You are on page 1of 25

“ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI”

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam kelas 17
yang dibimbing oleh AKHMAD DZUKAUL FUAD, S.S., M.A.

Oleh
Kelompok 4:
NISA FAHRIZA (160903101015)
UMI USWATUN (170210204150)
LEVI FEBRIYANINGRUM (170210302099)
AMBARBARA (170710101217)
YULIA AYU (170810201215)
DIKA PRATIWI (170810301247)
TRI INDAH MEGAWATI (170910302063)

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah hasil presentasi Belajar dan Pembelajaran yang berjudul
“ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI”. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Yth:

1. AKHMAD DZUKAUL FUAD, S.S., M.A., Selaku pembimbing


pemakalah dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.
2. Orang tua yang telah mendoakan serta mendukung proses pembelajaran
pemakalah.
3. Rekan-rekan yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk peyempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat guna
untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai dasar negara dan dapat
menginspirasi para pembaca.

Jember, Maret 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Dari Ilmu Pengetahuan, Tehnologi Dan Seni
2. Perkembangan ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni
3. Penerapan Ilmu Pengetahuan, teknologi Dan Seni

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

2
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan Islam, keduanya sangat berkaitan dan sangat erat,
karena ilmu pengetahuan merupakan wujud dari Al-Quran. Untuk mewujudkan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut diperlukan sumber daya manusia.
Maka dari itu Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di bumi untuk
menjadi penguasa yang mengatur apa-apa yang ada di bumi, seperti tumbuhannya,
hewannya, hutannya, airnya, sungainya, gunungnya, lautnya, perikanannya dan
manusia harus mampu memanfaatkan segala apa yang ada di bumi, berkewajiban
memakmurkan alam dan memelihara kelestariannya (QS. Hud 11:6), dan segala
bentuk kerusakan di bumi merupakan tanggung jawab manusia sepenuh-penuhnya
(QS. Al-Rum 30:41).

Dengan berkembangnya suatu peradaban yang berimbas pada ilmu


teknologi yang semakin canggih dari masa ke masa. Ilmu teknologi merupakan
dasar dan fondasi yang menjadi penyangga bangunan peradaban modern barat
saat ini. Suatu negara yang tidak mengembangkan ilmu teknologi akan tertinggal,
karena saat ini banyak negara yang bersaing dalam hal teknologi. Namun,
teknologi tidak hanya memberikan manfaat saja bagi kemudahan dan
kelangsungan hidup, tetapi juga memberikan dampak negatif yang di timbulkan
oleh teknologi tersebut karena pengembangan yang sangat berlebihan dan bisa
memicu penyalahgunaan akan ilmu teknologi. Kemajuan teknologi saat ini
menimbulkan perubahan yang sangat cepat dikalangan manusia. Perubahan ini
menimbulkan pergeseran nilai-nilai dalam kehidupan manusia, seperti nilai
agama, moral, dan kemanusiaan.

Apabila menilisik lebih dalam Indonesia telah masuk dalam pencaturan


perekomonian global yang diperhitungkan. Dengan masuknya Indonesia kedalam
urutan G-20 maka semakin terbukanya akses teknologi, pendidikan, serta kultur
dari luar yang apabila tidak disaring dapat menimbulkan kerusakan moral yang
berimbas pada budaya bangsa. Untuk itu, Profesor B.J. Habibie, adalah orang
yang pertama menyerukan hal ini, karena menurutnya adanya kenyataan bahwa

3
pengembangan iptek dalam sistem pendidikan kita berjalan sendiri, tanpa dukunga
asas iman dan taqwa (imtak) yang kuat, sehingga dikhawatirkan pengembangan
dan kemajuan iptek tidak memiliki nilai tambah dan tidak memberikan manfaat
yang cukup berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti
yang luas.

