Professional Documents
Culture Documents
1. Percobaan : 06
2. Judul : Generator Synchron
3. Nama Praktikan : Zepri Kurniawan
4. NIM : 1605031027
5. Nama Partner : 1. Azhary shuhada ritonga
2. Afif Maulana effendi
3. Randy tondi pandapotan
4. Jorgen swabra
5. Gabrellia limbong
6. Agnes cintya marbun
6. Kelompok :2
7. Kelas : EL - 5B
8. Tanggal Praktikum : 23 – Oktober – 2018
9. Tanggal Penyerahan : 29 – Oktober - 2018
10. Dosen Instruktur : Ir.Rafian Nauli Hasibuan, M.T
11. Nilai :
DAFTAR ISI
LEMBAR PENILAIAN................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................2
9. ANALISA........................................................................................................................................11
10.KESIMPULAN............................................................................................................................... 12
2. DIAGRAM RANGKAIAN .......................................................................................... 10
3. ALAT-ALAT YANG DIPERGUNAKAN................................................................... 11
4. TEORI ........................................................................................................................... 11
Arus Asut .......................................................................................................................... 11
Membalik Arah ................................................................................................................. 11
5. TUGAS ......................................................................................................................... 12
6. TABEL PENGAMATAN. ............................................................................................ 12
VI.GENERATORSYNCHRON .................................................................................26
1. LATIHAN ..................................................................................................................... 26
2. TEORI ........................................................................................................................... 26
3. PERALATAN ............................................................................................................... 26
4. PROSEDUR.................................................................................................................. 27
5. PROBELM DAN LATIHAN ....................................................................................... 28
6. TABEL .......................................................................................................................... 29
1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini,praktikan diharapkan dapat:
a. Menentukan karakteristik torsi, M= f(s),yaitu torsi sebagai fungsi slip.
b. Menetukan torsi pada beban yang berbeda-beda.
2. LANDASAN TEORI
a. Effesiensi (ɳ) adalah perbandingan daya output (𝑃𝑜𝑢𝑡 ) dan daya input (𝑃𝑖𝑛 ).
𝑃𝑜𝑢𝑡
ɳ= × 100 %
𝑃𝑖𝑛
b. Daya output (𝑃𝑜𝑢𝑡 ) ditentukan oleh pengukuran putaran rotor (𝑛2 ) dan torsi (M).
2п𝑛2
𝑃𝑜𝑢𝑡 = ×𝑀
60
Yang mana :
𝑛2 = Kecepatan motor dalam rpm
𝑀 = Torsi dalam Nm
c. Daya input diukur dengan menggunakan wattmeter (W) dalam satu fasa sehingga
𝑃𝑖𝑛 = 3 × 𝑃
Yang mana P adalah hasil pengukuran perbandingan arus trafo.
d. Slip (S) dihitung dari kecepatan putar.
𝑛1 −𝑛2
S= 𝑛1
Yang mana 𝑛1 adalah kecepatan sinkron yaitu untuk ,motor 4 kutub 1500 rpm
pada frekuensi 50 Hz.
rpm
F2 A2
A A U2 V2 W2
G TG
M
F1 A1
U1 V1 W1
U1 V1 W1
SWITCH U2 V2 W2
STAR/DELTA R S T Y
W
RB
L1 L2 L3 N
220 V
3 X 0-220V
MV 1300
F F MV 1300
5. LANGKAH KERJA
1. Hubungan torsi meter sebagai generator dan motor induksi sebagai motor sesuai
dengan diagram rankaian.Saklar S harus pada posisi “off” dan saklar star/delta
pada posisi “0”.
2. Catat rating motor induksi yang ditunjukkan oleh plat Motor tersebut.
3. Beritahu instruktur untuk memeriksa kebenaran rangkaian.
4. Atur variable tegangan AC hingga 220 Volt,kemudian putar saklar star /delta pada
posisi “Y”.Kemudian motor mulai berputar ,bila kecepatan putaran motor telah
konstan, set saklar star/delta ke posisi “D”.
