDG’s.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan
negara lain di kawasan ASEAN. Berdasarkan Human Development Report 2010, AKB di
Indonesia mencapai 31 per 1.000 kelahiran."Angka itu, 5,2 kali lebih tinggi dibandingkan
Malaysia. Juga 1,2 kali lebih tinggi dibandingkan Filipina dan 2,4 kali lebih tinggi jika
dibandingkan dengan Thailand
Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil pokok pembahasan tentang peran seorang Perawat
sebagai tenaga kesehatan di komunitas dalam melakukan Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan
Balita dalam upaya mencapai sasaran MDG’s 2015.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini, kelompok mengambil masalah mengenai bayi yang berjudul
“Keperawatan Komunitas Bayi” sesuai dengan apa yang diberikan dosen pengajar kepada
kelompok.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa/i mampu memahami tntang Keperawatan pada Bayi di dalam lingkupan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Bayi adalah pribadi yang unik, yang akan mengundang rasa ingin tahu anda (Sheila Kitzinger).
Bayi adalah anak berusia 0 - 12 bulan (Husaini, 2002). Bayi merupakan makluk yang sangat
peka dan halus (Choirunisa, 2009, p.59). Menurut Ana Maria Choirunisa, seorang bayi
merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1tahun, namun tidak ada batasan yang pasti,
pada masa ini bayi sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian.
Bayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang berbentuk daripertemuan sperma
dan sel telur di dalam rahim seorang wanita. Neonate adalah istilah bagi bayi yang baru berumur
2 minggu pertama kehidupannya. Biasanya memiliki berat 3 kg dan panjang 50 cm. seorang
filsuf perancis bernama Jean Jacques Rousseau member definisi bayi baru lahir sebagai makhluk
tolol yang sempurna, seperti robotatau patung tanpa gerak dan hamper tidak memperlihatkan
adanya perasaan.
a) Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di b awah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi (MP-
Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
d) Kebersihananak
- Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita
warna di atasnya.
- Jarang sakit
- Mmemuntahkan semuanya
- Kejang
Meliputi :
a) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui
deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang.
b) Pencegahan kecelakaan
c) Pemberian imunisasi
d) Pemberian vit. A, kapsul A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun.
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit
misalnya campak, diare dan infeksi lain.
· Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu
kali dalam satu tahun.
Vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita Kekurangan vitamin A disebut juga
dengan xeroftalmia (mata kering). Hal ini dapat terjadi karena serapan vitamin A pada mata
mengalami pengurangan sehingga terjadi kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan
selaput bening ( kornea mata ).
Beberapa urutan perkembangan motorik selama masa bayi mulai dari umur 1-24 bulan ialah
sebagai berikut.
Beberapa tugas yang harus dipenuhi selama rentang kehidupan pada masa bayi antara lain
sebagai berikut.
3) Belajar berbicara.
8) Belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang tua, saudara, dan orang lain.
9) Belajar mengadakan hubungan baik dan buruk dan pengembangan kata hati
Egosentrisme, yaitu diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi
bagian dari kelompok sosial dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu
dan dengan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain melalui segala macam cara yang
dapat dilakukannya. Salah satu caranya adalah dengan perilaku akrab. Bayi lebih dapat
mengandalkan perhatian dan kasih sayang ibu atau perhatian pengganti ibu daripada anggota-
anggota keluarga lain atau orang-orang lain.
Masa ini merupakan masa dimana bayi dididik untuk dikenalkan dengan kebiasaan menurut jenis
kelaminnya masing-masing.sehingga bagi bayi perempuan terlihatlah secara otomatis
kelemahanya yaitu suka menangis dan tanda lainnya. Sedangkan anak laki-laki, diberi pakaian
warna biru, diselimuti dengan selimut biru dan kamarnya tidak diberi hiasan jumbai-jumbai dan
karet-karet seperti kamar anak perempuan. Mainan mereka juga dipilihkan sesuai dengan jenis
kelamin mereka masing-masing.