Dalam hal ini hubungan yang saling berkaitan antara pengetahuan manusia
dan teknologi. Singkronisasi pendidikan dan imtak akan menghasilkan suatu
capaian yang baik dalam pengembangan teknologi, dimana hal tersebut
merupakan cara pengembalian manusia sebagai makhluk khalifah yang diciptakan
oleh ALLAH S.W.T. namun, yang terjadi saat ini adalah seiring berkembangnya
suatu zaman dengan ditunjang teknologi yang changgih maka peluang dalam
melakukan kejahatan semakin terbuka. Dampak buruk yang disalah artikan oleh
beberapa manusia yang memiliki persepsi itu sebagai suatu kewajaran karena
dibenturkan dengan kebutuhan pribadi atau kelompok. Contoh yang familiar dan
viral adalah pencurian Tabungan Nasabah di sebagian Bank, Hacker untuk
mencuri database internal, hingga penyebaran Isu sensitif SARA, dan Hoax
dimana tujuanya untuk membenci sesama umat manusia demi kepentingan suatu
kelompok. Kurangnya penyadaran inilah yang membangunkan berbagai elemen
untuk memulai dakwah dengan masuk kedalam sendi-sendi era digital. Bukan
hanya itu, berbagai segmen seperti pendidikan diberbagai universitas, kajian
keislaman, bahkan seminar terus digalakkan yang bertujuan untuk
mengembalikan niatan manusia dalam menciptakan ataupun menggunakan
IPTEK. Dalam hal ini penulis merangkumnya dalam sebuah rumusan masalah
yang mencoba menganalisis dan memberikan hasil buah pemikiranya untuk
menerangkan kembali bentuk fungsi dan kaitan masing-masing Ilmu Pendidikan,
Teknologi dan Seni dalam segmen kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan, Tekologi, dan Seni
1.2.2 Pengembangan IlmuPengetahuan,Tekologi,danSeni
1.2.3 Penerapan IlmuPengetahuan,Tekologi,danSeni

4
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui lebih dalam tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

dan seni dalam bentuk pengaplikasiaannya.

1.3.2 Untuk menjelaskan kontribusi teknologi sebagai buah hasil ilmu

pengetahuan

1.4 Manfaat

1.4.1 Sebagai referensi bagi pembaca dalam mempelajari ilmu pengetahuan,

Tehnologi dan seni

1.4.2 Sebagai tambahan bacaan awal bagi mahasiswa untuk mrngembangkan

lebih dalam wacana terkait dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

5
BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Dari Ilmu Pengetahuan, Tehnologi Dan Seni


Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui
tangkapan panca indra dan intuise yang dimilikinya. Sedangkan ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diinterpretasi hingga
menghasilkan kebenaran obyektif dimana kebenaran tersebut dapat teruji.
Ilmu pengetahuan diperoleh ari dua arah yaitu dari atas yang bersumber
dari Allah yang diturunkan kepada rasul dan dari bawah yang didapat
melalui pengamatan, intuisi, pendengaran dan pengalaman. Selanjutnya
tehnologi adalah produk dari ilmu pengetahuan. Dalam buku Islam untuk
disiplin ilmu tehnologi penulis berpendapat bahwa tehnologi merupakan
kemampuan tehnik. Tehnik sendiri merupakan pengetahuan dan
kepandaian membuat sesuatu yang berkenaan dengan hasil industri.
Agama islam sangat bermotifasi untuk mengembangkan tehnologi agar
dapat mencari cara tersendiri untuk memanfaatkan alam dengan sebaik-
baiknya. Ilmu pengetahuan dan tehnologi adalah lapangan kegiatan yang
terus menerus dikembangkan karena mempunyai manfaat bagi penunjang
kehidupan umat manusia. Contohnya, dari perkembangan IPTEK
masyarakat yang dulunya untuk mengetahui waktu sholat melihat
kedudukan matahari dengan kemajuan IPTEK saat ini masyarakat hanya
perlu melihat jam.
Apabila dilihat dari sudut pandang kebudayaan tehnologi juga
merupakan salah satu unsur kebudayaan. Sebab budaya juga merupakan
produk dari ilmu pengetahuan. Dimana kebudayaan berasal dari kata budi
yang artinya akal dan daya yang berarti upaya. Dalam buku islam dan
kesenian, budaya diartikan pemikiran manusia yang diinterpretasikan
melalui tangan manusia yang dapat menciptakan sesuatu, yang disini biasa
disebut dengan seni. Jadi, seni adalah ungkapan jiwa manusia yang
berkembang menjadi bagian dari kebudayaan. Lalu keterampilan juga
diartikan sebagai keterampilan yang dimiliki oleh manusia. Ilmu
pengetahuan, tehnologi dan seni itu tidak bisa dipisahkan dan saling

