You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan
mampu memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat yang
berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah diagnosis penyakit dalam upaya
peningkatan kesehatan yang optimal.

Menurut Kep. Menkes No. 943/Menkes/SK/VIII/2002 yang dimaksud dengan


laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan
dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan bukan berasal manusia
untuk penentuan jenis penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada
kesehatan perorangan dan masyarakat. Mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik
dan bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti, benar,
dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.
Manajemen laboratorium (laboratory management) adalah usaha untuk
mengelola laboratorium. Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang
lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium yang canggih, dengan staf profesional
yang terampil belum tentu dapat berfungsi dengan baik, jika tidak didukung
oleh adanya manajemen laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen
laboratorium adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari. Suatu manajemen laboratorium yang baik memiliki
sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas,
pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi
laboratorium yang baik pula.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, muncul masalah yaitu:
1. Bagaimana sistem manajemen yang terdapat di dalam laboratorium RS Melati?
2. Apakah sistem manajemen laboratorium RS Melati sudah sesuai standar yang
berlaku?

1
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen yang berada di laboratorium
RS Melati sudah berjalan sesuai standar.

b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pelayanan mutu yang terdapat di laboratorium RS Melati.
2. Untuk mengetahui apakah di laboratorium RS Melati sudah menerapkan sistem
K3 menurut standar yang ditentukan.
3. Untuk mengetahui SOP yang terdapat di dalam laboratorium RS Melati.
4. Untuk mengetahui persyaratan dan peraturan yang ditetapkan di dalam
laboratorium RS Melati.

2
BAB II
ISI

A. Sejarah RS Melati

Rumah Sakit Melati Tangerang pada awal berdirinya tahun 1980 adalah sebuah Klinik
yang dikelola oleh dr. H. A. Muchdi Saadi. Pada tahun 1983 menjadi Rumah Bersalin Melati
yang diprakarsai oleh salah satu putra daerah Tangerang Bapak H. Achmad Sjadeli dibawah
kepemilikan Yayasan Afiyat. Pada tahun 1998 Pengelolaan Yayasan Afiyat dilanjutkan oleh
Bapak H. Achmad Sofyan Sjadeli. Inovasi terus dilakukan dibawah kepemimpinan Generasi
ke II ini dengan melakukan pembangunan dan pengembangan pelayanan.
Tahun 2000 adalah awal dari penggunaan komputer di Rumah Bersalin Melati dengan
Sistem Informasi yang digunakan adalah MEDICPRO. Pengelolaan Rumah Bersalin Melati
pada tahun 2002 diserahkan kepada dr. Adji dan tahun 2003 kepada dr. Gunawan. Dengan
semakin berkembangnya jumlah penduduk dan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan, atas prakarsa Ibu Hj. Hermien dan komitmen dari segenap
pengelola Yayasan Afiyat status Rumah Bersalin Melati berubah menjadi RSIA Melati pada
tahun 2004. Pengelolaan RSIA Melati diserahkan kepada dr. Kiemas Djamaludin selaku
Direktur Rumah Sakit.
RSIA Melati tahun 2006 telah berbadan hukum “Perseroan Terbatas” sebagai landasan
kepemilikan aset dan penanggung fiskal (tax payer). Pengesahan akta pendirian PT. Melati
Medika Sejahtera berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor C-19875 HT.01.01.TH.2006 pada tanggal 07 Juli 2006.
RSIA Melati semakin berkembang dan dengan adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang lengkap maka RSIA Melati merubah statusnya menjadi Rumah
Sakit Umum dengan nama Rumah Sakit Melati Tangerang yang diresmikan oleh Walikota

