Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
TAHUN 2018/2019
LAPORAN PENDAHULUAN
Pathway
Stimulus
(Mekanik, termal, kimia)
Melepaskan histamin,
bradikinin, kalium
Otak
Traktus spinotalamus
Timbul reflek proprotektif
4. Etiologi
a. Agen cedera, misal biologis (penyebab nyeri karena kerusakan fungsi organ
atau jaringan tubuh), zat kimia (penyebab nyeri karena bahan / zat kimia), fisik
(penyebab nyeri karena trauma fisik) , psikologi (penyebab nyeri yang bersifat
psikologik seperti kelainan organik, neurosis traumatik, skizofreniad).
b. Ketidakberdayaan fisik kronis.
c. Ketidakberdayaan psikososial kronis (NANDA, 2018).
5. Faktor yang mempengaruhi respon nyeri
Gangguan muskulos kelektal kronis, cedera tabrakan, gangguan sistem saraf,
kraktur, gangguan genetik, ketidak seimbangan neuro transmiter, neuro modulator,
dan reseptor, gangguan imun, metaboloik, iskemik, cedera otot, paca trauma karena
gangguan, cedera medula spinalis, infiltrasi tumor (NANDA, 2018).
6. Batasan karakteristik
a. Nyeri akut
3
Selang waktunya kurang dari 3 bulan dengan tanda – tanda klinis antara
lain perubahan selera makan, perubahan pada parameter fisiologis, diaforesis,
perilaku distraksi, bukti nyeri dengan menggunakan standart daftar periksa
nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkam, perilaku ekspresif,
ekspresi wajah nyeri, sikap tubuh melindungi, putus asa, fokus menyempit,
melindungi area nyeri, perilaku protektif, perubahan aktivitas, dilatasi pupil,
fokus pada diri sendiri, menggunakan standar nyeri, keluhan tentang
karakteristik menggunakan standar instrumen nyeri (NANDA, 2018).
b. Nyeri kronik
Mempunyai selang waktu yang lebik lama dan dapat berlangsung lebih
dari tiga bulan, hambatan meneruskan aktivitas sebelumnya, perubahan pola
tidur, anoreksia, bukti nyeri dengan menggunakan standart daftar periksa nyeri
untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkan, ekspresi wajah nyeri,
perubahan aktivitas, fokus pada diri sendiri, keluhan tentang intensitas
menggunakan skala nyeri dengan mennggunakan standar instrumen nyeri
(NANDA, 2018).
c. Skala numerik → digunakan untuk pasien dewasa
1. 0 : no pain / tidak nyeri.
2. 1 - 3 : mild = nyeri ringan → tidak mengganggu aktivitas.
3. 4 - 6 : moderate = nyeri sedang → mengganggu aktivitas.
4. 7 - 9 : severe = nyeri berat → tidak bisa melakukan aktivitas.
5. 10 : nyeri sangat berat
6. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cedera fisik post operasi
b. Resiko tinggi infeksi b.d adanya luka post operasi
c. Gangguan pola tidur b.d hospitalisasi
7. Intervensi Keperawatan
No Dx. Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi (NIC)
Keperawatan (NOC)
1 Nyeri Setelah dilakukan tindakan O
berhubungan keperawatan selam 2x24 Obs TTV dan
jam , diharapkan nyeri dapat tanda-tanda nyeri
dengan cedera
berkurang dengan criteria N
fisik post operasi hasil sebagai berikut: Ajarkan pasien
Control nyeri cara memanage
Pasien nyeri dengan
mampu: tekhnik relaksasi
4
mengenali napas dalam dan
kapan terjadinya distraksi.
nyeri
melaporkan Jelaskan pada
terhadap gangguan pasien dan keluarga
nyeri penyebab nyeri
mengenali apa E
yag terkait gejala Jelaskan
nyeri kepada keluarga
Tingkat nyeri proses terjadinya
Pasien nyeri
mampu: Jelaskan pada
Melaporkan pasien dan keluarga
nyeri penyebab nyeri
Melaporkan C
episode nyeri Accupunture
Pasien tidak Pemberian
meringis dan analgesic
mengeram
Pasien tidak
berkeringat
berlebihan
5
infeksi saline
Jumlah leukosit Rawat luka
dalam batas normal dengan konsep
Menujukkan perilaku steril
E
hidup sehat
Ajarkan klien
dan keluarga
untuk melakukan
perawatan luka
Berikan
penjelasan
kepada klien dan
keluarga
mengenai tanda
dan gejala infeksi
Ajarkan klien
dan keluarga cara
mencegah infeksi
Anjurkan
pasien untuk
meningkatkan
asupan cairan dan
nutrisi
C
Kolaborasi
pemberian
antibiotic
3 Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan O
tidur b.d keperawatan selama 2x24 Observasi
lingkungan yang
hospitalisasi jam diharapkan pola tidur
mengganggu
terpenuhi dengan criteria aktifitas tidur
hasil: pasien
N
Tidur
Monitor
Jam tidur pola tidur pasien
terpenuhi Monitor
kualitas tidur
Pola tidur
pasien
tidak terganggu E
Kualitas tidur Mengaj
baik arkan cara
istirahat yang
6
Tidur dari baik
awal sampai habis menjelaskan
efek kurangnya
secara konsisten tidur
Perasaan segar C
setelah tidur Kolabor
asi pemberian
obat tidur
DAFTAR PUSTAKA
Aziz. 2006. Nursing Interventions Classification (NIC). Solo: Mosby An Affiliate Of Elsefer
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C., (2013), Nursing
Interverention Classification (NIC). Sixth edition, Missouri: Elsevier Mosby.
Bulecheck, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., & Wagner, C., (2013), Nursing
Interverention Classification (NIC). Sixth edition, Missouri: Elsevier Mosby.
Moorhead, S,. Johnson, M., Maas, M.L., & Swanson, E., (2013), Nursing outcomes
classification (NOC), fifth edition, Missouri: Elsevier Mosby.
Mubarak, Iqbal. 2008. Buku ajar : Kebutuhan dasar manusia. EGC. Jakarta.
Potter, P.A., & Perry, A.G., (2010), Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses,
dan praktik, Jakarta: EGC.
Wartonah, Tarwoto. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Jakarta : EGC
7
8