You are on page 1of 12

Analisa Penyebab Rasa Nyeri di Punggung

Rio Yosua Saputra

102014088 / B6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Email : rio_saputra@live.com

Abstrak

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah dapat bergerak. Untuk dapat bergerak

diperlukan dua komponen, yaitu tulang serta otot. Keduanya yang menopang pergerakan kita

sehari-hari dimana otot akan melekat pada tulang, barulah kita bisa bergerak. Salah satu tulang

yang paling penting adalah tulang punggung atau biasa disebut juga dengan columna vertebralis.

Tulang ini berada di bagian posterior tubuh dan disusun oleh tiga puluh tiga buah tulang pada

manusia yang dibagi menjadi lima buah regio, yaitu region cervicalis (tujuh buah), thoracalis

(dua belas buah), lumbalis (lima buah), sacrum (lima buah), dan coccygeus (empat buah) dimana

setiap regio mempunyai fungsi yang berbeda dan spesifik. Salah satu gerakan yang memerlukan

tulang punggung adalah gerakan membungkuk dimana gerakan ini ditunjang khususnya di regio

thoracalis.

Kata kunci : tulang, otot, gerakan

Abstract

One of the most important characteristics that showed that you’re a living being is able

to move. To be able to move, it’s necessary to have bones and muscles. Both components sustain

1
our daily movements where the muscle is attached to the bone. One of the most important bones

is the backbone or is also called columna vertebral. This bone is located in the posterior part of

the human body and composed by thirty-three bones. In the human body, the bones are divided

into five regions, namely the cervical region (seven bones), thoracalis (twelve bones), lumbar

(five bones), sacrum (five bones), and coccygeus (four bones) where each region has a different

and a specific function. One of the movements that require the columna vertebrae is to be able to

do a bent.

Keywords : bones, muscles, movements

Pendahuluan

Tulang belakang atau yang dinamakan columna vertebralis adalah pilar yang kuat,

melengkung, dan dapat bergerak yang menopang tengkorak, dinding dada, ekstremitas atas,

menyalurkan berat badan ke ekstremitas bawah, dan melindungi medulla spinalis.1 Tulang

belakang terdiri dari sejumlah vertebra, yang dihubungkan dengan discus intervertebralis dan

beberapa ligamentum, dimana ligamentum adalah jaringan ikat yang mengikat suatu otot agar

tetap pada tempatnya pada saat berkontraksi.2 Setiap vertebra juga terdiri dari tulang spongiosa

yang terisi dengan sumsum tulang merah dan dilapisi oleh selapis tipis tulang padat serta disusun

oleh tiga puluh tiga buah tulang.1

Tulang ini mempunyai batas berat benda yang dapat diangkut. Melebihi batas dapat

menyebabkan rasa nyeri di daerah tulang ini dan bahkan bisa menyebabkan fraktur tulang.

Berikut akan dibahas proses dari rasa nyeri yang timbul akibat mengangkat beban yang

berlebihan.

2
Columna Vertebrae

Columna vertebrae atau tulang belakang adalah tulang yang sangat penting untuk

menunjang pergerakan dan pertahanan dalam tubuh. Tulang ini dibagi menjadi tiga puluh tiga

(33) buah tulang, dari atas sampai bawah menurut letaknya, dibagi menjadi lima daerah, yakni

disebut sebagai vertebrae cervicalis, vertebrae thoracalis, vertebrae lumbalis, os. sacrum, dan os.

coccygeus.

Vertebrae Cervicalis

Vertebrae cervicalis adalah tulang yang terletak paling atas, diambil dari sebuah kata latin

yaitu cervix yang berarti leher. Disusun oleh tujuh buah tulang leher, dimana dua tulang pertama

adalah tulang yang paling vital untuk menunjang pergerakan, yaitu atlas dan axis. Dua tulang ini

dimodifikasi untuk memberikan pergerakan pada tulang tengkorak.3

Vertebrae Thoracalis

Vertebrae thoracalis adalah tulang yang terletak kedua paling atas, terletak tepat dibawah

vertebrae cervical tepatnya di dada. Disusun oleh dua belas buah tulang yang berfungsi sebagai

penyangga tulang rusuk.4 Vertebrae ini mempunyai dua buah facies, yaitu facies articularis pada

bagian samping untuk berartikulasi dengan caput costae dan facies articularis pada proccesus

transversus untuk berkontraksi dengan tuberculum costae.1,4

Vertebrae Lumbalis

Vertebrae Lumbalis atau ruas tulang pinggang merupakan tulang terbesar dibanding

bagian tulang belakang lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Mempunyai proccesus spinosus

yang lebar dan berbentuk seperti kapak kecil, sedangkan proccesus transversusnya panjang dan

