Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Kelompok V:
Rahmayani J1A116301
Irmawati P. J1A114
UNIVERSITAS HALUOLEO
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat.
Karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “GIZI
DAN KANKER” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya..
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran,
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Status nutrisi normal menggambarkan keseimbangan yang baik antara asupan yang
baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan nutrisi. Kekurangan nutrisi memberikan efek yang
tidak didinginkan terhadap struktur dan fungsi hampir semua organ dan sistem tubuh. Tubuh
manusia mennggunakan makanan untuk membentuk energy, memepertahankan kesehatan,
pertumbuhan dan untuk berlangsungnya fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh.
Kanker adalah keompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan dan penyebaran sel
abnormal yang tidak terkendali. Sel kanker tumbuh dengan cepat dan menyusup ke jaringan
sehat disekitarnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang tersebu menderita kanker.
Salah satu adalah perilaku dan gaya hidup. Para ilmuwan menyatakan bhawa makanan tertentu
adalah sumber kanker. Sumber kanker tersebut karena adanya zat-zat kimia tertentu dalam
makanan.
Apa yang kita makan akan mencerminkan derajat kesehatan seseorang. Makanan yang
sehat akan memeberikan dampak yang positif bagi tubuh, begitu pula sebaliknya makanan yang
kurang sehat yang masuk tubuh akan membawa dampak negatif pula bagi tubuh. Pola diet yang
tidak sehat juga akan mempengaruhi penyakit yang akan diidap oleh seseorang. Makanan
sangat diperlukan oleh tubuh untuk berbagai hal dalam menjalankan fungsi kehidupan. Zat gizi
yang ada dalam makanan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Kelebihan dari zat gizi
akan membawa dampak yang tidak baik bagi tubuh. Salah satunya dapat menyebabkan
terjadinya kanker.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang yang di maksud dengaan gizi dan kanker
2. Untuk mengetahui apa penyebab/etiologi penyakit kanker
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara gizi dan penyakit kanker
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit kanker yang di sebabkan oleh
faktor gizi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering
diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk
menghasilkan tenaga. (Irianto, 2006).
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor,
padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal. Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker
adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas (Brunicardi, et al, 2010).
Jenis-jenis kanker menurut Brunicardi, et al (2010), yaitu karsinoma, limfoma,
leukemia, sarcoma, dan glioma. Karsinoma adalah setiap kanker ganas yang muncul dari sel-
sel epitel. Limfoma adalah kanker yang dimulai di dalam limfosit dari sistem kekebalan tubuh
dan muncul sebagai tumor padat dari sel-sel limfoid. Leukemia atau lebih dikenal sebagai
kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker pada darah atau sumsum tulang
yang ditandai oleh perbanyakan secara tidak normal atau transformasi maligna dari sel-sel
pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid yang umumnya terjadi pada leukosit
(sel darah putih). Sarkoma jarang terjadi tetapi tumor agresif muncul dari subtipe jaringan
primitif yang dikenal sebagai mesoderm, dan dengan demikian dapat mempengaruhi berbagai
jaringan dan organ dalam tubuh di berbagai kelompok usia, dari anak kecil hingga orang tua.
Glioma adalah jenis tumor yang dimulai di otak atau tulang belakang, hal ini disebut glioma
karena muncul dari sel glial.
Gejala kanker secara umum yaitu nyeri yang dapat terjadi akibat tumor yang meluas
menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap
kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang
berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan
liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause), darah dalam tinja, darah
dalam air kemih. Selain gejala umum, gejala khusus juga biasanya dapat dilihat sesuai dengan
organ yang terkena kanker, seperti pada kanker otak gejala yang muncul adalah sakit kepala
pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki,
kesulitan berjalan, mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada
kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara. Hal ini diakibatkan sel kanker menyerang
saraf di otak (Brunicardi, et al, 2010).
BAB III
PEMBAHASAN
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau sering
diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk
mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk
menghasilkan tenaga. (Irianto, 2006).
Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia energi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh
yang berubah menjadi sel kanker. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor,
padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau
abnormal. Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker
adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas (Brunicardi, et al, 2010).
Berbagai jenis kenker memiliki penyebab yang berbeda tergantung pada banyak faktor.
Kebanyakan kanker tidak memiliki penyebab, namun diketahui diesebabkan dari bahan
kimia,genetik,lingkungan,imunologi,dan virus.
