You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan kesadaran masyarakat akan bahaya dari obat-obat
sintetik, maka alternatif lain untuk mendapatkan efek terapi atau pengobatan
cenderung memilih bahan alam, diantaranya dengan mengkomsumsi jamu.
Sebagai ahli farmasi, maka kita dituntut untuk dapat mengidentifikasi secara
makroskopis maupun mikroskopis dari komposisi sediaan jamu yang ada.
Dalam usaha tersebut, maka kita dituntut untuk dapat mengenali bentuk
morfologi ataupun anatomi serta kandungan kimia dari jamu tersebut.
Dengan diketahuinya kandungan simplisia dari sediaan jamu
tersebut, maka kita dapat menganalisis kandungan zat serta lebih lanjut
dapat mempelajari kemampuan efek terapi dari kandungan simplisia dari
jamu tersebut. Secara umum kandungan/komposisi dari jamu merupakan
bahan alam khususnya dari tumbuh-tumbuhan yang khasiatnya teruji
berdasarkan pengalaman secara turun temurun.
Industri obat tradisional harus memenuhi persyaratan agar
produknya dapat diedarkan di masyarakat. Ketentuan dan persyaratan
mengenai industry obat trdisonal ini diatur dalam Permenkes No.006 Tahun
2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional yang disusun dengan
tujuan untuk memberikan iklim usaha obat tradisional dengan
memperhatikan keamanan, khasiat, dan mutu obat tradisional yang
diproduksi.

1.2 Prinsip Percobaan


1. Berdasarkan penentuan ada tidaknya benda asing
2. Berdasarkan metode pemisahan secara fisika-kimia dengan
menggunakan fasa diam dan fase gerak untuk penentuan kualitas
secara kualitatif
3. Berdasarkakn pengujian kualitas dari bahan jamu dari pengambilan
sampel yang dapat menarik keseluruh batch.

1.3 Tujuan Percobaan


1. Untuk mengidentifikasi keaslian dari bahan yang digunakan
2. Untuk mengetahui cemaran benda asing pada bahan tanaman obat
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pemeriksaan makroskopik dan
mikroskopik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pengambilan Sampel


Sampling

Bahan dari ruahan (Bulk) Kemasan Reatil

Kotak sampel dibuka, dilakukan


pemeriksaan :
1. Karakteristik organoleptik
2. Bentuk bahan
3.Adanya benda asing
4. Adanya serangga
5. Adaya serpihan kemasan

Pooled Sampel Average Sampel Final Sampel

- diambil 3 buah sampel - dibuat tumpukan pooled sampel - dibagi 4


- disatukan, diaduk rata segi empat sama sisi average sampel
Hasil - dibagi menjadi 4 diagonal - diperiksa
- diambil 2 sisi berlawanan, karakteristik
dicampur hingga rata, diulangi
Hasil Hasil
3.2 Pemeriksaan Mikroskopik

Kaca Objek

- diteteskan 1-2 tetes air


- diletakan serbuk jamu pada
tetesan air di atas kaca objek
- ditutup dengan cover glass
- diamati dibawah mikroskop

Hasil

3.3 Pemeriksaan Mikrosublimasi

Kaca objek
- ditempatkan 0,1- 0,2 gr pada kaca objek
- diletakan cincin kaca, ditutup
dengan kaca objek
- disimpan kapas yang telah dibasahi diatas kaca
Objek
- dipanaskan sampai menyublim
- dikeringkan

Hasil
3.4 Kromatografi Lapis Tipis Jamu

2 gram serbuk jamu

- diektraksi cara panas 20 meni dengan 50 ml air

Filtrat Residu

- disaring dengan kertas saring


- diuapkan diatas tangas air sampai menjadi ekstrak kental

Hasil

Plat KLT ukuran 7x3 cm

- diberi tanda batas ( bawah:3cm, atas:0,5cm)


- ditotolkan ekstrak dengan pipa kapiler pada batas bawah
- disiapkan bejana kromatografi
- dibiarkan uap pelarut jenuh 30 menit
- dimasukan plat KLT ke dalam bejana
- dibiarkan elusi berlangsung
- dikeringkan plat KLT
- diamati dengan lampu UV 254 nm dan 365 nm

