You are on page 1of 29

DINAMIS

CREATED BY:
Deodatus Vito L
Dywa Claudya C
Elbert Evan
Farhan Ramadzan N
Felicia Tjokro
Ghea Aprillia
Haniina Fathimiyyah
Kenty Lieanda
Khalidian G Fiqri
Kiara Puspa Dhirgantara
M Rifki Putra
MENU

PENGERTIAN HUKUM KIRCHHOFF

HUKUM OHM GGL DAN TEGANGAN JEPIT

RANGKAIAN LISTRIK ENERGI DAN DAYA LISTRIK

ALAT UKUR TEGANGAN DC DAN AC


PENGERTIAN
Listrik bergerak dalam bentuk arus listrik.
Arus listrik adalah gerakan muatan-muatan listrik
berupa gerakan elektron dalam suatu rangkaian listrik
dalam waktu tertentu.
Arus listrik bergerak dari potensial tinggi ke potensial
rendah, sedangkan aliran elektron bergerak dari
potensial rendah ke potensial tinggi.
𝑄
𝐼= 𝑡

I = arus listrik (ampere)


Q = besar muatan listrik (Coulumb)
t = waktu (sekon)
HUKUM OHM
Arus listrik dipengaruhi oleh dua hal, yaitu tegangan
listrik (V) dan hambatan (R).
Arus listrik berbanding lurus dengan tegangan listrik,
dan berbanding terbalik dengan hambatan.
𝑉
𝐼= 𝑅

I = arus listrik (ampere)


V = tegangan listrik/beda potensial (Volt)
R = hambatan (Ω)
Hambatan adalah perbandingan beda potensial pada
sebuah komponen listrik terhadap arus yang melintas
melaluinya.
HUKUM OHM
Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan:

R V
R

I
V
HUKUM OHM
Faktor lain yang mempengaruhi hambatan:
• Jenis bahan resistor • Luas penampang
• Panjang • Suhu
Sehingga dapat dirumuskan:
𝐿 ρ = ρₒ(1 + αΔ𝑇)
𝑅=ρ 𝐴
𝑅 = 𝑅𝑅(1 + αΔ𝑇)
R = hambatan (Ω) ρ = hambatan jenis (Ωm)
ρ = hambatan jenis (Ωm) ρₒ = hambatan jenis pada suhu T°
L = panjang (m) (Ωm)
A = luas penampang (m²) R = hambatan (Ω)
Rₒ = hambatan pada suhu T°
(Ω)
α = koefisien suhu
ΔT = perubahan suhu
RANGKAIAN LISTRIK
Komponen-komponen listrik dapat dituliskan dalam
bentuk lambang rangkaian listrik.


+ -

sumber tegangan DC sumber tegangan AC

A
resistor/hambatan amperemeter

V
saklar voltmeter
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian listrik terdiri dari dua susunan, rangkaian
seri dan rangkaian paralel.
R₁ R₂ R₁

R₂
I
I

V V
rangkaian seri rangkaian paralel
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian seri disusun secara sejajar.
R₁ R₂ R₃
I₁ I₂ I₃

V₁ = I.R₁ V₂ = I.R₂ V₃ = I.R₃


I I

V = V₁ + V₂ + V₃ I = I₁ = I₂ = I₃ Rs = R₁ + R₂ + R₃
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian paralel disusun secara berderet/bertingkat.
I1 R1
V₁ = V

I2 R2 V = V₁ = V₂ = V₃
V₂ = V
I = I₁ + I₂ + I₃
I3 R3
1 1 1 1
I V₃ = V = + +
I 𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3

V
ALAT UKUR
Alat listrik memiliki dua jenis alat ukur, yaitu
amperemeter dan voltmeter.
Amperemeter digunakan untuk mengukur arus listrik,
dan dipasang secara seri.
Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik,
dan dipasang secara paralel.
Kedua alat pengukur tersebut memiliki galvanometer
dan hambatan dalam.
ALAT UKUR
R₁

R₂
I
A
V
V
ALAT UKUR
Cara membaca amperemeter dan voltmeter:

angka yang ditunjuk


batas maksimum

angka saklar
1A 2A

angka yang ditunjuk


hasil = x angka saklar
batas maksimum
HUKUM KIRCHHOFF
Kirchhoff merumuskan dua hal mengenai rangkaian
listrik.
Hukum Kirchhoff I (Kirchhoff’s Current Law)
“Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik tersebut.”
I3
I4
ΣImasuk = ΣIkeluar I1

I1 + I2 = I3 + I4 + I5 I2
I5
HUKUM KIRCHHOFF
Hukum Kirchhoff II (Kirchhoff’s Voltage Law)
“Jumlah gaya gerak listrik pada sumber tegangan sama
dengan jumlah beda potensial pada rangkaian listrik.”