Bayi memang lemah namun ia selalu belajar mengembangkan minat dan memulai kreativitas
kemudian menyesuaikan diri dalam lingkungan.
Bahaya bisa terjadi kapan saja terutama pada masa bayi, karena bahaya ini dapat berupa fisik dan
psikologis yang berakibat sangat fatal bagi perkembangn si bayi. Di antara bahaya-bahaya fisik,
yang paling parah adalah penyakit dan kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan
atau bahkan kematian. Karena pola perilaku, minat, dan sikap terbentuk selama masa bayi, maka
bahaya psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.
H. Perkembangan Bicara
1. Pengucapan
Bayi belajar mengucapkan kata-kata sebagian melalui coba-coba tetapi terutama dengan meniru
ucapan orang dewasa.
Mula-mula bayi belajar nama-nama orang dan benda, kemudian kata-kata kerja.
3. Kalimat
“Kalimat” bayi yang pertama muncul antara usia dua belas dan delapan belas bulan, biasanya
terdiri dari satu kata yang disertai dengan isyarat.
1. Menangis
Menangis adalah salah satu dari cara-cara pertama bayi berkomunikasi dengan dunia pada
umumnya. Pada minggu ketiga atau keempat dapat diketahui apa maksud tangis bayi melalui
nada, intensitas dan gerakan-gerakan badan yang mengiringinya. Sebelum usia tiga tahun
kebanyakan bayi sudah belajar bahwa menangis adalah cara yang manjur untuk memperoleh
perhatian.
2. Berceloteh
Berceloteh dimulai pada bulan kedua atau ketiga, mencapai puncaknya pada delapan bulan dan
kemudian berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang benar-benar. Ocehan menghilang sama
sekali pada saat masa bayi berakhir.
3. Isyarat
Bayi menggunakan gerakan isyarat sebagai pengganti bicara, bukan sebagai pelengkap
pembicaraan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan anak yang lebih tua, remaja dan orang
dewasa. Banyak bayi menggunakan isyarat yang dikombinasikan dengan kata-kata untuk
membuat kalimat.
4. Ungkapan-ungkapan emosi
Ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang paling efektif, karena tidak ada yang lebih
ekspresif daripada isyarat-isyarat wajah yang oleh bayi digunakan untuk mengatakan keadaan
emosinya kepada orang lain. Alasan mengapa ungkapan emosi merupakan bentuk prabicara yang
bermanfaat adalah:
a. Karena bayi belum mempelajari pengendalian emosi, maka mudahlah bagi orang lain untuk
mengetahui emosi apa yang mereka alami melalui ungkapan-ungkapan wajah dan badan.
b. Bayi lebih mudah mengerti orang lain melalui ungkapan wajah daripada melalui kata-kata.
Beberapa isyarat umum yang digunakan pada masa bayi dapat kita lihat pada tabel berikut.
Isyarat Artinya
Mengeluarkan makanan dari Kenyang atau tidak lapar
mulut
Mencebik (pout) Tidak senang
Mendorong puting susu dari Kenyang atau tidak lapar
mulut dengan lidah
Mendorong benda jauh-jauh Tidak menginginkannya
Menjangkau benda Ingin memilikinya
Menjangkau seseorang Ingin ditimang/digendong
Mengecapkan bibir atau Lapar
mengeluarkan lidah
Tersenyum dan Ingin digendong
mengacungkan tangan
Bersin berlebihan Basah dan dingin
Bergeliat dan bergetar Dingin
Menggeliat, meronta dan Tidak suka adanya pembatasan kegiatan
menangis selama berpakaian
dan mandi
Menolehkan kepala dari Kenyang atau tidak lapar
puting susu
I. Perkembangan Sosialisasi
Perkembangan sosial yang dini memainkan peranan yang sangat penting dalam menentuan
hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Karena kehidupan bayi
berpusat di sekitar rumah, maka di rumahlah diletakkan dasar perilaku dan sikap sosialnya kelak.
