You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328410589

Studi Kasus Tingkat Infeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis


Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium
Patologi Fakultas Kedokteran Hewan...

Article · September 2012

CITATIONS READS

0 60

3 authors, including:

Dwinna Aliza Hafizuddin Hafizuddin


Syiah Kuala University Syiah Kuala University
22 PUBLICATIONS   37 CITATIONS    21 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Review Article View project

Personal Cost Research View project

All content following this page was uploaded by Hafizuddin Hafizuddin on 20 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111

Studi Kasus Tingkat Infeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis Newcastle
Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala

Case Study on Infection Rate, Anatomical Pathology, and Hystopathological Changes of


Native Chicken Infected With Newcastle Disease (ND) Dissected at Pathology Laboratory
Veterinary Medicine Faculty Syiah Kuala University

Nazaruddin1, Dwinna Aliza1, dan Hafizuddin2


1
Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen-Aceh

ABSTRAK
Salah satu penyakit yang sering menyerang ayam adalah Newcastle Disease (ND) dan
merupakan penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh
virus genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo,
pseudovogolpest, sampar ayam, rhaniket, pneumoencephalitis dan tontaor furrens. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit penting pada ayam. Melihat tingkat keganasan penyakit dan
kematian tinggi pada ayam, maka dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat
infeksi, gambaran patologi anatomis dan histopatologis ND. Sampel penelitian yang digunakan
adalah ayam yang menderita dan/atau menampakkan gejala-gejala penyakit sebanyak 90 ekor
yang berasal dari setiap nekropsi/bedah bangkai dan diperiksa perubahan patologi anatomis dan
pemeriksaan histopatologis. Secara keseluruhan tingkat infeksi ND pada ayam kampung yang
diseksi di Laboratorium FKH Unsyiah tinggi seperti halnya dengan kasus-kasus ND pada
umumnya dengan angka infeksi 86,7 %. Perubahan pascamati/patologi anatomis pada pada ayam
yang terserang penyakit ND pada penelitian ini serupa dengan kasus-kasus ND secara umum,
meliputi peradangan yang terjadi pada saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Perubahan
histopatologis/mikroskopik meliputi hiperemi, hemoragi, dan nekrosis pada proventrikulus,
usus, seka tonsil, paru, otak, hati yang merupakan gambaran patognomonik ND. Dari hasil
penelitian ini dapat disimpulkan tingginya tingkat infeksi ND pada ayam sangat berhubungan
dengan galur virus, rute infeksi, faktor lingkungan, cara pemeliharaan, ataupun infeksi campuran
dengan mikroorganisme lainnya.

Kata kunci: Ayam kampung, Newcastle Disease (ND), patologi anatomis, histopatologis

ABSRACT
Newcastle disease (ND) is a disease that often attacks chickens and a highly infectious disease
with high mortality rates. ND was caused by a virus of the genus paramyxovirus and family
paramyxoviridae. Other name of ND was tetelo, pseudovogolpest, chicken plaque, rhaniket,
pneumoencephalitis, and tontaor furrens. This disease is one of the important diseases in poultry. Due to
the contagiousness level and high mortality rate of the disease, this research was carried out in order to
examine the contagious level, anatomical pathology, and hystopathological changes of ND. The samples
used in this research were ND infected chicken or clinically shown the symptoms of the disease as much
as 90 chickens dissected and examined the anatomical pathology and hystopathology. The infection rate
of ND on native chicken dissected at Pathology Laboratory, Veterinary Medicine Faculty, Syiah Kuala
University was as high as other general cases with the number of 86.7%. Post mortum examination of ND
infected chicken in this study similar to other ND cases was inflammation of the digestive and respiratory
tract, whereas hyperemia, edema, hemorrhage, and necrosis of the proventricullus which is an ND
pathognomonic symptom were observed as histopathological changes. From the result of this study it can
be concluded that the high rates of ND infection on native chicken was closely related to virus strain,
infection route, environmental factors, maintenance, and cross infection with other microorganisms.