5. Atur tegangan AC 3 fasa hingga 220 Volt dan jaga konstan selama
pengukuran.Dan catat ke dalam table.Periksalah resistor bebam yang harus
disetting pada arus minimum.Tekan saklar S untuk memasukkan arus DC ke
rangkaian.
6. Ubah besaran beban dengan memutar rheostat (𝑅𝑛 ) secara bertahap mulai dari 1
Nm.Catat hasil pengukuran setiap langkah pada table.
7. Atur resistor beban hingga arus minimum dan matikan saklar S.
Pengontrolan Kecepatan Putaran.
a. Atur tegangan fasa hingga 176 Volt (80% dari 220 Volt).
b. Ulangi pengukuran langkah-langkah kerja diatas hingga 9,0 Nm.
c. Atur kembali tahanan beban keposisi minimum dan kemudian matikan saklar S.
d. Gambarkan kurva effisiensi ɳ= f (𝑃𝑜𝑢𝑡 ) untuk hasil pengukuran yang pertama
dan kedua.
e. Gambarkan kurva torsi M= f (s) untuk pengukuran yang pertama dan
kedua.Memperhitungkan kurza hingga M=0.Apa yang terjadi pada slip untuk
M=0? Jelaskan!
f. Hitung persentase rata-rata arus tanpa beban penuh.Jelaskan.
g. Hitung factor daya (Pf) pada beban penuh.Jelaskan.
h. Gambarkan diagram rangkaian saklar Star/Delta dan jelaskan cara kerjanya.
Table 1
Table 2
1. TUJUAN.
Mengukur arus asut dan mencoba pengereman dengan membalik phasa.
2. DIAGRAM RANGKAIAN
rpm
F2 A2
A A U2 V2 W2
G TG
M
F1 A1
U1 V1 W1
U1 V1 W1
Switch
Star/Delta U2 V2 W2
R S T Y
U V W
RS
R S T
RB
L1 L2 L3
220 V
3 X 0-220V
MV 1300
F F MV 1300
4. TEORI
Arus asut mesin tak serempak begitu besar sehingga tidak mungkin dapat diukur
secara langsung. Dalam percobaan ini dipakai cara tidak langsung dengan memasang
tegangan-tegangan yang lebih rendah. Dengan mengekstrapolasi lengkung hasil pengukuran
arus asut pada tegangan kerja dapat diperoleh. Untuk menghindari ketidakseragaman
pengukuran, Posisi rotor pada saat pengukuran harus dibah pelan-pelan. Dengan mengubah
hubungan belitan akan diperoleh cara mengasut segitiga bintang. Dengan cara ini arus asut
bias lebih kecil. Dengan mengubah urutan fasa sumber yang dihubungkan dengan belitan,
arah putaran akan berubah pula.
ArusAsut
a) Pasang sakelar segitiga bintang pada posisi ∆ dan saklar pembalik arah pada posisi
maju ( 1 ). Poros motor harus ditahan ( dengan tangan ) sehingga rotor tidak berputar.
b) Masukkan saklar sumber tegangan bolak-balik, naikkan tegangan sehingga arus rotor
naik dengan langkah 1A sampai mencapai arus nominalnya. Untuk setiap langkah
catat U dan I. Matikan sumber, turunkan tegangan sampai nol.
c) Pindahkan saklar segitiga bintang keposisi Y. Ulangi pengukuran 1.2.
MembalikArah
a) Pasang saklar Y/∆ posisi Y, saklar pembalik arah pada posisi O. Masukkan saklar
sumber tegangan bolak-balik, naikkan sampai 220 V.
b) Pindahkan saklar pembalik arah ke posisi maju (10. Bila sudah berputar pindahkan
saklar Y/∆ keposisi ∆.
c) Pindahkan kembali saklar Y/∆ ke Y.
d) Pindahkan saklar pembalik arah dari ( 1 ) ke mundur (20. Ukur waktu yang
dibutuhkan sampai motor berhenti berputar.Matikan sumber tegangan bolak-balik.