3
Tangerang Bapak Drs. H. Wahidin Halim, M.Si. pada tanggal 26 Januari 2008. Rumah Sakit
Melati Tangerang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Swasta dengan klasifikasi Kelas C
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1001/MENKES/SK/XI/2009 tanggal 10 November 2009.
Perencanaan berkelanjutan dan bertahap dalam pengembangan pembangunan dilakukan
sejak tahun 2008 hingga saat ini. Tahun 2012 Rumah Sakit Melati Tangerang meresmikan
bangunan Gedung A berlantai 4 dengan kapasitas 70 (Tujuh Puluh) tempat tidur dan ruang
poliklinik yang terletak dilantai I. Tahun 2013 pengelolaan Rumah Sakit Melati Tangerang
diserahkan kepada dr. Heri Priatna, MARS. selaku Direktur Rumah Sakit. Semakin
berkembangnya Teknologi dan Informasi, menuntut rumah sakit untuk terus melakukan
inovasi. Salah satu yang dikembangkan Rumah Sakit Melati Tangerang adalah pelayanan
yang terintegrasi melalui SIRUS (Sistem Informasi Rumah Sakit).
Pada tahun 2016 Rumah Sakit Melati Tangerang meresmikan bangunan Gedung B dan
C berlantai 4. Refungsi, renovasi dan pembangunan dilakukan sesuai dengan Master Plan
Rumah Sakit Melati Tangerang. Sebagai upaya meningkatkan mutu serta komitmen bersama
antara Pemilik dan Pengelola, Rumah Sakit Melati Tangerang berencana melaksanakan
Akreditasi sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I pada tahun 2018.

B. Visi, Misi dan Rencana Strategi (Renstra) Laboratorium Kesehatan


1. Visi
“Menjadikan Laboratorium Pilihan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan
prima”
2. Misi
1) Memberikan Pelayanan Laboratorium yang Akurat, Tepat waktu dan Aman
2) Memberikan Pelayanan yang Berorientasi pada pelanggan yang didukung oleh
tenaga yang profesional berdedikasi dan berintegritas.
3) Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi guna mewujudkan mutu pelayanan

4
3. Rencana Strategi
Pengertian
Renstra adalah kepanjangan dari Rencana Strategi, yang biasanya di bentuk
dari Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang berorientasi
pada apa yang hendak di capai dalam kurun waktu tertentu sehubungan dengan
tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Intansi/Lembaga, disusun dengan
mempertimbangkan perkembangan lingkungan strategik.
Rencana Strategi Laboratorium RS Melati
o Peningkatan pelayanan laboratorium yaitu dengan penambahan alat atau
pemeriksaan
o Peningkatan jumlah pasien
o Perbaikan sistem dengan penggunaan listrik, dan
o Pengendalian kualitas dengan manajemen mutu QC.

5
C. Organisasi Lembaga
Bagan organisasi menggambarkan tentang pembagian tugas, koordinasi dan
kewenangan serta fungsi setiap jabatan. Bagan Organisasi instalasi Laboratorium ditetapkan
oleh Kepala Instalasi Laboratorium dengan mengacu kepada struktur organisasi RS Melati.
Bagan berikut ini adalah struktur organisasi Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Melati.
Struktur Organisasi Instalasi Laboratorium RS Melati
Direktur Rumah Sakit

Dr. Heri Priatna, MARS

Wakil Direktur Pelayanan Medis

Dr. Eltra Sabarian

Manajer Penunjang Medis

Dr. Eva Apiani Supervisor Instalasi Laboratorium

Febby Tri Artika Sari

Koordinator Laboratorium Amd, AK

Wiwik Ardiningsih Amd, AK

Penanggung jawab Tranfusi Penanggung jawab Pelayanan

Novita Ostapia Amd, AK Siti Juhroh Amd, AK

Seksi Sampling Seksi QC Seksi Administrasi & Seksi Pemeliharaan


Reagen Alat
Iin Kurnia Sari Fahrin Fajrianingtyas
Amd, Ak Amd, Ak Ika Daryanti Julian Jasa
Pratama

Pelaksana :

