You are on page 1of 13

 Home

 About

Vivaldivena’s Weblog
Entries RSS | Comments RSS
Search

 Pages
o About
 Categories
o Categories
 Hand Out (2)
 Headline News (1)
 Uncategorized (1)
 Archives
o August 2008
PENGEMBANGAN & PENGORGANISASIAN
MASYARAKAT
Posted on August 21, 2008 by vivaldivena

BAB I
FALSAFAH DASAR PENGEMBANGAN MASYARAKAT
DASAR PEMIKIRAN
Dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang merupakan
suatu lingkaran yang tak berujung, yang menghambat perkembangan masyarakat
secara keseluruhan. Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia umumnya
disebabkan karena Rendahnya Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat yang
mengakibatkan Ketidakmampuan dan Ketidaktahuan dalam berbagai hal
khususnya dalam bidang kesehatan dan perawatan dalam memelihara diri mereka
sendiri ( Self Care ). Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan masalah
kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok – kelompok dan masyarakat
secara keseluruhan. Dan sebagai dampaknya adalah menurunnya Status Kesehatan
Keluarga dan Masyarakat secara keseluruhan. Keadaan ini akan sangat
berpengaruh terhadap Produktivitas keluarga dan masyarakat untuk menghasilkan
sesuatu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang selanjutnya membuat kondisi
sosial ekonomi keluarga dan masyarakat semakin rendah. Demikian seterusnya
berputar sebagai suatu siklus yang tak berujung.

Keadaan yang saling kait mengkait ini menghambat perkembangan masyarakat


secara keseluruhan dan suatu tindakan harus dilakukan untuk memotong lingkaran
yang tak berujung ini agar selanjutnya kita dapat meningkatkan keadaan
masyarakat secara menyeluruh.
Adam Curle (1970) ahli pengembangan masyarakat berpendapat bahwa : Sumber
– sumber keterbelakangan masyarakat bukan terletak pada kurangnya
pendayagunaan sumber – sumber ekonomi, tetapi pada penggunaan yang salah
dari sumber daya manusiawi ( …… the wrong use of people…….). Dalam
masyarakat itu sendiri sebenarnya terdapat suatu dinamika yang membuat mereka
mampu bertahan dalam keadaan yang sulit dan hal itu sebenarnya merupakan
potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Sampai
seberapa jauh potensi itu telah berkembang, dapat dilihat dari keadaan
perkembangan masyarakat itu sendiri. Pada masyarakat yang sudah berkembang,
maka hal ini menunjukkan bahwa mereka telah dapat memanfaatkan potensi yang
mereka miliki ; Sedangkan pada masyarakat yang belum berkembang berarti
mereka belum banyak memanfaatkan potensi yang mereka miliki.
Beberapa definisi yang memberikan pengertian tentang Pengembangan
Masyarakat antara lain :

1. Menurut ” Bhattacarya “
Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan manusia yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi dan kemampuan manusia untuk mengontrol
lingkungannya.
Pengembangan masyarakat merupakan usaha membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk
berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia
didorong untuk mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu
berdiri sendiri.

2. Menurut ” T.R. Betten”.


Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi perikehidupan rakyat jelata
dimana keberhasilannya tergantung sekali pada kemauan masyarakat untuk aktif
bekerjasama.

3. Menurut ” Yayasan Indonesia Sejahtera “


Pengembangan Masyarakat adalah Usaha – usaha yang menyadarkan dan
menanamkan pengertian kepada masyarakat agar dapat menggunakan dengan
lebih baik semua kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta
menggali inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi
dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik.
Hakekat Pengembangan Masyarakat pada dasarnya adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia atau kesejahteraan masyarakat.
Hal ini sebenarnya mempunyai kesamaan / tidak berbeda atau dalam arti lain
sejalan dengan hakekat pembangunan ekonomi pada umumnya.

Setiap usaha yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat hendaknya


menempuh langkah – langkah sebagai berikut :

1. Ciptakan kondisi agar potensi ( kemampuan ) setempat dapat dikembangkan


dan dimanfaatkan.
Potensi setempat sering kali tidak bisa digunakan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat karena adanya berbagai hambatan. Oleh karena
itu diperlukan kemampuan menganal hambatan – hambatan ini untuk selanjutnya
bersama masyarakat menciptakan suatu kondisi agar potensi yang sudah ada dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan taraf hidup.

