You are on page 1of 14

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

Pengertian
Sistem Peredaran Darah Manusia atau sistem kardiovaskular adalah
sebuah sistem organ tubuh manusia yang berguna sebagai sistem transportasi zat
dari dan menuju sel. Selain itu, sistem peredaran darah manusia juga berguna
untuk keseimbangan suhu dan nilai pH pada tubuh.
Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting di
dalam menjaga keberlangsungan proses metabolisme tubuh. Melalui sistem ini,
zat makanan hasil yang dihasilkan oleh sistem pencernaan mampu disalurkan ke
seluruh bagian tubuh.
Tidak hanya zat makanan, zat-zat lain seperti oksigen dan karbon dioksida
juga didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pada sistem
pernapasan gas oksigen yang diperoleh melalui paru-paru akan disebarkan ke
seluruh tubuh. Sedangkan gas karbon dioksida yang merupakan gas sisa dari
proses metabolisme akan dibawa ke paru-paru melalui sistem peredaran darah
manusia.

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia

Dalam sistem peredaran darah manusia, darah menjadi alat pengangkut


atau transportasi utama yang sangat penting bagi tubuh kita. Berikut beberapa
fungsi peredaran darah yang menunjukkan betapa pentingnya darah bagi manusia.
1. Berguna untuk mengangkut sari-sari makanan yang berasal dari usus ke
seluruh bagian tubuh manusia.
2. Berfungsi untuk mengangkut oksigen yang berasal dari organ pernapasan
paru-paru dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh. Serta juga mengangkut
karbon dioksida dari seluruh tubuh menuju ke paru-paru.
3. Berfungsi untuk mengangkut hormon dari tempat produksinya menuju ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
4. Berguna untuk mengangkut zat-zat sisa hasil proses metabolisme sel menuju
ke organ ekskresi yaitu ginjal.
5. Bermanfaat untuk menjaga kestabilan temperatur tubuh agar tetap berada
diantara 36 derajat celcius sampai 37 derajat celcius. Hal ini dikarenakan
temperatur tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Namun
dapat dijaga melalui sistem peredaran darah. Caranya adalah dengan
menyebarkan energi panas dalam tubuh secara merata ke seluruh tubuh.
6. Darah juga berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh
kita.

Organ-organ Sistem Peredaran Darah Manusia

Darah tidak mungkin dapat mengalir dengan sendirinya ke seluruh tubuh.