Key words: Native chicken, Newcastle Disease (ND), anatomical pathology, hystopathology

243
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat…
PENDAHULUAN memiliki kekebalan selama 6-12 bulan
terhadap ND. Demikian juga dengan
Salah satu penyakit yang sering kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi.
menyerang ayam adalah Newcastle Disease Sifat spesifik virus antara lain mempunyai
(ND) dan merupakan penyakit yang sangat kemampuan untuk mengaglutinasi dan
menular dengan angka kematian yang melisiskan eritrosit ayam. Selain eritrosit
tinggi, disebabkan oleh virus genus ayam, virus ND juga mampu mengaglutinasi
paramyxovirus dengan famili eritrosit mamalia dan unggas lain serta
paramyxoviridae. Nama lain untuk ND reptilia. Virus ND bila dipanaskan pada
adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar suhu 56o C akan kehilangan kemampuan
ayam, rhaniket, pneumoencephalitis dan untuk mengaglutinasi eritrosit ayam, karena
tontaor furrens. Penyakit ini dipandang protein hemaglutininnya rusak. Selain itu
sebagai salah satu penyakit penting di juga akan merusak infektivitas dan
bidang perunggasan. Kejadian wabah imunogenesitas virus (Admin, 2008).
penyakit ND seringkali terjadi pada Melihat keganasan dan kerugian
kelompok ayam yang tidak memiliki ekonomis yang cukup besar yang
kekebalan atau pada kelompok yang ditimbulkan oleh penyakit ND maka perlu
memiliki kekebalan rendah akibat terlambat dilakukan penelitian untuk mengetahui
divaksinasi atau karena kegagalan program tingkat kejadian infeksi pada unggas (ayam),
vaksinasi (Anonimus, 2007). perubahan patologi anatomis dan
Wabah penyakit ND yang ganas histopatologis dengan mengambil sampel
masih banyak dijumpai pada berbagai dari ko-asistensi patologi Fakultas
peternakan di Indonesia, meskipun usaha Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
pencegahannya melalui vaksinasi telah
banyak dilakukan (Darminto dan Ronoharjo, MATERI DAN METODA PENELITIAN
1995). Sepanjang tahun 1995 tingkat
kejadian (prevalensi) dari kasus ND di Tempat dan Waktu Penelitian
Indonesia berfluktuasi dari 20-85%, Penelitian ini dilakukan di
tergantung daerahnya. Kerugian yang Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran
ditimbulkan ND antara lain berupa kematian Hewan Universitas Syiah Kuala Darussalam
ayam, penurunan produksi Banda Aceh, dilaksanakan pada bulan
telur pada ayam petelur, gangguan Nopember 2011 sampai Januari 2012.
pertumbuhan dan penurunan berat badan Sampel penelitian yang digunakan
pada ayam pedaging (Admin, 2008). untuk pemeriksaan patologi anatomis adalah
Penyakit ND disebabkan oleh virus ayam yang menderita dan/atau
yang beramplop dengan genom yang terdiri menampakkan gejala-gejala penyakit
atas RNA berserat tunggal, tidak bersegmen, sebanyak 90 ekor yang berasal dari setiap
dan berpolaritas negatif. Genom virus ND nekropsi/bedah bangkai di Bagian Patologi
mempunyai enam protein, yakni Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
nukleokapsid (NP), Phosphoprotein (P), Syiah Kuala. Untuk pemeriksaan patologi
matrix (M), Fusion (F), hemagglutinin- anatomis dan histopatologis diambil
neuraminidase (HN), dan RNA polymerase proventrikulus, seka tonsil, otak, paru, usus,
(L) (De Leeuw dan Peeters, 1999). Masa hati dan limpa yang merupakan organ yang
inkubasi penyakit ini bervariasi: antara 2-15 menampakkan gejala patognomonik ND
hari, tergantung dari virus yang secara umum.
menginfeksi, umur, dan status kekebalan
ayam, infeksi dengan mikroorganisme lain, Alat dan Bahan Penelitian
kondisi lingkungan, dan jalur penularan. Alat yang digunakan untuk
Kejadian infeksi oleh virus ND terutama pemeriksaan patologi anatomis adalah
terjadi secara inhalasi (Sigh K et al., 2005) seperangkat alat bedah minor terdiri dari
Ayam yang pernah terinfeksi ND pisau, gunting, skalpel, pinset, dan untuk
dan tidak mengalami kematian akan pembuatan preparat histopatologis adalah

