You are on page 1of 17

Pencemaran Air Kali di Wilayah Sunter Jakarta

Utara

Oleh

Fatkhu Vira Reformasi Amini Putri 3425163041

Intan Febrianty Kusuma 3425161719

Rimbi Brahma Cari 3425161050

Shara Rosa Camelia 3425161147

Program Studi Biologi


Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2017
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan dan kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Lingkungan ini. Tanpa
pertolongan-Nya kami mungkin tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca bisa mengetahui tentang Ilmu Lingkungan
mengenai “Pencemaran Air Kali di Wilayah Sunter Jakarta Utara” yang kami amati
dengan melakukan survey ke lokasi. Makalah ini kami susun dengan berbagai
rintangan dan kami haturkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata
kuliah kami Ibu Dr. Ratna Komala, M.Si. dan Ibu Erna Heryanti, S.Hut, M.Si. berkat
bimbingannya makalah ini bisa selesai tepat waktu.

Semoga Makalah yang kami susun dapat berguna bagi semua pembaca dan
dengan adanya makalah ini semoga kami dan pembaca sekalian bisa lebih
menghargai sumberdaya disekitar kita terutama sumberdaya air bersih. Makalah ini
masih banyak kekurangan maka dari itu kami selaku penulis membutuhkan kritik dan
saran yang membangun. Mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam penulisan.
Terimakasih

Jakarta, 27 November 2017

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar.................................................................................................... 2

Daftar Isi............................................................................................................. 3

BAB I

Pendahuluan........................................................................................................ 4

Rumusan Masalah................................................................................................5

Tujuan..................................................................................................................5

BAB II Metodelogi

2.1 Tempat...........................................................................................................7

2.2. Waktu...........................................................................................................7

2.3. Metode yang Digunakan..............................................................................7

BAB III

3.1. Pengertian Pencemaran Air..........................................................................8

3.2. Penyebab Pencemaran Air Kali Sunter........................................................8

3.3. Bahaya Pencematan Air Kali........................................................................10

3.4 Penanggulangan Pencemaran Air Kali...........................................................11

BAB IV

4.1. Kesimpulan....................................................................................................13

4.2. Saran..............................................................................................................14

Daftar Pustaka......................................................................................................15
Lampiran...............................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan
evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Dalam kehidupan sehari – hari
kita membutuhkan air yang bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan
kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandar 3B yaitu tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna keruh dan
berbau sering kali bercampur dengan benda – benda sampah seperti plastik, sampah
organik, kaleng dan sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada
aliran kali, selokan maupun kolam- kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau
air yang terpolusi. Air yang terpolusi mengandung zat- zat yang berbahaya yang
dapat menyebabkan dampak buruk dan merugikan kita bila di konsumsi.
Namun bagi kita, khususnya masyarakat yang tinggal disekitaran sungai
adalah sumber air sehari – hari untuk kelangsungan hidup. Mereka kurang begitu
peduli kandungan yang terdapat pada air tersebut. Contoh sederhana, dapat kita lihat
adalah pencemaran air di Kali Sunter. Air kali Sunter di wilayah Jakarta Utara,
terlihat surut pada musim kemarau seperti sekarang. Tapi, yang mengkhwatirkan
justru air sungai terlihat menghitam. Bahkan, pada saat-saat tertentu, tampak begitu
pekat, seperti tercemar minyak pelumas.
Apalagi, warga sekitar kali Sunter masih banyak yang mengkonsumsi air
sumur. Mereka khawatir jika pencemaran terus dibiarkan, air sumur yang biasa
mereka konsumsi tiap hari akan tercemar pula. Untuk itu pihaknya kata dia sudah
mengambil sampel air kali Sunter untuk diteliti di laboratorium. Sumber air kali
Sunter yang merupakan anak kali Ciliwung merupakan bahan baku untuk PDAM di
Kota Jakarta, untuk itu perlu adanya kepastian bahwa air tersebut tidak tercemar.
Masyarakat di daerah setempat juga harus berhati-hati dalam memilih air yang cocok
untuk dikonsumsi maupun digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Air dengan berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi
pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air
limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dengan
dipergunakannya danau,sungai dan lautan sebagai objek wisata sudah tentu akan

4
menguntungkan masyarakat yang tinggal disekitar daerah tersebut. Namun, jika air
itu tercemar, masyarakat pula yang akan rugi. Air biasanya disebut tercemar ketika
terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan
manusia, seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam
kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
Fenomena alam seperti gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga
menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Pencemaran air menurut surat Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02/MENKLH/1/1988 Tentang Penetapan Baku
Mutu Lingkungan adalah: masuk atau dimasukkan makhluk hidup, zat,energi, dan
atau komponen lain ke dalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu
yang menyebabkan air menjadi atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya (pasal 1).
Dalam pasal 2, air pada sumber menurut kegunaan/peruntukannya
digolongkan menjadi:
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air minum dan keperluan rumah tangga.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan
dapat dimanfatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan milik Negara (Achmad,
2004).

