Professional Documents
Culture Documents
dengan menyebut nama allah swt yang maha pengasih lagi maha penyayang , kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
penelititan “ analisis tingkat kesukaan konsumen terhadap air mineral dalam kemasan
”.
laporan penelitian ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
akhir kata kami berharap semoga laporan penelitian “ analisis tingkat kesukaan
konsumen terhadap air mineral dalam kemasan ”. ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Penutup …………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
air adalah sumber daya alam yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup baik pada
tumbuhan, hewan bahkan manusia sekalipun. air juga merupakan sumber daya alam yang
penting dalam menunjang pembangunan ekonomi dan sosial seperti sektor industri,
pembangkit listrik, pertanian, perikanan, peternakan, transportasi, pariwisata dan rumah
tangga. menurut maslow dalam “maslow model of human needs” air merupakan
kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh manusia terlebih dahulu (seperti juga makanan,
udara dan tidur) sebelum kebutuhan lainnya terpenuhi. berdasarkan teori tersebut dapat
dikatakan bahwa air merupakan kebutuhan paling utama dan mendasar untuk kelangsungan
hidup. salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi air.
kebutuhan masyarakat terhadap air saat ini semakin meningkat. hal tersebut
disebabkan karena jumlah penduduk yang terus bertambah. pertambahan jumlah penduduk
tidak disertai dengan bertambahnya supply air minum sehingga dapat menyebabkan
terjadinya kelangkaan (nurmalina, 2003). menurut radjulaini (2003), krisis air dan sumber
air di indonesia pada saat ini bersumber dari (1) jumlah penduduk yang meningkat sangat
cepat, sehingga di pulau jawa misalnya ketersediaan air hanya tinggal 1.750
m3/kapita/tahun yang berarti telah menunjukkan tingkat kritis air, apabila dibandingkan
dengan standar kecukupan air yang sebesar 2000 m3/kapita/tahun. (2) terjadinya
degdradasi lingkungan akibat penebangan hutan yang dilakukan di daerah aliran sungai
(das), sehingga mengakibatkan menurunnya kemampuan das untuk menyimpan air di
musim kemarau. (3) kuantitas dan kualitas air tanah (ground water) mengalami penurunan
yang cukup tajam diberbagai wilayah. (4) kegiatan eksploitasi sumbersumber air tanah
yang lebih besar dari kemampuan alam untuk mengisi kembali. menurut palolongan
(2003), kecenderungan konsumsi air naik secara eksponensial, sedangkan ketersediaan air
bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan
15% - 30% perkapita pertahun.
menurut suprihatin (2004), air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, dan
tidak berbau. meskipun demikian, air yang jernih, tidak berwarna dan tidak berbau belum
tentu aman dikonsumsi. saat ini masyarakat mulai sadar akan kebutuhan air minum yang
mempunyai kualitas baik. terpenuhinya kebutuhan air minum dengan kualitas yang baik,
memungkinkan masyarakat hidup secara sehat. sebagian besar kebutuhan air minum
3
4
tersebut selama ini diperoleh dari sumber air sumur atau dari air permukaan yang telah
diolah oleh perusahaan daerah air minum (pdam). pada tabel 1 menjelaskan bahwa pada
tahun 2004, jumlah perusahaan air bersih di indonesia mencapai sekitar 485 perusahaan,
dengan jumlah air bersih yang disalurkan kepada konsumen pada tahun 2004 sebanyak
2.586.000 meter kubik. jumlah tersebut meningkat sebanyak 11,08% dari tahun
sebelumnya yaitu 2.328.000 meter kubik.
pada saat ini masyarakat beranggapan bahwa air yang berasal dari pdam tidak dapat
diandalkan. hal ini disebabkan pasokan air yang sulit diperoleh terutama pada pagi hari
atau pada jam-jam sibuk.
selain itu, air yang diperoleh dari pdam terkadang berwarna keruh, kuning bahkan
berbau tidak sedap. berdasarkan hal tersebut maka mereka mulai beralih ke air minum
dalam kemasan (amdk). selain faktor tersebut, peningkatan konsumsi amdk disebabkan
juga oleh berrtambahnya jumlah penduduk, tuntutan hidup sehat, dan pertumbuhan
ekonomi. hal ini menjadikan bisnis amdk sangat prospektif dan mendorong pertumbuhan
industri amdk di kota-kota besar di indonesia.