1. wiwik Ardiningsih Amd, AK 5. Iin Kurnia Sari Amd, AK

2. Novita Ostapia Amd, AK 6. Ika Daryanti

3. Fahrin Fajrianingtyas Amd, AK 7. Julian Jasa Pratama


6
4. Febby Tri Atika Sari Amd, AK
Keterangan / Pengertian :
1. Supervisor Instalasi Laboratorium adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap
berjalannya pelayanan laboratorium, baik secara teknis maupun administratif, serta
melakukan tanggung jawab konsultatif.
2. Kepala instalasi Analis laboratorium adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap
kegiatan harian laboratorium agar dapat berlangsung dengan baik, dan bertanggung-
jawab terhadap data laporan serta arsip yang berhubungan dengan laboratorium.
3. Penanggung jawab Tranfusi adalah seorang yang bertanggung jawab dalam
merencanakan, mangkoordinir, menggerakkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan
unit transfusi darah rumah sakit serta melaporkan kegiatan unit transfusi darah rumah
sakit kepada wakil direktur pelayanan.
4. Penanggung jawab Pelayanan instalasi laboratorium adalah seseorang yang bertanggung
jawab dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan di
laboratorium baik internal maupun eksternal, merancang kebutuhan pelayanan
laboratorium, dan menyusun laporan berkala bidang pelayanan.
5. Seksi Sampling adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan
pengambilan sampling sesuai dengan prosedur dan ketersediaan alat kesehatan yang
dibutuhkan dalam kegiatan sampling.
6. Seksi QC adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan kontrol
kualitas peralatan, reagen dan hasil test laboratorium, serta membuat grafik control
bulanan untuk dianalisa dan dievaluasi untuk dilaporkan kepada Kepala Instalasi.
7. Seksi Reagen adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap ketersediaan reagen,
pemesanana reagen, penyimpanan reagen dan distribusi reagen.serta pengecekan kualitas
reagen
8. Seksi Pemeliharaan Alat adalah seseorang yang bertanggung-jawab terhadap
terpeliharanya alat diagnostik dengan baik, termasuk penjadwalan pemeliharaan dan
kalibrasi alat.
9. Seksi Administrasi laboratorium adalah seseorang yang bertanggung jawab menerima
permintaan pemeriksaan, melakukan pencatatan permintaan pemeriksaan, mengatur
antrian pengambilan specimen pada pasien,input data dan billing pasien kedalam
komputer.

7
Uraian Jabatan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program pelayanan laboratorium,
perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas.
A. Supervisor Instalasi Laboratorium
TUGAS JABATAN
 Membuat Kebijakan Laboratorium
 Membuat Pedoman Pelayanan Laboratorium
 Membuat Pedoman Penggorganisasian Laboratorium
 Membuat Standar Prosedur Operasional Laborarorium
 Membuat TOR ( Term of reference / kerangaka acuan kerja ) Laboratorium tiap tahun
 Membuat Rencana Strategis Laboratorium tiap 5 tahun
 Membuat laporan pencapaian pelayanan laboratorium
 Melakukan pembacaan Evaluasi Hapusan Darah
 Melakukan pengambilan specimen bone marrow punctie dan membaca sediaan bone
marrow punctie
 Mampu mendeteksi masalah (trouble shooting) yang terjadi pada pemeriksaan
laboratorium
 Memberikan konsultasi yang berhubungan dengan hasil laboratorium
 Memberikan expertisi hasil laboratorium
 Memimpin rapat bulanan laboratorium untuk evaluasi pelayanan
 Melakukan investigasi, solusi, tindak lanjut dan evaluasi terhadap kejadian yang tidak
diharapkan yang berhubungan dengan laboratorium
 Menetapkan metode pemeriksaan
 Menentukan laboratorium rujukan
 Membuat laporan pencapaian pelayanan laboratorium
 Merancang tatacara dan pola kerja laboratorium
 Mengatur tatacara kerja masing-masing personal di laboratorium
PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN
PENDIDIKAN : Dokter Spesialis Patologi Klinik,
PELATIHAN : -
PENGALAMAN : -

8
SYARAT JABATAN
FISIK :
a. Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
b. Tidak buta warna
c. Sehat secara fisik
NON FISIK :
a. Kemampuan verbal yang baik
b. Kemampuan matematika.
c. Mampu bekerja sesuai dengan protap.

B. Ka. Unit Laboratorium Tugas Jabatan


1. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di laboratorium.
2. Mengatur tatacara kerja masing – masing personal di laboratorium
3. Mengkoordinasikan dan memelihara administrasi pelayanan , keuangan, rekam
medik, informasi, promosi dan pemasaran sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
4. Melakukan investigasi,solusi,tindak lanjut dan evaluasi terhadap kejadian yang
tidak diharapkan yang berhubungan dengan laboratorium
5. Memberikan pembinaan administrasi, pelatihan dan manajemen kepada seluruh staf
laboratorium.
6. Mengusulkan program-program yang berkaitan dengan pelayanan dan
pengembangan laboratorium kepada direktur rumah sakit.
7. Mengusulkan tambahan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan
laboratorium.
8. Memimpin rapat bulanan laboratorium untuk evaluasi pelayanan
9. Menentukan laboratorium rujukan
10. Memberikan teguran terakhir kepada staf yang melakukan pelanggaran dan
mengembalikan staf yang bersangkutan kepada direktur rumah sakit bila teguran
terakhir tidak diindahkan.
11. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit atas kelancaran pelaksanaan dan
pengembangan pelayanan laboratorium rumah sakit dan pelayanan pendidikan,
pelatihan serta penelitian di laboratorium.

