You are on page 1of 54

AIR DAN MINERAL

OLEH
Rosa Delima Ekwantini
KOMPOSISI TUBUH MANUSIA

Komponen terbesar tubuh manusia adalah air


Komponen lainnya merupakan senyawa :
Organik ( protein 15% dr BB; lipid 15% dr BB;
hidrat arang 5% dr BB)
Bentuk senyawa organik :
Berstruktur protein, fosfolipid, kolesterol, glikolipid
Tidak berstruktur cadangan makanan, zat
sampah.
Cadangan makanan berupa glikogen, triasilgliserol, albumin dara
Anorganik ( mineral 5% dr BB)
Mineral dalam tubuh berupa :

Kation (Kation utama : Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Fe2+, Fe3+ ; kation lainnya Zn2+,
Cu2+)

Anion (Anion utama : Clˉ, HCO3ˉ, HPO4²ˉ, SO4²ˉ. Komposisi ini dipengaruhi oleh
faktor makanan, penyakit, umur.

Na+ dan K+ bekerjasama dalam mempertahankan keseimbangan


cairan
“osmotic substance”

Na+ merupakan kation utama cairan ekstra sel, K+ merupakan kation utama
cairan intra sel

Ion Ca2+ penggumpalan darah, pembentukan garam appetite, tulang


& gigi
Ion Mg ²+ diperlukan oleh enzim-enzim yg terkait utk pembentukan energi pada
umumnya.

Ion Zn 2+ diperlukan oleh enzim untuk pembentukan HCl di sel mukosa lambung
dan pengangkutan CO2 sistem sirkulasi darah

Ion Clˉ merupakan anion utama cairan ekstra sel

Ion HPO4ˉ merupakan anion utama cairan intra sel


Ion-ion diperlukan sebagai aktivator enzim
AIR

Komponen kimia utama pada organisme hidup


STRUKTUR DAN IKATAN KIMIA Struktur Molekul air
merupakan tetrahedron tak beraturan (irreguler)
dengan oksigen pada pusatnya

FUNGSI AIR
Media reaksi kimia di seluruh jaringan tubuh

Menyerap panas yang tinggi tanpa mengadakan perubahan


suhu yg terlalu tinggi
KOMPOSISI AIR DALAM TUBUH 50%
dr BB manusia berupa air. 55 %nya
cairan intrasel
45%nya cairan ekstrasel yg berupa : plasma darah dan cairan interstesiel
INPUT dan OUTPUT AIR sehari-hari :
Input / Hari(ml) :
Air minum (Preformed water) 1.100
Air dlm makanan (invisible) 500 – 900
Air metabolik (Oksidasi H) 400
-----------------
TOTAL 2.000 – 2.400

Output/ Hari (ml)


Urine 1.000 – 1.300

Tinja 80 - 100
Penguapan mll pernafasan 920 – 1.000
dan keringat ------------------
TOTAL 2.000 – 2.400
Distribusi cairan dalam tubuh ditentukan oleh tekanan osmotik yg diperlihatkan :

Senyawa organik dgn BM tinggi (protein)


Senyawa organik dgn BM kecil tetapi jmlnya banyak (glukosa)
3. Ion Na+ dan K+ dlm cairan intrasel & ekstrasel
Jumlah cairan tubuh dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
Umur
Aktivitas seseorang
Tekanan hidrostatik

MINERAL
Mineral tubuh dikelompokan menjadi : Elemen utama : C, H, O,
N, S, P, Mg, Na,
K dan Cl
Elemen runutan (trace elements) : Co, Cu, Zn, Jod, Besi, Mn, Se, Cr

Bersifat racun untuk manusia dan binatang :


Ag, Hg, Pb

Kalsium (Ca) dan fosfor (P)


Keduanya berfungsi sangat erat satu sama lain membentuk garam kalsium
fosfat.
Fungsi :
Membentuk garam appetite pd tulang dan gigi
Ion Ca 2+ : diperlukan dlm penggumpalan darah, kontraksi otot,
penghantar rangsang saraf, aktivitas beberapa enzim

Fosfor terlibat dalam proses transpor energi dalam bentuk ikatan fosfat
berenergi tinggi : ATP, ADP, Kreatin – P

Untuk absorbsi Ca sebaiknya perbandingan Ca : P = 1: 1 – 1: 3, bila perbandingan


lebih besar maka absorsi terhambat
Kebutuhan Ca = 400 mg/hari

Kebutuhan P dapat terpenuhi dr makanan sehari – hari

Natrium (Na) dan Kalium (K)


Keduanya sangat erat dalam keseimbangan air dan elektrolit atau
keseimbangan asam – basa dalam sel maupun ekstra sel
Fungsi :
Mempertahankan keseimbangan air
Mempertahankan tekanan osmose
Mempertahankan keseimbangan asam-basa
Mekanisme “ sodium pump”

Sumber :
Na : garam dapur, daging
Penyerapan K dan Na di intestine
Ekskresi K dan Na oleh ginjal

Metabolisme Na dan K dipengaruhi oleh hormon kelenjar korteks


adrenal

Klor (Cl)

Merupakan komponen garam NaCl. Biasanya terpenuhi dari makanan sehari-


hari

Defisiensi Cl biasanya karena pengeluaran banyak dr lambung (muntah


– muntah)
Belerang (Sulfur)

Berbentuk senyawa – senyawa esensial bagi tubuh seperti : komponen vit.B1,


asam amino esensial mengandung belerang, Koenzim – ASH, antikoagulasi,
hormon pankreas, dll.

