Professional Documents
Culture Documents
S'1
S1
*
S'2
O *S2
G1 G'1
N
Gambar 1. Proyeksi posisi S1 dan S2 pada Bola langit
KLU dan KLS
Proyeksi kutub-kutub Bumi pada bola langit adalah Kutub
Langit Utara (KLU) dan Kutub Langit Selatan (KLS)
Polaris
KLU
*
Bumi
Ekuator langit
Bumi
Ekuator langit
dan horizon Bola langit yang berputar
KLS
Gambar 4. Bola langit dilihat dari Kutub Utara (KU)
Di Ekuator. Jika kita berdiri di ekuator, ekuator langit membentang melintas
kepala kita, dari Timur ke Barat dan sumbu rotasi langit adalah garis dari Utara
ke Selatan. Dari ekuator, bintang tampak terbit tegak lurus di horizon timur
dan terbenam di horizon barat. Dari ekuator kita bisa melihat semua bintang.
KLU KLS
*
Bumi
Bola langit
Ekuator langit
Gambar 5.Bola langit dilihat dari Ekuator
Ekliptika
September
Desember
Juni
23½
U
Ekliptika
Maret
S
22 Jun
23 Sep Ekliptika
Ekuator langit
21 Mar
22 Des
Gerak Matahari
Greenwich, England
Suatu tempat
pada Bumi Meridian Greenwich
Ekuator
bujur
Bumi
Ekliptika
*
Ekuator langit
Vernal equinox
Bola langit
KLU
T *
tinggi
U S
Azimuth
B
Horizon
pengamat
Nadir
Bumi pada t2
Bumi pada t1
KLU
Ekuator langit
T
U Pengamat S
B Horizon
Hari sideris dimulai ketika vernal equinox ada di meridian lokal ( SJ 0) dan
berakhir ketika vernal equinox kembali melintas di meridian (23 jam 56 menit waktu
(hari kemudian)).
Waktu Sideris
Lingkaran mencerminkan equator langit dan titik di pusat lingkaran
adalah KLU. Panjang panah menyatakan sudut jam dari vernal equinox.
Sudut jam diukur ke arah Barat (searah jarum jam bila dilihat dari Utara)
dari titik sigma, , ke vernal equinox.
WSL =
SJ ()
()
WSL *
Pengamat
Horizon pengamat
Matahari pada
Autumnal Equinox
Ekuator langit
Ekuator langit
Horizon pengamat
http://mars.jpl.nasa.gov/allabout/nightsky/images/2003/whereLosAngeles_br.jpg
Venus
Bumi
Orbit Mars
Pagi
Sore
Orbit Bumi
Ke Matahari
http://ifa.hawaii.edu/~barnes/ASTR110L_F05/moonphases.html
Lingkaran besar
Pusat Bola
Kutub
Lingkaran besar
Pusat Bola
KS
Tata Koordinat Bumi
Lingkaran Dasar Utama: lingkaran Ekuator
Kutub-kutub: Kutub Utara (KU) dan Kutub Selatan (KS)
Lingkaran Dasar ke-2: lingkaran besar yang melalui meridian
pengamat
Titik asal: titik potong ekuator dengan meridian Greenwich
Koordinat I: bujur, atau , dihitung dari meridian
Greenwich ke meridian pengamat:
0° < < 180° atau 0h < < 12h ke timur dan ke barat
Koordinat II: lintang f, dihitung:
0° < f < 90° ke arah KU, dan
-90° < f < 0° ke arah KS
Tata Koordinat Bumi
Tata Koordinat Horison
Lingkaran Dasar Utama: Bidang Horison
Kutub-kutub: Titik Zenit (Z) dan Titik Nadir (N)
Lingkaran Dasar ke-2: lingkaran besar yang melalui
meridian pengamat
Titik asal: Titik Utara. Titik-titik Utara, Selatan, Barat, dan
Timur adalah titik kardinal
Koordinat I: azimut, A diukur dari Utara ke Timur,
0° < A < 360°
Koordinat II: tinggi bintang h, diukur dari lingkaran
horison:
0° < h < 90° ke arah Z, dan
-90° < h < 0° ke arah N
Tata Koordinat Horison
Tata Koordinat Ekuatorial I (HA-DEC)
Lingkaran Dasar Utama: Ekuator Langit
Kutub-kutub: Kutub Utara Langit (KUL) dan
Kutub Selatan Langit (KSL)
Lingkaran Dasar ke-2: meridian pengamat
Titik asal: Titik , yang merupakan perpotongan meridian
pengamat dengan lingkaran ekuator langit
Koordinat I: sudut jam HA, diukur ke arah barat:
0h < HA < 24h
Koordinat II: deklinasi, , diukur:
0° < < 90° ke arah KUL, dan
-90° < < 0° ke arah KSL
Tata Koordinat Ekuatorial I
Tata Koordinat Ekuatorial II (RA-DEC)
Lingkaran Dasar Utama: Lingkaran Ekuator
Kutub-kutub: Kutub Utara Langit (KUL) dan
Kutub Selatan Langit (KSL)
Lingkaran Dasar ke-2: meridian pengamat
Titik asal: Titik , yang merupakan perpotongan ekuator
dan ekliptika
Koordinat I: asensiorekta, , diukur dari titik ke arah
timur: 0h < < 24h
Koordinat II: deklinasi, , diukur
0° < < 90° ke arah KUL, dan
-90° < < 0° ke arah KSL
Tata Koordinat Ekuatorial II (RA-DEC)
Tata Koordinat Ekliptika
Lingkaran Dasar Utama: Bidang Ekliptika
Kutub-kutub: Kutub Utara Ekliptika (KUE) dan
Kutub Selatan Ekliptika (KSE)
Titik asal: Titik
Koordinat I: bujur ekliptika, , diukur dari titik ke arah
timur: 0h < < 24h
Koordinat II: lintang ekliptika, b, diukur dari bidang
ekliptika ke bintang :
0° < b < 90° ke arah KUE, dan
-90° < b < 0° ke arah KSE
Tata Koordinat Ekliptika
Lintasan Harian Benda Langit
Terbit, Terbenam, dan Kulminasi/Transit
Setiap benda langit bergerak pada lingkaran kecil yang sejajar
ekuator dan berjarak . Benda bergerak dari bawah horison
ke atas horison di sebelah timur. Peristiwa ini disebut sebagai
terbit. Lalu benda terbenam, yaitu bila benda bergerak dari
atas horison ke bawah horison, di sebelah barat. Saat terbit
atau terbenam, z = 90 dan h = 0.
