Professional Documents
Culture Documents
Dosen:
Disusun oleh :
2018
LAPORAN
I. Judul Praktikum
1981, dan dapat diisolasi dari seorang pria homoseksual penderita acquired
Immunodeficiency tahun 1983. Sejak saat itu AIDS telah menjadi epidemik
diseluruh dunia, dengan lingkup semakin luas dan telah mengenai populasi serta
geografis yang berbeda. Pada sebagian besar orang yang terinfeksi HIV mengalami
infeksi opertunistik yang fatal sebagai akibat difesiensi system imun yang di induksi
oleh HIV.
opertunistik. Pada orang sehat tidak terjadi infeksi opertunistik. Penyakit ini
merusak sel darah putih spesifik yang disebut limfosit T-helper atau limfosit
selanjutnya terjadi infeksi sekunder atau opertunistik serta selanjutnya terjadi infeksi
sekunder atau opertunistik oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit serta neoplasma.
perkembangan penyakit dari seseorang yang positif HIV yang sampai menjadi
penderita AIDS yang full blow. Pada saat ini ditemukan sangat banyak orang yang
penyalahgunaan obat intravena ) dan proporsi dari orang tersebut yang nantinya
berkembang menjadi penderita AIDS. Masa inkubasi virus AIDS berkisar antara 6
minggu sampai 6 tahun atau lebih dengan waktu rata-rata yang berkisar antara 28
bulan. Masa inkubasi AIDS pada penderita yang terinfeksi HIV melalui transfuse
Uji ELISA untuk HIV biasanya dipakai sebagai uji penyaring untuk donor
darah, dan beberapa orang mempunyai resiko tinggi menderita AIDS. Mereka yang
menunjukkan hasil uji ELISA positif perlu perlu dikonfirmasi dengan uji western
V. Prinsip
CIA-RA). Antibodi dalam sampel dicampur dengan antibody terhadap HIV standar
yang dilabel horse radish peroxsidase (HRP). Campuran tersebut ditambahkan pada
butiran polisteren yang dilapisi antigen envelop\cole dari HIV sehingga terjadi
kompetisi antara anti HIV dalam sampel dan anti-HIV dalam sampel, dan anti-HIV
Alat :
Microtiter strip Inkubator
Bahan :
Konjugat Diluent
VII. Prosedur
4. Test kit dan reagen dikondisikan pada suhu kamar sebelum digunakan.
contoh: konjugat 200µl dengan diluent konjugat 2ml lalu pipet campuran konjugat
ke dalam tray.
7. Larutan konjugat dipipet yang ada pada tray sebanyak 60µl ke masing-masing
pelekat.
14. Sambil menunggu waktu inkubasi, larutan pencuci dan larutan substrat disiapkan.
15. Larutan pencuci disiapkan sebanyak (larutan pencuci : air deionisasi => 1:45)
contoh: 1ml larutan pencuci dengan 45 ml air deionisasi lalu pipet campuran
16. Larutan substrat disiapkan sebanyak (larutan substrat A : larutan substrat B =>
1:1) contoh: 1,5 ml larutan substrat A dengan 1 ml larutan substrat B lalu pipet
17. Setelah di inkubasi, strip pelekat dilepaskan lalu cuci well microtiter dengan
larutan pencuci
tunggu 30 detik. Setelah 30 detik buang isi well microtiter ke dalam bak pencuci
20. Well microtiter ditutup yang berisi campuran reagen dan sampel dengan strip
pelekat.
21. Dinkubasi pada keadaan gelap (bungkus dengan alumunium foil) selama 30 menit
22. Setelah inkubasi, stop solution dipipet sebanyak 100µl ke masing-masing well
(A1-H1).
450nm.
VIII. Identitas Sampel
Well Absorbans
A1 1,922
B1 1,951
C1 2,081
D1 2,028
E1 2,257
F1 2,283
G1 2,354
H1 2,282
X. Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan di atas, presisi yg cukup baik (<10%) terdapat pada
well A1-C1, D1-E1, E1-F1, dan G1-H1. Sedangkan well yg presisinya kurang baik
(>10%) terdapat pada antara well D1 dan F1. Hal ini mungkin dikarenakan teknik
I. JUDUL PRAKTIKUM
II. PENDAHULUAN
HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.Virus ini
tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV
bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan
kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan)
(AIDS) virus ini berkembang lewat lapisan luar lipid yang dibawah dari membrane sel
inang. Beberapa virus gliko protein menepati lapisan luar tersebut, setiap virus
HIV 1 terisolasi dari pasien denan AIDS dan AIDS hubungan kompleks dan
dari orang sehat potensi resiko yang tinggi untuk mengembangkan AIDS. HIV 2
terisolasi dari pasien-pasien AIDS di afrika barat dan dari individu-individu yang
tidak memiliki gejala sero positif. Keduanya HIV 1 dan HIV 2 mndatangkan suatu
respon kekebalan. Pemeriksaan antibody HIV dalam serum atau plasma merupakan
cara yang umum yang lebih efisien untuk menentukan apakah seseorang tak
terlindungi dari HIV fan melindungi darah dan elemen-elemen yang dihasilkan darah
genom, HIV 1 dan 2 positif sera dapat diidentifikasi dengan menggunakan tes
Immunokromatografi.
