Professional Documents
Culture Documents
1 Kepuasan Kerja
yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya.
yang tidak sama. Hal itu sangat tergantung pada sikap mental individu yang
bahwa kepuasan kerja ialah sikap seorang terhadap pelayanan mereka, sikap
itu berasal dari presepsi mereka tentang pekerjaannya. Begitu pula dengan
10
yang tinggi, tetapi asumsi ini tidak benar, bukti yang membei kesan menjadi
perorangan.
sebagian orang lebih puas terhadap pekerjaannya dari pada beberapa lainnya.
Universitas
Sumatera Utara
11
maka ia akan lebih puas. Teori ini berfokus pada banyak hasil yang
1. Discrepancy Theory
Teori ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh porter. Dalam
perbedaan antara apa yang dirasakan oleh pegawai tentang apa yang
Universitas
Sumatera Utara
12
yang menurut perasaan atau presepsinya telah diperoleh atau dicapai
Pegawai akan merasa puas apabila tidak ada selisih antara apa yang
didapatkan dengan apa yang diinginkan, jika semakin banyak hal-hal
sama puasnya bila terdapat selisih dan jumlah yang diinginkan, Locke
menyatakan bahwa orang akan merasa puas apabila tidak ada perbedaan
ternyata lebih besar dari pada yang diinginkan maka orang akan menjadi
lebih puas. Walaupun discrepancy, tetapi merupakan hal yang positif.
2. Equity Theory
pikiran pegawai jika ia merasa bahwa rasio antara usaha dan imbalan
tehadap imbalan pegawai lainnya dalam situasi kerja yang sama. Teori
ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh
Universitas
Sumatera Utara
13
organisasi.
Pegawai akan merasa puas atau tidak puas, tergantung pada apakah
a. Input
a. Comparison Person
orang lain. Comparison person ini dapat dilakukan pada pegawai lain di
organisasi yang sama atau di tempat lain dan bisa juga dengan dirinya
Universitas
Sumatera Utara
14
d. Equity-Inequity
Pegawai merasa adil apabila input yang diperoleh sama atau sebanding
perbandingan tersebut
Dissatisfiers
Universitas
Sumatera Utara
15
b. Satisfiers atau Motivators
yang mampu memacu pegawai untuk dapat bekerja dengan baik dan
Salah satu model teori yang berkaitan dengan kepuasan kerja, yaitu
teori yang dikemukakan oleh Edward Lawler yang dikenal dengan Equity
Model Theory atau teori kesetaraan. Intinya teori ini menjelaskan kepuasan
kebutuhan sosial.
adalah:
Universitas
Sumatera Utara
16
1. Faktor Psikologi
1. Faktor Sosial
1. Faktor Fisik
1. Kepribadian
pekerjaan
Universitas
Sumatera Utara
17
bekerja.
2. Nilai-nilai
nilai kerja instristik yang kuat (berhubungan dengan jenis kerja itu
2. Pengaruh Sosial
sikap dan prilaku pegawai. Rekan kerja, budaya kerja, dan gaya
akan merasa tidak puas dengan pekerjaan sebagai guru sekolah dasar
18
4. Situasi Kerja
banyak diteliti dan dikaji. Banyak prilaku dan hasil kerja pegawai yang
diduga merupakan hasil dari kepuasan atau ketidakpuasan kerja. Hal-tersebut
tidak hanya meliputi variabel kerja seperti kesehatan dan kepuasan hidup.
Berikut ini diuraikan mengenai dampak kepuasan kerja pegawai :
antara kepuasan kerja dan kinerja akan lebih tinggi pada pekerjaan
Universitas
Sumatera Utara
19
2. Burnout
Universitas
Sumatera Utara
20
5. Perilaku Kontraproduktif
kerja.
5. Kepuasan Hidup
terutama di tempat
Universitas
Sumatera Utara
21
kerja, tetapi pegawai juga berpengaruh oleh kejadian dan situasi di
Universitas
Sumatera Utara
22
kurang loyal.
sehingga kepuasan kerja sangat berkaitan dengan sejauh mana pegawai puas
1. Gaji
2. Promosi
Universitas
Sumatera Utara
23
4. Tunjangan Tambahan
5. Penghargaan
Universitas
Sumatera Utara
24
6. Prosedur dan Peraturan Kerja
7. Rekan kerja
terhadap rekannya yang lain, serta suasana kerja yang nyaman dapat
9. Komunikasi
organisasi.
Universitas
Sumatera Utara
25
2.2 Motivasi
tunduk agar mereka dapat bekerja secara maksimal serta dikaitkan dengan
organisasi.
merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan dan itu jarang muncul
dengan sia-sia. Robbins (Priansa, 2016:201) motivasi adalah “proses yang
kegiatan.
Universitas
Sumatera Utara
26
1. Teori Kepuasan
Universitas
Sumatera Utara
27
Gambar 2.1
Teori Kepuasan
Kepuasan
Sumber: Sutrisno (2009:121)
Memotivasi karyawan dengan memenuhi kebutuhan serta kepuasan
materil maupun non materil yang diperolehnya sebagai imbalan dari jasa-
jasa yang diberikannya kepada perusahaan. Jika kebutuhan dan kepuasan
karyawan sudah terpenuhi maka semangat kerja akan semakin baik. Jadi
pada dasarnya seseorang seseorang akan bertindak untuk memenuhi
tingkat kepuasan dan kebutuhan yang ingin dicapai seseorang maka akan
mencerminkan semangat kerja orang tersebut. 2. Teori Motivasi Proses
motivasi terjadi. Dengan kata lain, teori proses pada dasarnya berhusaha
menjawab pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara,
dan menghentikan prilaku individu agar setiap individu bekerja giat sesuai
merupakan proses sebab dan akibat bagaimana seorang bekerja serta hasil
apa yang telah diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini, akan diperoleh hasil
Universitas
Sumatera Utara
28
dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut
dapat dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasar dari karyawan”.