Dibutuhkan mesin pemompa agar darah dapat mengalir di dalam tubuh, organ
tersebut adalah jantung. Darah yang terdapat di dalam tubuh akan tetap terus
berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, yaitu pada pembuluh besar dan
pembuluh kecil.
A. Organ Jantung
Jantung terdapat di rongga dada, dilapisi oleh membran pelindung
yang disebut perikardium. Dinding jantung terdiri berasal dari jaringan kuncir
padat yang membentuk otot jantung dan suatu kerangka fibrosa. Serabut otot
jantung beranastomosis secara erat dan bercabang-cabang.
1. Struktur Jantung
Jantung mamalia dan manusia memiliki empat ruangan, yakni
ventrikel kiri dan kanan dan atrium kiri dan kanan. Jika dibandingkan
dengan dinding ventrikel, dinding atrium bentuknya lebih tipis,
dikarenakan ventrikel pada jantung harus bekerja lebih kuat agar dapat
memompa darah ke seluruh organ tubuh kita.
Selain itu, dinding ventrikel kiri juga lebih tidak tipis dibanding
ventrikel kanan, gara-gara ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa
darah menuju semua tubuh.
Sedang ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru.
Atrium kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang dinamai septum
atriorum. Sedang, sekat yang mengantarai ventrikel kanan dan kiri disebut
septum interventrakularis.
2. Cara Kerja Jantung
Darah kotor berasal dari tubuh masuk ke atrium kanan, sesudah itu
melalui katup yang disebut katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan.
trikuspid berhubungan bersama terdapatnya tiga daun jaringan yang
terdapat di lubang pada ventrikel kanan dan atrium kanan. Kontraksi
ventrikel akan menutup katup trikuspid, tetapi mengakses katup pulmoner
yang terdapat pada lubang masuk arteri pulmoner.
Darah yang masuk ke dalam arteri pulmoner akan diteruskan ke
paru-paru kiri dan kanan, dimana masing-masing dialirkan melalui
cabang-cabang arteri sebelah kiri. Arteri-arteri ini bercabang sampai
membentuk arteriola
Arteriol-arteriol mengalirkan darah ke pembuluh kapiler di dalam
paru-paru. Di situlah darah melepaskan karbon dioksida dan mengikat
oksigen. Kemudian, darah diangkut oleh pembuluh darah venul yang
mempunyai fungsi sebagai saluran anak yang berasal dari vena pulmoner.
Empat vena pulmoner (dua berasal dari tiap tiap paru-paru)
mempunyai darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal tersebut
merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem peredaran
darah pendek/kecil (pulmoner).
Dari atrium kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup
bikuspid. Disebabkan kontraksi ventrikel katup aortik pada lubang masuk
ke aorta akan terbuka dan menyebabkan katup bikuspid menutup. Cabang-
cabang yang pertama berasal dari aorta terdapat tepat di dekat katup aortik.
Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner kiri dan kanan.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang berikan makan sel-sel
jantung. Caranya arteri koroner yang menuju arteriol akan menyalurkan
darah ke pembuluh kapiler sehingga bisa menembus dan menyebar ke
semua bagian jantung. lalu, darah diangkut oleh venul menuju ke vena
koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi ini kerap disebut
sistem koroner.
Disamping itu, aorta berasal dari ventrikel kiri juga bercabang
menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke semua tubuh
(kecuali paru”), sesudah itu darah miskin (kurang) oksigen diangkut
berasal dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium kanan).
Peredaran darah ini kerap dinamai peredaran darah panjang/besar.
3. Tekanan Darah dan Denyut Jantung
Otot jantung memiliki kekuatan untuk berdenyut sendiri secara
terus menerus. Sebuah sistem terintegrasi yang berada di dalam jantung
mengawali denyutan dan merangsang ruang-ruang pada jantung secara
sistematis.
Impuls menyebar ke semua bagian atrium dan ke simpul
atrioventrikel. Kemudian, dorongan akan dilanjutkan ke otot ventrikel
melalui serabut purkinje. Hal ini berjalan cepat supaya kontraksi ventrikel
merasa pada apeks jantung dan menyebar bersama cepat ke arah pangkal
arteri besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan denyut jantung di dalam keadaan sehat berbeda-beda,
terpengaruh oleh aktivitas, makanan, pekerjaan, keadaan emosi dan juga
umur. Kecepatan normal denyut nadi pada pas bayi lebih kurang 140 kali
permenit, denyut jantung ini tambah mengalami penurunan bersama
pertambahan umur, pada orang dewasa kuantitas denyut jantung lebih
kurang 70 sampai 80 per menit.
Biasanya pas seseorang beristirahat jantungnya berdetak lebih
kurang 70 kali per menit dan juga memompa darah 70 ml tiap tiap denyut
(volume denyutan adalah 70 ml). Jadi kuantitas darah yang dipompa tiap
tiap menit ialah 70 × 70 ml atau 4,9 liter. Sewaktu banyak bergerak,
seperti olahraga, kecepatan jantung bisa berubah menjadi 140 per menit
dan volume denyut lebih berasal dari 140 ml.
Hal tersebut, membuat kekuatan pompa jantung lebih kurang 19,6
liter per menit.
Darah bisa mengalir dikarena kekuatan yang disebabkan berasal
dari kontraksi ventrikel kiri. Sentakan darah yang berjalan pada tiap tiap
kontraksi dipindahkan melalui dinding otot yang elastis berasal dari semua
sistem arteri. Kejadian pas jantung berkontraksi atau pada pas darah
meninggalkan jantung disebut sistol. tengah disaat jantung mengendur
atau sewaktu darah memasuki jantung kerap disebut diastol.
Tekanan darah pada orang sehat yang normal adalah lebih kurang
120 atau 80 mm Hg. 120 ialah tekanan sistol, tetapi 80 merupakan tekanan
diastol.

