You are on page 1of 9

MAKALAH

HUKUM DAGANG

“ANALISA PERUSAHAAN YANG PERNAH DIBANGKRUTKAN”

OLEH:

Nama : Syabilah Yuka Kawandoda

Kelas : C12

Stambuk : 040 2017 0376

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSLIM Indonesia
MAKASSAR
2018
BAB 1
PENDAHULUAN

Esia adalah merek layanan operator yang dikeluarkan oleh PT. Bakrie
Telecom Tbk, operator telekomunikasi yang berbasis teknologi CDMA 2000 1x
dengan layanan Limited mobility, maksudnya adalah layanan mobilitas jaringan
tanpa kabel yang dibatasi dalam satu kode area. Pengguna esia bisa melakukan
semua panggilan, mulai panggilan lokal, interlokal maupun internasional. PT.
Bakrie Telecom Tbk sebelumnya dikenal dengan nama PT Ratelindo, yang
didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT. Bakrie & Brothers
Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa
Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA).
Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT.
Bakrie Telecom Tbk, yang kemudian bermigrasi ke CDMA2000-1x, dan memulai
meluncurkan produk Esia.Pada awalnya jaringan Esia hanya dapat dinikmati di
Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007 telah menjangkau 26
kota di seluruh Indonesia dan terus berkembang ke kota-kota lainnya.

1.1 Produk Dan Layanan Esia


 Kartu Perdana esia
Layanan esia bisa diperoleh dengan membeli kartu perdana esia (RUIM card)
ataupun nomor (inject) esia yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang
memiliki frekuensi 800 MHZ. Kartu perdana esia dijual dipasaran dengan harga
Rp. 50.000,- dengan isi talktime senilai Rp. 20.000,- atau sebanding dengan 7,5 jam
durasi bicara (ke sesama esia). Telepon genggam esia dibantu oleh perusahaan
ponsel China HUAWEI.
 Layanan esia
Layanan esia dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Prabayar & Pascabayar. Tersedia
pula berbagai fitur tambahan seperti GoGo yang memungkinkan pelanggan
mempergunakan kartu esia di luar wilayah kotanya, serta layanan value-added
services (VAS) seperti ring back tone, DV8.88 music portal dan akses internet.
 Esia Prabayar
Esia Prabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di
awal melalui pengisian talktime diawal. Pilihan pengisian bisa menggunakan
voucher isi ulang maupun pengisian elektronik. Pilihan voucher mulai dari Rp
1.000 dan kelipatannya seperti Rp 5.000 Rp. 10.000, Rp. 25.000, Rp 50.000, dan
Rp. 100.000.
 Esia Pascabayar
Esia Pascabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di
akhir penggunaan. Layanan ini mengharuskan pengguna untuk melakukan
pendaftaran terlebih dulu sebagai pelanggan pascabayar, dengan mengisi formulir
dan membayar biaya abonemen bulanan.

1.2 Akuisisi PT Bakrie Telecom terhadap PT Sampoerna Telekomunikasi


Indonesia
PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia
mengumumkan penandatanganan penjualan bersyarat atas perjanjian jual beli yang
telah berlangsung Selasa 13 Maret 2012.Perjanjian tersebut melibatkan Bakrie
Telecom serta Sampoerna Strategic dan Polaris, yang bertindak sebagai pemegang
saham Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.
Dari perjanjian tersebut, Bakrie Telecom memperoleh 35 persen saham
Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, dan dalam tiga tahun ke depan akan menjadi
pemegang saham mayoritas. Sebagai imbalannya, Sampoerna Strategic akan
menjadi pemegang saham Bakrie Telecom.

1.3 Penutupan layanan dan pemindahan ke smartfren


Pada akhir tahun 2015, Bakrie Telecom mengumumkan bahwa penghentian
layanan esia di beberapa kota telah dilakukan secara bertahap, terhitung mulai pada
tanggal 1 Januari 2016. Sebelumnya, pada tahun 2015, esia resmi menghentikan
layanan akses data, maka pada tahun2016, esia juga resmi menghentikan layanan
dasar, yaitu voice dan SMS. Pelanggan di beberapa kota sudah benar-benar tidak
bisa menggunakan nomor esia mereka.
Bakrie Telecom sendiri memang mengalami masa sulit dalam beberapa
tahun terakhir.Menurunnya pasar CDMA membuat salah satu unit bisnis Bakrie ini
mengalami kerugian dan penurunan kinerja drastis. Pada tahun 2014, Bakrie
Telecom bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) untuk
menuju layanan 4G.
Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar
5MHz kepada smartfren. Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi
operator seluler atau penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa.
Maka itu, pelanggan Esia akan tetap terlayani menggunakan jaringan smartfren.
Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan dilakukan dengan cara
menghimbau pelanggan untuk menatar (upgrade) nomor esia yang lama ke nomor
smartfren. Dengan melakukan penataran pelanggan akan mendapatkan layanan
yang setara dengan pelanggan smartfren yaitu kecepatan akses internet hingga 14,4
Mbps (esia up to 3,1 Mbps) bahkan memperoleh layanan seluler 4G/LTE.
Pelanggan yang mendapatkan nomor baru smartfren tidak akan kehilangan
nomor esia yang lama karena panggilan tetap diterima di nomor terbaru meskipun
menggunakan nomor lama pelanggan. Pembaruan pun dapat dilakukan di gerai esia
atau smartfren.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Laporan Keuangan


Menurut Jumingan (2009), laporan keuangan pada dasarnya merupakan
hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.
Transaksi dan peristiwa yang bersifat financial dicatat, digolongkan, dan
diringkaskan dengan cara setepat-tepatnya dalam satuan uang, dan kemudian
diadakan penafsiran untuk berbagai tujuan.

