You are on page 1of 18

EKTRAKSI SAMPEL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan tahun


lampau. Bukti sejarah ini terukir dihelaian lontar, dinding-dinding candi,
dan kitab masa lalu. Dunia mencatat tradisi obat tradisional berkembang
pesat didunia timur. Modernisasi mentautkan tanaman obat dengan dunia
farmasi.
Bahan alam adalah salah satu sumber bahan baku obat yang perlu
digali, diteliti dan dikembangkan agar kelestarian dan penggunaannya
dalam masyarakat semakin meningkat. Sumber bahan alam yang
berkhasiat sebagai obat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kompenan kimia
yang berkhasiat dalam bahan alam dapat diketahui dengan
mengekstraksi.
Maserasi dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam cairan
penyari, cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan menuju
kearea adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam
dan di luar sel, maka larutan yang terpekat akan terdesak keluar dan
diganti oleh cairan penyari yang lain. Peristiwa tersebut berulang hingga
terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam
sel.
Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat
padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan
antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Untuk itu kami melakukan sebuah kegiatan praktikum untuk
mengelola dan memanfaatkan sebuah sumberdaya alam yang ada
sehingga dapat digunakan dalam waktu jangka panjang. Praktikum yang
dilakukan ialah mengekstrak tanaman Gamal (Gliricidia sepium) dengan

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

metode soxhletasi dan maserasi. Ekstrak yang dihasilkan akan


dimanfaatkan untuk melihat ada tidaknya potensi untuk dijadikan sebuah
obat.
B. Rumusan Masalah

Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk melakukan


penyarian komponen kimia ekstrak etanol pada daun Gamal
(Gliricidia sepium).
C. Maksud Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperoleh ekstrak


etanol senyawa yang terkandung pada sampel daun gamal
(Gliricidia sepium) dengan menggunakan metode maserasi dan
soxhletasi.
D. Tujuan Praktikum

1. Tujuan umum praktikum


Adapun tujuan umum dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui
cara mengektraksi menggunakan metode soxhletasi dan maserasi
pada daun tanaman gamal (Gliricidia sepium) dengan menggunakan
pelarut etanol.
2. Tujuan khusus praktikum
Adapun tujuan khusus dari praktikum ini yaitu untuk memperoleh
ekstrak etanol senyawa yang terkandung pada sampel tanaman daun
gamal (Gliricidia sepium) dengan menggunakan metode maserasi dan
soxhletasi.
E. Manfaat Praktikum
1. Manfaat teoritis
Mahasiswa dapat memahami cara melakukan ektraksi pada
tumbuhan dengan baik dan benar berdasarkan literatur yang diperoleh.
2. Manfaat praktis
Untuk memperoleh ektrak dari daun tanaman gamal
(Gliricidia sepium) yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Tanaman

a. Klasifikasi Tanaman (Integrated Taxonomy Information System, 2018)


Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Rosanae
Superorder : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Gliricidia Kunth
Species : Gliricidia sepium
b. Morfologi Tanaman
Batang gamal berukuran kecil hingga sedang, tingginya dapat
mencapai 10 - 12 m, sering bercabang dari dasar dengan diameter
basal mencapai 50 - 70 cm. Kulit batang halus dengan warna
bervariasi, dari putih abu-abu kemerah tua-coklat. Batang dan
cabang-cabang pada umumnya ada bercak putih kecil. Daun gamal
menyirip ganjil, biasanya perpasangan sepanjang sekitar 30 cm
melebar 5 - 20 cm, helai daun berbentuk ovale atau elips, panjang
daun 2 - 7 cm, dan lebar daun 1 - 3 cm. Helai daun, pelepah dan
tulang belakang kadang-kadang bergaris-garis merah. Bunga berwarna
merah muda ke unguan, sedikit warna putih, biasanya dengan titik
kuning pucat menyebar di dasar kelopak. Dasar kelopak bunga bulat
dan hampir tegak, dengan ukuran sekitar 20 mm, panjang kelopak
bunga 15 - 20 mm, dan lebarnya 4 - 7 mm. Polong muda berwarna

