You are on page 1of 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Suatu pekerjaan membutuhkan status profesi agar ia dapat bertindak secara


professional dan terarah sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Tapi tidak
semua orang yang telah mendapatkan status profesi juga dapat bertindak secara
professional.
Sebuah pekerjaan penanganan kesehatan yang tidak memiliki status profesi
akan merasa bahwa segala tindak-tanduk yang dilakukannya untuk menangani
kesehatan tidak perlu dilakukan secara maksimal dengan bekal pengetahuan
standar, sehingga ini bukan malah mengatasi masalah kesehatan, akan tetapi
menambah penyakit baru.
Masalah kesehatan masyarakat merupakan sasaran dan objek utama oleh para
profesi kesehatan. Oleh karena itu, penanganannya tidak boleh asal-asalan. Para
profesi kesehatan harus memiliki skill yang terpondasi dengan baik sebelum
mereka turun menangani, hingga hal ini dapat membantu masyarakat
mendapatkan kestabilan kesehatan mereka kembali.
Perawat, merupakan penangan kesehatan kedua setelah dokter. Akan tetapi
perlu kita ketahui bahwa perawat bukanlah seorang pembantu dokter karena
perawat memiliki kode etik dan standar asuhan keperwatan yang jelas dan
terarah.
Perawat, sebuah profesi dimana tugasnya adalah mendampingi dan melayani
klien dengan baik, efektif dan professional selama 24 jam, harus dapat bertindak
secara professional dan mengetahui karakteristik profesi yang dilakoninya. Oleh
sebab itu, terbentukalah kode etik dan standar asuhan keperawatan yang
menjadi bekal dan modal penentu, pengarah dalam menjalankan tugasnya.
perawat filosofi ajaran Islam menjadi sarjana keperawatan yang paripurna (insan

Page 1
al kamil) yang dapat menunjukkan integrasi antara ilmu pengetahuan keperawatan
dengan muatan ajaran Islam.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian perawatan ?


2. Bagaimana peran perawat dalam melayani pasien menurut islam ?
3. Apa saja pilihan hukum keperawatan dalam islam ?

1.3 Tujuan penelitian

1. mengetahui bagaimana keperawatan menurut pandangan islam.


2. Menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah pendidikan agama
3. Mengetahui pengertian perawat
4. Mengetahui asuhan keperawatan
5. Mengetahui fungsi tugas perawat & pasien

1.4 Manfaat penelitian

1. dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah agama


2. menambah pengetahuan mengenai perawat menurut padangan islam

Page 2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profesi Perawat Dalam Islam

Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang


mulia.akan tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keprawatan yang dilakukan sesuai
dengan syari’ah islam,yaitu dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan aturan-
aturan dalam islam.dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa:
”bertolong-tolonglah kamu dalam hal kebaikan,dan janganlah kamu
bertolong-tolong dalam hal keburukan atau kejahatan”.
dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Qur’an menganjurkan
untuk membantu orang orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada
keadaan sakit.seperti yang dicontohkan oleh rufaidah di zaman Rasulullah
Saw.sebagai perumpamaan dalam penerapan asuhan keperawatan yang sesuai
dengan aturan-aturan yang ada dalam islam.misalnya adalah bagaimana cara
bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit.
Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185:
“artinya : allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu”(QS.Al-baqarah;185)
Seperti telah difirmankan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah: 168, 172 :
“Wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat dibumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-
baik yang kami rezeki kepadamu” (Q.S Al-Baqarah: 168,172).
Anjuran Islam untuk hidup bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan dipandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat
melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan
sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang
airnya tidak mengalir dan sejenisnya. Islam sangat menekankan kesucian (al-
thaharah), yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih,

Page 3
maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri,
penyakit seringkali berasal dari lingkungan yang kotor.
Islam juga sangat menganjurkan kehati-hatian dalam bepergian dan
menjalankan pekerjaan, dengan selalu mengucapkan basmalah dan berdoa.
Agama sangat melarang perilaku nekad dan ugal-ugalan, seperti bekerja tanpa alat
pengaman atau ngebut di jalan raya yang dapat membahayakan diri sendiri dan
orang lain.
Mengingat kompleksnya faktor pemicu penyakit dan kesakitan, maka
profesi perawat tidak bisa dihindari. Keperawatan sangat dibutuhkan, baik yang
dilakukan secara sederhana, tradisional sampai pada yang semi modern dan
supermodern.
Islam tidak membedakan apakah ia dokter, paramedis atau perawat,
sepanjang ia mengabdi di bidang pengobatan dan perawatan penyakit, maka ia
merupakan orang mulia. Bahkan dalam banyak kitab fikh dan hadits, selalu ada
bab khusus yang membahas tentang penyakit dan pengobatan (kitab al-maridh wa
al-thib). Di dalam Islamic Code of Medical Ethics diterangkan bahwa pengobatan
dan keperawatan merupakan profesi mulia. Allah menghormatinya melalui
mukjizat Nabi Isa bin Maryam dan Nabi Ibrahim yang pandai mengobati penyakit
dan selalu menyebut nama Allah sebagai penyembuh penyakitnya. Sama halnya
dengan semua aspek ilmu pengetahuan, ilmu kedokteran dan keperawatan adalah
sebagian dari ilmu Allah, karena Allah-lah yang mengajarkan kepada manausia
apa yang tidak diketahuinya.