IV. PRINSIP
Mendeteksi antibody pada serum/plasma atau whole blood yang berikatan pada
V. TUJUAN
1. ACON HIV ½
Rapid test kulitatif untuk mendeteki semua antibodi spesifik HIV tipe 1 dan HIV
Rapid test kualitatif untuk mendeteksi antibodi pada semua isotope (IgG, IgM,
IgA) spesifik untuk HIV-1 termasuk subtipe-0 dan HIV-2 pada serum manusia,
antibodi (IgG, IgM, IgA) spesifik untuk HIV-1 dan HIV-2 secara bersamaan di
Untuk penilaian kualitatif dari anti-HIV-1 dan HIV-2 pada serum atau plasma atau
darah
1. Buffer
2. Alat uji ACON
3. Sampel serum
4. Pipet tetes
b. Alat dan bahan yang diperlukan SD BIOLINE 1/2 3.0 HIV MULTI
1. buffer
HIV Multi
3. Sampel serum
4. Pipet tetes
1. buffer
GENERATION
3. Sampel serum
4. Pipet tetes
VII. PROSEDUR KERJA
1. Keluarkan alat pemeriksaan dari kemasan alumunium foil dan gunakan segera.
2. Letakkan alat pemeriksaan di tempat yang bersih dan rata. Pegang dropper
dengan tegak secara vertikal dan pindahkan 1 tetes serum atau plasma sekitar
25µl ke spesimen well untuk pemeriksaan dan tambahkan 1 tetes buffer sekitar
3. Tunggu garis merah yang muncul. Hasil hanya bisa dibaca dalam 10 menit.
1. Keluarkan alat dari kemasan. Alat ditempatkan pada tempat yang rata dan
kering.
spesimen plasma atau serum atau 20µl spesimen darah dan tempatkan pada
well sampel
4. Saat tes bekerja, maka akan terlihat warna ungu yang berpindah secara silang
5. Waktu untuk melihat hasil uji adalah 10-20 menit. Setelah menambahkan
pengencer, baca hasil setelah 10 menit dan jangan baca hasil jika waktu lebih
dari 20 menit. Peringatan : jika hasil tidak terbaca setelah 10 menit karena
warna latar belakang yang terlalu tinggi, baca kembali hasil dalam waktu 20
menit setelah pengencer ditambahkan. Jangan baca hasil jika waktu lebih dari
20 menit.
1. Ambil perangkat uji dari pembungkus foil, letakkan pada tempat yang rata dan
kering
sumur sampel
4. Baca hasil pemeriksaan dalam waktu 5-20 menit. Peringatan : jangan baca
2. Keluarkan kartu uji dari kantung foil dan letakkan di permukaan yang kering
3. Untuk spesimen serum atau plasma: pegang dropper secara vertical dan
pindahkan 1 tetes spesimen serum atau plasma (sekitar +/- 25µl) ke sumur
spesimen yang terdapat diperangkat uji, lalu tambahkan 1 tetes buffer (sekitar
4. Untuk spesimen darah : pegang dropper secara vertical dan pindahkan 2 tetes
dari spesimen darah (sekitar +/- 50 µl) ke sumur sampel lalu tambahkan 2 tetes
a. ACON HIV ½
Positif = jika muncul garis merah. Satu garis harus muncul di daerah
kontrol (C) dan garis lainnya harus muncul di daerah uji (T). Intensitas
Negatif = satu garis merah yang muncul pada daerah kontrol (C).
Tidak adanya garis merah atau merah muda yang terbentuk pada
Positif = jika terlihat dua garis pada garis kontrol (C) dan garis uji 1 (1)
maka hasil uji terindikasi positif HIV-1. Jika terlihat dua garis pada
garis kontrol (C) dan garis uji 2 (2) maka hasil uji terindikasi positif
HIV-2. Jika terlihat tiga garis pada garis kontrol (C), garis uji 1 (1),
dan garis uji 2 (2) maka hasil positif terhadap garis yang intensitas
Negatif = jika pita hanya terlihat pada garis kontrol maka dapat
Invalid = jika tidak terlihat garis kontrol (C) dan atau warna merah
muda/ungu pada hasil uji dapat dinyatakan hasil invalid. Prosedur kerja
Positif = adanya dua garis sebagai garis kontrol (C) dan garis uji 1 (1)
sebagai garis kontrol (C) dan garis uji 2 (2) mengindikasikan bahwa
hasil positif untuk HIV-2. Adanya tiga garis sebagai garis kontrol (C)
,garis uji 1 (1), dan garis uji 2 (2) mengindikasikan hasil positif maka
hasil positif terhadap garis yang intensitas warna garis uji lebih gelap.
Positif = terbentuk dua atau tiga garis warna. Dan muncul dua atau tiga
garis, satu pada zona garis 1 atau 2 (atau 1 dan 2) dan garis yang lain
dari kontrol mengindikasikan hasil positif. Garis warna pada zona garis
1 menunjukkan adanya infeksi HIV-1 dan garis warna pada zona garis
Negatif = terbentuk satu garis warna. Satu garis yang terbentuk di zona
garis kontrol
Invalid = jika tidak terdapat garis warna di zona garis kontrol. Ulangi
1. ACON
Hasil positif ditandai dengan munculnya garis merah pada Tes Uji dan garis
Control. Warna sedikit agak samar dikarenakan jumlah antibodi yang terdeteksi.
2. SD BIOLINE
Hasil menunjukkan terdapat garis merah pada gasris Control, HIV 1, dan HIV 2.
(SD Bioline)
Hasil menunjukkan adanya garis merah pada garis control, dan garistes HIV.
Garis merah pada garis test terliat samar, dikarenakan titer dari antibodi pada
XI. KESIMPULAN
Hasil pemeriksaan dengan sampel serum pada pasien tanpa nama dengan dilakukan
pemeriksaan dengan 3 merk kaset yang berbeda, dinyatakan Positif atau Reaktif