244
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111

satu set mikrotom rotari, oven parafin, Hewan Universitas Syiah Kuala. Jumlah
weterbath, slide warmer, objek glass, cover ayam yang diagnosa ND ditabulasikan,
glass, dan fotomokrograf. sedangkan organ yang telah dibuat sediaan
Bahan-bahan yang digunakan adalah histopatologis dilakukan pengamatan
neutral buffred formalin (NBF) 10%, dengan mikroskop cahaya biokuler terhadap
alkohol seri, alkohol absolut, xilol, parafin gambaran histopatologis organ dan
blok dan albumin telur sedang untuk kamudian dilakukan pemotretan dengan
pewarnaan digunakan hematoksilin dan fotomikrograf.
eosin (HE).
Analisis Data
Metoda Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian
Ayam yang mengalami gejala umum ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan
penyakit diseksi dan diperiksa secara kejadian penyakit pada ayam dan perubahan
patologi anatomis. Ayam yang didiagnosa histopatologis.
ND diambil organ yang menunjukkan
perubahan patognomonik untuk dibuat HASIL DAN PEMBAHASAN
preparat histopatologis guna pemeriksaan
histopatologis diwarnai dengan pewarnaan Tingkat Infeksi
hematosilin eosin (HE), sesuai dengan Hasil diagnosis dari 90 ekor ayam
prosedur teknik standar yang dilakukan di yang menderita ND dapat dilihat pada
Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Tabel 1. berikut ini:

Tabel 1. Tingkat infeksi ND pada ayam kampung yang diseksi di Laboratorium Patologi FKH
Unsyiah
No Tingkat Infeksi/bulan
Total
1. Oktober Nopember. Desember
2. + = (%) + = (%) + = (%) + = (%)
3. 29 1 96,6 26 4 86,6 23 7 76,7 78 12 86,7

Secara keseluruhan tingkat infeksi yang menyerang unggas baik pada suatu
ND pada ayam kampung yang diseksi di peternakan maupun pada unggas yang
Laboratorium FKH Universitas Syiah Kuala dipelihara secara tradisional tingkat
tinggi seperti halnya dengan kasus-kasus kematian mencapai 100% karena tipe virus
ND pada umumnya dengan angka infeksi yang menyerang ayam adalah tipe velogenik
86,7 %. Tingginya angka infeksi dan menyebabkan penyakit akut serta
disebabkan banyak faktor seperti patogenitas virus sangat tinggi.
lingkungan, sanitasi yang buruk, ayam tidak Pendapat ini juga didukung oleh
divaksinasi secara berkala, sistem Admin (2008) yang menyatakan tingginya
pemeliharaan dan lain sebagainya. Seperti tingkat infeksi ND ini (86,7%) juga
diketahui bahwa sistem pemeliharaan ayam dikarenakan semua jenis unggas rentan
terutama ayam kampung dalam masyarakat, terhadap virus ND disamping sifat
masih merupakan usaha sampingan dan keganasan virus dan wabah ND di Indonesia
pemeliharaan masih bersifat tradisional, umumnya disebabkan oleh velogenik tipe
tanpa vaksinasi maupun pengobatan. Faktor Asia yang lebih banyak menimbulkan
ini mendukung untuk terjadinya penyakit, kematian daripada tipe Amerika. Velogenik
seperti yang dijelaskan oleh De Leeuw dan tipe Asia disebut juga Velogeni
Peeters (1999) bahwa kasus ND pada Visceritropik. Hal yang sama juga
unggas dapat bersifat fatal dengan tingkat dilaporkan oleh Adil et al. (2008), bahwa
prevalensi dan kematian mencapai 100% unggas darat maupun unggas air rentan
karena sifat keganasan virus dan tidak terhadap virus ND, termasuk ayam, kalkun,
adanya vaksinasi. Lebih lanjut Tabbu (2000) itik, angsa, merpati, dan unggas liar.
menyatakan pada kasus ND di Indonesia