Penyebab kanker sangat kompleks, melibatkan sel dan faktor lingkungan. Banyak
kemajuan telah di buat dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab kanker, termaksud:
a) Kimia dan zat lainnya
Bahan kimia tertentu, logam atau pestisida dapat meningkatkan resiko kanker apabila
masuk ke dalam tubuh. Contoh kasinogen yang terkena antara lain: asbes, nikel,
kadmium, uranium, radon, vinil klorida, benzidene, dan benzena. Misalnya, menghirup
serat asbes meningkatkan resiko penyakit paru-paru, termaksud kanker.
b) Tembakau
karsinogen yang paling umum dalam maysrakat kita adalah rokok atau asap rokok.
Yang di ketahui mengandung setidaknya mengandung 60 karsinogen dan racun 6.
Selain menyebabkan 80-90% dari kanker paru-paru, merokok dapat menyebankan
kanker mulut, faring, laring, esofgus, pankreas, ginjal dan kandung kemih
c) Radiasi
beberapa jenis radiasi, seperti sinar X, sinar dari zat radio aktif, dan sinar ultra violet
dapat menghasilkan kerusakan ada DNA sel yang menyebabkan kanker.
Beberapa studi mengenai hubungan masukan lemak dengan penyakit kanker masih
memberikan hasil yang tidak taat azas, yang dimaksud dengan tidak taat azas disini adalah di
beberapa kondisi lemak dapat membantu mencegah kanker bahkan mengobati kanker, namun
dilain sisi lemak juga dapat menyebabkan kanker itu sendiri. Disini akan dijelaskan dua kondisi
yang berkebalikan antara manfaat lemak dan bahaya lemak
Pada studi yang menggunakan hewan percobaan menunjukkan bahwa masukan lemak
merupakan salah satu kunci dalam mencegah kanker. Beberapa peneliti berhasil menunjukkan
hubungan antara kenaikan konsumsi lemak dan kegemukan dan kanker payudara hanya
ditemukan pada usia yang lebih tua. Tampaknya bukan konsumsi total lemak yang merupakan
faktor penting dalam penyakit kanker, tetapi jumlah asam lemak tak jenuh ganda dalam diet
lebih berperan. Hal yang harus diperhatikan dalam mengkaji hubungan antara masukan lemak
dengan kanker ialah macam lemak (lemak jenuh dibandingkan dengan lemak tak jenuh; lemak
hewani dibandingkan dengan lemak nabati).
Pada studi dengan hewan cobaan, pembatasan masukan energi akan mengurangi insiden
beberapa jenis kanker, dan meningkatkan umur binatang cobaan tersebut. Masukan energi total
dan persen energi yang berasal dari lemak berhubungan dengan risiko kanker, akan tetapi
hubungan ini bervariasi untuk jenis kanker yang berbeda. Studi yang dilakukan oleh
Boissonneault dkk,1986, menemukan pengaruh energi yang berasal dari lemak terhadap kanker
tergantung dari masukan energi total.
Pada kasus diet rendah lemak bebeda dengan diet tanpa lemak. Lemak adalah bagian penting
dari nutrisi manusia. Terlalu banyak lemak menyebabkan kanker. Eliminasi produk-produk
hewani membantu menurunkan asupan lemak kita sampai ke level yang dapat diterima. Saya
harus mempelajari bedanya lemak yang baik dan lemak yang jahat (karsinogenik). Lemak
menjadi tengik (busuk) segera setelah dipisahkan dari sumbernya. Lemak yang telah melalui
proses pemanasan bersifat sangat karsinogenik. Lemak-lemak yang telah “dihidrogenasi” telah
menjalani proses pemanasan. Minyak seharusnya tidak diproses dan ditekan suhu dingin.
Minyak zaitun yang sangat murni adalah contoh jenis lemak yang baik.
Di lain pihak, beberapa studi menunjukkan bahwa kholesterol darah yang terlalu rendah
merupakan risiko kanker. Masih perlu studi lebih lanjut untuk sampai pada kesimpulan yang
pasti tentang korelasi antara masukan kholesterol dengan kholesterol darah dan kanker.
Masukan lemak tidak hanya berhubungan dengan kanker tetapi juga dengan penyakit jantung,
dan kegemukan.
Pada hubungan antara kanker payudara dengan makanan berlemak. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa diet rendah lemak membantu mencegah kanker payudara. Penelitian yang
lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lemak dan kanker payudara. Penelitian
terakhir menyatakan bahwa yang lebih penting adalah jenis lemaknya bukan jumlah lemak
yang dikonsumsi. Jenis lemak yang memicu kanker payudara adalah lemak jenuh dalam
daging, mentega, makanan yang mengandung susu full-cream (whole-milk dairy foods) dan
asam lemak dalam margarin. Sedangkan jenis lemak yang membantu mencegah kanker
payudara adalah lemak tak-jenuh dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan
salmon dan ikan air dingin lainnya. Lemak jenuh dalam daging dan produk susu dan asam
lemak dalam margarin meningkatkan kadar estrogen dalam darah, sedangkan lemak tak-jenuh
dalam minyak zaitun dan asam lemak omega-3 dalam ikan tidak menyebabkan kenaikan kadar
estrogen dalam darah.