5. TUGAS
a) Gambarlah lengkung (grafik) arus asut sebagai fungsi dari tegangan I1 = f (V)
sumbu (axis) tegangan arus mencapai 220 V. Bacalah arus asut untuk tegangan
kerja.
b) Hitunglah perbandingan arus asut dalam hubungan Y terhadap arus asut dalam ∆.
Berapa harga teoritis perbandingan ini.
6. TABEL PENGAMATAN.
Tabel pengamatan saat blok rotor dipasang.
∆ Y
1. TUJUAN
Untuk mentest motor sesuai dengan ratingnya
Menentukan efisiensi motor dengan metode lagging dan metode pemisahan rugi-
rugi
2. LANDASAN TEORI
Sesuai dengan standart efisiensi motor tiga fasa yang lebih besar 400 watt diperoleh
dengan metode perhitungan rugi-rugi, dimana masing-masing rugi ini dihitung secara
terpisah.
Rugi-rugi pada suatu motor induksi adalah :
I. Rugi-rugi yang tidak tergantung arus beban :
a) Rugi-rugi besi .
b) Rugi-rugi vertilasi.
c) Rugi-rugi gesekan pada sikat (khusus untuk tipe slip ring).
II. Rugi-rugi yang tergantung pada arus beban :
a) Rugi-rugi tahanan pada belitan primer.
b) Rugi-rugi tahanan pada belitan sekunder.
c) Rugi-rugi stray pada inti besi.
d) Rugi-rugi stray pada konduktor.
Dapat diukur dengan metode dua buah Wattmeter dan tahanan dengan metode Ohmmeter.
I PR PR I
(A)
(W) (W) (A)
M
S
T
Rating Motor
Pn = 1,5 kw
/Y = 220/380 Volt
n = 6,6/3,8 Ampere
N = 1415 Rpm
Cos = 0,79
IP 54
Keterangan :
Pn = Daya nominal motor sebesar 1500 watt
/Y = 220/380 volt, tegangan yang dipakai motor sebesar 220 V
rpm
U2 V2 W2
F2
A A
A2
G TG
M
F1 A1
U1 V1 W1
T2
A
S T1
K
- + RB
220 V=F
R S T
3 x 0 – 220 V ~
F
Hubungan
a) Torque meter dihubungkan sebagai generator dan motor induksi dalam hubungan
delta sesuai diagram.
b) Catat rating dari motor.
c) Instruktur memeriksa rangkaian.
Percobaan beban nol
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti motor induksi, harus dilepaskan dari torque motor.
a) Rugi-rugi beban a, diperoleh pada percobaan nol.
b) Masukkan saklar tegangan AC dan atur sampai 220 V.
c) Catat penunjukan masing-masing instrument.
d) Matikan saklar tegangan AC.
Pengukuran tahanan
Untuk mengitrung rugi-rugi pada b, maka tahanan dan belitan stator diukur terlebih dahulu.
a) Lepaskan seluruh kabel dari stator hubungkan tetap, dalam delta.
b) Ukur tahanan ketiga belitan diantara V2dengan V1, U2 dengan U1, dan W2 dengan
W1 , dengan menggunakan Ohmeter.
Pengukuran langsung
Sebagai perbandingan efisiensi akan diukur secara langsung.
a) Hubungkan motor induksi pada torque meter dan periksa apakah hubungan telah
sesuai dengan diagram.
b) Masukkan saklar tegangan AC dan tegangan diatur sampai 220W.
c) Periksa apakah switch dalam posisi OFF. Atur skurt rheostat dari torque meter
sehingga arus exitasi minimum kemudian masukkan saklar tegangan DC.
d) Atur tegangan U sampai 220V dan jaga tetap selama percobaan.Bebani tmotor induksi
dengan mengatur skurt rheotast dari torque meter dan tahanan beban RB sampai 9,5
NM..Catat petunjuk hingga minimum dan kemudian matikan (switch off) semua
tegangan.