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pencemaran air?
2. Apa yang menyebabkan terjadinya pencemaran air?
3. Bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh air yang tercemar?
4. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran air?

1.3 Tujuan
 Agar manusia lebih dapat memahami bahaya pencemaran air.

5
 Agar dapat membedakan air yang bersih dan air yang sudah tercemar.
 Dapat lebih berhati- hati dalam menggunakan air yang bersih dan yang
terpolusi.
 Dapat mengetahui kandungan air yang mengalami pencemaran.

6
BAB II
METODOLOGI

2.1.Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di sekitar kali Sunter, Jakarta Utara

2.2.Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada hari senin, 23 November 2017 pada pukul
09.00 sd selesai

2.3.Metode
Penelitian ini menggunakan metode survey atau terjun langsung ke lapangan.

7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Pencemaran Air
Salah satu dampak negatif dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak
digunakan dengan benar adalah terjadinya polusi. Polusi adalah peristiwa masuknya
zat, unsur, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat
aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan polusi disebut
polutan.
Suatu benda dapat dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal,
berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas,
radiasi, debu, bahan kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya.
Adanya polutan dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak
dapat mengadakan pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, polusi terhadap
lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen
lainnya ke dalam air, sehingga kualitas air terganggu yang ditandai dengan perubahan
warna, bau dan rasa. Pencemaran air juga diartikan sebagaisuatu perubahan keadaan
di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia.Beberapa contoh polutan antara lain: Fosfat yang berasal dari
penggunaan pupuk buatan dan detergen, Poliklorin Bifenil (PCB) senyawa ini berasal
dari pemanfaatan bahan- bahan pelumas dan plastik, Minyak dan Hidrokarbon dapat
berasal dari kebocoran pada roda dan kapal pengangkut minyak, logam- logam berat
berasal dari industri bahan kimia dan bensin, Limbah Pertanian berasal dari kotoran
hewana dan tempat penyimpanan makanan ternak, Kotoran Manusia berasal dari
saluran pembuangan tinja manusia.( Djambur, 1993 )

3.2. Penyebab Pencemaran Air kali Sunter


Sumber pencemaran air antara lain sampah masyarakat, limbah industri,
limbah pertanian dan limah rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat
merusak perairan yaitu; bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan
yang banyak membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia
organik dari industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment,
bahan- bahan yang mengandung radioaktif dan panas.

8
Penyebab terjadinya pencemaran air di daerah aliran kali di sebabkan aktivitas
manusia yang meliputi kegiatan rumah tangga berupa sampah organic dan anorganik
yang meliputi limbah comberan(sewage), pertanian, perternakan, dan limbah plastic.
Ataupun partikulat – partikulat hasil atau endapan erosi aliran air.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Pencemaran air disebabkan oleh :
1. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem.
2. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air
semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri
pembusuk. Pembuangan sampah organic maupun anorganik yang dibuang
kesungai terus- menerus, selain menemari air, terutama di musim hujan akan
mengakibatkan banjir.
3. Pencemaran air oleh sampah seperti sampah organik dan sampah non organik.
4. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar oksigen terlarut dalam air
semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri
pembusuk. Pembuangan sampah organik maupun an organik yang dibuang
kesungai terus menerus, selain mencemari air, terutama dimusim hujan akan
mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur alam yang penting bagi makhluk hidup dengan sifat mengalir dan
meresap. Apabila jalur aliran – aliranya tersumbat akan mengakibatkan banjir.
Pencemaran air terjadi karena kurangnya rasa disiplin masyarakat.

Berdasarkan jenis pencemaran air


Berikut ini adalah jenis jenis bahan pencemar air :

1. Berdasar Jenis Bahannya pencemar air dibedakan menjadi

a. Bahan pencemar fisik


diantaranya adalah sampah, lumpur, pasir, dan sebagainya.
b. Bahan pencemar kimia
antara lain zat-zat organik bisa berupa lemak, minyak, detergen, sabun, zat

9
warna, karbohidrat, protein maupun zat-zat anorganik (unsur bebas, logam berat,
asam, basa, dan garam) dan zat radioaktif.
c. Bahan pencemar biologis
dapat dibagi menjadi dua yaitu mikroorganisme patogen dan mikroorganisme
yang pertumbuhannya tidak terkendali (bloming ) karena eutrofikasi.
Mikroorganisme patogen terutama berasal dari tinja manusia. Ada 4 kelompok
mokroorganisme yang terkandung dalam tinja yaitu virus, bakteri, protozoa, dan
cacing. Mikroorganisme yang pertumbuhannya tidak terkendali antara lain
adalah fitoplankton, ganggang ,dan eceng gondok.