2. Tingkatkan mutu potensi yang ada.


Tergalinya potensi setempat harus diikuti dengan peningkatan mutu agar dapat
diperoleh manfaat yang optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan
mengikutsertakan masyarakat setempat sejak awal kegiatan hingga pelaksanaan
dan perluasan kegiatan dengan mengadakan kegiatan – kegiatan pendidikan yang
bersifat non formal.

3. Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.


Terlaksananya kegiatan sebagai wujud pemanfaatan potensi yang ada bukanlah
suatu tujuan akhir. Harus diusahakan agar kegiatan tersebut tidak berhenti begitu
saja tetapi diikuti dengan kegiatan lain sebagai hasil daya cipta masyarakat. Untuk
itu yang perlu diperhatikan adl :
Setiap kegiatan harus menimbulkan kepuasan agar timbul gairah dan daya cipta
dari seluruh komponen masyarakat,
Kegiatan – kegiatan yang dilakukan harus yang berkelanjutan,
Harus ada latihan untuk pembentukan kader yang didikuti dengan usaha
meningkatkan keterampilan.

4. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan


Tujuan akhir dari peningkatan pengembangan masyarakat adalah agar proses
pengembangan masyarakat tersebut mampu menghasilkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan bertitik tolak dari pengertian tentang Pengembangan Masyarakat seperti
yang telah diuraikan tersebut di atas, maka masyarakat merupakan Subyek dari
kegiatan yang menjadi sasaran kegiatan. Peranan lembaga dari luar hanyalah
sebagai perangsang agar proses yang terjadi berjalan secara optimal. Dengan
demikian, maka Penjabarannya secara Operasional dilaksanakan dengan cara :

1. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah


kesehatannya, baik yang dihadapi secara individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.

2. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang membuat analisa dan


kemudian menyusun perencanaan penanggulangan masalah.

3. Berikan kesempatan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk


melaksanakan usaha perbaikan tersebut.

4. Dalam proses ini sedapat mungkin digali sumber – sumber daya yang ada
dalam masyarakat sendiri dan kalau betul – betul diperlukan dimintakan bantuan
dari luar.

Dengan menjadikan masyarakat sebagai Subyek kegiatan, maka Tujuan yang


ingin dicapai dalam Pengembangan Masyarakat adalah :
1. Menumbuhkan rasa percaya pada diri sendiri.
2. Menimbulkan rasa bangga, semangat dan gairah kerja
3. Meningkatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka harus diperhatikan Prinsip – prinsip
dalam Pengembangan Masyarakat sebagai berikut :
1. Program ditentukan oleh atau bersama masyarakat.
2. Program harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat setempat,
3. Dalam melaksanakan kegiatan harus selalu diberikan bimbingan, pengarahan
dan dorongan agar agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan lainnya,
4. selama proses ini petugas harus bersedia mendampingi masyarakat dengan
mengambil fungsi sebagai katalisator untuk mempercepat proses.
Dalam Program Pengembangan Masyarakat, terkandung Unsur – unsur penting
sebagai berikut :
1. Program terencana dan terfokus pada kebutuhan – kebutuhan menyeluruh (
Total Needs ) dari masyarakat yang bersangkutan,
2. Mendorong Swadaya Masyarakat ( ini adalah Unsur Utama ),
3. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan – badan swasta atau
organisasi – organisasi sukarela, yang meliputi tenaga atau personil, peralatan,
bahan dan dana bersifat sementara dan tidak menimbulkan ketergantungan,
4. Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti kesehatan masyarakat, pertanian,
peternakan, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan dll
untuk membantu masyarakat.
Menurut Mezirow ( 1963 ), ada 3 macam Bentuk Program dalam Usaha
Pengembangan Masyarakat, yaitu :
1. Program Integratif
Pengembangan Masyarakat melalui koordinasi dinas – dinas teknis terkait atau
yang lebih dikenal dengan Kerjasama Lintas Sektoral

2. Program Adaptif
Pengembangan Masyarakat hanya ditugaskan kepada salah satu
Instansi/Departemen yang bersangkutan saja yang secara khusus melaksanakan
kegiatan tersebut atau yang dikenal dengan Kerjasama Lintas Program.