245
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat…
Kerentanan unggas tersebut disebabkan nafsu makan ayam. Pendapat ini dijelaskan
karena sifat virus maupun cara penularan. oleh Admin (2008), bahwa virus velogenik
Tingginya tingkat infeksi juga menyebabkan ayam kehilangan nafsu
disebabkjan oleh cara penularan virus. makan, diare kehijauan, lesu, sesak nafas,
Menurut Ressang (1984) penularan virus megap-megap, ngorok, dan bersin. Faktor-
ND dari satu tempat ke tempat lain terjadi faktor ini sangat berpengaruh pada daya
melalui alat transportasi, pekerja kandang, tahan ayam dan banyak menimbulkan
litter dan peralatan kandang, burung dan kematian. Ayam juga bisa mengalami
hewan lain. Debu kandang, angin, serangga, kelumpuhan pada sebagian atau total.
makanan dan karung makanan yang Kemampuan menyibak virus F merupakan
tercemar, dapat pula melalui telur terinfeksi faktor utama yang mempengaruhi virulensi.
yang pecah dalam inkubator dan
mengkontaminasi kerabang telur lain. Perubahan Patologi Anatomis
Penyebaran virus ND oleh angin bisa Perubahan pascamati/patologi
mencapai radius 5 km. Burung-burung anatomis pada ayam yang terserang penyakit
pengganggu, ayam kampung dan burung ND pada penelitian ini serupa dengan kasus-
peliharaan lain merupakan reservoir ND. kasus ND pada umumnya meliputi
Pendapat ini juga didukung oleh Spradbow peradangan yang ditandai dengan adanya
(1992) dan Admin (2008) yang menyatakan hemoragi dan hiperemi pada proventrikulus,
penularan ND terutama melaui udara usus halus, seka tonsil, trakhea, paru, otak,
melalui batuk, virus mudah terlepas dari juga ditemukan pembengkakan organ
saluran pernapasan penderita ke udara dan disamping hemoragi dan hiperemi pada hati
mencemari pakan, air minum, sepatu, dan limpa. Bentuk pendarahan dapat berupa
pakaian dan alat-alat sekitarnya. Virus petekie atau ekimosis. Pendarahan yang
dengan capat menyebar dari ayam ke ayam terjadi merupakan reaksi adanya peradangan
lain, dari satu kandang ke kandang lain. secara umum, karena adanya antigen pada
Sekresi, ekskresi dan bangkai penderita lokasi tersebut. Darah akan mengalir secara
merupakan sumber penularan penting bagi berlebihan dengan membawa sel-sel anti
ND. Virus yang tercampur lendir atau dalam radang dan juga ditemukan limfosit. Organ
feses dan urine mampu bertahan dua bulan, lain seperti kantong udara menebal dan
bahkan dalam keadaan kering tahan labih suram. Pada akhir perjalanan penyakit
lama lagi. terjadi pembesaran hati, limpa dan kadang-
Tingkat prevalensi dan kematian kadang atrofi. Perubahan patolologi
sangat tinggi kadang-kadang mencapai anatomis lebih jelas dapat dilihat pada
100% yang disebabkan juga oleh sifat virus Gambar 1.
yang sangat mempengaruhi kondisi dan

246
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111

Gambar 1. Dari kiri ke kanan (tanda panah) menunjukkan gambaran hemoragi pada
proventrikulus, usus halus, seka tonsil, trakhea, paru. Kekeruhan kantung hawa, pembesaran hati
dan limpa (bidang sayatan terbuka).