Beban lebih
Sesuai dengan standart motor induksi dapat mencapai torsi sebesar 1,6 x torsi normalnya
selama 15 detik tanpa menghentikan motor ataupun mengubah kecepatannya.
a) Hitung dan buat catatan torsi yang akan diinginkan pada motor induksi, sesuai
dengan rumus
𝑃𝑛
T = 1,6. Tn = 1,6.
𝜔𝑛
b) Bebani motor dengan torsi yang telah dihitung diatas selama 15 detik
c) Buat catatan apakah motor tahan selama di test apa tidak?
I 2
PCUO = 3. RU . dimana R diperoleh dari b dan I adalah arus stator
3
Pada pengukuran 1 .
d) Hitung rugi-rugi nol yang sebenarnya.
Po = Pom – Pcu
e) Hitung kembali tahanan pada b ubtuk temperature 75 0C, Gunakan rumus:
310
R75 = 3. RT
235 20
Dimana t pada pengukuran 3 dimisalkan 20 0C.
f) Hitung rugi-rugi tahanan pada stator pada arus ratednya denga menggunakan rumus :
I N 2
P1CUN = 3. R75 .
3
g) Hitung rugi-rugi tahanan meter dengan menggunrgakan rumus .
SN
P2CUN = PN , dimana Sn = harga slip pada daya nominal ,
1 SN
Harga puturan pada daya nominal diperoleh dari papan nama (name plate)
Motor.
h) Hitung harga rugi – rugi pada stray pada inti besi dan konduktor dengan
Menggunakan rumus :
P strayloses = 0,01 .PN
i) Hitung efisiensi motor pada beban penuh
PN
η(%) = X 100%
PN P0 PIN PSTRAYLOSSES P2CUN
j) Pada pengukuran 3, hitung efisiensi dan power factor dari motor!
k) Apa keuntungan dan kerugian metode langsung ?
l) Mengapa power factor dari motor induksi lemah pada keadaan beban penuh?
6. TABEL PERCOBAAN
Rated Power = 1500 W
Rated Speed = 1500 Rpm
a) Percobaan Beban Nol
Harga yang diukur Harga yang dihitung
V (V) I1 (A) P1 (W) P3 (W) POM (W) Tan Cos PO (W)
b) PengukuranTahanan
Harga yang diukur Harga yang dihitung
R1 R2 R3 Rmean( R75 Pcuo P1cun P2cun PStray
(Ω) (Ω) (Ω) Ω) (Ω) (W) (W) (W) (W) (%)
c) PengukuranLangsung
Harga yang diukur Harga yang dihitung
1. TUJUAN PERCOBAAN
Diharapkan mahasiswa dapat :
Menentukan torsi awal /tenaga putar awal dari motor induksi tipe sangkar tupai.
2. DASAR TEORI
Torsi awal sangat sulit diketahui apalagi bila diukur secara langsung. Khususnya yang
dilengkapi dengan torsi meter. Dalam hal ini, metode pengukuran tidak langsung akan
digunakan yang mana torsi meter tidak perlu digunakan/dipasang.
Pada motor induksi ada daya yang dipindahkan dari stator (1) ke rotor (2) yang di dapat dari:
P12 = ω2 . T ,dimana ω2 adalah kecepatan sudut dari poros.
Pada start awal ω2 = 0 dan tentunya P2 = 0. Ini memungkinkan untuk menentukan torsi awal :
𝑷𝟏𝟐
𝑻𝑺𝒕 =
𝝎𝟏
Rugi-rugi celah udara P12 diperoleh dari :
P12 = P1 – P1CU – P1FE
Dimana :
P1 = daya input pada keadaan awal
P1CU = rugi – rugi tembaga pada belitan stator (3. R1 . I1)
P1FE = rugi – rugi besi pada stator
Karna arus start / arus awal motor besar, maka pengukuran dilakukan dengan tegangan yang
rendah yang hasil pengukurannya kemudian dihitung kembali dengan proses perhitungan
untuk memperoleh arus start pada tegangan nominal.