3. Program Proyek
Pengembangan Masyarakat dalam bentuk usaha – usaha terbatas di wilayah
tertentu dan program disesuaikan dg kebutuhan wilayah tsb.

Namun demikian terlepas dari semua pengertian tersebut tentang Pengembangan


Masyarakat, maka “Charles Erasmus” merupakan orang yang berpandangan
kontra pengembangan masyarakat, yang menyatakan bahwa Orang – orang
dewasa yang sudah mencapai tingkat kematangan tertentu, yang telah mempunyai
perasaan – perasaan rendah diri dan tidak percaya diri sendiri dan mempunyai
kecenderungan untuk menghindari situasi – situasi baru, tidak mungin dirubah
dalam sekejap, sekalipun dibuka kesempatan – kesempatan.
Menurut Erasmus, Pengembangan Masyarakat hanyalah suatu “Adult
Manipulation” belaka. Ia berkeyankinan bahwa faktor yang penting dalam
pembangunan adalah adanya kesempatan menuju perubahan ( Perubahan Sosial ).
Kalau momentumnya tepat, pembangunan materiil akan merangsang tumbuhnya
cara – cara hidup yang lebih sehat untuk seterusnya, tanpa melalui filsafat
birokratis tentang swadaya masyarakat.

BAB II
PENGORGANISASIAN MASYARAKAT
PENGERTIAN

Menurut “Ross Murray” Pengorganisasian Masyarakat adalah : Suatu proses


dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan dan
menentukan prioritas dari kebutuhan – kebutuhan tersebut, dan mengembangkan
keyakinan untuk berusaha memenuhi kebutuhan – kebutuhan sesuai dengan skala
prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada dalam masyarakat sendiri
maupun yang berasal dari luar dengan usaha secara gotong royong.

ASPEK – ASPEK PENGORGANISASIAN MASYARAKAT

Pada pengertian tersebut terdapat 3 aspek penting yang terkandung di dalamnya,


yaitu :

1. PROSES
a). Merupakan proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak
disadari,
b). Jika proses disadari, berarti masyarakat menyadari akan adanya kebutuhan,
c). Dalam prosesnya ditemukan unsur – unsur kesukarelaan. Kesukarelaan timbul
karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil
inisiatif atau prakarsa untuk mengatasinya,
d). Kesukarelaan juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan –
kebutuhan kelompok atau masyarakat,
e). Kesadaran terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan
pada segelintir orang saja yang kemudian melakukan upaya menyadarkan
masyarakat untuk mengatasinya.
f). Selanjutnya mengintruksikan kepada masyarakat untuk bersama – sama
mengatasinya.

2. MASYARAKAT
Masyarakat biasanya diartikan sebagai :
a). Kelompok besar yang mempunyai Batas – batas Geografis : Desa, Kecamatan,
Kabupaten dsb.
b). Suatu kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari
kelompok yang lebih besar,
c). Kelompok kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan
kelompok yang lebih besar,
d). Kelompok yang secara bersama – sama mencoba mengatasi masalah dan
memenuhi kebutuhannya.

3. BERFUNGSINYA MASYARAKAT
Untuk dapat memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah – langkah
sebagai berikut :
a). Menarik orang – orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja, untuk
membentuk kepanitiaan yang akan menangani masalah – masalah yang
berhubungan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,
b). Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh
keseluruhan masyarakat,
c). Melakukan upaya penyebaran rencana ( kampanye ) untuk mensukseskan
rencana tersebut.
PERSYARATAN PETUGAS
Untuk menentukan seseorang sebagai “Community Worker” atau sebagai
“Promotor Kesehatan Desa (Promokesa)”, harus memiliki syarat – syarat sebagai
berikut :
1. Mampu menggunakan berbagai pendekatan kepada masyarakat sehingga dapat
menarik kepercayaan masyarakat,
2. Mampu mengajak masyarakat untuk bekerjasama serta membangun rasa saling
percaya antara petugas dan masyarakat,
3. Mengetahui dengan baik sumber daya dan sumber alam yang ada di
masyarakat, yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan
masalah,
4. Mampu berkomunikasi secara baik dengan masyarakat, menggunakan metode
dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat sehingga
informasi dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh masyarakat,
5. Mempunyai kemampuan profesional dalam berhubungan dengan masyarakat,
baik formal leader maupun informal leader,
6. Mempenyai pengetahuan tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat dan
keadaan lingkungannya,
7. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang kesehatan yang dapat
diajarkan kepada masyarakat,
8. Mengetahui dinas – dinas terkait dan tenaga ahli yang ada di wilayah tersebut
untuk dimintakan bantuan keikutsertaannya dalam memecahkan masalah
masyarakat dan memenuhi kebutuhan mereka.

