Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam kelas 17
yang dibimbing oleh AKHMAD DZUKAUL FUAD, S.S., M.A.
Oleh
Kelompok 4:
NISA FAHRIZA (160903101015)
UMI USWATUN (170210204150)
LEVI FEBRIYANINGRUM (170210302099)
AMBARBARA (170710101217)
YULIA AYU (170810201215)
DIKA PRATIWI (170810301247)
TRI INDAH MEGAWATI (170910302063)
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah hasil presentasi Belajar dan Pembelajaran yang berjudul
“ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI”. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Yth:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk peyempurnaan
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat guna
untuk mengetahui bagaimana pancasila sebagai dasar negara dan dapat
menginspirasi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Dari Ilmu Pengetahuan, Tehnologi Dan Seni
2. Perkembangan ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Seni
3. Penerapan Ilmu Pengetahuan, teknologi Dan Seni
2
BAB 1 PENDAHULUAN
3
pengembangan iptek dalam sistem pendidikan kita berjalan sendiri, tanpa dukunga
asas iman dan taqwa (imtak) yang kuat, sehingga dikhawatirkan pengembangan
dan kemajuan iptek tidak memiliki nilai tambah dan tidak memberikan manfaat
yang cukup berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan umat dan bangsa dalam arti
yang luas.
Dalam hal ini hubungan yang saling berkaitan antara pengetahuan manusia
dan teknologi. Singkronisasi pendidikan dan imtak akan menghasilkan suatu
capaian yang baik dalam pengembangan teknologi, dimana hal tersebut
merupakan cara pengembalian manusia sebagai makhluk khalifah yang diciptakan
oleh ALLAH S.W.T. namun, yang terjadi saat ini adalah seiring berkembangnya
suatu zaman dengan ditunjang teknologi yang changgih maka peluang dalam
melakukan kejahatan semakin terbuka. Dampak buruk yang disalah artikan oleh
beberapa manusia yang memiliki persepsi itu sebagai suatu kewajaran karena
dibenturkan dengan kebutuhan pribadi atau kelompok. Contoh yang familiar dan
viral adalah pencurian Tabungan Nasabah di sebagian Bank, Hacker untuk
mencuri database internal, hingga penyebaran Isu sensitif SARA, dan Hoax
dimana tujuanya untuk membenci sesama umat manusia demi kepentingan suatu
kelompok. Kurangnya penyadaran inilah yang membangunkan berbagai elemen
untuk memulai dakwah dengan masuk kedalam sendi-sendi era digital. Bukan
hanya itu, berbagai segmen seperti pendidikan diberbagai universitas, kajian
keislaman, bahkan seminar terus digalakkan yang bertujuan untuk
mengembalikan niatan manusia dalam menciptakan ataupun menggunakan
IPTEK. Dalam hal ini penulis merangkumnya dalam sebuah rumusan masalah
yang mencoba menganalisis dan memberikan hasil buah pemikiranya untuk
menerangkan kembali bentuk fungsi dan kaitan masing-masing Ilmu Pendidikan,
Teknologi dan Seni dalam segmen kehidupan manusia.
4
1.3 Tujuan
pengetahuan
1.4 Manfaat
seni
5
BAB II PEMBAHASAN
6
mempengaruhi satu sama lain. Tehnologi itu ada karena adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi sendiri tidak akan pernah
memiliki wujud tanpa adanya kesenian. Jadi inti sebenarnya dari ketiga
pembahasan tersebut adalah kita sebagai umat manusia harus
mengembangkan ilmu pengetahuan tetapi tidak boleh melanggar akidah-
akidah agama. Karena kita diberi akal oleh Allah yang digunakan untuk
berpikir dan menginterpretasikan pemikiran tersebut kedalam suatu karya
dimana karya tersebut meningkatkan perkembangan tehnologi dan
bermanfaat positif bagi banyak orang.
2. PERKEMBANGAN ILMU PENGETHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI
2.1 Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Amsal Bakhtiar membagi periodeisasi sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan menjadi empat periode: pada zaman Yunani kuno, pada zaman
Islam, pada zaman renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer.
(Bachtiar,2013). Sedangkan George J. Mouly membagi perkembangan ilmu
menjadi tiga (3) tahap yaitu animisme, ilmu empiris dan ilmu teoritis. George
J. Mouly dalam bukunya Jujun S Suriasumantri, (1985:87) menjelaskan
bahwa permulaan ilmu dapat ditelusuri sampai pada permulaan manusia.
