You are on page 1of 4

2.1.1.

Mobilisasi Dini ( teori dasar yang mendukung)


Mobilisai dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi fisiologis
karena hal itu essensial untuk pempertahankan kemndirian ( Carpenito, 2000)

Mobilisasi dini merupakan suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini


mugkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahnkan fungsi fisiologis.
Konsep mobilisasi dini mula-mula berasal dari ambulasi dini yang merukapan
pengembalia secara berangsur-angsur ketahap mobilisasi sebelumnya untuk
mencegah komplikasi (Roper, 1996).

Mobilisasi dini menjadi hal penting dilakukan karena dapat mempelancar


peredaran darah, mencegah koplikasi pasca oprasi , mencegah kontraktur, dan
mempercepat penyembuhan luka(hamilton 1995).

2.2.1. Kerangka konsep sebagai dasar dalam penerapan


Tahap-tahap dalam melakukan mobilisasi adlah latihan ambulasi dilakukan
lebih baik setelah 12-24 jam pertama dan harus dibawah pengawasan perawat
untuk memastikan bahwa latihan tersebut dilakukan dengan tepat dan dengan
cara yang aman. Latihan tersebut melalui tahap-tahap yaitu:
Mobilisasi dini
1. Definisi
Mobilisasi adalah kemepuan seseorang untuk bergerak secara bebas,
mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat
(Mubarak dan nurul C, 2007). Menurut, (Hidayat, 2006) Mobilisasi
merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas, mudah, teratur, dan
mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat dan pentingnya
untuk keandirian suatu keadaan ketika individul mengalami atau resiko
mengalamai keterbatasan gerak fisik disebut dengan mobilisasi. Perubahan
dalam tingkat mobilisai fisik dan dapat mengakibatkan intruksi pembatasan
gerak dalam bentuk tirah baring, kehilangan fungsi motorik (Potter dan Perry,
2005)
2. Jenis mobilisasi
Menurut, (Alimul, 2009) jenis mobilisasi dibedakan bedasarkan
kemampuan geakan yang dilakukan oleh seseorang yaitu:
a. Mobilisasi penuh, merupakan keampuan seseorang untuk bergerak secara
penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
menjalankan peran sehari-hari. Mobilisasi penuh ini merupakan fungsi saraf
motorik dan sensorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
b. Mobilisasi sebgian merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak
dengan batasan jelas tidak mampu bergerak secara bebas karena di
pengaruhi oleh gangguna saraf motorik dan sensorik pada area tubuh.
3. Tujuan mobilisai
Mobilisasi dini bertujuan untuk mengurangi komplikasi pasca bedah,
terutma atelektasis dan penumonia hipotensi, mempercepat terjadinya buang
air besar dan buang air kecil secara nyeri pasca oprasi (E. Oswari, 2005)
Mobilisasi yang dilakukan meningkatkan ventilasi mecegah stastis darah
dengan meningkatkan kecepatan sirukulasi pada ekstermitas dan kecepatan
pelulihan pada luka abdomen (Suzanne C, 2005).
4. Latihan Rentang gerak (ROM)
Kemampuan sendi untuk melakukan penggerakan pada pasien berbeda
sesuai dengan kondisi kesehatanya. Latihan rentang gerak merupakan kegiatan
yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potaongan tubuh yaitu
sagital,frontal, dan tranfrsal (Potter dan perry, 2006)
Latihan rentang gerak ini dilakukan pada masing-masing persendian
dengan melakukan gerakan yang tidak membahayakan lathan ROM dapat
dilakukan secara aktif dan pasif. Latihan ROM secara pasif merupakan latihan
dinmana perawat menggerakan persendian pasien sesusai dengan rentang
geraknya. Sedangkan latihan ROM secara aktif adalah ROM yang dilakukan
oleh pasien sendiri tanpa bantuan perawat dan bantu alat.. Pembedaan latihan
ROM aktif dan pasif bergantung pada tidaknya bantuan yang diberikan
perawat pada pasien dalam melakukan ROM (Asmadi, 2009)
Kerangka teori

Hiperplasi folikel limfot,benda asing,cacing,peradangan

Obstruksi lumen apendik

Pembengkakan jaringan limfomid

Peningkatan produksi mukus

Bendungan pada dinding apendik

Peningkatan intraluinal sehingga menghambat saluran limfe yang mengluarkan mukus

Apendik akut

Luka post op

Kerusakan integritas kulit

Perawatan luka (Penerapan mobilisasi dini dan perawatan luka bersih )

Kecepatan pemulihan luka

Menycegah pendarahan

Meningkatkan kecepatan sirkulasi


Tidak ada pus

Kulit tidak tampak kemerahan

Luka cepat sembuh

Kerangka konsep

Kerusakan integritas jaringan


kulit

Penerapan obilisasi dini

You might also like