PENDEKATAN DALAM PENGORGANISASIAN MASYARAKAT


Pada prinsipnya Pengorganisasian Masyarakat mempunyai orientasi kepada
kegiatan tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu
menurut “Ross Murray” dalam Pengorganisasian Masyarakat, terdapat 3
Pendekatan yang digunakan, yaitu :

1. Spesific Content Objective Approach


Adalah : Pendekatan baik perseorangan ( Promokesa ), Lembaga swadaya atau
Badan tertentu yang merasakan adanya masalah kesehatan dan kebutuhan dari
masyarakat akan pelayanan kesehatan, mengajukan suatu proposal / program
kepada instansi yang berwenang untuk mengatasi masalah dan memenuhi
kebutuhan masyarakat tersebut. Contoh : Program penanggulangan sampah.

2. General Content Objective Approach


Adalah : Pendekatan yang mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang
kesehatan dalam suatu wadah tertentu.
Misalnya : Program Posyandu, yang melaksanakan 5 – 7 upaya kesehatan yang
dijalankan sekaligus.

3. Process Objective Approach


Adalah : Pendekatan yang lebih menekankan kepada proses yang dilaksanakan
oleh masyarakat sebagai pengambil prakarsa, mulai dari mengidentifikasi
masalah, analisa, menyusun perencanaan penaggulangan masalah, pelaksanaan
kegiatan, sampai dengan penilaian dan pengembangan kegiatan ; dimana
masyarakat sendiri yang mengembangkan kemampuannya sesuai dengan
kapasitas yang mereka miliki.
Yang dipentingkan dalam pendekatan ini adalah Partisipasi masyarakat / Peran
Serta Masyarakat dalam Pengembangan Kegiatan.

LANGKAH2 PENGORGANISASIAN MASYARAKAT


Menurut “Adi Sasongko ( 1978 )”, langkah – langkah yang harus ditempuh dalam
Pengorganisasian Masyarakat adalah :
1. Persiapan sosial :
a). Pengenalan Masyarakat
b). Pengenalan Masalah
c). Penyadaran Masyarakat
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Perluasan

1. PERSIAPAN SOSIAL
Tujuan persiapan sosial adalah mengajak pasrtisipasi atau peran serta masyarakat
sejak awal kegiatan, selanjutnya sampai dengan perencanaan program,
pelaksanaan hingga pengembangan program kesehatan masyarakat.
Kegiatan – kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih ditekankan kepada persiapan
– persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis, administratif dan program –
program kesehatan yang akan dilakukan.
a). Tahap Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini kita harus datang ke tengah – tengah masyarakat dengan hati
yang terbuka dan kemauan untuk mengenal masyarakat sebagaimana adanya,
tanpa disertai prasangka sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Tahap ini dapat dilakukan baik melalui Jalur Formal yaitu
dengan melalui sistem pemerintahan setempat seperti Pamong Desa atau Camat,
dan dapat juga dilakukan melalui Jalur Informal misalnya wawancara dengan To-
Ma, seperti Guru, Pemuka Agama, tokoh Pemuda,dll.

b). Tahap Pengenalan Masalah


Dalam tahap ini dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah –
masalah yang memang benar – benar menjadi kebutuhan masyarakat. Untuk dapat
mengenal masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh tersebut, diperlukan
interaksi dan interelasi dengan masyarakat setempat secara mendalam.
Dalam tahap ini mungkin akan banyak ditemukan masalah – masalah kesehatan
masyarakat, oleh karena itu harus disusun skala prioritas penanggulangan
masalah. Beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menyusun prioritas
masalah adalah :
1). Beratnya Masalah
Yang perlu dipertimbangkan di dini adalah Seberapa jauh masalah tersebut
menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
2). Mudahnya Mengatasi
Yang diperhatikan adalah kemudahannya dalam menanggulangi masalah tersebut.
3). Pentingnya Masalah Bagi Masyarakat
Yang paling berperan di sini adalah Subyektifitas masyarakat sendiri dan sangat
dipengaruhi oleh kultur – budaya setempat
4). Banyaknya Masyarakat yang Merasakan Masalah
Misalnya perbaikan Gizi, akan lebih mudah dilaksanakan di wilayah yang banyak
balitanya.