menurut data indonesian bottled drinking water association, jumlah produksi total
amdk pada tahun 2004 di indonesia, berkisar 8.4 miliar liter dengan omzet penjualan
mencapai 4 triliun. pada tabel 2 dapat dilihat perkembangan produksi amdk tahun (1997-
2002).
pada tahun 2005 omzet penjualan amdk akan naik sebesar 15 persen. dengan asumsi
peningkatan sebesar 15 persen itu, berarti omzet penjualan produk amdk tahun 2005
mencapai rp. 4,6 triliun. sementara itu, volume produksi bisa mencapai lebih dari 10 miliar
liter. maka di tahun 2008 ini diperkirakan omzet penjualan amdk sebesar 7 triliun dengan
perkiraan pertumbuhan 15% pertahunnya. faktor yang menyebabkan omzet penjualan dan
volume produksi tumbuh, yaitu perubahan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi air
yang bersih.
menurut riset frontier (2004) dalam irawan (2005), tingkat konsumsi amdk di
indonesia masih rendah, yaitu sebesar 47,66 liter perkapita pertahun. bila dibandingkan
dengan negara maju, seperti amerika serikat tingkat konsumsinya sebesar 80 liter, perancis
130 liter dan di italia 170 liter, sedangkan di negara asia uni emirat arab tingkat konsumsi
perkapitanya dapat mencapai 113 liter, sementara itu di thailand tingkat konsumsinya dapat
mencapai 75 liter. industri amdk juga menghasilkan devisa melalui ekspor sebesar us $
4,91 juta. pada tabel 3 dapat dilihat perkembangan konsumsi amdk perkapita tahun (1997-
2004).
5
6
diperlukan pengendalian mutu dari awal sampai dengan akhir meliputi, bahan baku, proses
produksinya, serta produk jadi, dalam hal ini yaitu produk amdk.
mutu yang baik dari produk air minum akan meningkatkan kepuasan dari pelanggan.
menurut nasution (2004), pada dasarnya kepuasan pelanggan dapat didefinisikan secara
sederhana sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan
dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. beberapa faktor yang mempengaruhi
pembelian air mineral menurut tedjakusuma (2003), yaitu faktor pendidikan, penghasilan,
harga, kualitas, distribusi dan promosi. faktor harga mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap perilaku konsumen dalam pembelian air mineral.
B. Perumusan Masalah
saat ini banyak bermunculan produk-produk amdk, baik dengan merek - merek
tertentu seperti : aqua, ades, 2tang, vit, le-minerale, dan sebagainya ataupun dengan air
minum isi ulang.
untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya, maka analisis respon konsumen ini
penting untuk dilakukan dimana masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah :
2. sebagai masukan bagi konsumen tentang produk amdk yang baik menurut
konsumen yang telah beredar di pasaran sehingga berguna dalam proses
pengambilan keputusan dalam pembelian produk amdk tersebut.
3. sebagai masukan bagi institusi, mahasiswa dan penulis tentang loyalitas konsumen
pada produk amdk dan juga diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
referensi penelitian selanjutnya.
E. Ruang Lingkup Penelitian
ruang lingkup penilitian ini antara lain menganalisa hubungan antara tingkat
kesukaan harga dengan loyalitas konsumen terhadap air minum dalam kemasan, tingkat
kesukaan konsumen terhadap produk amdk. sekaligus menganalisa persepsi atau
tanggapan konsumen terhadap produk air minum dalam kemasan. hal ini dimaksudkan
untuk dapat memberikan gambaran kepada perusahaan–perusahaan untuk mengevaluasi
strategi pemasarannya terutama yang berkaitan dengan perubahan dan penetapan harga,
sehingga dapat mengurangi konsumen yang pindah ke merek lain karena faktor harga.
pemilihan merek tersebut dilakukan dengan alasan (1) merek aqua, le-minerale, ades
dan vit termasuk merek yang banyak beredar di sekitar kampus stie pgri sukabumi, (2)
keempat merek tersebut juga yang mempunyai pangsa pangsar yang besar di sekitar
kampus stie pgri sukabumi, (3) sedangkan merek aqua merupakan merek amdk yang
memiliki nilai merek (brand value) yang tinggi.