6
mempengaruhi satu sama lain. Tehnologi itu ada karena adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi sendiri tidak akan pernah
memiliki wujud tanpa adanya kesenian. Jadi inti sebenarnya dari ketiga
pembahasan tersebut adalah kita sebagai umat manusia harus
mengembangkan ilmu pengetahuan tetapi tidak boleh melanggar akidah-
akidah agama. Karena kita diberi akal oleh Allah yang digunakan untuk
berpikir dan menginterpretasikan pemikiran tersebut kedalam suatu karya
dimana karya tersebut meningkatkan perkembangan tehnologi dan
bermanfaat positif bagi banyak orang.
2. PERKEMBANGAN ILMU PENGETHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI
2.1 Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Amsal Bakhtiar membagi periodeisasi sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan menjadi empat periode: pada zaman Yunani kuno, pada zaman
Islam, pada zaman renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer.
(Bachtiar,2013). Sedangkan George J. Mouly membagi perkembangan ilmu
menjadi tiga (3) tahap yaitu animisme, ilmu empiris dan ilmu teoritis. George
J. Mouly dalam bukunya Jujun S Suriasumantri, (1985:87) menjelaskan
bahwa permulaan ilmu dapat ditelusuri sampai pada permulaan manusia.

Tak diragukan lagi bahwa manusia purba telah menemukan beberapa


hubungan yang bersifat empiris yang memungkinkan mereka untuk mengerti
keadaandunia. Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang tercatat dalam
lembaran sejarah dilakukan oleh bangsa Mesir dimana banjir Sungai Nil
terjadi tiap tahun ikut menyebabkan berkembangnya sistem almanak,
geometri dan kegiatan survey.(Mouly dalam karim,2014).

George J. Mouly menjelaskan bahwa pada tahap animisme, manusia


menjelaskan gejala yang ditemuinya dalam kehidupan sebagai perbuatan
dewa-dewi, hantu dan berbagai makhluk halus. Pada tahap inilah pola pikir
mitosentris masih sangat kental mewarnai pemikiran bangsa Yunani sebelum
berubah menjadi logosentris. Sebagai contoh, gempa bumi pada saat itu tidak
dianggap fenomena alam biasa, tetapi Dewa Bumi yang sedang

7
menggoyangkan kepalanya. Namun, ketika filsafat diperkenalkan, fenomena
alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam
yang terjadi secara kualitas.

Dari hal tersebut diketahui bahwa proses berpikir manusia menuntut


mereka untuk menemukan sebuah metode belajar dari pengalaman dan
memunculkan keinginan untuk menyusun sesuatu hal secara empiris, serta
dapat diukur. Dalam sejarah mencatat bangsa Yunanilah yang pertama diakui
oleh dunia sebagai perintis terbentuknya ilmu karena telah berhasil
menyusunnya secara sistematis. Implikasi dari hal tersebut manusia akan
mencoba merumuskan semua hal termasuk asal-muasal mitos-mitos karena
mereka menyadari bahwa hal tersebut dapat dijelaskan asalusulnya dan
kondisi sebenarnya. Sehingga sesuatu hal yang tidak jelas yang hanya berupa
tahu atau pengetahuan dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat
dipertanggungjawabkan pada saat itu. Dari sinilah awal kemenangan ilmu
pengetahuan atas mitos-mitos, dan kepercayaan tradisional yang berlaku di
masyarakat. (Karim,Abdul.2014).

Sedangkan perkembangan sejarah ilmu pengetahuan menurut amsal


bakhtiar yang dibagi menjadi empat periode dijelaskan sebagai berikut:

 Periode Yunani Kuno Yunani kuno adalah tempat bersejarah di mana


sebuah bangsa memilki peradaban. Oleh karenanya Yunani kuno
sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari ilmu
pengetahuan. Padahal filsafat dalam pengertian yang sederhana sudah
berkembang jauh sebelum para filosof klasik Yunani menekuni dan
mengembangkannya. Filsafat di tangan mereka menjadi sesuatu yang
sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada generasi-
generasi setelahnya. Ia ibarat pembuka pintu-pintu aneka ragam
disiplin ilmu yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Menurut
Bertrand Russel, diantara semua sejarah, tak ada yang begitu
mencengangkan atau begitu sulit diterangkan selain lahirnya
peradaban di Yunani secara mendadak. Memang banyak unsur