2.Berdasar Mudah tidaknya Terurai


Berdasarkan mudah tidaknya terurai secara biologis oleh bakteri yang ada di
air, bahan pencemar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu bahan pencemar yang mudah
terurai (biodegradable) dan bahan kimia yang sukar busuk (nonbiodegradable)
Bahan pencemar yang mudah busuk misalnya karbohidraPencemaran Air, Penyebab
dan Akibat Pencemaran Airt, lemak, dan protein. Bahan pencemar yang sukar busuk
misalnya plastik, karet, kaca, kain, kayu, detergen ABS, dan lain-lain.Lama
pembusukan dapat bertahun-tahun.
Pencemaran air dapat bersumber dari limbah rumah tangga (limbah domestik),
limbah pertanian, dan limbah industri. Pencemaran air dapat berwujud padat dan cair
dan ada yang bersifat organik atau anorganik.

3.3. Bahaya dari Pencemaran Air


1. Mematikan Ekosistem Air
Terdapat makhluk hidup yang berada didalam air dan beraneka ragam.
Pencemaran air yang terjadi akan mematikan kehidupan makhluk hidup yang
berada disana. Banyaknya limbah membuat ikan
2. Berkurangnya Air Bersih untuk Dikonsumsi
Air minum atau Air bersih merupakan kebutuhan primer bagi makhluk hidup
untuk dikonsumsi. Tanpa air bersih, makhluk hidup akan merasa dehidrasi
atau kehausan sehingga dapat berdampak kematian. Berkurangnya air bersih
adalah dampak yang ditimbulkan oleh manusia yang belum memahami dan
mengerti akan pentingnya menjaga air terhadap lingkungan sekitar.
3. Menimbulkan Penyakit
Adapun penyakit yang ditimbulkan dari pencemaran air tersebut beraneka
ragam. Tak jarang karena sulitnya air bersih yang didapat, banyak orang

10
terpaksa mengkonsumsi air yang telah tercemar limbah pabrik dan logam
berat. Ini akan menimbulkan penyakit dan kerusakan organ-organ tubuh
khususnya organ pencernaan. Walaupun air tersebut telah di masak dengan
baik, tapi tidak mengurangi kandungan yang terdapat pada air tersebut. Selain
itu air digunakan sebagai media untuk mandi dan mencuci. Hal ini juga akan
menimbulkan penyakit kulit akibat menggunakan air yang tercemar tersebut.

3.4. Penanggulangan Pencemaran Air Kali


Pengendalian/penanggulangan pencemaran air di Indonesia telah diatur
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
dan Pengendalian Pencemaran Air. Secara umum hal ini meliputi pencemaran air
baik oleh instansi ataupun non-instansi. Salah satu upaya serius yang telah dilakukan
Pemerintah dalam pengendalian pencemaran air adalah melalui Program Kali Bersih
(PROKASIH). Program ini merupakan upaya untuk menurunkan beban limbah cair
khususnya yang berasal dari kegiatan usaha skala menengah dan besar, serta
dilakukan secara bertahap untuk mengendalikan beban pencemaran dari sumber-
sumber lainnya. Program ini juga berusaha untuk menata pemukiman di bantaran
sungai dengan melibatkan masyarakat setempat (KLH, 2004).
Pada prinsipnya ada 2 (dua) usaha untuk menanggulangi pencemaran, yaitu
penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.
a. Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi
pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan
yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk
kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran.
Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara
jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi
AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku
disiplin. Sedangkan
b. penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap
perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola
limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Sebenarnya penanggulangan pencemaran air dapat dimulai dari diri
kita sendiri.

