Professional Documents
Culture Documents
19 - Mei 2015
kritis meliputi lima kelas besar yang meru- posive Sampling. Berdasarkan hal tersebut
pakan indikatornya yaitu: memberikan maka ditetapkan kelas X-2 MIA sebagai
penjelasan sederhana (elementary clari kelas eksperimen dengan menggunakan
fication), membangun ketrampilan dasar model pembelajaran Sains Teknologi Ma-
(basic support), membuat kesimpulan syarakat (STM) dan kelas X-3 MIA sebagai
(inferenting), membuat penjelasan lebih kelas kontrol dengan menggunakan pem-
lanjut (advanced clarification), mengatur belajaran dengan ceramah dan diskusi
strategi dan taktik (strategi and tactik). Data yang diperoleh berupa data ke-
mampuan berpikir kritis siswa dari pre-
test dan post-test, Data yang diolah dalam
METODE PENELITIAN penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu
data yang dinyatakan dalam bentuk angka-
Metode yang digunakan dalam peneli- angka. Adapun teknik dan alat yang digu-
tian ini adalah metode Quasi eksperiment. nakan untuk mengumpulkan data yaitu tes
Desain yang digunakan dalam penelitian berupa soal pilihan ganda beralasan.
ini adalah metode eksperimental dengan
equivalent group control pretest-posttest
design. HASIL PEMBAHASAN
Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas X SMA Negeri 1 Indramayu Data tentang kemampuan berpikir
Kabupaten Indramayu tahun pelajaran kritis siswa kelas eksperimen dan kelas
2014/2015. Sebagai sampel diambil siswa kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan
kelas X MIA yang terdiri atas dua kelas pembelajaran diperoleh dari pretes dan
masing-masing dengan 36 orang siswa. postes seperi disajikan dalam Tabel 1.
Sampel yang diambil dua kelas secara Pur
Tabel 1
Nilai Pretes dan Postes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Eksperiment dan Kelas Kontrol
Tabel 2
Indeks Gain Kemampuan Berpikir kritis Siswa
Kelas Ekaperimen dan Kelas Kontrol
Dari tabel 2 terlihat hasil perhitungan memotivasi siswa, guru harus memfasilita-
N-gain kemampuan berpikir kritis siswa si siswa agar mendapatkan informasi yang
kelas eksperimen dengan kelas kontrol bermakna supaya memberikan kesempat
menunjukkan bahwa rata-rata N-gain ke- an kepada siswa untuk menemukan dan
las eksperimen 0,55 dan kelas kontrol 0,35 menerapkan ide mereka sendiri (Guntur,
keduanya berada pada kategori sedang. 2004).
Perbandingan N-gain kemampuan ber- Peningkatan kemampuan berpikir
pikir kritis siswa kelas eksperimen lebih kritis yang dialami oleh siswa setelah me-
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini lalui proses belajar, dapat pula disebab-
sesuai dengan hasil dari uji t-independen kan karena siswa yang belajar pada kelas
bahwa perbedaan rata-rata kemampuan eksperimen berperan aktif dalam mencari
berpikir kritis kelas eksperimen lebih informasi untuk diaplikasikan dalam me-
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Kemam- nyelesaikan masalah. Hal ini sesuai dengan
puan berpikir kritis pada kelas eksperi- yang dikatakan oleh Glathorn dan Baron
men yang meningkat dibandingkan kelas (dalam Hasnawati, 2000), bahwa cara ber-
kontrol dapat terjadi karena pada kelas pikir siswa dapat ditingkatkan dengan cara
eksperimen pembelajarannya sangat ber- memberi masalah yang menuntut siswa
pusat pada siswa. Pembelajaran tersebut memanfaatkan proses-proses pemecah
Membuat dan
9 Mempertimbangkan 12 56 81 0,48 Sedang
Nilai Pertimbangan