8
peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia.
Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa
Yunanilah yang menyempurnakannya. (Russell.2004 dalam
Karim.2014).
Seiring dengan berkembangannya waktu, filsafat dijadikan
sebagai landasan berfikir oleh bangsa Yunani untuk menggali ilmu
pengetahuan, sehingga berkembang pada generasi-generasi
setelahnya. Itu ibarat pembuka pintu-pintu aneka ragam disiplin ilmu
yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Karena itu, periode
perkembangan filsafat Yunani merupakan entri poin untuk memasuki
peradaban baru umat manusia.8 Zaman ini berlangsung dari abad 6
SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap
an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu
secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada
zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak
kejayaannya atau zaman keemasannya. (Karim,Abdul.2014).
 Periode Islam
Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran
yang sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat
dari pesan yang terkandung dalam al-Qur’an yang diwahyukan
pertama kali kepada Nabi Muhammad saw, yaitu surat al-‘Alaq
dengan diawali kata perintah iqra yang berarti (bacalah). Gairah
intelektualitas di dunia Islam ini berkembang pada saat Eropa dan
Barat mengalami titik kegelapan, Sebagaimana dikatakan oleh Josep
Schumpeter dalam buku magnum opusnya yang menyatakan adanya
great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu
masa yang dikenal sebagai dark ages. Masa kegelapan Barat itu
sebenarnya merupakan masa kegemilangan umat Islam, suatu hal
yang berusaha disembunyikan oleb Barat karena pemikiran ekonom

9
Muslim pada masa inilah yang kemudian banyak dicuri oleh para
ekonom Barat. (Joseph.2007 dalam Karim.2014)
Pada saat itulah di Timur terutama di wilayah kekuasaan Islam
terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat Eropa
pada zaman Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu keagamaan, maka
peradaban dunia Islam melakukan penterjemahan besar-besaran
terhadap karya-karya filosof Yunani, dan berbagai temuan di lapangan
ilmiah lainnya. (Rizal dan Misna.2002 dalam Karim.2014)
Menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang padazaman
Islam klasik (650-1250 M). Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi
tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat
dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang
sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di
kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik,
seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan
Bactra (Persia).20 Sedangkan W. Montgomery Watt menambahkan
lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang
Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani
dikembangkan di berbagai pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah
terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan pertama
kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke Baghdad.
Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan
berada di pangkuan perdaban Islam. Dalam lapangan kedokteran
muncul nama-nama terkenal seperti: Al-H}āwī karya al-Rāzī (850-
923) merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan
ilmu kedokteran sampai masanya.22 Rhazas mengarang suatu
Encyclopedia ilmu kedokteran dengan judul Continens, Ibnu Sina
(980-1037) menulis buku-buku kedokteran (al-Qonun) yang menjadi
standar dalam ilmu kedokteran di Eropa. Al-Khawarizmi (Algorismus
atau Alghoarismus) menyusun buku Aljabar pada tahun 825 M, yang
menjadi buku standar beberapa abad di Eropa. Ia juga menulis

10
perhitungan biasa (Arithmetics), yang menjadi pembuka jalan
penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan tulisan
Romawi. Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filsuf yang
menterjemahkan dan mengomentari karyakarya Aristoteles. Al Idris
(1100-1166) telah membuat 70 peta dari daerah yang dikenal pada
masa itu untuk disampaikan kepada Raja Boger II dari kerajaan
Sicilia. (Karim.2014).
Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam
filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah
berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa
sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada
sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang
menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof
profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan
Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah
yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai
membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-
abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau
renaisans.
 Masa renaisans dan modern
Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang
menggunakan istilah renaisans. Para sejarahwan biasanya
menggunakan istilah ini untuk menunjuk berbagai periode
kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa, dan lebih khusus lagi di
Italia sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Agak sulit menentukan garis
batas yang jelas antara abad pertengahan, zaman renaisans, dan zaman
modern. Sementara orang menganggap bahwa zaman modern
hanyalah perluasan dari zaman renaisans.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah
berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan
kebangkitan kembali (renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada abad

11
ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah
melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Walaupun Islam
akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam,
tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-
gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik
(renaisance) pada abad ke-14 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan
pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. (Bertens.1986 dalam
Karim.2014).
 Periode Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung
hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologiteknologi
canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakintajam dan
mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling
tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Sebagian besar aplikasi
ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di
abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak
dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat
perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal
pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret
1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun).
Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan
teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan
mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
Perkembangan ilmu sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari
rasa keingintahuan yang besar diiringi dengan usaha-usaha yang
sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan
berani mengambil resiko tinggi sehingga menghasilkanpenemuan-
penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi acuan
pertimbangan bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi,
menyempurnakan, mengembangkan, dan menemukan penemuan