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

hijau kemerahan-unguan, berwarna kuning-cokelat setelah masak, dan


berwarna kuning coklat muda sampai coklat bila sudah tua. Polong
berbentuk pipih hampir bulat, panjang polong 10 - 18 cm, lebarnya
2 cm, jumlah biji 4 - 10 (Simon and Stewart, 2000).
c. Nama lain
Kerbside, gliriside (kolokial), sliridia (Jawa); cebreng (Sumatra);
bunga jepun (myamar); kakawate (Filipina); madre de cacao (portugis);
gliricidia (inggris) (Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner, 2010).
d. Kandungan kimia
Sifatnya sebagai pestisida ini karena keaktifan senyawa toksik
kumarin yang terdapat dalam daun gamal tersebut. Disamping senyawa
toksik kumarin juga ditemukan adanya senyawa toksik dicoumarol
(furan ring) sebagai derivatnya dari kumarin yang dapat menyebabkan
perdarahan lebih luas, paralysis dan mati apabila kandungannya
melebihi dari 10 ppm. Sementara ditemukan dicoumarol tersebut dalam
daun gamal apabila daun gamal mengalami pembusukan (kering)
dengan adanya kontaminan jamur (Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner, 2010).
e. Manfaat Tanaman
Beberapa peternak memanfaatkannya untuk makanan ternak
(ruminansia) karena daunnya mengandung lebih dari 20% protein kasar
meskipun cukup toksik untuk hewan lain, seperti kuda. Menurut Duke
dan Wain pada tahun 1981, bahwa daun gamal tersebut dapat
digunakan sebagai insektisida, rodentisida dan pengobatan penyakit
kulit, luka dan reumatik (Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner, 2010).

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

B. Ekstraksi sampel
Ekstraksi adalah proses penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat
aktif dan bagian tumbuhan obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk
biota laut. Zat-zat aktif tersebut terdapat di dalam sel, namun sel
tumbuhan dan hewan memiliki perbedaan begitu pula ketebalannya
sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu untuk
mengekstraksinya (Tobo, 2001).
Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi
senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan
pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian
sehingga memenuhi baku yang telah ditentukan. Sebagian besar ekstrak
dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh
perkolat biasanya dipekatkan secara destilasi dengan menggunakan
tekanan (Ditjen POM, 2014).
Beberapa prinsip dari metode ekstraksi (Gemini, 2007) :
a. Prinsip Maserasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara merendam
serbuk simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari
pada temperatur kamar terlindung dari cahaya, cairan penyari akan
masuk ke dalam sel melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena
adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di
luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan
diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi rendah ( proses difusi ).
Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi
antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Selama proses maserasi
dilakukan pengadukan dan penggantian cairan penyari setiap hari.
Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan.
b. Prinsip Perkolasi
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia
dimaserasi selama 3 jam, kemudian simplisia dipindahkan ke dalam

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

bejana silinder yang bagian bawahnya diberi sekat berpori, cairan


penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui simplisia tersebut, cairan
penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel simplisia yang dilalui
sampai keadan jenuh. Gerakan ke bawah disebabkan oleh karena
gravitasi, kohesi, dan berat cairan di atas dikurangi gaya kapiler yang
menahan gerakan ke bawah. Perkolat yang diperoleh dikumpulkan, lalu
dipekatkan.
c. Prinsip Soxhletasi
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk
simplisia ditempatkan dalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring
sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat
sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi
molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari
zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan penyari telah mencapai
permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat
melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai
bila cairan di sifon tidak berwarna, tidak tampak noda jika di KLT, atau
sirkulasi telah mencapai 20-25 kali. Ekstrak yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.
d. Prinsip Refluks
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara sampel
dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan cairan
penyari lalu dipanaskan, uap-uap cairan penyari terkondensasi pada
kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang akan
turun kembali menuju labu alas bulat, akan menyari kembali sampel
yang berada pada labu alas bulat, demikian seterusnya berlangsung
secara berkesinambungan sampai penyarian sempurna, penggantian
pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh
dikumpulkan dan dipekatkan.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