9
PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN
PENDIDIKAN : D III Analis
PELATIHAN : Sertifikat Flebotomi
PENGALAMAN :-
SYARAT JABATAN
FISIK :
a. Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
b. Tidak buta warna Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.
c. Sehat secara fisik
NON FISIK :
a. Kemampuan verbal yang baik
b. Kemampuan matematika.
c. Mampu bekerja sesuai dengan protap

C. Ahli Teknologi Laboratorium / Analis


TUGAS JABATAN
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium hematologi sesuai standar operasional
prosedur
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium kimia klinik sesuai standar operasional
prosedur
3. Melakukan pemeriksaan laboratorium urinalisa sesuai standar operasional prosedur
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium elektrolit sesuai standar operasional prosedur
5. Melakukan pemeriksaan laboratorium imunologi sesuai standar operasional prosedur
6. Melakukan preparasi specimen sesuai standar operasional prosedur
7. Melakukan pengambilan specimen sesuai standar prosedur operasional
8. Melakukan kontrol kualitas internal sesuai standar prosedur operasional
9. Melakukan pemeliharaan harian alat sesuai standar prosedur operasional
10. Melakukan preparasi reagen sesuai standar prosedur operasional
11. Melakukan penyimpanan reagen sesuai standar prosedur operasional
12. Melakukan penyimpanan spesimen sesuai standar prosedur operasional
13. Melakukan transportasi specimen untuk rujukan sesuai standar prosedur
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil laboratorium sesuai standar prosedur
operasional

10
15. Mempersiapkan ruang laboratorium untuk siap digunakan (membersihkan)
16. Membersihkan alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan
17. Mengantar hasil laboratorium ke ruangan tempat asal permintaan
18. Mengambil barang ke logistic
19. Melakukan administrasi laboratorium
20. Melakukan pengetikan hasil pemeriksaan laboratorium sesuai dengan prosedur
21. Bertanggung-jawab atas pencatatan, arsip dan data kegiatan laboratorium
22. Bertanggung-jawab terhadap arsip surat menyurat laboratorium
23. Bertanggung-jawab terhadap berjalannya sistem komputerisasi laboratorium
24. Menginput data parameter baru laboratorium ke komputer

PERANGKAT & BAHAN KERJA ( SARANA KERJA )


1. Undang – Undang yang berhubungan dengan Laboratorium
2. Buku Panduan Standar Pelayanan Laboratorium
3. Berbagai Clinical Laboratory Text Book
4. Komputer
5. Printer
6. Mikroskop
7. Formulir laboratorium
8. Program expertise on-line
9. Administrator laboratorium
10. Perawat phlebotomis
11. Autoanalyzer hematologi, kimia klinik, urinalisa, dan elektrolit,
12. Berbagai macam reagen
13. Bahan kontrol
14. Berbagai macam jenis bahan pengecatan specimen hapusan
15. Sentrifugasi
16. Tabung / container specimen
17. Mikropipet
18. Tabung reaksi / cuvet
19. Slides
20. Buku catatan harian / laporan harian
21. Alat pembersih ruangan

11
PENDIDIKAN, PELATIHAN & PENGALAMAN
PENDIDIKAN : D III Analis
PELATIHAN : Sertifikat Flebotomi
PENGALAMAN :-
SYARAT JABATAN
FISIK : - Mampu berbicara dan mendengar dengan baik.
- Tidak buta warna
- Memiliki ketrampilan tangan dan jari yang baik.
NON FISIK : - Kemampuan verbal yang baik
- Kemampuan matematika.
- Kemampuan administrasi
- Mampu bekerja sesuai dengan protap.
- Mampu mengevaluasi informasi yang sesuai dengan kriteria tes.

D. Sistem Manajemen
 Perencanaan
- Pengadaan APD
Pada perencanaan manajemen laboratorium kegiatan sosisalisasi terutama
penggunaan APD sangat penting untuk petugas yang berada di laboratorium tersebut
sebagai pelindung diri dari paparan segala penyakit.