3. GAMBAR RANGKAIAN
rpm
U2 V2 W2
A A
F2 A2
G TG M
F1 A1
U1 V1 W1
V2 W2 U2
S R S T
P
RB
I1
- + V
220 V
L1 L2 L3 0
3 x 220 V
6. PERTANYAAN
a) Hitunglah P1CU = 3 . I12. R1 dari pengukuran langkah 1 dan 2.
b) Hitunglah P12 = 3 . P – P1CU untuk pengukuran langkah langkah 1 dan 2 . P1fe
dapat diabaikan seperti tegangan yang sangat rendah pada pengujian ini.
c) Hitunglah torsi awal ,
𝑃12 2 . 𝜋 .1500
𝑇𝑆𝑡 = dimana 𝜔1 = ditentukan untuk motor dengan 4 kutub.
𝜔1 60
1. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menentukan torsi maksimum.
2. DASAR TEORI
Jika kita berusaha mengukur torsi maksimum secara langsung , maka arus pada motor akan
menjadi tinggi. Resikonya, pengukuran yang dilakukan mengurangi tegangan ( drop
tegangan). Jika sebuah motor dibebani lebih dari torsi maksimumnya maka motor akan tiba –
tiba berhenti. Kemudian arus harus diputuskan sesegera mungkin untuk mencegah motor
menjadi terlalu panas.
3. GAMBAR RANGKAIAN
rpm
U2 V2 W2
A A
F2 A2
G TG
M
F1 A1
U1 V1 W1
L1 L2 L3
RB 3 x 220 V
- +
220 V
4. ALAT DAN BAHAN
G = Torsi meter elektrik MV 1036
M = Motor induksi , rotor sangkar MV 1009
V = Voltmeter 250 V MV 1926
RB = Beban resistor MV 1100
S = Saklar MV 1500
F = Power pack MV 1300
5. LANGKAH KERJA
Menghubungkan dan starting
a) Nyalakan tengangan variabel AC dan tingkatkan secara perlahan mencapai 100 V
dan jaga agar tetap konstan selama percobaan. Motor harus start dan mencapai
kecepatan putar sekitar 1400 rpm.
b) Hubungkan beban resistor RB pada arus minimum. Hidupkan tegangan DC dan
onkan saklar S.
c) Ubah – ubah beban dengan shunt resistor dari torsi meter dan beban resistor RB
pada torsi 0,5 atau 1,0 N.m hingga torsi maksimum dari motor. Catat besarnya
torsi dan keccepatannya disetiap langkah.
d) Putuskan / matikan tegangan AC dan DC.
6. PERTANYAAN
a) Gambarlah grafik T = f(n)
b) Dari grafik, tentukanlah torsi maksimum dari motor pada tengangan 100 V.
c) Tentukan torsi maksimum untuk tegangan 230 V. Torsi motor adalah sebanding
dengan besar sudut dari tegangan.
230 2
𝑇𝑀𝑎𝑥230 = 𝑇𝑀𝑎𝑥100 ( )
100
7. TABEL EVALUASI
V = 100 V
Torsi (Nm) N (rpm)
VI. GENERATORSYNCHRON
1. LATIHAN
Untuk mengukur beberapa karakteristik pada generator sinchron 3 phasa.
2. TEORI
Karakteristik yang diukur disini adalah karakteristik beban nol,karakteristik short circuit dan
karakteristik berbeban..