c). Tahap Penyadaran Masyarakat


Tujuan tahap ini adalah menyadarkan masyarakat agar mereka :
1). Menyadari masalah – masalah kesehatan yang mereka hadapi
2). Secara sadar berpartisipasi dalam kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
yang dihadapi,
3). Tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan kesehatan sesuai
dengan potensi dan sumber daya yang ada.

Agar masyarakat dapat menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan
kesehatan, diperlukan suatu mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan
baik, untuk itu beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka
Menyadarkan Masyarakat adalah :
1). Lokakarya Mini Kesehatan,
2). Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD )
3). Rembuk Desa

2. PELAKSANAAN
Setelah rencana penanggulangan masalah disusun dalam Lokakarya Mini atau
MMD, maka langkah selanjutnya adalah Melaksanakan kegiatan tersebut sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun. Beberapa hal yang harus
dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan
masyarakat adalah :
1). Pilihlah kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,

2). Libatkan peran serta masyarakat secara aktif dalam upaya penaggulangan
masalah,
3). Kegiatan disesuaikan dengan kemampuan, waktu, dan sumber daya yang
tersedia di masyarakat,
4). Tumbuhkan rasa percaya diri masyarakat bahwa mereka mempunyai
kemampuan dalam penanggulangan masalah.

3. EVALUASI
Penilaian dapat dilakukan setelah pelaksanaan dijalankan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam melakukan penilaian ada 2 cara, yaitu :
1). Penilaian Selama Kegiatan Berlangsung
• Disebut juga Penilaian Formatif = Monitoring
• Dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang dijalankan sesuai
dengan perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.
• Sehingga dapat diketahui perkembangan hasil yang akan dicapai.
2). Penilaian Setelah Program Selesai Dilaksanakan
• Disebut juga Penilaian Sumatif = Penilaian Akhir Program
• Dilakukan setelah melalui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
• Dapat diketahui apakah tujuan / target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai
atau belum.

4. PERLUASAN
Perluasan merupakan pengembangan dari kegiatan yang dilakukan, dan dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1). Perluasan Kuantutatif
Yaitu : perluasan dengan menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada
wilayah setempat maupun wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.

2). Perluasan Kualitatif


Yaitu : perluasan dengan dengan meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang
telah dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari masyarakat yang
dilayani.

BAB III
MOBILISASI, PARTISIPASI DAN KEDERISASI
BATASAN MOBILISASI

Mobilisasi merupakan Pengerahan seluruh anggota masyarakat untuk ikut aktif


dalam suatu usaha demi kepentingan bersama.
Dalam masyarakat Jawa terkenal dengan istilah “Gugur Gunung” yang berarti
bersama sama bergerak dalam menangani suatu proyek bersama untuk
kepentingan semua orang.
Untuk dapat bergerak, maka kelompok inti dengan atau tanpa extension worker
harus mampu mempengaruhi orang – orang atau seluruh masyarakat agar
merubah sikap dan membangkitkan keinginan mereka untuk ikut bergerak
bersama.

MOBILISASI ORGANISASI MASYARAKAT

Dalam masyarakat yang cukup besar jumlahnya dan heterogen, maka


kemungkinan untuk melakukan mobilisasi langsung menjadi kurang efektif dan
terlalu lama. Jalan lain yang mungkin dapat ditempuh untuk mengantisipasi hal
tersebut adalah dengan pendekatan melalui organisasi – organisasi masyarakat
yang ada, dengan menggunakan Langkah – langkah sebagai berikut :
1). Membuat daftar organisasi yang ada
2). Mengetahui kegiatan utama dan mengenal tokohnya
3). Menganalisa kemungkinan yang mendukung ataupun yang menghambat
program
4). Membuat perkiraan kemungkinan hal – hal yang dapat membantu program
dari setiap organisasi
5). Mengatur strategi agar organisasi – organisasi yang netral dapat segera diajak
masuk dalam program dan menetralisir organisasi – organisasi lain yang
menentang.

