Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Page 1
al kamil) yang dapat menunjukkan integrasi antara ilmu pengetahuan keperawatan
dengan muatan ajaran Islam.
Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
Page 3
maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri,
penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan
menjalankan pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa.
Agama sangat melarang perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat
pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain.
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka
profesi perawat tidak bisa dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik yang
dilakukan secara sederhana, tradisional sampai pada yang semi modern dan
supermodern.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat,
sepanjang ia mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia
merupakan orang mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada
bab khusus yang membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa
al-thib). Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan
dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui
mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit
dan selalu menyebut nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya
dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah
sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia
apa yang tidak diketahuinya.
Page 4
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan antara individu dan keluarga ini
adalah penelusuran penyakit yang diderita pasien, dihubungkan dengan
hereditasnya atau keturunannya apakah ada riwayat dari keluarga yang mengidap
penyakit serupa atau tidak.
3. Individu dengan masyarakat
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan yang ketiga ini merupakan
analisis dan penelusuran langsung kepada lingkungan masyarakat tempat tinggal
pasien. Menilai statisktika dari penyakit tersebut terhadap masyarakat, apakah
banyak yang mengidap penyakit tersebut dan apakah penyakit itu bisa ditularkan
dari satu individu ke individu lain.
Pada zaman Nabi perawat dapat diberi nama “Al Aisyah” dari kata
Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberi makanan dan
memberikan makanan dan memberikan obat. Pelayanan kesehatan telah dimulai
sejak zaman Nabi Muhammad SAW dengan seorang perawat wanita yang
pertama yang bernama Rufaidah. Islam sangat menghargai seorang petugas
kesehatan karena petugas ini adalah petugas kemanusiaan yang sangat mulia.
Pelayanan kesehatan adalah memberi pelayanan kesehatan kepada
orang yang membutuhkan baik itu berupa asuhan keperawatan atau pelayanan
kepada pasien. Hubungan antara petugas kesehatan dan pasien adalah sebagai
penjual jasa dan pemakai jasa.
Antara petugas kesehatan dan pasien terjadi akad Hijrah. Akad
Hijrah adalah suatu akad dimana satu pihak memanfaatkan Barang,Tenaga,Pikiran
dan Keahlian.
Islam sangat memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan
fisik,mental maupun kesehatan lingkungan.Hak dan kewajiban antar perawat
dengan pasien,kewajiban petugas pasien :
Melaksanakan tugas sesuai dengn sumpah jabatan,
Memberikan pelayanan dengan baik,
Page 5
Menetapkan tarip yang terjangkau oleh masyarakat,
Mengusahakan keringanan biaya,
Bertanggung jawab atas kematian/penderitaan dan kerugian
pasien yang disebabkan oleh kesalahan perawat,
Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain.
Page 6
Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185 :
Page 7
3) Bila tidak mampu duduk maka solat dengan berbaring miring dengan
bertumpu pada sisi tubuh sebelah kanan menghadap kiblat
4) Jika tidak mampu berbaring maka dapat dengan terlentang dan kaki
menuju arah kiblat dan kepala agak ditinggikan
5) Jika tidak mampu juga maka solat dengan menggunakan isyarat tubuh
seperti kepala jika kepala tidak mampu maka dengan mata
6) Jika memang semua itu tidak mampu maka dapat solat didalam
dengan hati
7) Jika orang sakit merasa kesulitan mengerjakan solat pada
waktunya,maka dibolehkan menjamak
Setiap tindakan dalam tugas keperawatan dibagi dalam tiga klasifikasi sesuai
dengan tingkat kepentingannya. Pertama, adalah tingkatan dlaruriyat yaitu suatu
kondisi darurat yang sedang dihadapi oleh orang yang sakit. Apabila derajat
kesakitan seorang klien telah mencapai kondisi darurat sesuai dengan
pertimbangan medis, maka dapat dilakukan tindakan darurat yaitu diperkenankan
untuk menyimpang dari hukum konvensional syari’at, dengan ukuran sekedar
mengatasi suasana yang darurat. Demikian pula, petugas kesehatan dapat
menunda untuk sementara waktu kepentingan Allah untuk menyelamatkan situasi
darurat yang sedang dihadapi oleh hambaNya misalnya menunda sementara
melaksanakan solat karena membantu pasien yang sedang kritis. Kedua, adalah
tingkatan hajiyat yaitu kondisi manusia yang sangat membutuhkan untuk
menopang terwujudnya hifz al nafs sebagaimana telah diterangkan di atas.
Sebagian ulama mempersamakan antara dlaruriyat dengan hajiyat namun dengan
derajat yang bisa berbeda. Oleh karena itu, apabila dalam dlaruriyat, seorang
petugas keperawatan dapat menunda pelaksanaan ibadah atau melakukan tindakan
pemotongan bagian tubuh manusia, maka dalam hajiyat tidak sampai kepada
Page 8
derajat itu. Ketiga, yaitu tahsiniyat yang bersifat aksesori kehidupan. Dalam hal
ini hukumnya tidak wajib dan tidak haram yaitu berada pada posisi mubah.
Bahkan terkadang, derajat kepentingan tahsiniyat dapat berubah menjadi haram
apabila motivasi yang melandasintya justru bersifat cenderung mubazir atau
bertentangan dengan tujuan syariat.
Oleh karena itu, seorang petugas keperawatan dituntut kearifan guna
menentukan pilihan di antara tiga alternatif kondisi yang dihadapi oleh seorang
yang sakit. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam penetapan alternatif justru
akan berakibat fatal yaitu pelanggaran terhadap syariat.
Page 9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang dijabarkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa ketika seorang
menganggap dirinya sebagai seorang professional maka ia harus memliki unsur
bertauhid, amanah, berakhlaq, memiliki ilmu, ikeahlian dan tanggung jawab.
Sebagai sebagai calon perawat sudah seharusnya menganut hal tersebut karena
sebagai landasan seorang perawat yang profesional. Proses keperawatan adalah
suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian,
identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan.
Fungsi keperawatan adalah membantu perawat dalam melaksanakan
pemecahan masalah keperawatan secara sistimatis; dan, adanya tanggung jawab
dan tanggung gugat terhadap klien sehingga keperawatan dapat meningkat.
Page
10
Hak- hak petugas keperawatan :
3.2 . Kritik
3.3. Saran
Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini, tapi apabila
manusia sudah menjadi pemimpin mereka lupa dengan masyarakat yang dia
pimpin. Sebagai calon pemimpin dalam bidang keperawatan atau kesehatan
jangan membeda-bedakan masyarakat antara orang kaya dan miskin apabila
dalam merawat pasien.
Page
11
DAFTAR PUSTAKA
http://id.sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-
hukum-islam/
http://id.wikipedia.org/wiki/keprawatanislam
Page
12
Page
13
Page
14
Page
15
Page
16
Page
17