Professional Documents
Culture Documents
“DNA LIGASE”
OLEH:
KELOMPOK III
MAKASSAR
2018
1
Dalam teknologi DNA rekombinan ada beberapa enzim yang
digunakan yaitu salah satunya enzim DNA ligase yang digunakan untuk
menyambung DNA. Dalam proses replikasi DNA ada proses yang kita
kenal sebagai ligasi dan tahap ini memerlukan enzim DNA ligase.
Sebelum memahani istilah DNA ligase dalam pemanfaatannya pada DNA
rekombinan dan bioteknologi terlebih dahulu sebaiknya kita memahami
fungsi utama enzim tersebut dalam proses replikasi DNA pada suatu sel.
Pada replikasi DNA, RNA Primer yang awalnya menjadi bagian fragmen
Okazakiakan didehidrasioleh aktivitas eksonuklase 5’ ke 3’ dari enzim flap
endonuclease 1 (FEN1) yang bekerja sama dengan PCNA. Bagian RNA
yang terdegradasi selanjutnya diisi dengan molekul DNA oleh aktivitas
polimerisasi 5’ ke 3’ yang dimiliki oleh DNA polimerisasi 𝜀. Selanjutnya,
terjadi celah antara fragmen Okazaki yang disebabkan oleh belum adanya
ikatan fosfodiester antara ujung 3’-OH pada nukleotida terakhir yang
disintesis oleh DNA polimerisasi 𝜀 dengan ujung 5’-P fragmen DNA yang
ada didekatnya. Celah tersebut akan disambungkan (ligasi) dengan
pembentukan ikatan fosfodiester antara beberapa fragmen Okazaki oleh
aktivitas DNA ligase I yang berhubungan dengan PCNA (Yunita, O, 2016).
2
yang sangat berperan dalam proses ligasi adalah Enzim Ligase. Enzim
ligase adalah enzim yang berfungsi menggabungkan fragmen DNA yang
telah dipotong dengan enzim restriksi dengan fragmen DNA vector. DNA
insert (fragmen DNA asing) dipotong pada bagian yang sesuai dengan
bagian pemotongan DNA vector, sehingga keduanya dapat saling
berkomplemen. Terdapat dua jenis enzim ligase yang dihasilkan oleh
Escherichia coli, diantaranya T4 DNA Ligase yaitu enzim ligase yang
dihasilkan oleh bakteri E. coli yang telah terinfeksi virus T4 dan E.coli DNA
Ligase yaitu enzim ligase yang dihasilkan oleh E.coli sendiri. Kedua enzim
tersebut mempunyai fungsi mensintesis pembentukan ikatan
phosphodiester yang menghubungkan nukleotida yang satu dengan
nukleotida di sebelahnya. Perbedaan dari kedua enzim tersebut hanya
terletak pada kofaktornya, pada T4 DNA Ligase adalah ATP sedangkan
pada E.coli DNA Ligase adalah NAD+ (Muladno, 2002).
Proses ligasi ini dilakukan oleh enzim DNA ligase dengan bantuan
dari ATP. Ligase dapat dilakukan baik pada ujung-ujung sticky end
maupun blunt end, namun proses ligase antara ujung – ujung blunt end
memerlukan konsentrasi enzim DNA ligase yang lebih tinggi daripada
ujung-ujung sticky end. Proses ligase ini merupakan salah satu teknik
penting yang diperlukan dalam melakukan rekombinasi DNA, termasuk
protein, untuk menghasilkan konstruksi DNA yang diinginkan (Buwono,
dkk., 2018).
3
Gambar 1. Gambar skematis reaksi DNA ligase
4
satu molekul DNA yang disebut sebagai DNA rekombinan. DNA
rekombinan ini tidak dapat dilihat keberhasilannya kecuali dengan
memperbanyaknya di dalam sel inang. Proses ini disebut sebagai
transformasi atau cloning gen (Barnum, 2005).
5
Dari gambar tersebut diketahui bahwa dalam pembuatan DNA
rekombinan tidak hanya digunakan DNA ligase tetapi ada tahap
sebelumnya yang dibentuk menggunakan enzim dan media lain.
Contohnya enzim retriksi (dalam hal ini diambil contoh EcoRI) akan
mengenali enam urutan basa spesifik dan membuat potongan pada fosfat-
gula, kemudian enzim ini menghasilkan suatu fragmen DNA dengan
ujung-ujung “lengket”. Ujung tersebut akan saling melengket melalui
ikatan hidrogen yang secara “sesaat” menggabungkan menggabungkan
kembali fragmen tersebut dalam susunan rekombinan yang baru. DNA
ligase kemudian dapat mengkatalisis pembentukan ikatan kovalen yang
menyambung ujung-ujungnnya. Jika fragmen tersebut berasal dari sumber
yang berbeda maka dihasilkanlah DNA rekombinan (Campbell, dkk.,
2002).
6
DAFTAR PUSTAKA