e. Prinsip Destilasi Uap Air


Penyarian minyak menguap dengan cara simplisia dan air
ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap,
uap air akan masuk ke dalam labu sampel sambil mengekstraksi
minyak menguap yang terdapat dalam simplisia, uap air dan minyak
menguap yang telah terekstraksi menuju kondensor dan akan
terkondensasi, lalu akan melewati pipa alonga, campuran air dan
minyak menguap akan masuk ke dalam corong pisah, dan akan
memisah antara air dan minyak atsiri.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah almunium
foil, alat, batang pengaduk, bejana maserasi (toples kaca), corong,
gelas ukur, kondensor lurus, labu alas bulat, sendok tanduk, timbangan
analitik dan water bath.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah cairan
penyari etanol dan serbuk simplisia tumbuhan daun gamal
(Gliricidia sepium).
B. Prosedur Kerja (Najib dan Malik, 2018)
1. Maserasi
Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan serbuk simplisia
dengan derajat halus tertentu sebanyak 10 bagian kedalam bejana
maserasi (toples), kemudian ditambah 75 bagian cairan penyari, ditutup
dan dibiarkan selama 3 hari pada temperatur kamar terlindung dari
cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 3 hari, disaring ke
dalam bejana penampung, kemudian ampas diperas dan ditambah
cairan penyari lagi secukupnya dan diaduk kemudian disaring lagi
sehingga diperoleh sari yang maksimal. Sari yang diperoleh dipekatkan
dengan rotavapor.
2. Soxhletasi
Simplisia atau bahan yang akan diekstraksi terlebi dahulu
diserbukkan dan ditimbang kedalam klonsong yang telah dilapisi kertas
saring sedemikian rupa (tinggi sampel dalam klonsong tidak boleh lebih
tinggi dari pipa siphon). Selanjutnya labu alas bulat diisi dengan cairan
penyari yang sesuai, kemudian ditempatkan diatas mantel, kemudian

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

klonsong yang telah dilapisi sampel dipasang pada labu alas bulat yang
dikuatkan dengan klem, dan cairan penyari ditambahkan untuk
membasahi sampel yang ada dalam klonsong. Mantel disambungkan
ke sumber arus listrik kemudian di stel pada suhu yang sesuai. Biarkan
cairan penyari tersirkulasi sampai ekstraksi berlangsung sempurna.
Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan pada alat
rotavapor.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel : hasil identifikasi kandungan senyawa kimia pada daun tanaman


gamal (Gliricidia sepium)
Pengamatan Maserasi Soxhletasi
Bobot sebelum diekstraksi (g) 500 g 50 g
Jumlah cairan penyari (ml) 3000 mL 500 mL
Jumlah ekstrak cair (ml) 9,13 g 4,75 g

Ekstraksi adalah suatu proses penarikan zat-zat aktif dari bagian


tanaman obat. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen
kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada
perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana
perpindahan mulai terjadi pada lapisan antarmuka, kemudian berdifusi
masuk ke dalam pelarut.
Adapun tujuan dari ektraksi adalah untuk menarik suatu senyawa
kimia yang terkandung pada suatu sampel khususnya untuk praktikum ini
yaitu tanaman daun gamal (Gliricidia sepium) dengan menggunakan
metode maserasi dan soxhletasi serta pelarut yang sesuai.
Adapun prinsip dari ekstraksi yaitu proses osmosis dimana pelarut
organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar
sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel atau biasa disebut
proses difusi dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi
keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.
Prinsip maserasi adalah pengikatan/pelarutan zat aktif berdasarkan
sifat kelarutannya dalam suatu pelarut (like dissolved like),penyarian zat
aktif yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam
cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur kamar,
terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel melewati
dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi
akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi
rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut berulang sampai terjadi
keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel.
Selama proses maserasi dilakukan pengadukan dan penggantian cairan
penyari setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya
dipekatkan. Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari
selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Prinsip kerja dari soxhletasi yaitu dengan cara cairan penyari
dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi
molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia
dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat
setelah melewati pipa sifon. Proses ini berlangsung hingga penyarian zat
aktif sempurna yang ditandai dengan beningnya cairan penyari yang
melalui pipa sifon atau jika diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis
tidak memberikan noda lagi.
Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini yaitu pada metode
soxhletasi ekstrak daun tanaman gamal (Gliricidia sepium) di peroleh hasil
%rendemen yaitu 9,5%, sedangkan pada metode maserasi yang
diperoleh hasil %rendemen yaitu 1,826%.
Adapun keuntungan dan kerugian dari metode maserasi adalah
keuntungannya yaitu alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan
bejana perendam, biayanya relatif rendah, prosesnya relatif hemat penyari
dan tanpa pemanasan sedangkan kelemahannya proses penyariannya
tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar 50%
saja, prosesnya lama dan membutuhkan waktu beberapa hari.
Adapun keutungan dan kerugian dari metode soxhletasi adalah
dimana keuntungannya yaitu cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit
dan secara langsung diperoleh hasil yang lebih pekat, serbuk simplisia
disari oleh cairan penyari yang murni, sehingga dapat menyari zat aktif