3
langsing. Tulang ini dibentuk oleh lima ruas tulang dan ruas kelima pada tulang ini membentuk

sendi dengan os. sacrum pada sendi lumbo-sacral.5 Tulang ini mempunyai canalis vertebra yang

dibentuk oleh sambungan foramen vertebrae dan discus intervertebralis dan ligamentum yang

menghubungkannya. Canalis ini berisi :1,5

- Medulla spinalis, yang berjalan ke bawah sampai vertebra lumbalis pertama atau kedua.

- Nervus spinalis ketika meninggalkan dan masuk medulla spinalis.

- Pembuluh darah dan meninges (yang menutupi medulla spinalis).

Os. Sacrum

Sacrum atau tulang kelangkang adalah tulang yang berbentuk segitiga dan terletak

dibawah bagian columna vertebralis, terjepit diantara kedua os. coxae yang akan membentuk

bagian belakang rongga pelvis. Dibentuk oleh lima tulang yang berfusi menjadi satu serta dasar

dari sacrum terletak diatas dan bersendi dengan vertebra lumbalis.3,5

Os. Coccygeus

Coccygeus atau tulang ekor adalah tulang yang menduduki letak di paling bawah dari

semua tulang belakang. Disusun oleh empat buah tulang rudimenter yang berfusi menjadi satu.

Di bagian atas tulang ini bersendi dengan sacrum dan membentuk sebagian dinding dari bagian

posterior dari pelvis atau pinggul.1,5

Komponen Columna Vertebralis

Columna vertebralis mempunyai komponen-komponen yang ada didalamnya, seperti :1

- Corpus

4
 Lempeng tulang yang tebal, agak melengkung di permukaan atas dan bawahnya.

- Arcus vertebrae

 Terdiri dari 2 bagian, yaitu pediculus yang berada di bagian depan yang berarti bagian

tulang yang berjalan kearah bawah dari corpus, dengan lekukan pada vertebra di

dekatnya membentuk foramen vertebrale, dan lamina di bagian belakang yang berarti

bagian tulang pipih yang berjalan ke arah belakang dan ke dalam untuk bergabung

dengan pasangan dari sisi yang berlawanan.

- Foramen vertebrale

 Lubang besar yang dibatasi oleh corpus di bagian depan, pediculus di bagian

samping, dan lamina di bagian samping dan belakang.

- Foramen intervertebrale

 Lubang pada bagian samping, di antara dua vertebra yang berdekatan serta dilalui

oleh nervus spinalis yang sesuai.

- Processus articularis superior dan inferior

 Membentuk persendian dengan processus yang sama pada vertebra di atas dan di

bawahnya.

- Processus transversus

 Bagian tulang yang menonjol ke arah lateral.

- Spina

 Penonjolan yang mengarah ke belakang dan ke bawah.

- Discus intervertebralis

 Cakram yang melekat pada permukaan corpus dua vertebrae yang berdekatan, terdiri

dari annulus fibrosus, cincin jaringan fibrokartilaginosa pada bagian luar, dan nucleus

5
pulposus, zat semi-cair yang mengandung sedikit serat dan tertutup di dalam annulus

fibrosus, yang bersifat kenyal sehingga dapat beradaptasi jika ada beban yang

diangkat agar tulang tidak mengalami fraktur.

Ligamentum

Ada sejumlah ligamentum yang menghubungkan columna vertebralis, yakni :1,2

- Ligamentum longitudinalis anterior berjalan ke bawah di depan corpus vertebra.

- Ligamentum longitudinalis posterior berjalan ke bawah di belakang corpus vertebra (di

dalam canalis intervertebralis)

- Ligamentum-ligamentum pendek yang menghubungkan processus transversus dan spina

dan mengelilingi sendi pada processus articularis.