B. Pembuluh Darah

Pembuluh darah merupakan jalur bagi darah yang mengalir berasal


dari jantung menuju ke jaringan tubuh, dan sebaliknya. Pembuluh darah
sanggup dibagi jadi tiga macam, yaitu pembuluh kapiler, pembuluh vena dan
pembuluh nadi.
1. Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh darah kecil yang miliki
diameter kurang lebih sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun
diameter sebuah kapiler benar-benar kecil, kuantitas kapiler yang timbul
berasal dari sebuah arteriol tergolong besar supaya keseluruhan daerah
sayatan melintang yang tersedia untuk aliran darah meningkat. Pada orang
dewasa kurang lebih terdapat 90.000 km kapiler.
Dinding kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel
daripada membran plasma sel. Asam amino, Glukosa, Oksigen, serta
berbagai ion dan zat lain yang dibutuhkan secara gampang sanggup
berdifusi lewat dinding kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti
gradien konsentrasinya. Sebaliknya, limbah nitrogen, karbon dioksida,
serta hasil sampingan metabolisme lain sanggup bersama gampang
berdifusi ke dalam darah.
2. Pembuluh Vena
Pembuluh vena (pembuluh balik) merupakan pembuluh darah yang
mempunyai darah ke arah jantung. Pembuluh balik terdiri atas tiga lapisan,
seperti pembuluh arteri. Dari susunan dalam ke arah luar adalah endotel,
otot polos dan jaringan elastik, serta jaringan ikat fibrosa.
Pada sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang
menahan darah ulang ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terdapat lebih ke
permukaan terhadap jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Pada mamalia dan manusia, tak sekedar pembuluh darah vena
berasal dari jaringan tubuh yang ulang ke jantung, tersedia pula vena yang
sebelum saat ulang ke jantung datang dahulu ke suatu alat tubuh, jikalau
darah berasal dari usus sebelum saat ke jantung datang dulu di hati.
Peredaran darah seperti ini disebut sistem vena porta.
3. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi (pembuluh arteri) merupakan pembuluh darah yang
mempunyai darah berasal dari jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata
dilapisi endotel dan miliki dinding yang relatif tidak tipis yang memiliki
kandungan otot polos dan jaringan ikat elastis. Arteri condong terdapat
agak lebih dalam di jaringan badan.
Dinding arteri besar (aorta) yang nampak berasal dari jantung
banyak memiliki kandungan jaringan ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel
mendorong darah ke dalam arteri dan melebarkannya supaya sanggup
menampung darah tersebut. Pada pas diastol, kelenturan dinding bagian
pertama arteri selanjutnya menunjang mendorong darah ke bagian arteri
yang jadi lebar. Elastisitas arteri yang besar itu mengubah arus darah jadi
tenang.
Kontraksi dan Peregangan arteri yang terjadi bergantian bersama
benar-benar cepat menuju perifer (7,5 m per detik) yang sanggup
dirasakan sebagai denyut nadi. Setelah arteri capai jaringan, arteri dapat
bercabang-cabang. Pada tiap cabang rongga saluran jadi makin lama
sempit, tetapi kuantitas luas penampang makin lama besar supaya
tekanannya menurun dan kecepatan arus darah berkurang.
Perbedaan pembuluh vena bersama pembuluh arteri sanggup
diamati terhadap gambar dibawah ini.
Darah