7
menggoyangkan kepalanya. Namun, ketika filsafat diperkenalkan, fenomena
alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa, tetapi aktivitas alam
yang terjadi secara kualitas.
8
peradaban yang telah ada ribuan tahun di Mesir dan Mesopotamia.
Namun unsur-unsur tertentu belum utuh sampai kemudian bangsa
Yunanilah yang menyempurnakannya. (Russell.2004 dalam
Karim.2014).
Seiring dengan berkembangannya waktu, filsafat dijadikan
sebagai landasan berfikir oleh bangsa Yunani untuk menggali ilmu
pengetahuan, sehingga berkembang pada generasi-generasi
setelahnya. Itu ibarat pembuka pintu-pintu aneka ragam disiplin ilmu
yang pengaruhnya terasa hingga sekarang. Karena itu, periode
perkembangan filsafat Yunani merupakan entri poin untuk memasuki
peradaban baru umat manusia.8 Zaman ini berlangsung dari abad 6
SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap
an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu
secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada
sikap receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada
zaman ini filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak
kejayaannya atau zaman keemasannya. (Karim,Abdul.2014).
Periode Islam
Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran
yang sangat cinta terhadap ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat
dari pesan yang terkandung dalam al-Qur’an yang diwahyukan
pertama kali kepada Nabi Muhammad saw, yaitu surat al-‘Alaq
dengan diawali kata perintah iqra yang berarti (bacalah). Gairah
intelektualitas di dunia Islam ini berkembang pada saat Eropa dan
Barat mengalami titik kegelapan, Sebagaimana dikatakan oleh Josep
Schumpeter dalam buku magnum opusnya yang menyatakan adanya
great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu
masa yang dikenal sebagai dark ages. Masa kegelapan Barat itu
sebenarnya merupakan masa kegemilangan umat Islam, suatu hal
yang berusaha disembunyikan oleb Barat karena pemikiran ekonom
9
Muslim pada masa inilah yang kemudian banyak dicuri oleh para
ekonom Barat. (Joseph.2007 dalam Karim.2014)
Pada saat itulah di Timur terutama di wilayah kekuasaan Islam
terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Di saat Eropa
pada zaman Pertengahan lebih berkutat pada isu-isu keagamaan, maka
peradaban dunia Islam melakukan penterjemahan besar-besaran
terhadap karya-karya filosof Yunani, dan berbagai temuan di lapangan
ilmiah lainnya. (Rizal dan Misna.2002 dalam Karim.2014)
Menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang padazaman
Islam klasik (650-1250 M). Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi
tentang bagaimana tingginya kedudukan akal seperti yang terdapat
dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan persepsi yang
sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di
kota-kota pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik,
seperti Alexandria (Mesir), Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan
Bactra (Persia).20 Sedangkan W. Montgomery Watt menambahkan
lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang
Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani
dikembangkan di berbagai pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah
terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian dipindahkan pertama
kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke Baghdad.
Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan
berada di pangkuan perdaban Islam. Dalam lapangan kedokteran
muncul nama-nama terkenal seperti: Al-H}āwī karya al-Rāzī (850-
923) merupakan sebuah ensiklopedi mengenai seluruh perkembangan
ilmu kedokteran sampai masanya.22 Rhazas mengarang suatu
Encyclopedia ilmu kedokteran dengan judul Continens, Ibnu Sina
(980-1037) menulis buku-buku kedokteran (al-Qonun) yang menjadi
standar dalam ilmu kedokteran di Eropa. Al-Khawarizmi (Algorismus
atau Alghoarismus) menyusun buku Aljabar pada tahun 825 M, yang
menjadi buku standar beberapa abad di Eropa. Ia juga menulis
10
perhitungan biasa (Arithmetics), yang menjadi pembuka jalan
penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan tulisan
Romawi. Ibnu Rushd (1126-1198) seorang filsuf yang
menterjemahkan dan mengomentari karyakarya Aristoteles. Al Idris
(1100-1166) telah membuat 70 peta dari daerah yang dikenal pada
masa itu untuk disampaikan kepada Raja Boger II dari kerajaan
Sicilia. (Karim.2014).
Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam
filsafat Kristen daripada filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah
berakhir, dalam filsafat Kristen dia baru lahir. Pengaruhnya di Eropa
sangat besar, bukan hanya terhadap para skolastik, tetapi juga pada
sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional, yang
menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof
profesional, para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan
Franciscan dan di Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah
yang mengilhami orang Barat pada abad pertengahan dan mulai
membangun kembali peradaban mereka yang sudah terpuruk berabad-
abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan atau
renaisans.
Masa renaisans dan modern
Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang
menggunakan istilah renaisans. Para sejarahwan biasanya
menggunakan istilah ini untuk menunjuk berbagai periode
kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa, dan lebih khusus lagi di
Italia sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Agak sulit menentukan garis
batas yang jelas antara abad pertengahan, zaman renaisans, dan zaman
modern. Sementara orang menganggap bahwa zaman modern
hanyalah perluasan dari zaman renaisans.
Pengaruh ilmu pengetahuan Islam atas Eropa yang sudah
berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan gerakan
kebangkitan kembali (renaisance) pusaka Yunani di Eropa pada abad
11
ke-14 M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah
melalui terjemahan-terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian
diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Walaupun Islam
akhirnya terusir dari negeri Spanyol dengan cara yang sangat kejam,
tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-
gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik
(renaisance) pada abad ke-14 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan
pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. (Bertens.1986 dalam
Karim.2014).
Periode Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung
hingga saat ini. Zaman ini ditandai dengan adanya teknologiteknologi
canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu yang semakintajam dan
mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling
tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Sebagian besar aplikasi
ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di
abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak
dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat
perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal
pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir pada tanggal 14 Maret
1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun).
Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan
teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan
mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi.
Perkembangan ilmu sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari
rasa keingintahuan yang besar diiringi dengan usaha-usaha yang
sungguh-sungguh melalui penalaran, percobaan, penyempurnaan, dan
berani mengambil resiko tinggi sehingga menghasilkanpenemuan-
penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi acuan
pertimbangan bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi,
menyempurnakan, mengembangkan, dan menemukan penemuan
12
selanjutnya. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi spirit dan
motivasi bagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
tehnologi. (Karim.2014)
2.2 Perkembangan Teknologi
2.2.1 Perkembangan Teknologi Di Dunia Islam
13
Menurut para ahli sejarah penggunaanmesiu oleh orang-orang Islam
dalam pertempuran di Al Mansura pada abad ke-13merupakan salah
satu faktor penentu kemenangan mereka. Dengan adanya sungai-sungai
besar dan juga laut yang menjadi bagiandari negara-negara Islam, maka
alat transportasi berupa kapal laut merupakansuatu hal yang mutlak
adanya. Para ahli teknik Muslim telah mampu membuatkapal dalam
berbagai ukuran, baik yang akan digunakan untuk
keperluanperdagangan maupun untuk peperangan.
14
terdapat berbagai jenis bijih logamdan mineral dalam tanah. Untuk
memanfaatkannya mereka membuat tambang-tambang guna mengambil
bahan galian itu dan memprosesnya menjadi logam (Poedjiadi,
2005:50-57).Orang-orang islam sangat tekun dalam mempelajari sains
dan teknologi.Para cendekiawan islam tekun dalam mempelajari
pengetahuan dan memanfaatkan pengetahuannya sehingga mampu
menghasilkan teknologi yangdapat berguna bagi orang banyak. Salah
satu sumbangan terbesar Islam bagidunia modern sekarang, adalah
mewariskan sejumlah teori pengetahuan tentangalam semesta dan cara-
cara menerapkan pengetahuan tentangnya.Dalam banyak hal, hubungan
antara ilmu pengetahuan (sains) dengan cara-cara menerapkannya
(teknologi) telah banyak dicontohkan dan diujicobakan olehsejumlah
sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 – 13 M.
15
raksa, yang dibuat olehal-Muradi pada abad ke 11 M. Termasuk
Ridwan dan al-Jazary juga membuat jam dari gerakan air yang
disambungkan dalam gir-gir bersegmen dan episiklus.Kincir air untuk
mengambil air dari saluran yang lebih rendah untuk dinaikkan kelokasi
yang lebih atas, juga telah biasa digunakan di Murcia Spanyol,
dancontohnya masih berfungsi sampai abad ke 13 M.