Terdapat sedikit bukti yang menyatakan bahwa sikap social atau antisocial merupaan sikap
bawaan. “Pengalaman inersaksi sosial di dalam keluarga turut menentukan menentukan pula
cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosialnya di dalam keluarga
tidak lancar, maka besar kemungkinannya bahwa interaksi sosialnya di dalam dengan
masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancar (Ahmadi, 2002). Apakah seseorang menjadi
terikat ke luar atau ke dalam (ekstrovert atau introvert) bergantung terutama pada pengalaman-
pengalaman sosial awal.
Mengapa dasar-dasar sosial yang di sini sangat penting adalah bahwa sekali terbentuk dasar-
dasar itu cenderung menetap kalau anak-anak menjadi lebih besar. Anak yang pada saat bayi
sering menangis, cenderung agresif dan menunjukan perilaku-perilaku yang mencari perhatian.
Sebaliknya, bayi yang ramah dan lebih bahagia biasanya penyesuaian sosialnya lebih baik
apabila telah menjadi besar nanti.
Beberapa reaksi bayi terhadap orang dewasa antara lain sebagai berikut,
ü Dua sampai tiga bulan
Bayi dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa manusialah yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi puas bila berada bersama manusia dan tidak senang
bila ditinggal sendiri.
Bayi ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Ia memberikan reaksi yang berbeda
kepada wajah-wajah yang tersenyum, suara-suara yang menunjukan amarah.
Bayi membedakan “teman” dan “orang-orang asing” dengan tersenyum pada yang pertama dan
memperlihatkan ketakutan akan kehadiran pada orang yang terakhir. Ini merupakan awal dari
“masa lalu”, juga merupakan permulaan dari “masa terikat”- yaitu masa dimana bayi
menunjukan keterikatan yang kuat kepada ibu pengganti dan berkurangnya keramahtamahan.
Bayi mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-gerakan sederhana dari orang lain.
Negativisme, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah dari
orang dewasa ditunjukan dengan perilaku menarik diri atau ledakan amarah.
Bayi bekerja sama dalam sejumlah kegiatan rutin seperti berpakaian, makan, dan mandi.
- Bayi yang baru lahir harus berusaha mencari apa yang dia butuhkan karena saat dalam
kandungan, ia terbiasa diasup. Yang pertma kali biasa dilakukan adalah IMD (Inisiasi menyusui
Dini).
- Bayi yang baru lahir juga harus bias beradaptasi terhadap udara sekitar. Karena saat
dikandungan, ia hanya merasakan udara yang hangat dari rahim ibunya. Bagi bayi premature
yang tidak mengalami permasalahn khusus, sekarang ada model gendongan kanguru. Yaitu,
model gendongan khusus dimana bayi digendong didalam baju ibunya sepanjang hari bahkan
sampai waktu tidur agar bayi tetap dalam keadaan hangat.
- Bayi yang baru lahir belum memiliki system pencernaan yang sempurna karena belum ada
enzim utk reproduksi makanan karena lever belum sempurna terbentuk. Padahal saat itu bayi
membutuhkan karbohidrat, lemak, dan protein. Namun Allah SWT adalah sebaik-baiknya
Pencipta maka kandungan asi pada Ibu sudah mencakup itu semua. Asi bagian depan
mengandung karbohidrat dan protein, sedangkan asi bagian belakang banyak mengandung
lemak. Oleh Karena itu diusahakan saat bayi menyusui harus sampai habis agar karbohidrat,
protein, dan lemak bias terhisap maksimal. Jika belum habis (atau baru menyusui sebentar dan
bayi tidak mau lagi) maka lebih baik diperas manual samapi habis agar PD bisa terisi lagi dari
awal. Menyusui yang baik adalah menyusui teratur yaitu 2 jam sekali. Karena setiap 2 jam sekali
setelah disusui, PD ibu akan mengisi ASI kembali. Jika ada sisa perasan dapat disimpan di botol
atau plastic bersih pada suhu ruangan maksimal 8 jam atau di puntu kulkas maksimal 1 bulan
atau di freezer maksimal 3 bulan. Untuk yang dari kulkas jika ingin diminumkan pada bayi dapat
direndam pada air hangat setelah mencair baru diminumkan pada bayi. Cara ini biasa digunakan
pada ibu bekerja yang ingin tetap memberikan asi pada bayinya dengan menstok asi.
