Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
NAMA : RYKA MARINA WALANDA
STAMBUK : N 111 16 001
PEMBIMBING : drg. ELLI YANE BANGKELE., M. Kes
dr. NUR AINUN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan kasus ini meliputi:
2
1. Sebagai syarat penyelesaian tugas akhir di bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat
2. Sebagai gambaran infeksi saluran kemih di lingkungan wilayah kerja
Puskesmas Singgani
3
BAB II
PERMASALAHAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. H
Usia : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jln. Tulip II
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMA
Tanggal Pemeriksaan : 23 Januari 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama : sering BAK
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan sering BAK cair
sejak 2 tahun yang lalu, hilang timbul, namun
muncul kembali 3 hari yang lalu. BAK berwarna
kuning keruh, tidak terdapat darah, tidak terdapt
pasir, namun nyeri saat ingin buang air kecil dan
kadang terasa tidak puas setelah kencing. Untuk
keluhan lain, demam (+) hanya di hari pertama,
sakit kepala (-), pusing (-), batuk (-), flu (-), sesak
(-). BAB seperti biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu : Menurut pasien, keluhan tersebut pernah
dirasakan 2 tahun lalu setelah melahirkan anak
ketiga. Namun berhenti setelah beberapa bulan,
dan sering hilang timbul. Pasien telah berkali-kali
ke dokter dengan keluhan yang serupa. Selalu
sembuh, namun muncul kembali.
4
Riwayat Penyakit Keluarga : Pasien memiliki seorang sepupu perempuan yang
mengeluh hal serupa.
Riwayat Sosial-ekonomi :
Pasien tinggal berenam di rumah dengan suami, ketiga anaknya dan ibunya,
pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Sakit ringan
Kesadaran : Composmentis
Berat Badan : 67 kg
Tanda Vital : Denyut Nadi : 86 x/menit, lemah
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Respirasi : 14 x/menit
Suhu : 36,5°C
5
Kulit : Warna sawo matang, Ruam (-), Turgor kulit kembali
cepat (< 2 detik)
Kepala : Normosefal, rambut hitam, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks
kornea kesan normal, refleks cahaya normal
Hidung : Rhinorrhea (-), epistaksis (-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
Paru
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris bilateral, retraksi (-)
Palpasi : Vocal fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor pada lapang paru kanan dan kiri
Auskultasi : Suara napas vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Teraba pulsasi ictus cordis pada SIC V misclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas pada SIC II para sternal sinistra,
Batas kiri jantung pada SIC V midclavicula sinistra
Batas kanan pada SIC IV para sternal dextra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II murni reguler, tidak ada murmur, tidak ada
gallop
Abdomen
Inspeksi : Datar. Tidak tampak sikatrik, dan tidak tampak massa
Auskultasi : Peristaltik usus (+), kesan normal
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) regio suprapubik, hepar dan lien tidak teraba
6
Genitalia : Dalam batas normal
Anggota Gerak : Akral hangat, kekuatan otot normal, tidak dijumpai edema
Punggung : Deformitas (-), Tidak skoliosis, Lordosis, maupun Kifosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Urinalisis (29/08/2017)
Parameter Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan
Warna Kuning Tua Kuning Muda
Kekeruhan Agak Keruh Jernih
Eritrosit 2-5/LPB Negatif
Leukosit 4-8/LPB Negatif
Epitel +2 Negatif
Bakteri Positif Negatif
DIAGNOSIS:
Diagnosa Kerja : Infeksi Saluran Kemih
TERAPI:
Medika mentosa
Ciprofloxacine tab 2x1
Vitamin C 50 mg 1x1
Non medika mentosa
Mengedukasi pasien untuk mengkonsumsi air 2L per hari serta jangan
sering menahan kencing
Memperhatikan kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum dan sesudah
makan, dan sesudah buang air.
Memperhatikan cara membersihkan saluran kemih setelah buang air kecil
7
Memperhatikan kebersihan pakaian dalam, bila basah atau berbau maka
segera diganti.
PROGNOSIS
Dubia
8
BAB III
PEMBAHASAN
9
tertampung dalam vesika urinari sebagaimana harus dikeluarkan
namun ditahan.
2. Lingkungan
- Sosioekonomi menengah ke bawah
Walaupun dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasien dengan
sosioekonomi menengah ke bawah mungkin saja tidak memikirkan
kualitas dan kebersihan lingkungan sekitar
- Edukasi
Tingkat pengetahuan yang kurang mengenai terjadinya infeksi saluran
kemih dapat mempengaruhi sikap terhadap pola hidup bersih dan
bagaimana mencegah terjadinya infeksi.
- Rumah pasien yang belum memenuhi kriteria sehat
Penggunaan jamban yang masih disatukan dengan tempat lain seperti
tempat mencuci peralatan makan dan penyimpanan air yang
digunakan untuk masak. Pada kasus ini, jamban berada ditempat yang
sama dengan tempat cuci baju, dan peralatan cuci peralatan. Air yang
diperoleh pasien dapat sekali-kali keruh karena bak penampungan air
jarang dibersihkan sehingga dapat keruh saat disalurkan ke kamar
mandi.
3. Pelayanan kesehatan
Pada pelayanan kesehatan yakni di Puskesmas Singgani terdapat
pemegang program dan beberapa kader yang membantu menangani
masalah penyakit seperti infeksi. Di Puskesmas Singgani, terdapat
pemegang program Promosi Kesehatan yang ikut turun pada kegiatan
seperti Posyandu dan Posbindu untuk melakukan penyuluhan kesehatan
mengenai penyakit infeksi. Namun kadang karena kesibukan lain, maka
penyuluhan kesehatan tidak dilaksanakan.
10
BAB V
KESIMPULAN/SARAN
4.1 KESIMPULAN
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh
pertumbuhan mikroorganisme di dalam saluran kemih manusia.. Pada
umumnya wanita lebih sering mengalami episode ISK daripada pria. ISK
tergantung banyak faktor; seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, dan
faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih
termasuk ginjal. Kejadian ISK pada kasus ini di pengaruhi faktor perilaku dan
faktor lingkungan.
4.2 SARAN
Adapun saran yang dapat diberikan adalah menurut five level prevention,
sebagai berikut:
1. Peningkatan kesehatan (heath promotion)
- Perbaikan kebersihan lingkungan, seperti tempat penyediaan air bersih
- Edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, salah satunya adalah
cara mencuci tangan
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit
tertentu (general dan specific protection)
Menjaga kebersihan saluran kemih dan alat kelamin
3. Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan
tepat (early diagnosis and prompt treatment)
Mengenali tanda-tanda infeksi saluran kemih, dan bila terdapat keluarga
dengan gejala serupa agar segera dilakukan penegakkan diagnosa dan
penanganan yang cepat.
4. Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
Pengobatan harus sesuai dengan ketetapan agar pasien dapat segera
tertangani dan terhindar dari komplikasi lebih lanjut, maka perlu
ditegakkan diagnosa dan diberikan pengobatan sesuai dengan tanda dan
gejala.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
Pasien dan keluarga diberikan konseling tentang pola hidup bersih serta
jika gejala terus berlanjut agar segera dibawa ke puskesmas.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
14