Darah terhadap manusia terdiri dari plasma darah dan anggota


sisanya berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel
darah. Plasma darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah
yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma Darah
Plasma darah, terdiri atas air (skitar 90%), zat-zat yang terlarut,
yaitu protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon,
antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme, serta gas-gas (nitrogen, karbon
dioksida dan oksigen).
Darah dalam tubuh manusia terdiri dari plasma darah dan anggota
sisanya berbentuk anggota yang padat, yaitu butir-butir darah atau sel-sel
darah. Plasma darah atau cairan darah merupakan anggota cair dari darah
yang merupakan 55 prosen dari anggota darah itu sendiri.
Plasma darah terdiri atas air (sekitar 90%), zat-zat yang terlarut,
yaitu protein darah, sari-sari makanan (asam amino dan glukosa), hormon,
antibodi, enzim dan zat sisa metabolisme. Di dalamnya juga terkandung
gas-gas nitrogen, karbon dioksida dan oksigen.
Di dalam plasma darah terdapat pula fibrinogen yang sanggup
beralih menjadi benang-benang fibrin, yang berguna untuk menutup luka.
Plasma darah yang udah dipisahkan fibrinogennya dinamakan serum.
Cairan darah atau plasma darah mengangkut sari-sari makanan dari
usus sesudah itu ke hati, dari hati disebarkan ke seluruh anggota tubuh.
Plasma darah mengangkut sisa metabolisme berbentuk karbon dioksida
(sebagian diangkut oleh darah merah) lagi dari jaringan ke jantung
selanjutnya ke paru-paru.
Sisa metabolisme lain berbentuk zat urea diangkut dari jaringan ke
organ pengeluaran, yaitu ginjal. Plasma darah mengangkut hormon dari
kelenjar buntu ke anggota tubuh yang membutuhkan. Plasma darah
termasuk berguna sebagai penjaga tekanan osmosis cairan tubuh sebab
plasma darah punya kandungan garam-garam spesifik serta molekul-
molekul protein.
Sel-sel Darah
Sel-sel darah, terdiri dari sel darah putih (Leukosit), sel darah
merah (Eritrosit), dan keping darah (Trombosit).
 Sel darah merah (Eritrosit) adalah anggota terbesar dari sel darah yaitu
sekitar 99 %. Eritrosit berbentuk bikonkaf, yaitu bulat, pipih,
tengahnya cekung, sering berada terhadap kondisi bertumpukan.
 Keping darah (Trombosit) berbentuk kecil, tidak teratur, berkelompok
membentuk kepingan-kepingan di dalam darah dan tidak berinti.
 Sel darah putih (Leukosit) miliki ukuran lebih besar dibanding
Eritrosit, tidak berpigmen, dan miliki inti yang bentuknya berfariasi.
1. Eritrosit (Sel Darah Merah)
Sel darah merah berperan sebagai penentu golongan darah
seseorang termasuk berguna sebagai pengangkut oksigen. Oksigen
diangkut oleh darah dengan langkah diikat oleh hemoglobin. Hemoglobin
yang sudah mengikat O2 memicu darah berwarna merah dan disebut
sebagai oksihemoglobin.
Reaksi pengikatan O2 oleh hemoglobin terjadi di dalam paru-paru,
tetapi pelepasan O2 oleh hemoglobin dijalankan di dalam sel di seluruh
tubuh.
Eritrosit dibentuk oleh sumsum merah terhadap tulang pipa dan
tulang pipih. Saat bayi di dalam kandungan, sel darah merah dibentuk oleh
limpa dan hati. Sel darah merah yang sudah tua (berumur sekitar 120 hari)
bakal dirombak di hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah
menjadi zat empedu (bilirubin). Zat besi yang dilepaskan oleh hemoglobin
digunakan untuk memicu sel darah merah baru.
2. Leukosit (Sel Darah Putih)
Sel darah putih dibentuk di sumsum merah terhadap tulang limpa,
pipih serta kelenjar getah bening. Fungsi Leukosit ialah untuk membunuh
kuman penyakit di dalam tubuh dan membentuk antibodi.
Pada jaringan yang mengalami luka sering timbul nanah. Nanah
terdiri atas kuman yang mati, sel darah putih yang rusak, dan sel jaringan
yang rusak.
Fagosit sanggup membunuh kuman penyakit dengan cara
memakannya. Fagosit sanggup bergerak layaknya Amoeba dan sanggup
keluar menembus dinding kapiler darah menuju jaringan sekitarnya.
Sedangkan Limfosit menyerang kuman dengan langkah
membentuk antibodi. Antibodi bakal bereaksi dengan kuman membentuk
gumpalan. Gumpalan itu sesudah itu bakal “dimakan” oleh fagosit.
Limfosit termasuk sanggup menghasilkan antibodi berbentuk antitoksin,
yang sanggup menetralkan racun yang dihasilkan oleh kuman.
3. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit dibuat di dalam sumsum merah. Dalam 1 mm3 darah
terdapat 250.000 keping darah, yang merupakan 0,6% dari padatan darah.
Keping darah berguna di dalam sistem pembekuan darah jikalau terjadi
luka. Saat terjadi luka, trombosit mengeluarkan enzim trombokinase yang
bakal mengubah protrombin menjadi trombin.
Trombin bakal mengubah protein darah, yaitu fibrinogen, menjadi
benang-benang fibrin. Benang-benang fibrin layaknya jaring-jaring yang
memerangkap sel darah merah agar darah berhenti mengalir.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Kerja sistem peredaran darah manusia dikendalikan oleh organ jantung