- Jika saat hamil HB ibu rendah, maka kualitas asi akan menurun. Pada 3 bulan pertama
pemberian asi saja masih cukup, namun setelah 3 bulan bayi harus nendapat tambahan zat besi
dari vitamin tambahan.
- Fungsi ginjal pada bayi yang baru lahir juga belum sempurna sehingga jika bayi diberikan
protein yang tidak sama seperti asi akan membuat bayi lebih sering buang air kecil.
- Bayi yang lahir anemia bisa terjadi karena saat hamil anemia ibu <10, oleh Karena itu
diusahakan saat hamil batas normal anemia ibu harus >10.
- Bayi 6 bulan baru bisa diberikan makanan tambahan, jika sebelum usia 6 bulan bayi
sudahdiberikan makanan tambahan maka usus yang tidak siap akan berefek pada saat ia dewasa,
kemungkinan akan mengalami gangguan pencernaan.
- Bayi usia 6-12 bulan dapat diberikan makanan pendamping berupa bubur susu cair dan
disesuaikan kebutuhan kalori. 110 kaloriuntuk 1kg berat badan, jika berat badan 7 kg maka butuh
makanan 700 kalori.
- MPASI (Makanan Pendamping Asi) seperti Bubur susu utk bayi pun ada tahapannya, dari
bubur yang sangat lembut sampai yang agak kasar tergantung kemunculan gigi. Biasanya gigi
mulai keluar saat bayi umur 7 bulan, jika gigi graham bayi mulai muncul maka bayi sudah siap
untuk makan makanan yang padat seperti daging atau buah potong.
- Bubur bayi alami lebih mudah diserap oleh tubuh bayi dibnading bubur bayi instant.
- Resep membuat bubur susu sendiri adalah tepung ditambah air dimasak sampai mendidih
dan lembut baru ditambahkan asi. Jika menggunakan sufor maka bisa langsung dimasak dari
awal bersama tepung. Bisa menggunakan tepung ,aizena, tapioca, tepung beras, tepung kacang
hijau an jika menggiling beras sendiri maka setelah digiling lebih baik disangrai terlebih dahulu
agar awet.
- Memperkenalkan ikan pada bayi usia 8 bulan lebih baik jika menggunakan air tawar karena
jika langsung ikan laut khawatir alergi.
- Memperkenalkan telur lebih baik yang kuningnya terlebih dahulu karena putih telur
mengandung banyak protein. Bisa dicampur dengan bubur nasi atau bubur susu.
- Untuk menambah rasa lebih baik menggunakan loncang/daun bawang, mentega, minyak
sayur, atau keju tanpa penyedap dan garam.
- TIPS membuat sari kurma alami adalah 5 buah kurma diseduh air mnedidih dan daiamkan
beberapa jam sampai kurma dapat dilumatkan. Kemudian saring airnya dan baik untuk bayi.
- Untuk memberikan tambahan vitamin pada bayi dari buah, lebih baik hindari penggunaan
blender karena dapat menghilangkan beberapa vitamin. Caranya bisa dengan diparut tetapi jika
apel atau pir diparut harus langsung diberikan ke bayi Karen ajik aberubah warna beberapa
vitaminnya hilang.