Pada kasus Lipoma, lipoma adalah tumor jinak yang tumbuh dibawah kulit dan merupakan
endapan lemak. Lipoma tumbuh dengan perlahan-lahan dan mudah dideteksi tangan dan
disentuh oleh jari secara pelan. Lipoma dapat terjadi di bagian manapun dari badan, di mana
ada sel lemak. Lipoma sering terbentuk di dalam lapisan lemak di bawah kulit. Lipoma
memiliki variasi dalam ukuran, dari ukuran kacang polong sampai beberapa centimeter garis
tengahnya. Lokasi yang paling umum terdapat lipoma adalah pada atas bahu, dada dan
punggung, tetapi daerah lain di kulit dapat berkembang juga suatu lipoma. Orang segala usia
dapat terkena lipoma, tapi lebih sering pada orang dewasa.
Risiko terjadinya kanker prostat ditentukan oleh dua hal yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Faktor risiko lain yang tidak kalah penting adalah usia di atas 50 tahun,
pembesaran prostat jinak, infeksi virus, riwayat kanker prostat dalam keluarga, pola hidup, dan
pola makan (Widjojo, 2007). Salah satu faktor risiko tersebut yaitu pola makan, menurut
Umbas Rainy (2002) diet tinggi lemak dan pola makan berkalsium tinggi merupakan faktor
yang mempunyai kaitan erat dengan meningkatnya risiko kanker prostat. Hasil dari satu
penelitian yang di publikasikan di majalah kedokteran The International Journal of Cancer
telah mengindikasikan akan adanya kaitan antara pola makan dengan kandungan kalsium yang
tinggi dengan resiko kanker prostat.
Pada usia lanjut akan kehilangan kandungan kalsium tubuh sebanyak 30% setelah usia
50 tahun dan 80% setelah 70 tahun yang dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis
sehingga membutuhkan asupan kalsium yang lebih banyak daripada usia dewasa (Donatelle,
2005). Hal ini menciptakan paradigma di kalangan usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium
dalam jumlah banyak, padahal konsumsi kalsium berlebih khususnya pada pria usia lanjut
dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat (Astawan M, 2007). Peran kalsium dalam
meningkatkan risiko kanker prostat adalah dengan mekanisme penurunan regulasi 1,25 (OH)2
vitamin D, suatu vitamin D aktif yang dapat menghambat proliferasi sel kanker prostat (Kristall
A, dkk, 2002). Salah satu alternatif untuk menghambat pertumbuhan dan proliferasi sel kanker
prostat adalah melalui intraprostatic conversion dari 25 (OH) vitamin D menjadi 1,25 (OH)
vitamin D (Chan J dan Giovannucci E, 2001).
Peran kalsium sebagai salah satu faktor pemicu proliferasi sel kanker prostat adalah melalui
penurunan regulasi 1, 25 (OH)2 vitamin D, vitamin D aktif yang menghambat proliferasi sel
kanker prostat (Chan J dan Giovannucci E, 2001). Dalam hal ini, peran kalsium erat kaitannya
dengan regulasi vitamin D dalam tubuh. Vitamin D merupakan zat nutrisi yang bersifat unik,
baik dalam proses metabolisme atau fisiologisnya yang melibatkan banyak organ dalam tubuh
maupun sumbernya yang bersifat eksogen dan endogen. Dua sumber vitamin D adalah diet dan
pajanan sinar ultraviolet. Vitamin D merupakan secosteroid yang dibentuk di kulit melalui
proses fotosintesis oleh sinar matahari.
Berikut ini merupakan skema mekanisme kalsium dalam memicu kanker prostat :
Menurut hasil studi epidemiologi yang diterbitkan oleh The International Journal of Cancer,
disebutkan bahwa konsumsi susu berkalsium tinggi yang berlebih dapat meningkatkan risiko
kanker prostat (Notrou P, 2007). Dalam memicu proliferasi sel kanker prostat, peran kalsium
berkaitan erat dengan metabolisme dan regulasi vitamin D. Kalsium sebagai pemicu proliferasi
sel kanker prostat bekerja melalui dua jalur sekaligus. Mekanisme yang pertama, kalsium
sebagai regulator 1,25 dihidroksi vitamin D. Asupan kalsium berlebih (>2000 mg/hari)
(Departemen Kesehatan RI, 2005) dapat meningkatkan risiko kanker prostat melalui
penurunan regulasi 1,25 dihidroksi vitamin D.