Penetapan serta penggunaan APD wajib digunakan bagi petugas laboratorium


tersebut. Pengurus laboratorium wajib menyediakan APD secara cuma-cuma supaya
petugas laboratorium pada saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, aman,
selamat dan produktif. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan
dan kerjasama yang baik dari semua pihak.

- Pengadaan Sarana
Sarana merupakan perlengkapan yang sifatnya dapat digunakan secara
langsung. Pada perencanaan manajemen laboratorium pengadaan sarana sangat
penting, di karenakan dapat menunjang peningkatan sistem pelayanan di laboratorium.

Bagian utama dari sarana laboratorium, meliputi pintu darurat, jenis meja kerja
(meja permanen), jenis sepatu para pekerja, jenis lampu yang dipakai pada ruangan
laboratorium, dll.
12
 Pengorganisasian
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang terdapat pada suatu perusahaan atau organisasi, dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktifitas dan fungsi tersebut
di batasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan horizontal
maupun vertikal yang jelas antar bagian.

E. Konsep Manajemen
 Sumber Daya Manusia
Dalam upaya mempersiapkan tenaga yang handal, perlu kiranya melakukan
kegiatan menyediakan serta mempertahankan Sumber Daya Manusia yang tepat bagi
organisasi. Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses
mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar
organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin
sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan. Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan organisasi. Dalam mencapai sasaran melalui strategi pengembangan
kontribusi
 Kualifikasi Sumber Daya Manusia RS Melati
1) Dokter spesialis Patologi Klinik adalah dokter Spesialis yang memiliki
Kualifikasi sebagai seorang dokter Patologi Klinik, memiliki ketrampilan,
keahlian dan kewenangan di bidang Patologi klinik.
2) Tenaga Laboratorium Patologi Klinik adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan Kelaboratoriuman di Laboratorium Patologi Klinik yang disebut
dengan Tenaga Pelaksana laboratorium Kesehatan, lulusan Sekolah
Menengah Analis Kesehatan (SMAK), Akademi Analis Kesehatan (AAK),
Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAM-AK), Lulusan
Pendidikan lainnya yang berkaitan langsung dengan Laboratorium
Kesehatan.

13
Dibawah ini adalah kualifikasi tenaga dengan jumlah minimal untuk laboratorium klinik RS
Melati.
Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi
Kebutuhan
Dokter Spesialis
Supervisor 1
Patologi Klinik
Sertifikat PBPK
Ka. Instalasi D3 Analis Kesehatan 1
Sertifikat Pelatihan Plebotomi
D3 Analis Kesehatan Sertifikat PBPK 6
Analis Pelaksana
SMAK Analis Kesehatan Sertifikat Pelatihan Plebotomi 2

 Pelayanan Public yang diberikan


Pelayanan yang diberikan kepada pasien dari petugas laboratorium ke pasien
sesuai dengan aturan yang ditetapkan di laboratorium itu sendiri. Di dalam Laboratorium
RS Melati menerapkan 5S yaitu Senyum, Sapa, Sopan, Santun dan Serius, dengan petugas
yang menerapkan 5S tersebut dapat membuat pasien senang datang ke laboratorium
tersebut.
 Keuangan
o Pengertian
Manajemen keuangan merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang
perencanaan, pemeriksaan, penganggaran, pengelolaan, pencarian, pengendalian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan tujuan menyeluruh.
o Sistem Biaya di RS Melati
Biaya pemeriksaan yang digunakan oleh laboratorium RS Melati yaitu biaya
yang diambil untuk setiap pemeriksaan sudah ditentukan oleh Rumah Sakit itu sendiri.

14
BAB III
METODOLOGI

A. Lokasi Pengambilan Data


Dilakukan di Laboratorium RS Melati Kota Tangerang.

B. Waktu
Dilakukan pada :
Hari : Jum’at
Tanggal : 09 November 2018
Pukul : 17.00 s/d Selesai

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah kunjungan dan lembar wawancara
langsung kepada pegawai ( tenaga ) Analis Kesehatan yang sedang berjaga ( Dines )
pada hari Jum’at 09 November 2018 pukul 17.00 yang bertempat di Laboratorium
Rumah Sakit Melati Kota Tangerang.