- Pemberian asi yang teratur selama 2 tahun bisa menjadi KB alami. Dan memang sunatullah
jika bayi mendapat pengasuhan khusus selama 2 tahun karena ia belum bisa apa-apa. Setelah 2
tahun biasanya bayi sudah mulai bisa melakukan bebrapa hal sendiri dan saat itulah orang tua
bisa siap memiliki anak lagi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----
BAB III
1. Data Demografi
Desa lubuk raman termasuk dalam wilayah Kecamatan rambang dangku kab. Muara enim , yang
terdiri dari RT 01, RT 02, dan RT 03, dimana RT 03 (Komplek Perumahan Etnis Tionghoa)
tidak dijadikan sebagai target sasaran dalam pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas dengan
alasan masyarakatnya tergolong Homogen.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian, ialah sebelah Utara dibatasi oleh Sungai X,
sebelah selatan dibatasi oleh Persawahan, sebelah barat dibatasi oleh desa lubuk ramaan, dan
sebelah timur dibatasi oleh Kompleks Etnis Tionghoa. Desa lubuk raman ini memiliki berbagai
fasilitas umum, yang terdiri dari sebuah Mesjid, sebuah gereja HKBP, Sebuah Balai Lingkungan,
sebuah lapangan sepakbola, dan dua lokasi pemakaman umum.
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga meliputi pengajian Rutin ibu-ibu yang dilaksanakan
pada hari kamis, pengajian rutin Bapak-bapak tiap hari minggu, olah raga sepak bola pemuda
remaja tiap hari minggu, posyandu balita tiap hari Rabu minggu ke III.
Desa lubuk raman kec. Rambang dangku terdiri dari 250 KK dengan 800 jiwa, yang terdiri dari
250 bayi (0-6) bulan , 70 anak usia pra sekolah , 80 anak remaja , 270 orang usia produktif, dan
130 orang lanjut usia.
Setelah dilakukan pengkajian data pada tanggal 12 dan 13 Februari 2010 dengan tekhnik
wawancara dan observasi, didapatkan data sebagai berikut:
Berdasarkan tabel diatas, umur penduduk terbanyak laki-laki adalah 36 – 54 tahun, yaitu 60
orang (20%). Sedangkan untuk perempuan terbanyak pada umur 36 – 54 tahun yaitu 90 orang
(18%). Hal ini menunjukkan bahwa penduduk di wilayah desa lubuk raman yang terbanyak
adalah usia produktif, sehingga memudahkan untuk mencari tenaga / sumber daya yang
potensial.
3. Kondisi Kesehatan
Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 150 (60%) keluarga di desa lubuk raman mengatakan
sarana kesehatan yang paling dekat adalah Puskesmas.
2) Jumlah Bayi
Dari table diatas seluruh (100%) penduduk didesa lubuk raman memiliki bayi
3) Kebiasaan ke Posyandu
Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 130 (52%) bayi tidak dibawa keposyandu untuk dilakukan
penimbangan, hal ini dapat menyulitkan pada proses pemantauan tumbuh kembang anak.
4) Imunisasi Balita
Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 130 (52%) balita tidak memiliki KMS, sehingga sulit untuk
memonitor tumbang anak.
Dari tabel diatas sebagian besar yaitu 150 (60%) bayi dari hasil penimbangan mempunyai gizi
yang buruk atau dibawah garis merah.
ANALISI DATA
Evaluasi hasil:
Masyarakat sudah siap untuk
mengikuti acara
penimbangan berat
badan bayi, balita namun
belum mampu untuk
menanggulangi masalah gizi
buruk dan pemberian asi
ekslusif karena penghasilan
mereka yang tidak
berkecukupan.
Evaluasi struktur:
Rencana sudah disiapkan
seminggu sebelum
pelaksanaan dan sebagai
penanggung jawab
adalah mahasiswa
Evaluasi proses:
Pemberian makanan
tambahan pada balita secara
massal di Lingkungan IV
Kelurahan Dwikora, diikuti
oleh seluruh KK sebanyak
250 KK beserta dengan
istrinya, dan seluruh balita
sebanyak 250 jiwa.