1. Faktor Intern
antara lain:
dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial yang lebih
Universitas
Sumatera Utara
29
orang, tetapi pada dasarnya ada hal-hal yang umum yang harus
dipenuhi untuk terdapatnya kepuasan kerja bagi para karyawan.
Karyawan akan dapat merasa puas bila dalam pekerjaan terdapat hak
otonomi, variasi dalam melakukan pekerjaan, kesempatan untuk
Faktor Ekstern
Universitas
Sumatera Utara
30
a. Kondisi lingkungan kerja .
ini, meliputi tempat bekerja, fasilitas dan alat bantu untuk pekerjaan,
keberhasilan, pencahayaan, keterangan, termasuk juga hubungan
yang
Universitas
Sumatera Utara
31
karyawan.
bekerja bukan untuk hari ini saja, tetapi mereka berharap akan
bekerja sampai tua cukup dalam satu perusahaan saja, tidak usah
sering sekali pindah. Hal ini akan dapat terwujud bila perusahaan
Universitas
Sumatera Utara
32
kompensasi semata, tetapi pata satu masa mereka juga berharap akan
hari.
Universitas
Sumatera Utara
33
2. Commitment merupakan suatu tingkatan dimana pekerja mengikat
Citizenship.
dalam berkerja
dipengaruhi oleh hubungan baik antar sesama karyawan dengan apa yang
dalam melakukan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hal
tertentu”. Sementara itu, Baron dan Byrne (Ghufron dan Risnawati, 2010:73)
mendefenisikan self efficacy sebagai evaluasi seseorang mengenai
tujuan, dan mengatasi hambatan. Bandura dan Wood menjelaskan bahwa self
Universitas
Sumatera Utara
34
efficacy terjadi pada suatu fenomena situasi khusus, para peneliti yang lain
telah membedakan self efficacy khusus dari self efficacy secara umum atau
penilaian diri seberapa baik seseorang dapat melakukan suatu perbuatan pada
efikasi diri pada dasarnya adalah hasil dari proses kegiatan kognitif berupa
keputusan, keyakinan, atau penghargaan tentang sejauh mana individu
self efficacy tinggi percaya bahwa mereka mampu melakukan sesuatu untuk
mengubah kejadian-kejadian di sekitarnya, sedangkan seseorang dengan self
yang terjadi di sekelilingnya, melalui panca indera yang dimiliki. Hal itu
yang berkembang
Universitas
Sumatera Utara
35
1. Infancy (Bayi).
dekat (4-8/10 tahun). Anak juga belajar bekerja sama dan bersaing dengan
yang lain
1. Pre- Adolesence (Pra-Dewasa).
Mulai serius belajar demi karir di masa yang akan datang, mulai
Universitas
Sumatera Utara
36
7. Maturity
hukum.
tingkat self efficacy yang terdapat dalam diri individu dipengaruhui oleh
mencapai
Universitas
Sumatera Utara
37
individu.
yaitu:
Dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana
efficacy, hal ini dapat berguna bagi perusahaan dan juga karyawan untuk
Universitas
Sumatera Utara
38
menimbulkan rasa kepuasan kerja dan dengan adanya self efficacy yang
terdapat pada diri setiap karyawan maka akan sangat membantu perusahaan
karyawan tersebut.
karena adanya suatu kebutuhan hidup yang harus dipenuhi kebutuhan ini
dapat berupa kebutuhan ekonomis yaitu uang dan kebutuhan non ekonomis
Tanpa adanya motivasi diri pada para karyawan untuk bekerja sama bagi
tercapai.
atau dorongan
Universitas
Sumatera Utara
39
untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya suatu tujuan. Maka
Karyawan
kerja karyawan perusahaan tersebut, artinya jika self efficacy yang dimiliki
kerja dirasakan oleh setiap karyawan, sebaliknya jika tingkat self efficacy
yang ada pada diri karyawan rendah dan karyawan jarang diberikan motivasi
perusahaan.
Dengan adanya self efficacy dan motivasi yang baik diharapkan dapat
Universitas
Sumatera Utara
40
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
karyawan tingkat oprasional PT. Wijaya Karya Beton, Tbk yang berjumlah
216 orang. Kriteria populasi di tentukan yaitu karyawan baik pria maupun
wanita dan karyawan yang sudah memiliki masa kerja minimal satu tahun.
Universitas
Sumatera Utara
41
2
pengujian hipotesis kepuasan kerja menghasilkan R = 0,609 yang berarti
bahwa kontribusi kepuasan kerja dijelaskan oleh semua variable independen
sama dengan 60,9%, sedangkan 39,1% dipengaruhi oleh variable lain diluar
penelitian.
kepuasan kerja karyawan, hal tersebut ditunjukkan dari : 1) Hasil Uji t hitung
Universitas
Sumatera Utara
42
hitung sebesar 42,342 dengan nilai signifikan 0,000 dan persamaan regresi Y
Medan)
Secara simultan diperoleh hasil bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
kepuasan kerja. 4) Secara parsial ada pengaruh positif dan signifikan masing-
Pusat Medan.
Universitas
Sumatera Utara