rpm
IM
U2 V2 W2
F2 A2
A A
F2
M TG G
F1 A1
F1
U1 V1 W1
A
V
R shunt
220 V = 0 - 220 V =
F MV 1300
Figure 4 -1 RB
3. PERALATAN
M = Torsi Meter electric MV 1036
G = Mesin Synchron MV 1008
TG =Tacho Meter MV 1025
Rsh = Shunt Rheostat MV 1905
Rb = Resistor beban MV 1100
Ia = Amperemeter 6A Mv 1923
Im = Amperemeter 1A MV 1922
V = Voltmeter 500V MV 1926
S = Switch MV 1500
F = Power pack MV 1300
Untuk sebelumnya gunakan :𝑋𝐿 Load inductor MV 1101
𝑋𝐶 Load capasitor MV1102
4. PROSEDUR
Penyambungan dan start
a) Hubungkan torsi-meter sebagai generator synchron seperti tampak pada gambar 4-1.
a) Catat rating generator synchron yang tampak pada nemplet(plat) nya.jangan pernah
melebihi rating selama percobaan berlangsung.
b) Pengawas segera memeriksakan koneksi sebelum mengihidupkan power.
c) Hidupkan tegangan DC variable.atur shunt rheostat pada torsi-meter untuk
memperoleh arus excitasi(belitan medan) maxium.saklar S berada posisi off.
d) Atur tegangan DC variable pada power pack ke titik nol dan setel tegangan saklar DC
variable.atur perlahan-perlahan sampai tegangan variabel DC 220V dan check terus-
menerus arus rotor pada amperemeter dari torsi-meter.rotasi motor akan menunjuk
arah panah yang menandainya.
e) Setel torsi-meter untuk mendapatkan kecepatan hamper sama dengan 1500
rpm.pertahankan kecepatan itu agar konstan selama percobaan.
Karakteristik pengukuran beban nol E = f(Im)
a) Saklar S harus berada posisi off.atur arus excitasi(belitan medan) Im pada 0,2A dari 0
sampai maximum(lihat ratingnya).untuk setiap langkah,catat Im dan tegangan
induksi(generator) pada volt-meter.
Karakteristik pengukuran short circuit Ia = f(Im)
a) Saklar harus berada posisi off.setel shunt rheostat Rsh dari generator synchron untuk
mendapatkan arus excitasi ke titik nol.hubung singkatkan pada saklar yang kearah
beban.pertahankan kecepatan 1500 rpm.
b) ON-kan salar S.atur arus jangkar untuk 0.5A dari nol sampai maximum,menggunakan
penyetelan shut rheostat Rsh.
c) Setel shunt rheostat dari mesin synchron untuk mendapatkan rating arus excitasinya
ketitik nol.matikan saklar S dan lepas short circuit.
Karakteristik pengukuran berbeban V = f(Ia)
a) Atur shunt rheostat Rsh dari mesin synchron untuk mendapatkan tegangan 220V.catat
dari settingan arus excitasi generator Im.nilai Im dan kecepatan harus dijaga konstan
selama percobaan.
b) Hidupkan saklar S dan atur arus beban menggunakan beban resistor untuk 0.5A
sampai maximum(lihat ratingnya).untuk tiap-tiap langkah catat arus jangkar Ia dan
tegangan V.
c) Matikan saklar S dan ganti beban resistor menggunakan hubungan delta beban
inductor XL ( + 90).
d) Hidupkan saklar S dan atur beban dengan inductor pada tahap-tahap seperti pada
nomor 2.untuk tiap-tiap langkah catat arus Ia dan tegangan V.
e) Matikan saklar S dan ganti beban inductor dengan beban capasitif X L ( - 90).
f) ON-kan saklar S dan atur beban dengan capasitor pada tahap-tahap seperti dalam
nomor 2.hentikan ketika tegangan V telah mencapai 300V.untuk tiap-tiap langkah
catat arus Ia dan tegangan V.
g) Matikan mesin synchron dan matikan power.
Karakteristik beban R
𝐄𝐆𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝐕𝐨𝐥𝐭)
Ia (Ampere)
Karakteristik beban L
S (Switch)
𝐄𝐆𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝐕𝐨𝐥𝐭)
Ia (Ampere)
Karakteristik beban C
S(Switch)
𝐄𝐆𝐞𝐧𝐞𝐫𝐚𝐭𝐨𝐫 (𝐕𝐨𝐥𝐭)
Ia (Ampere)