yang berguna untuk memompa darah agar mampu mengalir ke semua tubuh. Saat
otot jantung berelaksasi, jantung dalam keadaan mengembang, volumenya besar,
dan tekanannya kecil.
Sehingga menyebabkan darah dari vena kava (darah kotor dari tubuh),
masuk ke dalam serambi kanan, katup AV terbuka dan darah terus masuk ke
dalam bilik kanan. Sementara itu di belahan jantung sebelah kiri, darah dari vena
pulmonalis (darah bersih dari paru-paru) masuk ke dalam bilik kiri.
Saat otot jantung berkontraksi jantung dalam keadaan mengerut. Darah
yang telah ada dalam bilik kanan dipompa masuk ke arteri pulmonalis. Waktu itu
katup AV menutup sedang katup ke arteri pulmonalis membuka.
Di bagian jantung sebelah kiri, darah di dalam bilik kiri dipompa masuk ke
aorta. Sementara itu, katup AV menutup, sedang katup ke aorta membuka.Pada
sistem peredaran darah manusia terkandung dua lintasan peredaran darah, yakni
peredaran darah besar dan peredaran darah kecil. Kedua peredaran darah ini
disebut peredaran darah ganda.
1. Peredaran Darah Besar/Panjang/Sistemik
Peredaran darah besar merupakan peredaran darah yang mengalirkan
darah yang kaya oksigen dari bilik kiri jantung lalu diedarkan ke semua
jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbon dioksida di jaringan tubuh.
Lalu darah yang banyak mengandung karbon dioksida melalui vena dibawa
menuju serambi kanan jantung.
2. Peredaran Darah Kecil/Pendek/Pulmonal
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang mengalirkan
darah dari jantung ke paru-paru dan lagi lagi ke jantung. Darah yang kaya
karbon dioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, di alveolus paru-paru darah selanjutnya bertukar dengan darah
yang kaya akan oksigen yang lantas akan dialirkan ke serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis.
Proses peredaran darah tergoda terhitung oleh kecepatan aliran darah,
luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kinerja otot jantung, dan
pembuluh darah.
Pada kapiler terkandung spingter prakapiler menyesuaikan aliran darah
ke kapiler:
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran
darah yang melalui kapiler selanjutnya akan berkurang.
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang
bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke
kapiler.
Pada vena sekiranya otot berkontraksi maka vena akan terperas dan
kelepak yang terkandung terhadap jaringan akan bertindak sebagai katup satu
arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung.
Gangguan dan Penyakit pada Sistem Peredaran Darah Manusia

Terdapat beberapa gangguan atau penyakit pada sistem peredaran darah.