2.2 Ruang Lingkup asuhan keperawatan menurut tuntunan ajaran islam


Ruang lingkup asuhan keperawatan diantaranya:
1. Individu dengan individu
Ruang lingkup pertama dalam asuhan keperawatan kesehatan ini adalah antar
individu. Dalam hal ini tentunya perawat langsung berinteraksi dengan pasien.
Dengan mengetahui apa saja gejala dan keluhan pasien secara pribadi. Sektor ini
lebih spesifik karena langsung kepada pasien.
2. Individu dengan keluarga

Page 4
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan antara individu dan keluarga ini
adalah penelusuran penyakit yang diderita pasien, dihubungkan dengan
hereditasnya atau keturunannya apakah ada riwayat dari keluarga yang mengidap
penyakit serupa atau tidak.
3. Individu dengan masyarakat
Ruang lingkup dalam asuhan keperawatan yang ketiga ini merupakan
analisis dan penelusuran langsung kepada lingkungan masyarakat tempat tinggal
pasien. Menilai statisktika dari penyakit tersebut terhadap masyarakat, apakah
banyak yang mengidap penyakit tersebut dan apakah penyakit itu bisa ditularkan
dari satu individu ke individu lain.

2.3 Asuhan Keperawatan Islam

Pada zaman Nabi perawat dapat diberi nama “Al Aisyah” dari kata
Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberi makanan dan
memberikan makanan dan memberikan obat. Pelayanan kesehatan telah dimulai
sejak zaman Nabi Muhammad SAW dengan seorang perawat wanita yang
pertama yang bernama Rufaidah. Islam sangat menghargai seorang petugas
kesehatan karena petugas ini adalah petugas kemanusiaan yang sangat mulia.
Pelayanan kesehatan adalah memberi pelayanan kesehatan kepada
orang yang membutuhkan baik itu berupa asuhan keperawatan atau pelayanan
kepada pasien. Hubungan antara petugas kesehatan dan pasien adalah sebagai
penjual jasa dan pemakai jasa.
Antara petugas kesehatan dan pasien terjadi akad Hijrah. Akad
Hijrah adalah suatu akad dimana satu pihak memanfaatkan Barang,Tenaga,Pikiran
dan Keahlian.
Islam sangat memperhatikan masalah kesehatan, baik kesehatan
fisik,mental maupun kesehatan lingkungan.Hak dan kewajiban antar perawat
dengan pasien,kewajiban petugas pasien :
 Melaksanakan tugas sesuai dengn sumpah jabatan,
 Memberikan pelayanan dengan baik,

Page 5
 Menetapkan tarip yang terjangkau oleh masyarakat,
 Mengusahakan keringanan biaya,
 Bertanggung jawab atas kematian/penderitaan dan kerugian
pasien yang disebabkan oleh kesalahan perawat,
 Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain.

Hak- hak petugas keperawatan :


 Mendapatkan Gaji dn Honorer
 Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah
 Mendapat perlindungan hukum
 Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan
jiwanya
 Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan
ajaran agama.

Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai profesi yang


mulia, akan tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keperawatan yang dilakukan
sesuai dengan syariah islam, yaitu dengan perhatikan kaidah – kaidah dan aturan –
aturan dalam islam.Dalam al-qur’an disebubkan bahwa :

“Bertolong – tolonglah kamu dalam hal kebaikan, dan janganlah


kamu bertolong – tolong dalam hal keburukan atau kejahatan.”

Dari ayat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa al-qur’an menganjurkan


untuk membantu orang- orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada
keadaan sakit.Seperti yang dicontohkan Rufaidah di zaman Rasullah SAW
sebagai perumpamaan dalam penerapan asuhan keperawatan yang sesuai dengan
aturan- aturan yang ada dalam islam misalnya adalah bagaimana cara bersuci dan
soal bagi pasien yang sedang sakit.