Mekanisme kedua, kalsium sebagai regulator PTH. PTH berperan dalam konversi 25(OH)D
menjadi 1, 25 dihidoksi vitamin D. Aktivitas PTH diatur oleh kadar kalsium plasma. Asupan
kalsium berlebih meningkatkan kadar kalsium serum yang akan mengakibatkan efek umpan
balik negatif terhadap PTH. Dalam hal ini kadar PTH yang bekerja pada target organ, yaitu
ginjal berkurang, akibatnya vitamin D aktif dalam sirkulasi akan berkurang (Chan J dan
Giovannucci E, 2001).
Kanker paru-paru adalah penyakit yang paling banyak menyerang pada pria (22,2%
dan insiden kanker) dan ketujuh pada wanita (3,5% dari insiden kanker) di spanyol (Carlos A,
et al, 2006). Sampai tahun 1997 (AICR/ American Institute for Cancer Research) menyatakan
bahwa ada bukti yang meyakinkan bahwa diet tinggi sayur dan buah (sayuran hijau dan wortel)
melindungi melawan kanker paru-paru. Disisi lain asupan karotenoid, vitamin C, vitamin E
dan Se melindungi melawan penyakit kanker, sementara lemak hewani menaikkan risiko
kanker paru-paru (Carlos A, 2006).
American Institute of Cancer Research (AICR) melaporkan bahwa tidak ada bukti yang
meyakinkan kanker prostat berhubungan dengan diet. Asupan tinggi sayuran bisa menurunkan
risiko kanker prostat. Lemak hewani, protein hewani dan daging merah bisa meningkatkan
risiko kanker prostat. (Carlos A, 2006).
Menurut American Institute of Cancer Research (AICR) konsumsi buah dan sayur dapat
menurunkan risiko kanker payudara. Penggunaan alkohol dan lemak hewani dan lemak jenuh
dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Konsumsi 10 gram alkohol per hari dapat
meningkatkan 7% risiko dari kanker payudara (Carlos A, 2006).
Menurut laporan AICR bahwa ditemukan bukti penggunaan pendingin dan diet tinggi sayura
dan buah dapat melindungi dari kanker perut. Konsumsi buah dan sayur berhubungan dengan
konsumsi vitamin C dan karotenoid, sayuran allium dan butir padi yang dapat menurunkan
risiko kanker perut. Disisi lain konsumsi tinggi makanan yang diawetkan dengan garam dan
konsumsi makanan yang dibakar dan daging barbeque dapat meningkatkan risiko kanker perut
(Carlos A, 2006).
Akhir-akhir ini obesitas menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara
maju dan kota-kota di negara-negara sedang berkembang. Kenaikan berat badan menjadi
penyebab berkurangnya aktifitas fisik dan merubah bentuk asupan makanannya. Menurut
Internatinal Agency for Research on Cancer bahwa ditemukan bukti yang meykinkan
hubungan antara obesitas dan kanker kolorektal, kanker payudara pada wanita yang sudah
mengalami masa menopause, kanker ginjal, kanker endometrial dan adenocarcinoma
esophagus (Carlos A, 2006).
Sebagian besar jenis kanker dapat dicegah dengan kebiasaan hidup sehat sejak usia
muda dan menghindari faktor-faktor penyebab kanker.
Meskipun penyebab kanker secara pasti belum diketahui, setiap orang dapat melakukan
upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan menghindari penyebab kanker:
1. Mengenai makanan:
a.Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
b.Lebih banyak makan makanan berserat.
c. Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali sehari
d. Lebih banyak makan makanan segar
e. Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
f. Membatasi minuman alkohol
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gizi merupakan suatu zat yang terdapat dalam makanan yang mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai
penyedia energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya
glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan
tubuh yang berubah menjadi sel kanker.
2. Etiologi/Penyebab Penyakit Kanker
a) Kimia dan zat lainnya
b) Tembakau
c)Radiasi
3. Hubungan Antara Gizi dengan Penyakit Kanker
Anonim.(Online).http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/872-hubungan-gizi-dan-
penyakit-kanker. Diakses tanggal 10 Mei 2018.
Irianto, Djoko Pekik, 2006. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.
Novela, Debi S. 2013. Gizi Seimbang, 4 (1). (Online), diakses 23 Agustus 2014