Fungsi Columna Vertebralis

Columna vertebralis bekerja sebagai pendukung badan yang kokoh dan sekaligus juga

bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram intervertebralis yang

lengkungannya memberikan fleksibilitas dan memungkinkan dapat dilakukannya gerakan

membungkuk tanpa menimbulkan patah tulang.5

Penyebab Nyeri

Nyeri punggung seringkali disebabkan oleh asimetri minor columna vertebralis, terutama

di regio lumbosacral. Prolapsus discus intervertebralis diakibatkan oleh ruptur annulus fibrosus

sebuah discus intervertebralis. Nucleus pulposus dari discus terdorong keluar melalui lubang dan

dapat menekan nervus spinalis atau yang lebih jarang menekan medulla spinalis. Bila hal-hal ini

terjadi pada region cervicalis, akan mengalami kekakuan leher akut dan nyeri yang menjalar ke

6
arah bawah lengan, tetapi bila terjadinya pada regio lumbalis, akan mengalami nyeri punggung

bawah (lumbago) atau nyeri menjalar ke tungkai (sciatika).1

Pada suatu kasus, badan yang bungkuk akan mengalami nyeri dan badan tidak bisa tegak

seperti sediakala. Hal ini disebabkan karena saat medulla spinalis selaku lower motor neuron

mengeksekusi perintah dari upper motor neuron, perintah itu akan diteruskan ke cerebellum

dimana cerebellum akan mengawasi eksekusi yang dilakukan, pada beberapa kondisi dapat

dilakukan penyesuaian sehingga gerakan yang terjadi dapat berbeda dari perintah yang diberikan,

contoh pada kasus ini badan tidak bisa tegak karena jika tegak akan terasa lebih nyeri.

Glikolisis

Otot akan berkontraksi jika ada rangsangan. Energi untuk berkontraksi berasal dari ATP

atau adenosin trifosfat dan juga kalsium.6 Proses pembentukan ATP bisa dari oksidasi asam

lemak, oksidasi benda keton, tetapi yang paling utama dalam proses kontraksi otot adalah

melalui glukosa yang dipecah menjadi energi melalui proses yang disebut dengan

glikolisis.Glikolisis adalah proses penguraian karbohidrat (glikogen atau glukosa) menjadi asam

piruvat. Proses ini terjadi di protoplasma dan seringkali disebut jalur metabolisme Embden

Meyerhof.7

Hasil dari glikosis ini adalah 2 ATP + 2 asam piruvat, dimana jika oksigen mencukupi

maka asam piruvat akan diproses lebih lanjut oleh fosforilasi oksidatif dan akan menghasilkan 32

ATP per 1 molekul glukosa, sehingga total energi yang diperoleh adalah 32+2 = 34 ATP, proses

ini seringkali disebut juga dengan glikolisis aerob karena memakai oksigen.8 Tetapi, jika oksigen

tidak mencukupi, maka tubuh akan masuk ke fase yang dinamakan glikolisis anaerob dimana

hasil akhirnya adalah 2 ATP + asam laktat dimana asam laktat dapat didaur ulang menjadi 32

ATP sehingga total energi yang dihasilkan sama yaitu 34 ATP, tetapi penghasilan energi lewat

7
cara ini tidaklah efisien karena penimbunan asam laktat dapat menimbulkan kepegalan pada otot,

sehingga butuh oksigen yang cukup banyak untuk membakar asam laktat kembali menjadi asam

piruvat.8

Mekanisme Kontraksi Otot Lurik

Otot rangka hanya berkontraksi ketika dirangsang oleh suatu neuron motoris. Ketika otot

dalam keadaan istirahat, tempat pengikatan miosin pada molekul aktin ditutupi oleh troponin-i

yang menghambat interaksi f-aktin dengan miosin melalui regulasi tropomiosin. Supaya sel otot

bisa berkontraksi, tempat pengikatan miosin pada aktin harus terbuka. Hal ini terjadi ketika ion

kalsium akan dilepaskan dari retikulum sarkoplasma ysng dirangsang, sehingga ion Ca2+ akan