Belerang dalam makanan berbebtuk senyawa komponen protein dan fosfolipid

Magnesium (Mg)
Jumlah dalam tubuh 25 mg

Fungsi : proses sintesis protein, asam nukleat, nukleotida, lipid, hidrat arang
dan kontraksi otot

Organ yg sensitif terhadap defisiensi Mg adalah sistem kardiovaskuler,


ginjal, neuromuskuler

Besi (Fe)
Kandungan besi dalam tubuh 3 – 4 gram
Fungsi : perperan pada respirasi selluler, berupa unsur – unsur Hb, sistem
sitokrom, enzim katalase, enzim peroksidase

Jodium
Merupakan komponen hormon tiroksin.

Dalam kecukupan Jodium didapat rasio T3 : T4 = 1 : 7.


Pengambilan Jodium oleh kelenjar tiroid dipengaruhi oleh TSH


Jodium makanan berbentuk garam jodium yg diserap di intestine, diangkut


 dalam bentuk ikatan lemah dengan protein darah
Ekskresi Jodium : mll urine, air liur, ASI

Fluor

Merupakan komponen jaringan keras terutama gigi (utk melindungi


email gigi)

Kelebihan Fluor menyebabkan cekungan-cekungan kuning kecoklatan pd


permukaan gigi dan email
Kekurangan Fuor menyebabkan karies gigi
Tembaga (Cu)
Tubuh manusia mengandung 100 – 150 mg Cu tersebar di jaringan hati, otot,
susunan saraf pusat, jantung, ginjal.
Seng (Zn)
Merupakan unsur penting dalam tubuh, yang berhubungan erat dengan
aktivasi enzim dan hormone Kandungan dalam tubuh 2 mg

KESEIMBANGAN ASAM - BASA

KOMPENSASI TUBUH DALAM


KESEIMBANGAN ASAM BASA TUBUH
pH darah normal 7,3 – 7,5

Asam : pH < 7,3 Asidosis

• Basa : pH > 7,5 Alkalosis


Alat kompensasi tubuh dalam mempertahankan keseimbangan asam – basa :
Sistem dapar darah
Sistem respirasi
Sistem ekskresi oleh ginjal
Sistem Dapar darah / buffer

Sistem buffer : campuran asam lemah dan basa lemah dengan garamnya yang
akan menahan
Dasar persamaan Henderson Hasselbalch :
pH = pKA + log Garam
Asam
Sistem buffer asam karbonat/garam karbonat

pH = pKA + log kadar B+ HCO3- untuk pH darah 7,4 kadar H+ HCO3-


7,4 = 6,1 + log kadar B+ HCO3-kadar
H+ HCO3-
untuk memberikan nilai Ratio G : A = 20 : 1
Dari persamaan tsb :

Untuk mempertahankan pH darah tetap normal (7,4) diperlukan


perbandingan kadar garam bikarbonat : kadar asam karbonat = 20 :1
Sistem pernafasan tubuh

Keseimbangan asam – basa dengan kompensasi pernafasan : hiperventilasi,


hipoventilasi shg rasio B.HCO3 : HHCO3 dipertahankan normal
Proses :
Pemasukan O2 dan pelepasan CO2 di alveoli paru - paru

Transportasi O2 dari alveoli paru – paru ke jaringan


Transportasi CO2 dari jaringan ke alveoli
paru2
• Komposisi udara inspirasi dan ekspirasi

GAS UDARA PERNAFASAN

INSPIRASI (%) EKSPIRASI (%)

20.96 16.02
O2
0.04 4.38
CO2
N2 79.00 79.00

• Difusi O2 dan CO2 di paru - paru

Alveol paru Arteriol paru

Gerakan O2

Gerakan CO2

pO2 107 mmHg 40 mmHg

pCO2 36 mmHg 46 mmHg


Perhitungan gas terlarut dalam cairan :
a.v.p a = Koefisiensi kelarutan gas
V = ________ M1 v = volume ml tempat gas terlarut
760 p = tekanan parsiel gas

Nilai koefisiensi kelarutan gas udara pernafasan pada suhu 37o C tekanan
1 ATM

GAS Koefisiensi kelarutan 1 ATM (a)

O2 0.024

CO2 0.57

N2 0.012
• Banyaknya gas O2, CO2 dan N2menurut perhitungan dan
kenyataan

ml gas/ 100 ml darah


CO2 N2
O
2
Perhitungan 0.393 2.96 1.04

Kenyataan pada arteri 20.00 50.00 1.70

Kenyataan pada vena 14.00 56.00 1.70

• Proses transportasi O2 dan CO2 selain yang terlarut dalam plasma darah masih
terdapat dalam sistem lain yaitu O2 terikat Hb membentuk senyawa Hb O2 (Oksi
haemoglobin) yang mempunyai keasaman tinggi
Alveol Paru Plasma darah Sel darah merah