PARTISIPASI & PERANAN ORGANISASI SETEMPAT

Partisipasi yang dibutuhkan adalah partisipasi yang bertanggung jawab, bukan


asal ikut ramai – ramai tanpa mengetahui sebenarnya apa yang harus dilakukan
dan untuk apa ikut dalam usaha bersama itu.
Partisipasi akan dapat mencapai hasil yang optimal apabila masing – masing telah
mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari kegiatan bersama tersebut.
Peranan yang diharapkan dari organisasi setempat sangat luas, yang diantaranya
adalah :
• Pemberian fasilitas fisik, seperti : ruang untuk pertemuan, alat transportasi, dll.
• Pemberian fasilitas non fisik, seperti : wibawa, mekanisme kontrol, dukungan
moral, bantuan pikiran dll.

Di negara – negara yang sedang berkembang, hampir sebagian besar warga


masyarakatnya berada pada tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang rendah.
Hal ini mengakibatkan “terpendamnya” potensi – potensi yang sebenarnya
dimiliki oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya. Oleh karena itu
dapat dipahami bahwa dalam keadaan seperti ini, prakarsa pembangunan hampir
selalu dimulai oleh aparat pemerintah.

PENGERTIAN KADER DESA


Kader Desa adalah : Tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih dalam bidang
tertentu, yang tumbuh ditengah – tengah masyarakat dan merasa berkewajiban
untuk melaksanakan, meningkatkan, dan membina kesejahteraan masyarakat
dengan rasa iklas tanpa pamrih dan didasari panggilan untuk melaksanakan tugas
– tugas kemanusiaan.
Bertitik tolak dari pengertian ini, maka kader desa adalah wakil dari masyarakat
yang akan merumuskan segala hal yang menjadi kebutuhan dari masyarakat dan
melakukan usaha – usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kader desa akan
menjadi “agent of change” yang akan membawa norma – norma baru yang sesuai
dengan nilai tradisional mereka dan yang akan menggali segi – segi positif yang
ada pada norma – norma tradisional masyarakat mereka.

OPTIMALISASI POTENSI KADER DESA


Beberapa cara / langkah – langkah untuk mengoptimalkan potensi kader desa
antara lain :
1). Jangan terlalu ketat membuat pembatasan – pembatasan
2). Pembinaan kader desa harus dilakukan secara positif dan berkesinambungan,
3). Menumbuhkan dan mengembangkan sistem yang dapat menunjang peran
kader desa.
KEUNTUNGAN KADER DESA
Keuntungan yang diperoleh Masyarakat dengan adanya Kader adalah :
1). Meningkatkan kualitas kemampuan hingga menumbuhkan pemimpin dan
kepemimpinan baru dalam masyarakat,
2). Masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan atau fasilitas yang disediakan
dengan lebih optimal,
3). Keterlibatan masyarakat dalam program menjadi lebih besar sehingga ikut
berperan secara aktif dalam menyusun tujuan – tujuan yang ingin dicapai.

Keuntungan yang diperoleh Lembaga yg. Mensponsori Program dengan adanya


Kader adalah :
1). Program dapat dikerjakan kader dan menekan biaya,
2). Daya jangkau program menjadi lebih luas dg. Tambahan tenaga kader,
3). Cara pelaksanaan kegiatan / program dapat disesuaikan dengan kondisi
masyarakat setempat. ( Krn. Kader berasal dari masyarakat setempat yang telah
dipilih oleh masyarakat dan pamong setempat )

Created by : Ig. Dodiet Aditya S, SKM (Dirangkum dari berbagai sumber)


About these ads

Like this:

Filed under: Hand Out

« :Menasionalkan Pendidikan Nasional: DASAR – DASAR EPIDEMIOLODI »

Leave a Reply

e038d7368a /2008/08/21/peng guest

Enter your comment here...

1403508864

1403563236591

 Calendar
o
August 2008
M T W T F S S

1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31

 Blogroll
o Blog at WordPress.com.
o Blog at WordPress.com.

Blog at WordPress.com. The Digg 3 Column Theme.

Follow

Follow “Vivaldivena's Weblog”

Get every new post delivered to your Inbox.

subscribe 4560207 http://vivaldivena. loggedout-follow 966f2e8b15

/2008/08/21/peng

Sign me up

Powered by WordPress.com
%d bloggers like this:

You might also like