7
8
TINJAUAN PUSTAKA
A. Prospek Air Minum Dalam Kemasan Di Indonesia
1. Deskripsi Produk
air minum dalam kemasan (amdk) selama ini seringkali disalah tafsirkan oleh
masyarakat sebagai air mineral, padahal istilah ini kurang tepat digunakan. jika
dilihat dari komposisi kandungan mineralnya ternyata amdk tidak berbeda dengan
air minum biasa. sebab amdk yang sekarang tidak dilakukan penambahan mineral
oleh produsen atau sumber mata airnya tidak mengandung kadar mineral yang
memadai untuk dijadikan sebagai komoditi air mineral. menurut definisi dari
departemen perdagangan dan perindustrian dalam revisi sni 01-3553-1994, amdk
didefinisikan sebagai air yang telah diproses, dikemas dan aman untuk diminum
langsung.
9
10
sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandang penjual (4p) adalah tempat
yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan
promosi yang gencar (promotion). sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4c) adalah
kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to
customer), kenyamanan (convenience) dan komunikasi (comunication). tujuan akhir dan
konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya "total
customer satisfaction".
ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan serta
keuntungan industri. mutu yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih dan sering juga biaya lebih rendah. eksekutif
puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai
prioritas utama, sehingga setiap industri tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan
manajemen mutu total "total quality management".
C. Harga
penetapan harga merupakan salah satu fungsi yang penting dalam pemasaran. pada
saat perusahaan menyusun program pemasaran, perusahaan dapat bersaing atas dasar harga
ataupun bukan harga. menurut anindita (2004), konsep harga, nilai dan utiliti saling
berhubungan dalam teori ekonomi. utiliti adalah atribut dari produk yang mampu untuk
memuaskan keinginan konsumen, sedangkan nilai (value) adalah ekspresi dari suatu yang
mempunyai daya tarik untuk dapat dipertukarkan dengan produk lain. harga merupakan
variabel dalam pertukaran, penetapan harga merupakan faktor penentu terhadap
permintaan produk. tetapi, harga bukan merupakan satu-satunya faktor penentu kesuksesan
produk, demikian juga dalam perpindahan dari satu merek ke merek lain. perbedaan harga
antar merek amdk yang ada di pasar tidak begitu mencolok karena setiap merek tersebut
menerapkan strategi going rate pricing (harga yang sedang berlaku), yaitu penetapan harga
sama atau persentase tertentu dibawah atau diatas harga pesaing. namun demikian, harga
menjadi penentu dalam persaingan antar merek. daftar harga produk amdk dapat dilihat
pada tabel 5 di bawah ini.
1. merek (brand) yaitu suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau gabungan
semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau
sekelompok penjual dan diharapkan akan membedakan barang atau jasa dari
produk-produk milik pesaing.
2. nama merek (brand mark) yaitu sebagian dari merek dan yang dapat diucapkan.
misalnya nivea, toyota, ferrari, american express.
3. tanda merek dagang (trade mark) yaitu merek atau sebagian dari merek yang
dilindungi oleh hukum, karena kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang
istimewa. tanda dagang ini melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk
menggunakan nama merek dan atau tanda merek.
4. hak cipta (copyright) yaitu hak istimewa yang dilindungi undangundang untuk
memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.
E. Peranan Merek
keputusan pertama yang harus diambil oleh suatu perusahaan adalah perlu atau
tidaknya suatu merek tertentu bagi suatu produksinya. produsen yang memutuskan untuk
memberikan merek pada hasil-hasil produksinya memiliki konsekuensi bahwa perusahaan
akan menghabiskan biaya lebih banyak untuk pengemasan, pelabelan, dan perlindungan
hukum. selain itu keputusan tersebut juga mengandung resiko bahwa produksinya
kemungkinan besar tidak dianggap memuaskan oleh pembeli (kotler, 1999). menurut
kotler (1999), produsen perlu memberikan nama merek pada produk mereka karena
pemakaian merek memberikan beberapa keunggulan bagi produsen yaitu :
11
12
2. nama merek dan tanda dagang secara hukum melindungi produsen dari pemalsuan
ciri-ciri produk.