Page 6
Allah berfirman dalam surat Al-baqarah ayat 185 :

“Artinya : Allah mengehendaki bagimu, dan tidak menghendaki


kesukaran bagimu”. (Q.S Al- Baqarah : 185 ).

 Tata cara bersuci bagi orang yang sakit


1) Di wajibkan bersuci dengan air , berwudhu jika berhadats kecil &
mandi jika berhadast besar
2) Jika tidak bisa dengan air karena dikhawtirkan dapat memperlambat
kesembuhan,maka boleh tayamum
3) Bila tidak mampu bersuci sensiri maka dapat dibantu orang lain
4) Jika pada tubuh terdapat luka yang digips atau dibalut maka cukup
mengusap balutan tadi dengan air
5) Cara bertayamum ialah memukulkan dua tangan ketanah yang suci
sekali pukulam,kmudian mengusap wajahnya lalu mengusap telapak
tangannya
6) Jika sebagian tubuh yang harus disuikan terluka,maka dibasuh dengan
air jika membahayakan cukup diusap sekali saja jika membahayakan
juga muka bias bertayamum
7) Dibolehkan bertayamum pada dinding yang mengandung debu dengan
suci
8) Jika tidak mungkin bertayamum diatas tanah atau dingding atau
btempat lain yang mengandung debu maka boleh menggunakan sapu
tangan
9) Orang yang sakit juga wajib membersihkan tubuhnya dari najis,jika
tidak mungkin maka ia solat apa adanya ,dan solatnya sah
 Tata cara shalat bagi orang sakit
1) Diwajibkan berdiri meskipun tidak tegak atau bersandar pada dingding
atau bertumpu pada tongkat
2) Bila tidak mampu berdiri maka hendaklah solat dengan duduk

Page 7
3) Bila tidak mampu duduk maka solat dengan berbaring miring dengan
bertumpu pada sisi tubuh sebelah kanan menghadap kiblat
4) Jika tidak mampu berbaring maka dapat dengan terlentang dan kaki
menuju arah kiblat dan kepala agak ditinggikan
5) Jika tidak mampu juga maka solat dengan menggunakan isyarat tubuh
seperti kepala jika kepala tidak mampu maka dengan mata
6) Jika memang semua itu tidak mampu maka dapat solat didalam
dengan hati
7) Jika orang sakit merasa kesulitan mengerjakan solat pada
waktunya,maka dibolehkan menjamak

2.5 Tingkat Kebutuhan Terhadap Keperawatan

Setiap tindakan dalam tugas keperawatan dibagi dalam tiga klasifikasi sesuai
dengan tingkat kepentingannya. Pertama, adalah tingkatan dlaruriyat yaitu suatu
kondisi darurat yang sedang dihadapi oleh orang yang sakit. Apabila derajat
kesakitan seorang klien telah mencapai kondisi darurat sesuai dengan
pertimbangan medis, maka dapat dilakukan tindakan darurat yaitu diperkenankan
untuk menyimpang dari hukum konvensional syari’at, dengan ukuran sekedar
mengatasi suasana yang darurat. Demikian pula, petugas kesehatan dapat
menunda untuk sementara waktu kepentingan Allah untuk menyelamatkan situasi
darurat yang sedang dihadapi oleh hambaNya misalnya menunda sementara
melaksanakan solat karena membantu pasien yang sedang kritis. Kedua, adalah
tingkatan hajiyat yaitu kondisi manusia yang sangat membutuhkan untuk
menopang terwujudnya hifz al nafs sebagaimana telah diterangkan di atas.
Sebagian ulama mempersamakan antara dlaruriyat dengan hajiyat namun dengan
derajat yang bisa berbeda. Oleh karena itu, apabila dalam dlaruriyat, seorang
petugas keperawatan dapat menunda pelaksanaan ibadah atau melakukan tindakan
pemotongan bagian tubuh manusia, maka dalam hajiyat tidak sampai kepada

Page 8
derajat itu. Ketiga, yaitu tahsiniyat yang bersifat aksesori kehidupan. Dalam hal
ini hukumnya tidak wajib dan tidak haram yaitu berada pada posisi mubah.
Bahkan terkadang, derajat kepentingan tahsiniyat dapat berubah menjadi haram
apabila motivasi yang melandasintya justru bersifat cenderung mubazir atau
bertentangan dengan tujuan syariat.
Oleh karena itu, seorang petugas keperawatan dituntut kearifan guna
menentukan pilihan di antara tiga alternatif kondisi yang dihadapi oleh seorang
yang sakit. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam penetapan alternatif justru
akan berakibat fatal yaitu pelanggaran terhadap syariat.