12
selanjutnya. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi spirit dan
motivasi bagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi. (Karim.2014)
2.2 Perkembangan Teknologi
2.2.1 Perkembangan Teknologi Di Dunia Islam

Perkembangan teknologi di dunia islam meliputi berbagai


bidang, antara lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energy,
irigasi dan bendungan, penggunaan mesiu untuk peperangan,
pembuatan kapal laut, teknologi kimia, industry tekstil dan kertas,
teknologi pangan dan pertanian, serta pertambangan.Aliran air sungai
yang cukup deras merupakan sumber energi yang dapatdigunakan
untuk berbagai keperluan dengan mempergunakan roda yang
dapatberputar oleh adanya aliran itu. Orang-orang Islam sangat tekun
mencari sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
Biasanya penggilingan didirikan di tepi sungai untuk memanfaatkan
kecepatan aliran sungai di tempat itu

Pada abad ke 11 di kota Basra didirikan penggilingan semacam


itu dan selanjutnya ditiap propinsi di wilayah Islam Spanyol dan di
Afrika Utara terdapat sejumlah penggilingan dengan maksud digunakan
oleh masyarakat.Sebagian dari negeri-negeri Islam di daerah Timur
Tengah dan AfrikaUtara memiliki curah hujan yang kecil, sehingga
untuk menjaga agar daerah pertanian tetap memperoleh air, mereka
menggunakan sistem irigasi.

Sistemirigasi diperkenalkan oleh orang-orang muslim kepada


masyarakat didaerahSpanyol sekaligus dengan memperkenalkan
tanaman berupa buah-buahan dansayuran yang belum ada di daerah
tersebut. Perkembangan teknologi dalam bidang kemiliteran ditandai
adanyasenjata-senjata tajam berupa panah, bangunan pertahanan atau
benteng, sertasenjata pembakar dan mesiu. Sejak awal sejarah Islam,
senjata pemabakar telahdigunakan dalam berbagai pertempuran.

13
Menurut para ahli sejarah penggunaanmesiu oleh orang-orang Islam
dalam pertempuran di Al Mansura pada abad ke-13merupakan salah
satu faktor penentu kemenangan mereka. Dengan adanya sungai-sungai
besar dan juga laut yang menjadi bagiandari negara-negara Islam, maka
alat transportasi berupa kapal laut merupakansuatu hal yang mutlak
adanya. Para ahli teknik Muslim telah mampu membuatkapal dalam
berbagai ukuran, baik yang akan digunakan untuk
keperluanperdagangan maupun untuk peperangan.

Perkembangan teknologi kimia pada hakikatnya merupakan


akibat dariperkembangan ilmu kimia yang telah dipelopori oleh
ilmuwan Muslim pada abadpertengahan. Para ilmuwan Muslim telah
membuat berbagai alat untuk melakukan eksperimen kimia yang tertera
dalam buku “Kitab Al-Asrar” yangditulis oleh Al-Razi pada tahun 925.
Alat tersebut meliputi alat yang terbuat darigelas, porselen dan
besi.Indukstri tekstil memelopori industri di masa kejayaan Islam
karena tekstilmerupakan kebutuhan pokok masyarakat. Serat yang
digunakan untuk membuattekstil yang baik adalah wol atau bulu
domba, kemudian digunakan kapas yangdikenalkan oleh bangsa Arab
dan kemudian sutera.

Perkembangan teknologi pada industri kertas juga menjadi


unggulan negara-negara Islam. Orang Islam mempelajari pembuatan
kertas pada tawananperang dari Cina yang dibawa ke Samarkand
sehingga kertas dapat diproduksioleh orang Islam pada abad ke-10 di
Samarkand.Perkembangan dalam teknologi pertanian dan teknologi
pangan juga telahterjadi di dunia Islam. Teknologi pengawetan
makanan seperti metodepengeringan, pengasinan, pengasapan
memegang peranan penting pada usahapemasaran hasil peternakan dan
pertanian ini.