Seperti halnya yang dijelaskan oleh pernapasan serta nekrosis pada usus.
De Leeuw dan Peeters (1999), bahwa pada Trakhea penderita ND terlihat lebih merah
kasus ND terjadi perubahan yang dapat daripada trakhea normal, karena adanya
dilihat secara makroskopis atau patologi peradangan perdarahan dan terjadi nekrosis
anatomis seperti hemoragi mukosa trakea, usus. Perubahan makroskopik ini karena
perdarahan berdiameter kurang dari 1 terjadi perdarahan dan aglutinasi eriotrosit
mm/petekie dan lebih dari 1 mm/ekimosis oleh virus sehingga menimbulkan warna
pada proventrikulus, terutama pada sekitar kemerahan yang berupa bintik-bintik.
muara kelenjar. Hemoragi, nekrosis atau Pendapat ini didukung oleh Ressang (1984)
ulserasi jaringan limfoid pada dinding yang melaporkan perubahan makroskopik
mukosa usus seperti seka tonsil (illeocal- yang terlihat pada ND tersifat oleh adanya
tonsil). Peradangan pada saluran pernapasan nekrosis dan hemoragi pada organ yang
(trakheitis) dan pneumonia, hemoragi usus. terserang seperti saluran pencernaan
Perubahan patologi anatomis yang menonjol meliputi proventrikulus, ventrikulus dan
adalah pendarahan pada alat-alat berbagai bagian, perubahan pada saluran
pencernaan, nafas seperti hemoragi dan kongesti berat
pada trakea. Penebalan kantong udara
Pendapat di atas didukung oleh disertai timbunan eksudat kataral sampai
Anonimus (2008) yang melaporkan tentang mengeju pada permukaannya. Menurut
perubahan patologi anatomis yang Jestin (1991) perubahan ini disebabkan oleh
ditimbulkan oleh ND. Perubahan ini penggumpalan eritrosit oleh virus tipe
berhubungan dengan galur virus, rute velogenik.
infeksi, faktor lingkungan, ataupun infeksi
campuran dengan mikroorganisme lainnya. Perubahan Histopatologis
Perubahan paskamati/makroskopis yang Perubahan
terlihat pada unggas penderita antara lain, histopatologis/mikroskopik meliputi
meliputi petekie, berupa bintik-bintik hiperemi, emfisema, hemoragi, dan
perdarahan pada proventrikulus dan seka nekrosis pada saluran pencernaan
tonsil, eksudat dan peradangan pada saluran proventrikulus, saluran pernafasan (paru)

247
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat…
yang merupakan gambaran patognomonik. virus yang mengeluarkan histamin dan
Perubahan ini disebabkan oleh aktivitas mempengaruhi peningkatan aliran darah
virus yang menimbulkan kerusakan pada dalam kapiler Jestin (1991). Histamin juga
organ dari yang bersifat hiperemi sampai merangsang dilatasi dan peningkatan aliran
nekrosis sel dan aglutinasi darah. Seperti daerah lokal sehingga menimbulkan daerah
yang dijelaskan oleh Ressang (1984) yang berwarna kemerahan akibat akumulasi
perubahan histopatologik yang ditimbulkan eritrosit (Reitter et al., 1995). Bila kondisi
oleh ND ini pada proventrikulus bersifa ini berlanjut maka akan terjadi hemoragi
karena aktivitas virus yang mengaglutinasi yang disebabkan oleh rusaknya atau
darah sehingga terbentuk bintik perdarahan pelebaran epitel pembuluih darah (Horvath
pada organ. Pada paru dan proventrikulus et al., 1992). Kerusakan yang berkelanjutan
bersifat patognomonik dan berhubungan menyebabkan penimbunan cairan di
dengan galur virus. Lebih lanjut Anonimus jaringan atau di dalam lumen buluh darah
(2008) menguatkan pendapat tentang akibat yang dikenal dengan udema dan berlanjut
lebih lanjut pada organ terjadi kematian sel hingga nekrosis (Himawan, 1994).
karena suplai nutrisi sel terhambat, Perubahan pada saluran pencernaan dan
disamping itu juga terjadi infiltrasi sel pernafasan serta organ painnya akibat ND
radang pada usus dan hati. Pada paru terjadi ini juga berhubungan dengan predileksi
emfisema akibat rupturnya dinding alveoli virus ND pada organ tersebut dan
karena radang. menimbulkan kerusakan seperti yang
Perubahan hiperemi terjadi karena dilaporkan di atas.
adanya kerusakan pada sel oleh aktivitas

aaa d
b
aaa
c

e g
a e
h

Gambar 2. Gambaran histopatologis beberapa organ yang terserang ND. (a) hiperemi
proventrikulus, (b) hiperemi otak, (c) hiperemi paru dan (d) emfisema paru, (e) hemoragi usus
dan (f) infiltrasi sel radang pada usus, (g) hemoragi trakhea, (h) infiltrasi sel radang pada hati