berikatan dengan troponin-c, dimana pengikatan Ca2+ menyebabkan keseluruhan kompleks

tropomiosin mengalami perubahan bentuk sehingga troponin-i tidak dapat berikatan lagi dengan

tropomiosin sehingga membuka tempat pengikatan miosin pada aktin. Lalu, bentuk yang sudah

diubah akan cocok dengan troponin-t dimana troponin-t akan berikatan dengan tropomiosin dan

membentuk jembatan silang (cross-bridge) untuk mempercepat pengikatan f-aktin pada kepala

miosin.9

Miosin mempunyai aktivitas ATP-ase sehingga dapat menghidrolisis ATP menjadi ADP

+ Pi, tetapi sebelum berikatan dengan f-aktin, energi tidak bisa dikeluarkan dan hanya akan

disimpan didalam miosin. F-aktin hanya akan berikatan dengan miosin yang sudah melakukan

aktivitas ATP-ase, dengan tujuan untuk melepaskan energi agar bisa dipakai oleh tubuh. Energi

digunakan untuk proses peluncuran (sliding) filamen tipis dan tebal agar otot dapat berkontraksi.

Ketika konsentrasi kalsium internal turun, tempat pengikatan f-aktin menjadi tertutup dengan

penggunaan ATP f-aktin dapat terlepas dari kepala miosin sehingga kontraksi akan berhenti.9,10

8
Sliding

Dalam sistem mekanisme kerja otot, komponen yang berperan dalam kontraksi otot

adalah duat set filamen, yaitu filamen aktin yan tipis dan filamen miosin yang tebal. Kedua jenis

filamen tersebut menyusun sebuah srabut otot. Setiap serabut otot diatur sebagai ikatan unit

kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer ini yang membuat penampakan bergaris atau lurik

pada otot rangka atau otot jantung. Sarkomer terdiri dari beberapa daerah. Ujung tiap sarkomer

disebut garis Z, terdapat daerah gelap yang disebut daerah A yang hanya terdiri dari filamen

miosin, berselang seling dengan daerah terang yang disebut daerah I yang hanya terdiri dari

aktin, ditepi daerah A filamen aktin dan miosin saling tumpang tindih, dan sedangkan daerah

tengah hanya terdiri dari miosin yang terdiri dari zona H. Filamen aktin terikat sedangkan

filamen miosin terikat pada garis M di bagian tengah sarkomer.9

Saat kontraksi filamen aktin (pita I) bergeser di antara miosin kedalam zona H, Sehingga

serabut otot memendek. Panjang pita A tetap, sedangkan pita I seakan memendek dan zona H

menjadi lebih pendek. Ujung miosin mengikat ATP kemudian mengubahnya menjadi ADP,

melepaskan beberapa energi ke miosin yang kemudian berubah bentuk menjadi konfigurasi

energi tinggi. Miosin berenergi tinggi tersebut berikatan dengan aktin dengan kedudukan tertentu

yang akan membentuk jembatan silau. Lalu energi yang terdapat pada miosin dilepaskan, dari

ujung miosin beristirahat dengan energi rendah. Keadaan inilah yang dinamakan relaksasi.

Relaksasi tersebut, mengubah sudut perlekatan yang sebelumnya ada di ujung miosin menjadi di

ekor miosin. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin akan terpecah saat molekul ATP baru

bergabung dengan ujung miosin. Kemudian proses kontraksi akan terjadi lagi berulang

membentuk siklus.9

9
Jenis Otot

Otot dibagi menjadi tiga jenis, yaitu otot polos, otot skelet / otot lurik, dan otot jantung.