Pengetahuan tentang carapengawetan makanan ini telah banyak


ditulis oleh para ilmuwan Muslim. Di daerah kekuasaan Islam yang luas

14
terdapat berbagai jenis bijih logamdan mineral dalam tanah. Untuk
memanfaatkannya mereka membuat tambang-tambang guna mengambil
bahan galian itu dan memprosesnya menjadi logam (Poedjiadi,
2005:50-57).Orang-orang islam sangat tekun dalam mempelajari sains
dan teknologi.Para cendekiawan islam tekun dalam mempelajari
pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuannya sehingga mampu
menghasilkan teknologi yangdapat berguna bagi orang banyak. Salah
satu sumbangan terbesar Islam bagidunia modern sekarang, adalah
mewariskan sejumlah teori pengetahuan tentangalam semesta dan cara-
cara menerapkan pengetahuan tentangnya.Dalam banyak hal, hubungan
antara ilmu pengetahuan (sains) dengan cara-cara menerapkannya
(teknologi) telah banyak dicontohkan dan diujicobakan olehsejumlah
sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 – 13 M.

Mereka bukan hanyaditopang oleh pengetahuan dan


pengalamannya, tapi juga anugrah yang melimpahdengan mendapat
fasilitas dari pemerintahan, terutama pada masa-masa kejayaan
Abbasiyah di Baghdad.Sebelum melahirkan teknologi, pengembangan
sains lebih dahulu merekadapatkan, bukan hanya dari hasil-hasil
temuan mereka sendiri, tapi juga merekadapatkan dari sejumlah sumber
yang berasal bukan hanya dari dalam doktrinIslam saja. Kebanyakan
pengetahuan tentang hukum-hukum alam, ilmu ukur danmatematika,
fisika dan geometrika sampai ilmu gaya dan berat mengenaibermacam-
macam benda, mereka peroleh dari warisan Yunani, Persia, India
danMesir.

Pengetahuan sains ini mereka kuasai terlebih dahulu


sebelummengembangkan teknologi.Karena ilmu-ilmu tersebut adalah
sebagai dasar-dasar bagi pengembangan teknologi berikutnya.
Salah satu contoh pengembangan teknologi dalam Islam adalah
ditemukannya penerapan teori-teori fisika dalam menentukan arah
waktu denganmembuat jam melalui mekanisme gerak (escapement ) air

15
raksa, yang dibuat olehal-Muradi pada abad ke 11 M. Termasuk
Ridwan dan al-Jazary juga membuat jam dari gerakan air yang
disambungkan dalam gir-gir bersegmen dan episiklus.Kincir air untuk
mengambil air dari saluran yang lebih rendah untuk dinaikkan kelokasi
yang lebih atas, juga telah biasa digunakan di Murcia Spanyol,
dancontohnya masih berfungsi sampai abad ke 13 M.

Paradigma Islam menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib


dijadikanlandasan pemikiran bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan.
Ini bukan berartimenjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam
ilmu pengetahuan,melainkan menjadi standar bagi segala ilmu
pengetahuan. Maka ilmu pengetahuanyang sesuai dengan Aqidah Islam
dapat diterima dan diamalkan, sedang yangbertentangan dengannya,
wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.Demikian perkembangan sains,
seni dan teknologi dalam Islam yangterangkum dalam wujud
kebudayaan masyarakat Islam pada zamannya

2.2.2 Teknologi Dunia Islam Modern


Pada saat sekarang ini, dunia islam sudah banyak menciptakan
teknologi yang canggih. Mereka sudah mampu memanfaatkan nuklir
sebagai sumber energy. Selain itu, tidak mau kalah dengan dunia barat,
dunia islam juga mampu menciptakan pesawat terbang yang canggih.Di
lihat dari teknologi perang, dunia islam juga sangat canggih. Ini
merupakan penyempurnaan dari teknologi masa lampau.

2.3 Perkembangan Seni


Seni dalam Islam muncul ketika diutusnya Rosullullah SAW. Sesuai
dengan hadist yang diriwayatkan di dalam shahih Bukhori dan Muslim :
Bahwa Abu Bakar pernah masuk ke rumah Aisyah untuk menemui Nabi
SAW. Ketika itu ada 2 gadis disisi Aisyah yang sedang bernyanyi lalu abu
Bakar menghardiknya seraya berkata : “Apakah pantas ada seruling syetan
dirumah Rosululloh?”. Kemudian Rosululloh SAW. Menimpali :

16
“Da’huma ya Aba Bakrin, fainnaha Ayyamu’idin”-biarkanlah mereka wahai
Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya”.
Dimasa generasi tabi’in, teroi musik dikenal dikalangan kaum
muslimin mereka mempelajari buku-buku musik yang diterjemahkan dari
bahasa Yunani dan Hindia. Meskipun seni sudah dikenal sejak awal
kemunculan islam, namun perdebatan mengenai batas-batasan yang
memperbolehkan maupun tidak memperbolehkan hingga saat ini masih
terus bertambah berkembang , seiring dengan beragamnya alat musik yang
diproduksi. Bahkan, pembahasan mengenai hukum memperdagangkan alat-
alat musik masih terus mnjadi diskusi yang cukup menarik, termasuk
mengenai batasan-batasan yang diperbolehkan secara syar’i dalam
mengekspresikan seni.