Σε = Σ (I.R)
ε = gaya gerak listrik pada sumber tegangan (V)
I = arus listrik (A)
R = hambatan (Ω)

Hukum ini digunakan apabila rangkaian listrik tidak


dapat disederhanakan menggunakan ketentuan
rangkaian seri dan paralel.
HUKUM KIRCHHOFF
Persamaan hukum ini diselesaikan menggunakan
aturan loop (putaran).
+ε -ε

+I.R -I.R

Apabila arah loop searah dengan arah arus, maka


tegangan bertanda positif, dan sebaliknya.
HUKUM KIRCHHOFF
Agar memudahkan penghitungan, samakan arah loop
dengan arah arus.
R3 ε3
f e Loop abcd
ε₂ positif
R2 ε₁ negatif
I₃ positif
I2 R1 ε2 I₁ positif
I1
c d Loop cdef
I3 ε₂ positif
R4 ε₃ negatif
I₁ positif
b a I₂ positif
ε1
GGL DAN TEGANGAN JEPIT
Gaya gerak listrik adalah tegangan pada sumber
tegangan pada saat tidak memiliki arus.
Tegangan jepit adalah tegangan pada sumber
tegangan pada saat memiliki arus.

ε V
GGL DAN TEGANGAN JEPIT
Hubungan GGL dengan tegangan jepit suatu terminal
dapat dirumuskan:

ε
VAB = ε – I.r VAB = 𝑟
1+
𝑅

VAB = tegangan jepit pada terminal AB (V)


ε = gaya gerak listrik pada baterai (V)
I = kuat arus listrik (A)
r = hambatan dalam baterai (Ω)
R = hambatan luar (Ω)
GGL DAN TEGANGAN JEPIT
Untuk mencari kuat arus listrik melalui GGL dapat
dihitung dengan:

ε
I=
𝑅+𝑟

I = kuat arus listrik (A)


ε = gaya gerak listrik pada baterai (V)
R = hambatan luar (Ω)
r = hambatan dalam baterai (Ω)

Tegangan listrik juga dapat disusun secara seri maupun


paralel, dan memiliki ketentuan yang sama.
GGL DAN TEGANGAN JEPIT
Rangkaian seri tegangan listrik:

R εs = ε₁ + ε₂ + ε₃
jika sama

εs = n.ε
I
ε₂, r₂ rs = r₁ + r₂ + r₃
jika sama

ε₁, r₁ ε₃, r₃ rs = n.r


GGL DAN TEGANGAN JEPIT
Rangkaian paralel tegangan listrik:

R εp = ε₁ = ε₂ = ε₃
jika sama

εp = ε
I₁
1 1 1 1
= + +
ε₁, r₁ 𝑅𝑝 𝑅1 𝑅2 𝑅3
I I₂
jika sama
ε₂, r₂ 𝑟
I₃ rp =
𝑛
ε₃, r₃
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus
listrik karena perpindahan muatan listrik.
Daya listrik adalah banyaknya energi listrik yang
digunakan dalam satuan waktu.
Dapat dihitung:
𝑊
W = V.Q P=
𝑡 W = energi listrik (J)
Q = muatan listrik (C)
W = V.I.t P = V.I V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
W = I².R.t P = I².R R = hambatan (Ω)
𝑉𝑉 𝑉𝑉 t = waktu (s)
W= .t P=
𝑅 𝑅
ENERGI DAN DAYA LISTRIK
Daya dan tegangan listrik biasanya tertulis dalam
spesifikasi peralatan listrik.
Hubungan antara daya dan tegangan listrik dapat
dirumuskan:
2
𝑃𝑠 𝑉𝑠
=
𝑃𝑡 𝑉𝑡

Ps = daya sesungguhnya (W)


Pt = daya tertulis (W)
Vs = tegangan sesungguhnya (V)
Vt = tegangan tertulis (V)
TEGANGAN DC DAN AC
Tegangan listrik terdiri dari dari dua jenis, yaitu DC
(direct current) dan AC (alternating current).
Tegangan DC adalah tegangan yang dihasilkan oleh
sumber tegangan DC dan arus listrik mengalir searah.
Tegangan AC adalah tegangan yang dihasilkan oleh
sumber tegangan AC dan arus listrik mengalir bolak-
balik secara periodik.
Tegangan DC biasa digunakan untuk alat-alat listrik
kecil dan mudah dibawa, seperti ponsel, jam, dll.
Tegangan AC biasa digunakan untuk alat-alat listrik
besar, seperti instalasi listrik rumah, dan pembangkit
listrik.
TEGANGAN DC DAN AC
Instalasi listrik dalam rumah:

SUMBER
TEGANGAN AC PLN

kWh
METER

•• •• •• ••
PEMUTUS
DAYA

PANEL
BAGI

PENTANAHAN
TEGANGAN DC DAN AC
Urutan transmisi jarak jauh:

TRAFO
STEP-UP

PEMBANGKIT LISTRIK TRANSIMISI TEGANGAN TINGGI


10kV 150kV

TRAFO TRAFO
STEP-DOWN STEP-DOWN

RUMAH KOTA
220 V 20kV

You might also like