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

lebih banyak, penyarian dapat diteruskan sesuai dengan keperluan tanpa


menambah volume cairan penyari. Sementara untuk kerugiannya yaitu
larutan dipanaskan terus menerus, sehingga zat aktif yang tidak tahan
pemanasan kurang cocok. Hal ini dapat diperbaiki dengan menambahkan
peralatan untuk mengurangi tekanan udara, cairan penyari dididihkan
terus menerus, sehingga cairan penyari yang baik harus murni atau
campuran azeotrop.
Adapun faktor kesalahan dalam melakukan percobaan sehingga
hasil yang didapatkan biasanya tidak sesuai dengan literatur yaitu
kesalahan dalam pencampuran larutan, ketidaktelitian dalam bekerja, dan
kurangnya/kelebihan pereaksi yang digunakan.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu pada
metode soxhletasi ekstrak daun tanaman gamal (Gliricidia sepium) di
peroleh hasil %rendemen 9,5%, sedangkan pada metode maserasi yang
diperoleh hasil %rendemen 1,826%.
B. Saran
Adapun saran saya sebaiknya pada saat praktikum berlangsung
kedisiplinan tetap dijaga dan diharapkan asisten selalu mengawasi
praktikannya agar praktikum berjalan dengan lancar, begitupun juga
dengan pereaksi yang akan dipakai seharusnya dicek terlebih dahulu
layak tidaknya digunakan dalam praktikum ini agar hasil yang diperoleh
lebih efektif.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

DAFTAR PUSTAKA

Alam dan Rahim, A., 2007, Penuntun Praktikum Fitokimia, UIN, Makssar.

Ditjen POM., 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Departemen Kesehatan


RI, Jakarta.

Integrated Taxonomic Information System., 2018. Gliricidia sepium.


Diakses tanggal 12 November 2018,
(https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TS
N&search_value=502803#null)

Najib, A, dan Malik, A., 2018, Penuntun dan Buku Kerja Praktikum
Fitokimia 1, Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia.
Makassar

Tobo, F., 2001, Buku Pegangan Laboratorium Fitokimia I, Laboratorium


Fitokimia Jurusan Farmasi Unhas, Makassar.
.
Simon and Stewart., 2000, Gliricidia sepium, A multi Purpose Forage Tree
Legume.

Seminar Nasional., 2010, ”Keberadaan Kandungan Kumarin dalam Daun


Gamal (Gliricidia Sepium) sebagai Akarisida”. Balai Besar
Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinata No. 30, Bogor 16114.

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema kerja praktikum

1. Skema Kerja Praktikum


a. Maserasi

Serbuk simplisia

Dimasukkan 500 gram simplisia ke dalam toples


Ditambahkan 3000 mL penyari (etanol)
Didiamkan selama 3 hari, diaduk tiap harinya
Disaring dan diambil ekstrak etanolnya
Dipekatkan dengan rotavapor

Ekstrak

b. Soxhletasi

Serbuk simplisia

Dimasukan kedalam klonsong yang telah dilapisi kertas saring


Diisi labu alas bulat dengan cairan penyari
Ditempatkan diatas water bath
Dipasang klonsong pada labu alas bulat lalu
Ditambahkan cairan penyari
Disambungkan mantel kesumber listrik,
Distel pada suhu yang sesuai
Dibiarkan cairan penyari terskulasi sampai ekstraksi
berlangsung sempurna

Ekstrak

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

Lampiran 2. Gambar tanaman

Gambar tanaman Gamal (Gliricidia sipeum) utuh

Gambar daun Gamal (Gliricidia sipeum)

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

Lampiran 3. Gambar hasil praktikum

PROSES PENGADUKAN

PROSES MASERASI

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141
EKTRAKSI SAMPEL

Lampiran 4. Perhitungan

a. Soxhletasi
bobot ekstrak
% Rendemen = berat sampel × 100%
4,75 g
= × 100%
50 g

= 9,5 %
b. Maserasi
bobot ekstrak
% Rendemen = berat sampel × 100%
9,13 g
= × 100%
500 g

= 1,826 %

ANGGUN CAHYANI SAID NUR ENDASARI GUSMAN


15020160141

You might also like