16
“Da’huma ya Aba Bakrin, fainnaha Ayyamu’idin”-biarkanlah mereka wahai
Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah hari raya”.
Dimasa generasi tabi’in, teroi musik dikenal dikalangan kaum
muslimin mereka mempelajari buku-buku musik yang diterjemahkan dari
bahasa Yunani dan Hindia. Meskipun seni sudah dikenal sejak awal
kemunculan islam, namun perdebatan mengenai batas-batasan yang
memperbolehkan maupun tidak memperbolehkan hingga saat ini masih
terus bertambah berkembang , seiring dengan beragamnya alat musik yang
diproduksi. Bahkan, pembahasan mengenai hukum memperdagangkan alat-
alat musik masih terus mnjadi diskusi yang cukup menarik, termasuk
mengenai batasan-batasan yang diperbolehkan secara syar’i dalam
mengekspresikan seni.
Artinya : Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan
apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
17
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.
اء ِمنَ بَابًا َعلَي ِهم فَت َحنَا َولَو َّ ظلُّوا ال
ِ س َم َ َيَع ُرجُونَ فِي ِه ف
18
Berikut adalah penerapan ilmu pengetahuan menurut islam yang
dijelaskan dalam surah Al-Alaq (96):1-5
َسانَ َخلَق
َ َعلَق ِمن اإلن٢
علَّ َم الَّذِي
َ ِبالقَلَ ِم٤
Artinya :
19
Penerapan seni menurut islam
ظ ُروا أَفَلَم
ُ اء ِإلَى َين َ فُ ُروج ِمن لَ َها َو َما َوزَ َّينَّاهَا َبنَينَاهَا كَي
َّ ف فَوقَ ُهم ال
ِ س َم
Dari ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa Allah itu indah dan
menyukai keindahan. Seni dalam islam merupakan komponen
pendorong berkembangnya agama seperti diketahui bahwa agama
islam banyak disebarkan melalui seni misalnya musik religi, wayang
kulit dll. Kesenian didaerah satu dengan daerah lainya sangat berbeda-
beda misalnya di Indonesia terdapat acara tahlilan 7 hari, 40 hari ,100
hari, dan 1000 hari setelah meninggalnya seseorang, namun hal ini
berbeda dengan di saudi arabia dimana disana tidak dikenal acara-
acara tersebut. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesenian didaerah
satu dengan daerah lainnya berbeda-beda tergantung pemahaman yang
dipercayainya kita sebagai manusia tidak bisa memaksa mana yang
benar dan salah. Karena sesungguhnya Allah yang maha benar.
20
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia.Pada mulanya, teknologi tercipta berdasarkan
niat dan tujuan dari si pencipta teknologi tersebut. Bila sebuah teknologi dapat
diciptakan dengan tujuan yang baik, maka tidak akan menimbulkan dampak
negatif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga teknologi tersebut dapat bermanfaat
bagi para penggunanya. Dalam penggunaan berbagai macam teknologi yang ada,
harus mampu dalam menganalisis dampak positif dan dampak negatif yang
ditimbulkan dari teknologi tersebut Pengembangan IPTEK yang lepas dari
keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan
manfaat bagi umat manusia dan alam lingkungannya..
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu
sistem yang disebut Dienul Islam yang mengandung tiga unsur pokok yaitu
aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh atau
ikhsan.
Fungsi utama manusia yaitu, abdun: ketaatan, ketundukan dan kepatuhan
kepada kebenaran dan keadilan, dan khalifah: tanggungjawab terhadap diri sendiri
dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Allah
memberikan petunjuk berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk
mengarahkan potensinya kepada keimanan dan ketakwaan bukan pada kejahatan
yang selalu didorong oleh nafsu amarah. Manusia mendapat amanah dari Allah
untuk memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk
kepentingan umat manusia.
3.2. Saran
· Dalam penggunaan teknologi dalam bentuk apapun, lebih baik untuk mampu
memilah nilai positif dan negatif yang diberikan dari teknologi tersebut.
Dalam penggunaan teknologi, mampu mengendalikan diri sehingga tidak
menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar, atau dengan kata lain,
lingkungan di mana populasi-populasi berada.
21
· Sebagai manusia yang memiliki dasar keimanan terhadap Allah SWT,
diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan koridor-koridor Islam,
sehingga tidak menjadi suatu yang mudharat.
22
Daftar Pustaka
23