CO2 CO2 CO2 + H2O

Karbonat
anhidrase
H2CO3
H2C
O3

HCO3- HCO3 + H+ KHb

+
Na +
HHb
- +
Cl +K

Cl-
NaHCO3
K
C
l
Bila terjadi gangguan fungsi pernafasan shg
menyebabkan gangguan pengaturan kandungan CO2 dalam darah,
keadaan yang mungkin :
Gangguan ekskresi CO2 yg berakibat CO2 tertimbun dalam tubuh (
kandungan HHCO3 >
BHCO3 pH < 7.3 (Asidosis respiratorik)

Gangguan ekskresi CO2 yg berakibat CO2 terlalu banyak dikeluarkan tubuh(


kandungan HHCO3 <
BHCO3 pH > 7.5 (Alkalosis
respiratorik)
ASIDOSIS METABOLIK

Terjadi penurunan garam B+HCO3 yang digunakan menanggulangi kelebihan


asam2 organik produk metabolisme jaringan tubuh :
Asam laktat, asam piruvat, asam asetat, beta –
OH butirat
B+HCO3 + H+ B+ + H2CO3
Mekanisme kompensasi sistem buffer :
H2CO3 melepaskan H+ ke sistem dapar lainnya dan diharapkan
kandungan garam bikarbonat lebih ditingkatkan
Mekanisme kompensasi sitem pernafasan

H2CO3 meningkat, berarti peningkatan pCO2, akibatnya pusat pernafasan


dirangsang maka

terjadi hiperventilasi kadar asam karbonat


menurun

Mekanisme kompensasi sistem ekskresi ginjal Ginjal meningkatkan kandungan


garam
bikarbonat dgn retensi kation Na+ di tubuli
proksimal dan distal garam bikarbonat
(NaHCO3) meningkat

Bila upaya kompensasi tidak dapat meningkatkan pH maka terjadi asidosis


tidak terkompensasi
Jika upaya tersebut dapat meningkatkan pH menjadi 7,3 – 7,5 maka terjadi
asidosis terkompensasi (kadar gram bikarbonat dan asam bikarbonat
tidak normal)
Kondisi asidosis metabolik bisa dijumpai pada : ketosis, tirotoksikosis, muntah –
muntah yang berlangsung lama, kegagalan ginjal dalam mengekskresi asam
sulfat, asam fosfat

ASIDOSIS RESPIRATORIK

H2CO3 pada keseimbangan HH meningkat krn gangguan pada paru – paru yang
menyebabkan retensi CO2 (pCO2 meningkat)
Mekanisme kompensasi sistem buffer Peningkatan H2CO3 dlm darah segera
diubah

dalam sel darah merah HCO3-dengan bantuan enzim


karbonat anhidrase

Kemudian dikeluarkan kembali ke plasma utk meningkatkan garam bikarbonat


(proses chloride shift)
Sistem paru – paru
Tergantung kemampuan paru – paru untuk melakukan
hiperventilasi
Sistem ekskresi ginjal
Menurunkan H2CO3 dan meningkatkan garam bikarbonat dengan :
Ekskresi ion H+, retensi ion Na+ di tubuli proksimal dan
distal, serta pembentukan ammonia di tubuli distal

ALKALOSIS METABOLIK

Garam bikarbonat meningkat pada perbandingan HH


Kompensasi sistem buffer
Garam bikarbonat menerima ion H+ dari sistem dapar lainnya utk
meningkatkan asam karbonat (H2CO3)
Kompensasi paru – paru
Melakukan retensi CO2 mll penekanan pusat pernafasan

Kompensasi ginjal

Mengurangi ekskresi ion H+ ekskresi garam – garam


NaHCO3 dan Na2HPO4 meningkat, proses pengasaman urin berkurang,
pembentukan ammonia di tubuli distal di tekan

Alkalosis metabolik dijumpai pada keadaan : Muntah proyektil, hipokalemia


ALKALOSIS RESPIRATORIK

Kadar H2CO3 menurun oleh gangguan pada


paru – paru rasio BHCO3 : HHCO3 pd keseimbangan HH
meningkat
Oksidasi pelepasan /pengeluaran elektron

Reduksi penangkapan/penambahan
elektron
Oksidasi biologi proses reaksi oksidasi

– reduksi pada makhluk hidup


Berperan penting dalam respirasi
(Oksidase + Hidrogenase)
Melindungi tubuh dari kerusakan oleh radikal bebas
 (Hidroperoksidase)
Memerantai hidroksilasi obat dan steroid (oksigenase)

Melindungi jaringan dari toksisitas oksigen (superoksida dismutase

Oksidoreduktase

Diklasifikasikan : oksidase, dehidrogenase, hidroperoksidase,
oksigenase.

You might also like