3. merek memberi penjual peluang kesetiaan konsumen pada produk. kesetiaan pada
merek tertentu berhasil melindungi produsen dari persaingan serta pengendalian
yang lebih ketat dalam merencanakan strategi bauran pemasaran.
5. citra perusahaan dapat dibina dengan adanya merek yang baik. dengan membawa
nama perusahaan, merek-merek ini sekaligus mengiklankan kualitas dan besarnya
perusahaan.
salah satu peran penting merek adalah menjembatani harapan konsumen pada saat
kita menjanjikan sesuatu pada konsumen, dengan demikian dapat diketahui adanya ikatan
emosional yang tercipta antar konsumen dengan perusahaan penghasil produk melalui
merek. pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tetapi mereka tidak mungkin
menawarkan janji emosional yang sama (durianto et all, 2001). disinilah sebenarnya
perbedaan yang terjadi antara produk dengan merek. produk adalah sesuatu yang dibuat
oleh produsen, sementara merek adalah sesuatu yang dibeli oleh konsumen, tetapi
memiliki identitas khusus. menurut durianto et all (2001), merek menjadi sangat penting
karena beberapa faktor seperti :
1. emosi konsumen kadang turun dan naik, merek mampu membuat janji emosi
menjadi konsisten dan stabil.
2. merek mampu menembus setiap pagar budaya dan pasar. dapat dilihat bahwa suatu
merek yang kuat mampu diterima di seluruh dunia dan budaya.
4. merek sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumen dan merek yang
kuat akan sanggup mengubah perilaku konsumen.
2. adalah pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. namun mereka
dapat saja berpindah ke merek lain dengan menanggung switching cost.
menurut djatmiko (2005), lebih bernilai memiliki pelanggan yang loyal daripada
pelanggan yang hanya sekedar puas. sebab pelanggan loyal merupakan sumber pendapatan
perusahaan yang dapat diandalkan. pelanggan yang loyal terhadap produk atau jasa tertentu
sepanjang masa akan menggunakan produk atau jasa tersebut, sehingga berperan besar
terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan serta keberlanjutan perusahaan.
13
14
manfaat lain bagi perusahaan yang memiliki basis pelanggan yang loyal antara lain,
menjalin bisinis dengan pelanggan loyal tentu lebih mudah dan simpel karena satu sama
lain sudah saling mengenal berkat hubungan yang lama. pelanggan yang loyal juga dapat
dikuantifikasi, sehingga mempermudah perusahaan melakukan perencanaan bisnis,
misalnya menentukan kapasitas produksi, tenaga kerja, manajemen inventori dan
sebagainya. Pada Gambar 1
dapat dilihat nilai dari loyalitas merek.
Meningkatkan Perdagangan
Loyalitas Merek
persepsi terhadap kualitas secara kesuluruhan dari suatu produk atau jasa dapat
menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh langsung kepada
keputusan pembelian konsumen dan loyalitas mereka terhadap merek. loyalitas merek ini
akan mampu memberikan gambaran tentang mungkin atau tidaknya seorang pelanggan
beralih ke merek produk yang lain, terutama jika merek tersebut terdapat perubahan baik
yang menyangkut harga maupun atribut lain.
riset mengenai merek menjadi sangat penting, karena pada saat ini dan masa yang
akan datang persaingan pemasaran adalah persaingan antar merek. merek yang kuat dapat
dipastikan akan menguasai pasar, karena merek merupakan aset yang sangat bernilai yang
dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan.