C. Penerapan ilmu teknologi, pengetahuan dan seni.

Dapat dilihat dari perkembangan ilmu teknologi, pengetahuan, dan seni


dalam konsep agama diatas terdapat beberapa penerapannya menurut islam,
diantaranya sebagai berikut :

 Penerapan teknologi menurut islam

Dalam hakikatnya teknologi merupakan suatu hasil karya ciptaan


dari manusia yang didapatkan dari ilmu-ilmu pengetahuan yang
didapatkannya melalui beberapa penelitian dan percobaan. Islam pada
dasarnya mendorong manusia untuk mengembangkan teknologi untuk
mempermudah pekerjaan umat manusia dalam kehidupan sehari-hari
sehari-hari. Menurut islam penerapan teknologi dijelaskan dalam
surah al jatsiah (45) : 13

َ ‫ت فِي َما لَ ُكم َو‬


‫س َّخ َر‬ ِ ‫س َم َاوا‬ ِ ‫يَت َ َف َّك ُرونَ ِلقَوم ََليَات َٰذَلِكَ فِي إِ َّن ۚ ِمنهُ َج ِميعًا اْلَر‬
َّ ‫ض فِي َو َما ال‬

Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan
apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

17
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

Dapat dijelaskan menurut ayat tersebut bawasanya seluruh alam


semesta beserta langit dan bumi akan ditundukkan oleh al-kholiq yang
artinya maha pencipta (Allah) kepada seluruh umat manusia melalui
sains yang diterapkan dalam teknologi. Dalam hal ini manusia dituntut
untuk menggunakan akal pikirnya untuk berfikir secara kritis dan
logis. Selain surah diatas terdapat lagi satu surah yang menjelaskan
penerapan teknologi menurut islam yakni surah Al-Hijr (15) : 14-15

‫اء ِمنَ بَابًا َعلَي ِهم فَت َحنَا َولَو‬ َّ ‫ظلُّوا ال‬
ِ ‫س َم‬ َ َ‫يَع ُرجُونَ فِي ِه ف‬

‫س ِك َرت إِنَّ َما قَالُوا‬


ُ ‫ارنَا‬
ُ ‫ص‬َ ‫ورونَ قَوم نَحنُ بَل أَب‬
ُ ‫َمس ُح‬

Artinya : “Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka


salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke
atasnya. tentulah mereka berkata: "Sesungguhnya pandangan kamilah
yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir".

Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bawasanya segi penguasaan ruang


angkasa itu diberikan Allah. Manusia dalam hal ini berkat keuletan
dan kepintaran yang dikaruniakan oleh Allah dapat mengembangkan
rujukan ayat tersebut kedalam teknologi berupa terciptanya sebuah
roket yang dimana roket tersebut membantu pengembangan ilmu
pengetahuan.

 Penerapan Ilmu pengetahuan menurut islam

Ilmu pengetahuan disini mendorong perkembangan teknologi dan


ilmu-ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam hal ini merupakan
unsur utama karena ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia
bersumber dari akal pikiran yang merupakan karunia Allah SWT.

18
Berikut adalah penerapan ilmu pengetahuan menurut islam yang
dijelaskan dalam surah Al-Alaq (96):1-5

‫ َخلَقَ الَّذِي َربِكَ بِاس ِم اق َرأ‬١

َ‫سانَ َخلَق‬
َ ‫ َعلَق ِمن اإلن‬٢

‫ اْلك َر ُم َو َربُّكَ اق َرأ‬٣

‫علَّ َم الَّذِي‬
َ ‫ ِبالقَلَ ِم‬٤

‫سانَ َعلَّ َم‬


َ ‫ يَعلَم لَم َما اإلن‬٥

Artinya :

1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,

2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,

4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Dari ayat diatas dapat dijelaskan bawasanya Allah menuntut


manusia senantiasa belajar. ayat ini menjelaskan dahulu Allah
mengajarkan nabi Adam nama-nama semua benda yang ada diseluruh
jagat raya. Kata qalam diatas berarti pena atau alat tulias disitulah
dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu penting karena tanpa
adanya ilmu pengetahuan maka perkembangan teknologi tidak akan
mungkin dapat terjadi. Dalam hal ini Allah mendorong semangat dan
motivasi manusia untuk selalu meningkatkan kemampuannya guna
mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan syariah islam.