11
Dalam keseharian, kita dapat mengurangi pencemaran air dengan cara:
a. Mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain
itu.
b. Mendaur ulang (recycle) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut.
c. Memperhatikan bahan kimia yang kita buang dari rumah kita. Karena saat ini
kita telah menjadi masyarakat kimia, yang menggunakan ratusan jenis zat
kimia dalam keseharian kita, seperti mencuci, memasak, membersihkan
rumah, memupuk tanaman, dan sebagainya.
d. Bertanggung jawab terhadap berbagai sampah seperti makanan dalam
kemasan kaleng, minuman dalam botol dan sebagainya, yang memuat unsur
pewarna pada kemasannya dan kemudian terserap oleh air tanah pada tempat
pembuangan akhir. Bahkan pilihan kita untuk bermobil atau berjalan kaki,
turut menyumbangkan emisi asam atu hidrokarbon ke dalam atmosfir yang
akhirnya berdampak pada siklus air alam.
e. Menjadi konsumen yang bertanggung jawab merupakan tindakan yang
bijaksana. Sebagai contoh, kritis terhadap barang yang dikonsumsi, apakah
nantinya akan menjadi sumber bencana yang persisten, eksplosif, korosif dan
beracun atau degradable. Teknologi dapat kita gunakan untuk mengatasi
pencemaran air. Instalasi pengolahan air bersih, instalasi pengolahan air
limbah, yang dioperasikan dan dipelihara baik, mampu menghilangkan
substansi beracun dari air yang tercemar.
f. Segi kebijakan atau peraturanpun mengenai pencemaran air ini telah ada. Bila
kita ingin benar-benar hal tersebut dapat dilaksanakan, maka penegakan
hukumnya harus.

Pada akhirnya, banyak pilihan baik secara pribadi ataupun sosial (kolektif)
yang harus ditetapkan, secara sadar maupun tidak, yang akan mempengaruhi tingkat
pencemaran dimanapun kita berada. Walaupun demikian, langkah pencegahan lebih
efektif dan bijaksana.
Melalui penanggulangan pencemaran ini diharapkan bahwa pencemaran akan
berkurang dan kualitas hidup manusia akan lebih ditingkatkan, sehingga akan didapat
sumber air yang aman, bersih dan sehat.

12
BAB IV

4.1.Kesimpulan

1. Pencemaran air sungai adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau
komponen lainnya kedalam air sungai sehingga menyebabkan turunnya
kualitas air sungai yang terganggu ditandai dengan perubahan bau yang
menyengat, rasa, dan warna yang keruh.
2. Secara umum penyebab pencemaran sungai dikelompokkan menjadi limbah
industri, limbah pemukiman, limbah pertanian, limbah pertambangan, dan
limbah rumah sakit.
3. Bahan pencemaran sungai dapat dikelompokkan menjadi sampah, bahan
buangan padat, bahan pencemar penyebab penyakit, bahan pencemar senyawa
anorganik/mineral, bahan pencemar oganik, bahan pencemar zat radioaktif,
bahan pencemar endapan/sedimen, bahan pencemar berupa kondisi.
4. Pencegahan pencemaran sungai antara lain tidak membuang sampah
penggunaan detergen secukupnya, penggunaan pupuk dan pestisida
secukupnya, setiap industri atau pabrik menyediakan Instalasi Pengelolaan Air
Limbah (IPAL), reboisasi, pengomposan sampah organik, dan
pendaurulangan sampah anorganik.
5. Penanggulangan pencemaran sungai antara lain melakukan pengelolaan
sampah seperti melakukan pengomposan sampah organik dan mendaur ulang
sampah anorganik dan limbah industri. Selain itu kita bisa melakukan
program kali bersih (PROKASIH) untuk menanggulangi sungai-sungai yang
tercemar.

13
4.2. Saran

Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk menangani pencemaran air bersih
ini namun semua itu tidak ada artinya bila kita sendiri sebagai masyarakat tidak
mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman. Untuk itu marilah kita
jaga dan lestarikan sungai kita dari hal terkecil seperti tidak membuang sampah ke
sungai. Dengan begitu kita ikut membantu pemerintah untuk menanggulangi sungai-
sungai kita yang tercemar. Melestarikan alam adalah kewajiban kita sebagai pelajar
dan generasi penerus.

14
Daftar Pustaka

Anonim. Tanpa Tahun. Kebijakan Dan Strategi Pengelolaan SDA di Indonesia.


http://www.opi.lipi.go.id/data/1228964432/data/13086710321320248308.mak
alah.pdf #page=9&zoom=auto,-107,323 diakses tanggal 9 September 2017
pukul 09.27

Darsono, Valentinus. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Penerbitan


Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Soerjani, M., A, Yuwono., D, Fardiaz. 2005. Lingkungan Hidup (The Living
Environment). Jakarta: Yayasan Institut Pendidikan dan Pengembangan Lingkungan
UU Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 13

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-polusi-air

http://ilmulingkungan.com/tindakan-pencegahan-dan-penanggulangan-pencemaran-air/

15
Lampiran

16
17

You might also like