G. Organoleptik
1. penilaian organoleptik
penilaian dengan indera disebut juga penilaian organoleptik atau penilaian
sensori yang merupakan suatu penilaian yang paling primitif (soekarto, 1981).
proses pengenalan atau kesadaran akan sifat-sifat benda atau komoditas, karena alat
tubuh indera mendapat rangsangan dari benda-benda, itu dikenal dengan sebutan
penginderaan (soekarto, 1981).
analisis sensori adalah suatu identifikasi atau pengukuran ilmiah analisis data
dan interpretasi atribut suatu produk yang diterima oleh lima indera, yaitu
penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan dan pendengaran. ketika seseorang
menganalisis suatu makanan, mereka mungkin menggunakan beberapa atau semua
indera mereka, yaitu penglihatan, penciuman, rasa, pendengaran dan sentuhan
(carpenter et all, 2000).
definisi uji organoleptik menurut sensory evaluation division of the institute
of food technologist adalah suatu disiplin ilmu yang mengukur, menganalisis dan
menginterpretasikan reaksi yang timbul ketika karakteristik bahan pangan diterima
oleh indera penglihatan, penciuman, pengecap, peraba, dan pendengaran (stone et
all, 2004).
kesadaran, kesan, dan sikap terhadap rangsangan adalah suatu reaksi psikologis
atau reaksi subjektif. oleh karena itu, penilaian terhadap kesadaran, kesan, dan
sikap itu disebut juga pengukuran atau penilaian subyektif, sedangkan penilaian
suatu benda dengan menggunakan alat pengukur disebut penilaian obyektif
(soekarto, 1981). penilaian organoleptik bertujuan untuk mengevaluasi kualitas
suatu bahan makanan, air dan produk lainnya yang biasa dipergunakan oleh orang
atau dikonsumsi (meilgaard et all, 1999).
a. Penampakan (Appearance)
penampakan suatu produk selain dinilai oleh mata, juga dilihat dari
persepsi terhadap tekstur dan flavor suatu produk (carpenter et all, 2000).
15
16
a) warna,
c) tekstur permukaan,
d) kejernihan (cairan),
b. tekstur
c. flavor
a. Expectation Error
17
18
A B
Gambar 2 A. Sampel Amdk Tanpa Merek
B. Sampel Amdk Dengan Label Merek
b. Error of Habbituation
c. Stimulus Error
d. Logical Error
logical error terjadi karena terdapat dua atau lebih karaktersistik produk
yang saling berhububgan erat dalam persepsi panelis. seperti bir yang
berwarna lebih pekat mempunyai rasa yang lebih enak, mayones yang
lebih gelap cenderung sudah basi. kesalahan ini dapat dikurangi dengan
cara memberikan kemasan yang berwarna atau dengan menggunakan
cahaya yang berwarna (meilgaard et all, 1999).
e. Halo Effect
Ketika lebih dari satu parameter organoleptik diujikan dalam satu waktu
yang bersamaan, nilainya akan cenderung mempengaruhi satu dengan
yang lainnya. Pengujian secara bersamaan beberapa aspek organoleptik
dan tingkat kesukaaan terhadap produk cenderung menghasilkan
kesalahan yang besar bila dibandingkan dengan pengujian secara
terpisah untuk masing-masing pengujian. Pengujian dilakukan dengan
memisahkan pengujian untuk masingmasing parameter (Meilgaard et
all, 1999).
g. Mutual Suggestion
penilaian seorang panelis dapat dipengaruhi oleh panelis yang lain. oleh
karena itu, setiap panelis ditempatkan dalam suatu bilik yang terpisah
dari panelis yang lain. hal ini bertujuan mencegah reaksi visual (reaksi
mimik muka) dari seorang panelis yang akan mempengaruhi penilaian
panelis yang lain. berbicara dan berkomentar tentang produk yang
disajikan merupakan hal yang tidak diijinkan dalam analisis sensori
(meilgaard et all, 1999). selama uji berlangsung, sesama panelis
diminta untuk tidak mengobrol satu dengan yang lain. tempat uji
organoleptik juga harus bebas dari kebisingan dan terpisah dari ruang
preparasi (poste et all, 1991).