2.2 Analisis Laporan Keuangan


Menurut Hanafi (2009, h. 5), analisis terhadap laporan keuangan suatu
perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.

2.3 Pengertian Neraca


Menurut Hanafi (2009, h. 50), menyatakan bahwa salah satu tujuan
pelaporan keuangan biasanya dikatakan untuk membantu investor, kreditur, dan
pihak-pihak lain menaksir besar, waktu (timing), serta tingkat ketidakpastian aliran
kas suatu perusahaan atau entitas.

2.4 Laporan Laba Rugi


Menurut Kasmir (2013, h. 45).laporan laba rugi memberikan informasi
tentang hasil-hasil usaha yang diperoleh perusahaan. Laporan laba rugi juga berisi
jumlah pendapatan yang diperoleh dan jumlah biaya yang dikeluarkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan oleh komparatif yang
membandingkan antara metode Altman Z-score atau metode Springate yang lebih
tepat untuk memprediksi kebangkrutan pada PT.Bakrie Telecom Tbk tahun 2009-
2012.

3.2 Objek dan Subjek Penelitian


Subjek penelitian yang digunakan adalah PT.Bakrie Telecom Tbk. Dengan
objek laporan keuangan PT.Bakrie Telecom Tbk.

3.3 Jenis Data


penelitian ini menggunakan jenis data Sekunder. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah laporan neraca dan laporan labarugi PT.Bakrie Telecom Tbk
yang diambil dari BEI tahun 2009-2012.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
metode dokumentasi dengan mencatat dan menelusuri data perusahaan yang
terdapat pada Bursa Efek Indonesia berupa laporan keuangan neraca dan laba rugi
pada tahun 2009-2012.

3.5 Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang
menghasilkan suatu pernyataan yang diharapkan mampu menjawab permasalahan
dalam penelitian ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Penerapan Metode Altman Z-score pada Perusahaan


Berikut merupakan hasil prediksi kebangkrutan pada PT.Bakrie Telecom
Tbk dengan menggunakan metode Altman Z-score :
Tabel 4.1 Z-Score pada PT.Bakrie Telecom Tbk

Lonceng kematian Esia sebenarnya sudah berbunyi sejak 2015, saat mereka
menutup layanan internet Max-D berbasis EVDO. Setelah layanan internet ditutup,
pengguna hanya dapat menikmati layanan SMS dan telepon saja. Kemudian, pada
bulan Januari 2016, Esia mengumumkan penutupan layanan di kota-kota selain
Jakarta dan Bandung.
Pelanggan di kota-kota tersebut diminta untuk mengalihkan nomornya ke
Smartfren, atau menggunakan pulsa dan nomor yang saat ini digunakan ke layanan
VoIP milik esia, EsiaTalk. Janjinya, EsiaTalk menawarkan tarif obrolan murah ke
nomor telepon dalam dan luar negeri, juga gratis bicara ke sesama pengguna
EsiaTalk atau nomor esia lain.
Pelanggan di Bandung dan Jakarta, atau pelanggan yang memutuskan untuk
menggunakan layanan EsiaTalk, pun bukan berarti bisa bernapas lega. Karena
frekuensi milik esia sudah disewakan pada Smartfren, gangguan layanan pun mulai
sering dialami oleh pengguna. Ujung-ujungnya, sejak Maret 2016, layanan Esia
mulai mati secara bertahap bahkan di Jakarta dan Bandung.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Hasil analisis kebangkrutan yang dilakukan pada PT.Bakrie Telecom Tbk tahun
2009-2012 menyatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja yang
signifikan. Hal ini diperkuat dengan hasil analisis kebangkrutan metode Altman Z-
score yang menunjukkan keadaan bangkrut atau adanya masalah keuangan yang
serius pada tahun 2012.
2. Hasil analisis kebangkrutan yang dilakukan pada PT.Bakrie Telecom Tbk tahun
2009-2012 menyatakan bahwa perusahaan mengalami ancaman kebangkrutan dari
tahun 2009-2012. Hal ini diperkuat dengan analisis kebangkrutan metode Springate
yang menunjukkan keadaan bangkrut dari tahun 2009-2012.
3. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil prediksi kebangkrutan
antara metode Altman Z-score dan Springate.dikarenakan adanya perbedaan
penggunaan rasio keuangan dan kriteria kebangkrutan antara Altman Z-score dan
Springate.

5.2 Saran
1. Bagi Bursa Efek Indonesia, diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan suatu
masukan untuk pengambilan keputusan perusahaan yang listingdan delisting.
2. Bagi calon investor, diharapkan agar memperhatikan kinerja dan kesehatan
perusahaan yang akan digunakan untuk berinvestasi. Hal ini bertujuan agar
investasi yang ditanamkan oleh investor dapat memberikan keuntungan.
3. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan agar menggunakan metode-metode
analisis kebangkrutan lainnya sebagai pembanding dalam memprediksi
kebangkrutan.

You might also like