Gangguan ini bisa terjadi pada darah, jantung, pembuluh darah, atau tekanan
darah.
1. Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
a. Anemia
Anemia adalah keadaan tubuh yang kekurangan hemoglobin.
Kadar Hb normal adalah 12 –16 % dari sel darah merah. Jumlah sel darah
merah normal 5 juta/mm3. Pada penderita anemia, kadar Hb kurang dari
normal.
b. Leukemia
Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak
normal. Jaringan yang seharusnya membentuk sel darah merah justru
membentuk sel-sel darah putih. Akibatnya, jumlah sel darah putih
melebihi normal sedangkan jumlah sel darah merah menurun.
Leukemia disebut juga kanker darah. Banyaknya sel darah putih
ini, menyebabkan sel darah putih menjadi “ganas’’. Sel darah putih ini
dapat memakan sel-sel darah merah sehingga penderita dapat mengalami
anemia akut.
c. Thalasemia
Penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi
hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya penderita mengalami anemia.
d. AIDS (Acquired Immunodefciency Syndrome)
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human
Immunodefciency Virus) yang menyerang sel darah putih
manusia. Pada pengidap penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat
mati dan tidak berfungsi.
Hal tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit
yang menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak
berfungsi. Jika terkena infeksi atau suatu penyakit yang ringan sekalipun,
sistem kekebalan tubuhnya tidak akan bekerja. Akhirnya penderita dapat
mengalami kematian.

2. Gangguan yang Berhubungan dengan Jantung dan Pembuluh Darah


a. Penyakit Jantung
Penyakit jantung biasanya terjadi karena terganggunya kerja
jantung ketika memompa darah. Penyebabnya, antara lain kelebihan
kolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi
sehingga menghambat aliran darah.
Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas). Tubuh orang gemuk
memiliki banyak lemak dan darahnya banyak mengandung kolesterol
sehingga rawan penyumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja
jantung menjadi lebih berat dalam memompa darah. Pada kasus gagal
jantung terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung.
Akibatnya, volume darah dalam jaringan tubuh kurang karena
jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang semestinya. Gejala
umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian dada, sesak,
dan cepat lelah.
b. Tekanan Darah Rendah
Penderita tekanan darah rendah memiliki tekanan darah yang
berada di bawah batas normal. Sehingga pengembalian darah ke jantung
menjadi berkurang akibat kerja jantung yang menurun.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti saat kita
melakukan perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Saat
jongkok darah akan tertimbun di pembuluh balik pada kaki sehingga
membuat pengembalian darah ke jantung menjadi lambat.
Selain itu, gangguan ini juga bisa disebabkan oleh berkurangnya
volume darah karena terjadi pendarahan atau muntaber. Gejala yang biasa
dirasakan oleh penderita adalah pusing, lesu, penglihatan berkunang-
kunang, dan sering pingsan.
c. Tekanan Darah Tinggi
Gejala penyakit ini adalah tekanan darah di atas normal. Jantung
penderita bekerja lebih keras bahkan dapat memecahkan pembuluh darah.
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan hal
itu, namun diduga berhubungan dengan kelebihan kolesterol yang
mengakibatkan menyempitnya pembuluh nadi.
Penyebab lain adalah faktor keturunan, stres, usia, kebiasaan
merokok, dan minuman yang mengandung alkohol.
d. Varises
Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-
kelok terutama pada kaki. Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan
beban misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri. Varises yang terjadi
di daerah anus dinamakan ambeien.

You might also like