19
 Penerapan seni menurut islam

Seni dalam islam merupakan gabungan antara nilai estetika secara


umum dengan nilai estika (keindahan) dalam islam dalam konsepnya
seni dihasilakan oleh akhlak islamiyah. Seni dalam islam dijelaskan
dalam Al qur’an surah Al qaf (50) : 6

‫ظ ُروا أَفَلَم‬
ُ ‫اء ِإلَى َين‬ َ ‫فُ ُروج ِمن لَ َها َو َما َوزَ َّينَّاهَا َبنَينَاهَا كَي‬
َّ ‫ف فَوقَ ُهم ال‬
ِ ‫س َم‬

Artinya : “Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang


ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan
menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun?

Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah itu indah dan
menyukai keindahan. Seni dalam islam merupakan komponen
pendorong berkembangnya agama seperti diketahui bahwa agama
islam banyak disebarkan melalui seni misalnya musik religi, wayang
kulit dll. Kesenian didaerah satu dengan daerah lainya sangat berbeda-
beda misalnya di Indonesia terdapat acara tahlilan 7 hari, 40 hari ,100
hari, dan 1000 hari setelah meninggalnya seseorang, namun hal ini
berbeda dengan di saudi arabia dimana disana tidak dikenal acara-
acara tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesenian didaerah
satu dengan daerah lainnya berbeda-beda tergantung pemahaman yang
dipercayainya kita sebagai manusia tidak bisa memaksa mana yang
benar dan salah. Karena sesungguhnya Allah yang maha benar.

20
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia.Pada mulanya, teknologi tercipta berdasarkan
niat dan tujuan dari si pencipta teknologi tersebut. Bila sebuah teknologi dapat
diciptakan dengan tujuan yang baik, maka tidak akan menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga teknologi tersebut dapat bermanfaat
bagi para penggunanya. Dalam penggunaan berbagai macam teknologi yang ada,
harus mampu dalam menganalisis dampak positif dan dampak negatif yang
ditimbulkan dari teknologi tersebut Pengembangan IPTEK yang lepas dari
keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya..
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu
sistem yang disebut Dienul Islam yang mengandung tiga unsur pokok yaitu
aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau
ikhsan.
Fungsi utama manusia yaitu, abdun: ketaatan, ketundukan dan kepatuhan
kepada kebenaran dan keadilan, dan khalifah: tanggungjawab terhadap diri sendiri
dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Allah
memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk
mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan
yang selalu didorong oleh nafsu amarah. Manusia mendapat amanah dari Allah
untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk
kepentingan umat manusia.
3.2. Saran
· Dalam penggunaan teknologi dalam bentuk apapun, lebih baik untuk mampu
memilah nilai positif dan negatif yang diberikan dari teknologi tersebut.
Dalam penggunaan teknologi, mampu mengendalikan diri sehingga tidak
menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar, atau dengan kata lain,
lingkungan di mana populasi-populasi berada.

21
· Sebagai manusia yang memiliki dasar keimanan terhadap Allah SWT,
diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan koridor-koridor Islam,
sehingga tidak menjadi suatu yang mudharat.

22
Daftar Pustaka

Ismail, A.Ilyas.2013.True Islam:Moral Intelektual, Spiritual.Jakarta: Mitra


Wacana Media

Karim, abdul.2014.sejarah ilmu pengetahuan dalam islam.jurnal.vol 2. No.1.

Fanani, Sunan. 2010. Pendidikan Agama Islam I. Surabaya : PT. Al-Maktabah.


Rochmah, dkk. 2004. Islam untuk Disiplin Ilmu Teknologi. Jakarta : Departemen
Agama RI.
http://www.slideshare.net/zcouttinkimmout/savedfiles?s_title=iptek-dan-seni-
dalam-islam&user_login=irmayafatwayukha

23

You might also like