Besarnya HA (terbit/terbenam) menyatakan waktu yang
ditempuh benda langit dari terbit sampai transit atas
(HA = 0h = 0 ), dan dari transit atas sampai terbenam.
Jadi 2 HA adalah lama benda langit di atas horison.
Bintang Sirkumpolar
Bintang bisa diamati jika berada di atas horison. Ada bintang
yang tidak pernah terbenam atau tidak pernah terbit. Bintang
bintang ini disebut sebagai Bintang Sirkumpolar.
Pada bintang sirkumpolar di atas horison, berlaku:
z(transit bawah) 90 ; jika:
90 - f , untuk belahan bumi utara
f- 90, untuk belahan bumi selatan
Pada bintang sirkumpolar di bawah horison, berlaku:
z(transit atas) 90 ; jika:
f - 90 , untuk belahan bumi utara
90 -f, untuk belahan bumi selatan
Senja dan Fajar
Pada saat Matahari terbenam, cahayanya masih dapat
menerangi Bumi. Ketika Matahari berada 18 di bawah
horison, pengaruh terang tersebut sudah hilang. Selang
antara matahari terbit atau terbenam dengan saat
jarak zenitnya 108
disebut sebagai fajar atau senja.
* z = 90, h = 0 terbit/terbenam
* z = 96, h = - 6 fajar/senja sipil
* z = 102, h = -12 fajar/senja nautika
* z = 108, h = -18 fajar/senja astronomis
Pergerakan Tahunan Matahari
Matahari mengitari Bumi pada bidang ekliptika
posisinya dalam koordinat ekliptika berubah
terhadap waktu posisi pada koordinat
ekuator juga berubah
Dalam 1 tahun, berubah dari 0h sampai 24h
dan berubah dari -23,27 sampai + 23,27
Posisi titik tetap
Posisi Matahari dalam koordinat ekuator
II dan ekliptika
Tanggal b lokasi
h ( ) h ( )
( ) ( )
21 Maret 0 0 0 0 Titik musim semi
i1 X
800 km
Bila rn adalah jarak zenit semu bintang z', dan i 1 adalah jarak zenit benar z. Refraksi tidak
memberikan pengaruh bagi bintang yang ada di zenith. Tetapi untuk posisi lain, efek refraksi
ini mengakibatkan bintang akan tampak lebih tinggi, dan efek terbesar adalah bila bintang
ada di horison.
Pada temperatur (0°C = 273K) dan tekanan standard (1000 millibars), k = 59.6 detik busur.
Pada jarak zenit besar, model ini tidak berlaku. Besar refraksi di dekat horison ditentukan
dari pengamatan di atas permukaan bumi. Pada temperatur dan tekanan standard, refraksi di
horison (refraksi horisontal) sebesar 34 menit busur.
Efek refraksi pada saat Matahari atau Bulan
terbit/terbenam
Saat Matahari atau Bulan terbit/terbenam, jarak zenit dari
pusat kedua benda tersebut adalah 90. Refraksi yang
terjadi saat itu disebut sebagai refraksi horisontal.
Refraksi horisontal saat benda langit terbit/terbenam
adalah 35. Jika jarak zenit = 90, maka jarak zenit benar
adalah 9035.
Misalkan H adalah sudut jam bila jarak zenit pusat
Matahari 90, maka H+H adalah sudut jam pusat
Matahari ketika pusat Matahari yang tampak, berada di
horison, jadi z = 90 , dan z = 9035.
Bila Matahari dianggap terbenam ketika tepi
atasnya berada di horison, dan semi diameter
51
Matahari adalah 16, maka: H sec f. sec . cos ecH
15
Tabel 1. Lintang tampak dan sudut refraksi
Lintang tampak Sudut refraksi
0 3521
1 2445
2 1824
3 1424
4 1143
10 518
30 141
60 034
90 000
Efek Refraksi pada asensiorekta dan
deklinasi.