Kegiatan pemberian makanan
tambahan berjalan dengan
tertib dan lancar.
Evaluasi hasil:
Masyarakat sudah siap untuk
mengikuti acara
pemberian asi ekslusif
dan makanan tambahan pada
balita mereka,dan dan mereka
cukup prihatin pada kondisi
yang menimpa balita mereka,
namun belum mampu untuk
menanggulangi masalah gizi
buruk karena penghasilan
mereka yang tidak
berkecukupan.
KUESIONER
I. Identitas Responden
a. Umur :
b. Pendidikan :
c. Pekerjaan :
III. Pertanyaan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu faktor penyumbang dari Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita yaitu dari
segi pencapaian pelayanan kesehatan. Sehingga dengan adanya tenaga kesehatan di komunitas
dekat dengan masyarakat diharapkan dapat menekan dan menurunkan angka kematian tersebut.
Bidan di masyarakat harus mampu menjalankan fungsi-fungsi primer pelayanan kebidanan.
Dari skrining/deteksi dini sampai dengan rujukan apabila diperlukan. Hal ini dilakukan pada
seluruh sasaran kebidanan salah satunya yaitu bayi dan balita. Peran seorang tenaga kesehatan di
Komunitas dalam upaya mencapai MDG’s 2015 meliputi upaya Pencegahan dengan kegiatan
imunisasi pada bayi harus dipertahankan atau ditingkatkan cakupannya sehingga sehingga
mencapai Universal Child Immunization (UCI) sampai di tingkat desa. Peningkatan pelaksanaan
ASI eksklusif dan peningkatan status gizi serta peningkatan deteksi dan stimulasi dini tumbuh
kembang jadi modal awal untuk sehat.
B. Saran
1. Orang tua hendaknya memperhatikan pola makan dan kebutuhan nutrisi bayinya agar si
bayi dapat berkembang dengan baik dan normal.
2. Orang tua hendaknya mengetahui dan memahami tugas-tugas perkembangan anak pada
setiap fase kehidupan, sehingga dapat menerapkan dan memastikan bahwa anaknya telah dapat
menyelesaikan semua tugas perkembangannya sesuai dengan rentang usia pada setiap fase
tersebut.
3. Orang tua hendaknya mengasuh anaknya sendiri dan tidak diserahkan pada pengasuh atau
orang lain, terutama pada perkembangan masa bayi sampai awal masa kanak-kanak.
4. Orang tua hendaknya senantiasa mengawasi anak pada saat bermain dan memastikan
bahwa permainan anaknya tidak berbahaya, dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang buruk.
5. Bagi para pembaca hendaknya lebih memahami tugas-tugas perkembangan anak, sehingga
dapat menerapkan pola asuh yang tepat pada anak mereka masing-masing.
6. Bagi masyarakat; sebaiknya masyarakat lebih tanggap terhadap permasalahan yang ada di
daerahnya. Serta lebih aktif dalam perannya sebagai kader kesehatan, misalnya menggalakkan
upaya-upaya kesehatan, terutama upaya-upaya kesehatan promotif
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. Asuhan Anak Dalam Konteks Keluarga. Depkes RI. Jakarta. 192 : 6-18
Sunaryo, Nano.2005. Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh Sehat dan Cerdas.
Jogjakarta:Diva Press (Anggota IKAPI)
Suandi, I.K.G.1999. Seri Klinik Diit Pada Anak Sakit. Jakarta: EGC
http://chacha-midwife.blogspot.com/2014/03/v-behaviorurldefaultvmlo_16.html
http://kppabenih.blogspot.com/2012/09/kebutuhan-gizi-pada-bayi-0-1-tahun.html
http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/06/makalah-perkembangan-masa-bayi.html