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan


1. Pengujian secara makroskopik dan mikroskopik
a Makroskopik
 Karakteristik organoleptik
No. Parameter Hasil
1. Warna Kuning Keijauan
2. Bentuk Serbuk halus
3. Bau khas jamu
4. Rasa Khas jamu

 Logo jamu : Sesuai


 Komposisi : Sesuai
 Khasiat dan kegunaan : Sesuai
 No. Registrasi : Tercantum
 Benda asing : Terdapat benang kasur, dengan
bobot 0,026 % b⁄
b

 Serangga : --
 Serpihan kemasan : --
 Berat bersih (netto) : Tidak sesuai ( SD ± 1,41788)
b Mikroskopik
No. Hasil Keterangan
1.

Hasil mikroskopik
sample setelah di
sublimasi tidak
2. terdapat kristal maka,
pada sampel jamu
tidak terdapat bahan
kimia obat

c KLT
No. Hasil Keterangan
Bukan ekstrak kental
 Spot 1 : 0,50 cm
(diameter)
1.  Spot 2 : 0,55 cm
(diameter)
Rf : 0,7091

Ekstrak Kental

 Spot 1 : 0,60 cm
(diameter)
2.  Spot 2 : 0,65 cm
(diameter)
Rf : 0,7436
4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini dilakukan sampling terhadap jamu,


tujuannya yaitu untuk melihat apakah jamu yang kita uji memenuhi persyaratan
obat tradisional atau tidak. Hal yang pertama kali dilakukan yaitu membuat
pooled sampel, setelah itu dibuat average sampel. Yang terakhir dibuat final
sampel.

Pada pemeriksaan jamu dari merek dagang AR MA LIN, obat ini


dikhasiatkan dapat meredakan asam urat, rematik, dan pegal linu. Hal tersebut
sesuai karena jamu hanya dapat berhkasiat untuk meredakan suatu penyakit saja
tetapi tidak dapat menyembuhkan suatu penyakit. Sampel jamu tersebut
memiliki standar pengemasan yang sesuai yaitu terdapat: logo jamu yang benar,
komposisi jamu, exp date, Depkes RI, khasiat dan kegunaan, aturan minum,
hanya saja pada bagian berat bersih (netto) terdapat penyimpangan bobot yang
menyimpang.

Pada pemeriksaan makroskopik didalam bungkus jamu terdapat


benda asing yang seharusnya tidak ikut terbungkus yaitu benang kasur.

Pada pemeriksaan secara mikroskopik dengan tujuan untuk


penentuan secara kualitatif terdapat bahwa sample terlihat adanya amilum
sebagai ciri dari Zingiberis rhizoma dan serabut sklerenkim yang dimiliki oleh
Curcumae rhizoma, selain itu juga terdapat banyak rambut penutup. Pada
sampel yang sudah disublimasi terlebih dahulu tidak terliat adanya kristal pada
jamu tesebut yang artinya bahwa sampel jamu yang diteliti tidak mengandung
bahan kimia obat.

Pada pemeriksaan secara KLT didapatkan hasil yaitu 2 spot yang


terlihat sangat jelas. Hal ini menunjukan bahwa sampel jamu tersebut
BAB V
KESIMPULAN

Sampel Jamu yang didapat tidak memenuhi persyaratan karena :

1. Terdapat benda asing didalam bungkus jamu


2. Netto tidak sesuai dengan yang tertera dalam bungkus sampel jamu
LAMPIRAN

Perhitungan
Bobot rata-rata : 9,77235 g
Netto yang tertera : 8 g
Standar deviasi (SD)
= ( 9,77235 – 8 ) × Netto × 10%
= 1,77235 × 8 g × 10%
= 1,41788
Maka, SD ± 1,41788

Bobot benda asing : 0,0286 g


0,0286 𝑔𝑟
% bobot benda asing : × 100% = 0,026 % b⁄
100 𝑔𝑟 b

You might also like