Otot polos dapat ditemukan di dinding visera dan pembuluh darah, bekerja secara involunter,

mempunyai bentuk seperti gelendong (fusiformis) dengan inti di tengah yang jumlahnya hanya

satu serta dikendalikan melalui sistem saraf autonom.1,11

Otot skelet dapat ditemukan di otot yang melekat pada tulang dan dikendalikan melalui

sistem saraf pusat. Otot skelet membentuk sekitar 40 persen dari berat badan total. Otot ini

berfungsi dalam membentuk gerakan volunter dan menegakkan tubuh. Setiap otot ditutupi oleh

selubung jaringan ikat dan tersusun oleh banyak serat otot, yang berjalan sepanjang otot dan

sepanjang 1-40 mm. Serat otot bergabung dalam berkas yang dikelilingi oleh selapis selubung

tipis. Setiap serat tersusun dari miofibril, dimana setiap miofibril disusun oleh struktur-struktur

yang lebih kecil yang dinamakan miofilamen. Mempunyai banyak inti yang terletak di

pinggir.1,11

Otot jantung hanya dapat ditemukan di jantung. Bekerja secara involunter dan

mempunyai ciri khusus yaitu mempunyai percabangan di ototnya yang biasa disebut dengan

sinsitium atau diskus interkalaris. Mempunyai bentuk yang mirip dengan otot lurik tetapi intinya

tidak dipinggir melainkan di tengah.1,11

Otot Columna Vertebralis

Otot-otot dalam columna vertebralis dijadikan beberapa kategori, yakni :12

- Otot punggung bagian superficial, terdiri dari M.trapezius, M.levator scapulae,

M.rhomboideus major, M.rhomboideus minor, dan M.latissimus dorsi dimana otot-otot

10
ini berfungsi untuk menghubungkan anggota badan atas menuju batang badan dan

membantu gerak anggota badan atas.

- Otot punggung bagian profundus, terdiri dari M.splenius, M.erector spinae,

M.transversospinalis, dan M.suboccipitalis. Otot bagian ini digunakan untuk

mempertahankan postur dan digunakan secara tetap selama lokomosi.

- Otot kelompok spinotransversal, terdiri dari M.splenius capitis dan M.splenius cervicis.

Digunakan untuk memutar kepala dan leher menuju sisi yang sama, kontraksi bilateral

(menengadahkan kepala dan ekstensi leher).

- Otot kelompok sacrospinal, terdiri dari Mm.iliocostalis, M.longissimus, M.spinalis.

Berfungsi untuk fleksi columna vertebralis sisi yang sama, serta beraksi bilateral untuk

ekstensi.

- Otot kelompok transversospinalis, terdiri dari M.semispinalis, multifidus, rotator longus,

dan segmental (M.rotator brevis). Berfungsi untuk memutar leher dan batang badan ke

sisi lawan dan juga ekstensi columna vertebralis.

Kesimpulan

Rasa nyeri yang dirasakan oleh laki-laki tersebut disebabkan terdorongnya nucleus

pulposus pada diskus intervertebralis keluar akibat beban yang terlalu berat sehingga menekan

nervus spinalis. Pria tersebut tidak dapat menegakkan badannya kembali karena medulla spinalis

sebagai lower motor neuron melakukan penyesuaian gerakan dari perintah yang didapat dari

upper motor neuron.

11
Daftar Pustaka

1. Gibson J. Fisiologi & anatomi modern untuk perawat. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;

2005.h.30-2, 75.

2. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.h.50.

3. Anonim. Cervical vertebrae. Diunduh dari

http://www.anatomyexpert.com/structure_detail/134/123/, Diakses 28 Maret 2015.

4. Fortin C. Visual definitions of human body. Kanada: QA International; 2009.h.29.

5. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama; 2009.h.69-71.

6. Suratin, Heryati, Manurung S, Raenah E. Klien gangguan sistem muskuloskeletal.

Jakarta: EGC; 2006.h.13.

7. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta: EGC; 2009.h.247.

8. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2012. h.297-9.

9. Reece C, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jakarta: Erlangga; 2005.h.255-7.

10. Murray RK, Bender DA, Botham KM, Kenelly PJ, Rodwell VW, Weil PA. Biokimia

Harper. Edisi ke-29. Jakarta: EGC; 2014.h.695.

11. Anonim. Definisi jaringan otot serta bagian otot dan jenis jaringan otot. Diunduh dari

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-jaringan-otot-serta-bagian-otot-

dan-jenis-jaringan-otot.html, Diakses 29 Maret 2015.

12. Salim D, Kindangen K, Gunardi S, Winata H, Inggriani Y, Sumardikarya IK, et al.

Muskuloskeletal-1. Jakarta: UKRIDA; 2015.h.51-4.

12

You might also like