Pengumpulan data merupakan cara untuk mengetahui penggunaan energi terbesar. Pengumpulan data pada pelaksanaan audit energi ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi performa peralatan pengguna energi dan teknologi yang digunakan serta kondisi operasi proses pada masing-masing peralatan pengguna energi. Jenis data dapat dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Adapun jenis data yang lain yaitu data historis dan data teknis. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu seperti pengisian kuisioner maupun pengukuran. Data primer dapat meliputi sistem kelistrikan, sistem termal dan proses produksi. Sedangkan data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut yang disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data historis merupakan data yang isinya mencakup informasi umum tentang objek audit konsumsi energi beberapa tahun terakhir. Sedangkan data teknis adalah data yang isinya informasi peralatan utama pemanfaat energi yang meliputi kapasitas, jumlah unit, dan performance baik aktual maupun desain. Pengumpulan data di lapangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melihat, mencatat, mengukur, wawancara dan diskusi.
2. Mencatat spesifikasi pemanfaatan energi
3. Mengukur data operasi aktual
4. Mengamati cara pengoperasian
Dalam pelaksanaan audit energi mengukur data cara pengoperasian alat pada industri perlu dilakukan. Cara pengoperasian alat akan mempengaruhi konsumsi energi. Pengoperasian alat yang tidak sesuai akan mengakibatkan konsumsi yang lebih besar. Jika diperlukan, dapat diadakan uji coba sistem/peralatan untuk mendapatkan data tambahan mengenai unjuk kerja dari peralatan khusus serta unit- unit atau cost center tertentu. Adanya penggunaan energi yang efisien maka akan memberikan kontribusi bagi perusahaan di bidang pertumbuhan yang berkelanjutan baik di sisi finansial maupun penggunaan peralatan industri yang memiliki lifetime maksimum/optimum 5. Melakukan wawancara dengan pengelola dan pelaksana Langakah untuk mendapatkan data selanjutanya dapat dilakukan wawancara dengan pengelola dan pelaksana. Di dalam pelaksanaan audit energi identifikasi budaya hemat energi dan upaya-upaya konservasi energi dilakukan dengan cara wawancara guna mengevaluasi penghematan energi yang telah dilakukan oleh industri. Dalam pengumpulan data primer ini dilakukan wawancara dengan pihak manajemen, operator dan atau penanggung jawab bidang energi menyangkut kegiatan pola pengoperasian pabrik, modifikasi atau retrofitting / revamping yang pernah dilakukan, baik dalam rangka peningkatan efisiensi, reliabilitas, kapasitas maupun konservasi energi. Untuk memudahkan dalam pengumpulan data primer, dalam survei lapangan ini dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang mana pengisiannya akan dipandu oleh konsultan sehingga semua pertanyaan yang ada pada kuisioner dapat dijawab oleh responden. 6. Memverifikasi dan memvalidasi data yang terkumpul