D. Lembar Wawancara
Instrumen yang digunakan pada saat melakukan kunjungan Laboratorium RS. Melati
adalah :
Surat Ijin Kunjungan Laboratorium
Narasumber petugas Analis Kesehatan : Nirma dan Fahrin
Alat tulis
Handphone

15
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi Laboratorium RS. Melati


Menurut hasil analisis kami, visi dan misi dari RS. Melati sudah memenuhi syarat visi
dan misi kesehatan Manajemen Laboratorium yang mencakup :
 Meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
 Memenuhi tuntutan masyarakat
 Memberikan kepuasan kepada pelanggan
 Mengantisipasi era keterbukaan dan persaingan bebas
 Pelayanan laboratorium kesehatan kepada masyarakat
 Pembinaan fasilitas pelayanan laboratorium kesehatan
 Pengembangan upaya-upaya pelayanan laboratorium kesehatan

B. SOP Laboratorium RS. Melati


1) K3 Laboratorium
Adanya SOP keselamatan kerja di instalasi laboratorium dilakukan untuk
menjamin dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
mungkin timbul di instalasi laboratorium pada saat bekerja.

2) APD Unit Laboratorium


Pemakaian alat pelindung pada bagian tubuh untuk mencegah kontak langsung
terhadap bahan yang terkontaminasi. Contohnya seperti masker penutup hidung dan
mulut, sarung tangan, dan jas lab untuk melindungi tubuh dari percikan specimen.
Kebijakan : Setiap petugas RS Melati yang melaksanakan tugas di tempat yang beresiko
dan membahayakan dirinya selama bekerja harus menggunakan alat pelindung diri secara
benar, dan di saat melepaskan alat pelindung diri juga harus benar karena sudah
terkontaminasi sehingga tidak menyebarkan mikroorganisme ke tempat lain.

3) Penanganan Limbah Cair di Instalasi Laboratorium


Penanganan pengelolaan limbah pemeriksaan di laboratorium dan proses
mengeluarkan limbah berbahaya bahan sisa dari proses pemeriksaan laboratorium yang
dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan.

16
4) Keamanan Kerja Laboratorium RS. Melati
Keamanan kerja di laboratorium adalah bagian penting upaya keselamatan
kerja dalam melaksanakan pemeriksaan laboratorium, keamanan laboratorium mutlak
perlu di perhatikan karena mempunyai dampak kesehatan langsung bagi petugas
laboratorium dan dampak kesehatan yang tidak langsung terhadap masyarakat
lingkungan di sekitarnya.

5) Mutu Laboratorium
6) Pemeriksaan Laboratorium
7) Perminta Pemeriksaan Lab
8) Transfusi Darah

C. Pengorganisasian Laboratorium

Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan


mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang. Seperti bentuk fisik yang tepat bagi
suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang
seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.

RS. Melati ini sendiri dalam mengatur pengorganisasian didalam laboatorium,


penempatan jabatan sesuai dengan pengalaman kerja dan pendidikan dari perorangan itu
sendiri.

D. Manajemen SDM Laboratorium

Laboratorium RS. Melati sekarang mempunyai 9 (sembilan) orang petugas


Laboratorium yang bekerja dengan pembagian jam kerja 7-8 jam dalam satu hari dan
pembagian jadwal tugas di Laboratorium Rs. Melati adalah dua orang dalam satu hari.

E. Persyaratan, Peraturan, dan Perijinan Laboratorium

Persyaratan dan peraturan di dalam Laboratorium RS. Melati sama dengan peraturan
dirumah sakit lainnya, memakai APD yang lengkap pada saat bertugas da menjaga kebersihan
serta bekerja sesuai dengan aturan SOP yang telah ditentukan.
17
F. Permintaan, Penerimaan, Penyimpanan, Penggunaan, Pencatatan dan Pelaporan
Barang dan Reagen
Pengertian :
Permintaan, penerimaan, penyimpanan, penggunaan, pencatatan dan pelaporan barang
dan reagen di Laboratorium Patologi Klinik merupakan suatu sistem pengadaan untuk barang
yang digunakan di Instalasi Laboratorium.
Barang-barang tersebut terdiri dari :
1. ATK
2. Kebutuhan Barang cetak
3. Pakaian dinas
4. Pemeliharaan gedung
5. Pemeliharaan alat listrik
6. Kebutuhan alat listrik
7. Kebutuhan Alkes
8. Kebutuhan Alkes habis pakai
9. Kebutuhan linen :
a. Laundry
b. Sterilisasi
10. Kebutuhan perlengkapan rumah tangga
11. Kebutuhan bahan laboratorium dan reagen
12. Kebutuhan lain-lain
Tujuan :
1. Terselenggaranya pelayanan yang bermutu di RS Melati
2. Terselenggaranya pelayanan Instalasi Laboratorium yang bermutu
Kebijakan : Permintaan, penerimaan, penyimpanan, penggunaan dan pelaporan reagen
mengacu kepada Kebijakan Instalasi Patologi Klinik.