KESIMPULAN DAN SARAN (bintik-bintik perdarahan) pada


proventrikulus, seka tonsil, usus,
Kesimpulan peradangan pada saluran pernapasan (paru
Tingkat infeksi ND pada ayam yang dan trakhea), perdarahan dan kekeruhan
diseksi di Laboratorium Patologi Fakultas kantung hawa rongga dada, pembengkakan
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala hati dan limpa. Perubahan histopatologis
Darussalam Banda Aceh cukup tinggi yang yang ditimbulkan oleh ND adalah gambaran
mencapai 86,7%, dan menampakkan hiperemi, hemoragi, emfisema, nekrosis,
perubahan patologi anatomis berupa: petekie pada proventrikulus, seka tonsil, usus, otak,

248
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111

peradangan paru dan trakhea, perdarahan, De Leeuw and B. Peeters. 1999. Complete
kekeruhan kantung hawa rongga dada, sequence of Newcastle disease virus:
pembengkakan hati dan limpa. Perubahan evidence for the existence of a new
proventrikulus, usus, seka tonsil dan otak genus within the subfamily
bersifat patognomonik. Paramyxovirinae.
Himawan, S. 1994. Patologi. Edisi Pertama.
Saran Universitas Indonesia Press, Jakarta
Perlu dilakukan penelitian lebih Horvath, C.M., R.G. Paterson, M.A.
lanjut terhadap infeksi ND dengan Shaughnessy, R. Wood, and R.A.
mengambil sampel di daerah wabah dalam Lamb. 1992. Biological activity of
jumlah yang lebih besar. Semua organ yang paramyxovirus fusion proteins:
mengalami perubahan diperiksa secara Factors influencing formation of
histopatologis untuk mendapatkan gambaran syncytia.
yang lebih jelas dan lengkap, serta perlu Jestin, V. and A. Jestin. 1991. Detection of
dipelajari pola penyebaran penyakit lebih Newcastle disease virus RNA in
lanjut. infected allantoic fluids by invitro
enzymatic amplification (PCR).
Mahatmi, H., A. Setiyono, R.D. Soejoedono,
DAFTAR PUSTAKA dan F.H. Pasaribu. 2007. Deteksi
Coxiella burnettii Penyebab Q fever
Adil. M., M.A. Nyoman, S.A.P. Ketut, dan pada Sapi, Domba, Kambing di
M. Yasunobu. 2008. Detection of Bogor dan Bali.
Newcastle disease Virus by Nested Reitter, J.N., T. Sergel, and T.G. Morrison.
Reverse Transcriptase-Polymerase 1995. Mutational analysis of the
Chain Reaction. Laboratorium Leucine Zipper motif in the
Patologi, dan Laboratorium Virologi, Newcastle disease virus fusion
Fakultas Kedokteran Hewan, protein.
Universitas Udayana Jl. PB Ressang, A.A. 1984. Patologi Veteriner.
Sudirman, Denpasar, Bali. Team Leader IFAD Projek:Bali
Admin, 2008. Perunggasan Newcastle Cattle Disease Invetigasion Unit,
Disease Paramyxoviridae Denpasar, Bali.
Paramyxovirus infeksi, Majalah Sigh, K., N. Jildal, S.L. Gupta, A.K. Gupta,
Poultry Indonesia Online. and D. Mittal. 2005. Detection of
Anonimus. 2007. ND IBD dan Marek. Newcastle disease virus genome
http://directory.umm.ac.id/Data%20 from field outbreaks in poultry by
Elmu/ pdf/minggu_ reverse transcription-polymerase
9.ND_IBD_dan_Marek_s_baru.pdf. chain reaction.
Ananonimus. 2008. Newcastle Disease. Smientanka, K., Z. Minta, and K.
http://www.vet-klinik.com/ Domanska-Blicharz. 2006. Detection
Perunggasan /Newcastle- of Newcastle disease virus in
Disease.html. infected chicken embryos and
Darminto dan P. Konohardjo. 1995. chicken tissues by RT-PCR.
Newcastle disease pada unggas di Tabbu, C.R. 2000. Penyakit Ayam dan
Indonesia : situasi terakhir dan Penanggulangannya. Vol. I.
reIevansinya terhadap pengendalian Kanisius, Yogyakarta.
penyakit. Abstrak Seminar Nasional Wambura, P.N. 2006a. Impregnation and
Peternakan dan Veteriner. Cisarua 7- storage of Newcatle disease virus on
8 November 1995. Buslitbangnak, to filter papers and detection of viral
Bogor. RNA by single tube RT-PCR assay.

249

View publication stats

You might also like