19
20
a. Uji Pembedaan
pada uji beda untuk atribut tertentu, pertanyaan yang diberikan adalah
pertanyaan tentang tingkatan suatu atribut dalam beberapa sampel
bahan pangan. beberapa uji yang termasuk ke dalam kelompok uji ini
adalah uji perbandingan berpasangan dan n-afc test (alternative forced
choice). skala yang diberikan adalah ranking, skala garis dan magnitude
estimation (me) (meilgaard et all, 1999).
b. Uji Penerimaan
uji ini juga meliputi banyak kebiasaan manusia seperti memilih diantara
dua atau lebih barang, tingkat kesukaan terhadap suatu produk,
frekuensi konsumsi produk (moskowitz, 1983).
dengan adanya skala hedonik itu, sebenarnya uji hedonik secara tidak
langsung juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan (soekarto,
1981). oleh karena itu, maka uji hedonik paling sering digunakan untuk
menilai secara organoleptik terhadap komoditas sejenis atau produk
pengembangan (soekarto, 1981).
c. Uji Deskriptif
21
22
d. Uji Konsumen
e. Biaya produksi,
e) mendukung periklanan.
5. Panelis
a. Pencicip Perorangan
c. Panelis Terlatih
e. Panelis Konsumen
23
24
diantara panelis terlatih dan panelis tidak terlatih terdapat suatu panelis
yang disebut panelis agak terlatih (soekarto, 1981). panelis dalam
kategori ini mengetahui sifat-sifat sensorik dari contoh yang dinilai
karena mendapat penjelasan atau sekedar latihan. tetapi latihan yang
diterima tidak cukup intensif dan tidak teratur, karena itu belum
mencapai tingkat sebagai panelis terlatih (soekarto, 1981).
a) Fakta
b) Pengalaman
25
26
27
28
VARIABEL OPERASIONAL
Variabel Dimensi Indikator
1. Jumlah Konsumsi
Perhari.
2. Tempat Membeli.
3. Jumlah Uang Saku
Yang Dikorbankan
Dalam Pembelian
Mahasiswa Tk.1 Sampai Amdk.
Kesukaan Konsumen
Terhadap Produk Amdk
Dengan Tk.3. Non 4. Produk Amdk Yang
Reguler. Sering Dikonsumsi.
5. Manfaat Konsumsi
Produk Amdk.
6. Kesadaran Diri
Pribadi.
7. Dipengaruhi Oleh
Orang Lain.
QUISIONER/PERTANYAAN KEPADA RESPONDEN
Penilaian ( Checklist √)
N0 Uraian
Sangat Setuju Setuju Kadang Tidak Setuju
Apakah Anda
1 Menkonsumsi Air
Mineral
Produk Aqua Lebih
2
Sering Di Konsumsi.
Produk Vit Sering Di
3
Konsumsi
Produk Le-Minerale
4
Sering Di Konsumsi
Produk Ades Sering Di
5
Konsumsi
Lebih Dari Satu Kali
6 Sehari Membeli Produk
Amdk
Membeli Produk Amdk
7 Di Warung/Produsen
Terdekat
Anda Menghabiskan
8 Uang Saku Dalam
Membeli Produk Amdk
Produk Amdk Sangat
9
Mudah Dan Murah
Produk Amdk Sangat
Berpengaruh Dalam
10
Kegiatan Anda Sehari –
Hari.
Anda Tahu Tentang
11
Kebutuhan Tubuh
Iklan Produk Amdk
12 Sangat Variatif Dan
Kreatif.
29
30
KESIMPULAN / SARAN
A. KESIMPULAN
berdasarkan hasil penelitian dan pengelolaan data yang diperoleh tentang analisis
kedukaan konsumen terhadap produk amdk, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. air mineral yang dikemas dan di inovasikan sedemikian rupa sangat berpengaruh
dalam kehidupan kita.salah satu nya merubah pola hidup konsumen dalam segi
kesadaran kesehatan diri pribadi yang sangat mudah,murah dengan diiringi
teknologi dan kemajuan zaman.
1. Produk amdk sudah sangat baik dalam pemasaran seperti produsen aqua,vit,le-
minerale, dan ades ,pertahankan hal terebut karna kalian mempunyai pangsa pasar
yang sangat besar.
2. Selalu ber inovasi untuk meraih hati konsumen sesuai dengan teknologi dan
perkembangnan jaman.
4. Perbanyak distirbutor di setiap wilayah dan daerah hingga merata dan tahu tentang
produk amdk.
DAFTAR PUSTAKA
31