Prosedur :

1) Permintaan
a) Instalasi Laboratorium mengajukan permohonan pengadaan barang dengan mengisi
Formulir Surat Permohonan pembelian kebutuhan sarana/operasional
b) Surat Permohonan Pembelian kebutuhan sarana/operasional disampaikan ke Bidang
Penunjang Medik( farmasi), untuk dilakukan kajian/analisis layak proses atau tidak
18
 Bila Tidak Layak Proses Dikembalikan Ke Inst.Laboratorium
 Bila layak proses maka akan diserahkan ke bagian pengadaan barang untuk
selanjutnya dilakukan pembelian
2) Penerimaan Barang
a) Barang permintaan di distribusikan ke Instalasi Laboratorium oleh petugas
pengadaan barang
b) Petugas laboratorium menerima barang sesuai dengan daftar permintaan barang dan
mencatatnya di buku registrasi penerimaan barang masuk
c) Barang permintaan yang telah diterima akan disimpan dan dikelompokkan
berdasarkan jenis dan tanggal kadaluarsanya
3) Penyimpanan Barang
Apabila tidak langsung digunakan, barang/ reagen yang diterima dan dapat
disimpan dalam suhu kamar akan disimpan di lemari/tempat penyimpanan reagen
sedangkan untuk reagen yang memerlukan pengaturan suhu penyimpanan (2-80C)
akan disimpan didalam refrigerator reagen.B3 harus disimpan dilemari khusus dan
tidak boleh ditaruh diatas.
4) Penggunaan Barang
a) Penggunaan barang /reagent disesuaikan dengan kebutuhan sehingga dapat
dipergunakan secara efisien
b) Saat melakukan pengambilan barang/reagen petugas memeriksa stok barang
tersisa untuk kemudian mengajukan pembelian kembali apabila stok tidak
mencukupi.
5) Pelaporan
Setiap akhir bulan petugas laboratorium akan melakukan stok opname untuk
kemudian diserahkan kepada Manajer Penunjang Medik (penyerahan daftar stock
opname dilakukan dengan mengisi data stock opname di dalam SIMRS).
Unit Terkait :
1) Bagian Penunjang Medik
2) Bagian Farmasi
3) Instalasi Laboratorium

19
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laboratorium RS.Melati sudah menerapkan standar yang ditetapkan untuk
laboratorium, segala sesuatu yang dilakukan di laboratorium sudah sesuai SOP yang ada,
memiliki pelayanan yang baik dengan menerapkan 5S dan memiliki ISO, hanya saja petugas
kurang mengetauhi laboratorium menggunakan ISO berjenis apa. Didalam laboratorium itu
sendiri pun dalam pengadaan APDnya sudah baik disediakan oleh instansinya sehingga
menjamin keselamatan petugasnya, pengadaannnya sarananya pun lengkap memiliki APAR
diruangan, meja kerja yang kokoh, dan lain-lain.

B. Saran
Semoga laboratorium Rs. Melati bisa meningkatkan dan menjalankan manajemen
dengan baik dan menjalankan Rencana Strategi Laboratorium RS Melati yang terdiri dari
peningkatan pelayanan laboratorium yaitu dengan penambahan alat atau pemeriksaan,
peningkatan jumlah pasien, perbaikan sistem dengan penggunaan listrik, dan pengendalian
kualitas dengan manajemen mutu QC. Agar visi dan misi bisa tercapai sesuai dengan apa
yang dihaparpkan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Djas, Fachri, Syaiful Bahri Daulay. 1997. Manajemen Laboratorium (Laboratory


Management). Penataran Tenaga Laboran dalam Lingkungan Fakultas
Pertanian USU. Medan

Dokumen RS Melati Kota Tangerang.

https://dokumen.tips/documents/pedoman-pengorganisasian-laboratorium.html

Rs.Melati.co.id/profile.php

https://infolaboratoriumkesehatan.wordpress.com/tag/pengertian-laboratoriu

21

You might also like