2.6 Pilihan Hukum Dalam Perawatan

Berikut ini akan dikemukakan sejumlah prinsip tentang berbagai


pegangan penetapan hukum terhadap setiap yang bersifat medis. Syaikh Ahmad
ibn muhammad Al Zarqa’ dalam kitabnya Syarh Qawa’id Al Fiqhiyyah di
samping juga Abd Al Hamid Hakim, Mabadi Awwalyah yang dikutip oleh
Nurcholis Madjid :
1. Al Umur bi maqashidiha yaitu segala pekerjaan ditentukan oleh maksudnya.
Hal ini dimaksudkan dalam penetapan perbuatan sebagai ibadah.
2. Al Yaqin la yuzalu bi al syakk¸sesuatu yang sudah diyakini tidak bisa
dibatalkan oleh keraguan. Dengan demikian seorang perawat yang sudah
menetapkan sebuah keputusan berdasar keyakinan maka hal itu tidak dapat
dianulir oleh suatu keraguan. Prinsip keyakinan ini diperlukan sebagai bentuk
perwujudan tanggung jawab dan tanggung gugat.
3. Al Ashl baraat al dzimmah yaitu prinsipnya manusia bebas dari tanggungan.
Seorang perawat hanya diminta pertanggungjawaban atas tindakan medis yang
dilakukannya bukan oleh tindakan orang lain.

Page 9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari apa yang dijabarkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa ketika seorang
menganggap dirinya sebagai seorang professional maka ia harus memliki unsur
bertauhid, amanah, berakhlaq, memiliki ilmu, ikeahlian dan tanggung jawab.
Sebagai sebagai calon perawat sudah seharusnya menganut hal tersebut karena
sebagai landasan seorang perawat yang profesional. Proses keperawatan adalah
suatu metode sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan klien dalam mencapai atau mempertahankan keadaan biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian,
identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan keperawatan.
Fungsi keperawatan adalah membantu perawat dalam melaksanakan
pemecahan masalah keperawatan secara sistimatis; dan, adanya tanggung jawab
dan tanggung gugat terhadap klien sehingga keperawatan dapat meningkat.

Hak dan kewajiban antar perawat dengan pasien,kewajiban petugas pasien :

 Melaksanakan tugas sesuai dengn sumpah jabatan,


 Memberikan pelayanan dengan baik,
 Menetapkan tarip yang terjangkau oleh masyarakat,
 Mengusahakan keringanan biaya,
 Bertanggung jawab atas kematian/penderitaan dan kerugian pasien yang
disebabkan oleh kesalahan perawat,
 Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain.

Page
10
Hak- hak petugas keperawatan :

 Mendapatkan Gaji dn Honorer


 Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah
 Mendapat perlindungan hukum
 Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan
jiwanya
 Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan
ajaran agama.
Profesi keperawatan dalam islam adalah dipandang sebagai
profesi yang mulia, akan tetapi hal itu berlaku apabila asuhan keperawatan yang
dilakukan sesuai dengan syariah islam, yaitu dengan perhatikan kaidah – kaidah
dan aturan – aturan dalam islam.

3.2 . Kritik

3.3. Saran

Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin di muka bumi ini, tapi apabila
manusia sudah menjadi pemimpin mereka lupa dengan masyarakat yang dia
pimpin. Sebagai calon pemimpin dalam bidang keperawatan atau kesehatan
jangan membeda-bedakan masyarakat antara orang kaya dan miskin apabila
dalam merawat pasien.

Page
11
DAFTAR PUSTAKA

http://id.sitinuralfiah.wordpress.com/bahan-ajar-2/sumber-sumber-
hukum-islam/
http://id.wikipedia.org/wiki/keprawatanislam

Page
12
Page
13
Page
14
Page
15
Page
16
Page
17

You might also like

  • Mikroskop
    Mikroskop
    Document2 pages
    Mikroskop
    Shenindya Ayi Sito Sandy
    No ratings yet
  • MKLH Agama Print
    MKLH Agama Print
    Document9 pages
    MKLH Agama Print
    This is Dwiki
    No ratings yet
  • Drean
    Drean
    Document4 pages
    Drean
    This is Dwiki
    No ratings yet
  • MKLH Agama Print
    MKLH Agama Print
    Document17 pages
    MKLH Agama Print
    This is Dwiki
    No ratings yet
  • Cover
    Cover
    Document3 pages
    Cover
    This is Dwiki
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    This is Dwiki
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document1 page
    Bab I
    This is Dwiki
    No ratings yet