You are on page 1of 8

JENIS BAHAN Litium

KEGUNAAN Digunakan dalam penelitian di laboratorium


bahan campuran logam pada pembuatan
pesawat luar angkasa, pembuatan bahan bakar
baterai, sel padat bertegangan tinggi, dan
pengganti baterai asam timbal pada penggerak /
mesin kendaraan listrik

POTENSI BAHAYA Litium merupakan bahan limbah B3 yang


mudah terbakar. Memanaskan bahan litium
dapat menyebabkan ledakan dan kebakaran.
Secara spontan litium akan terbakar jika
didispersikan ke udara bebas.

Litium bagi kesehatan


Litium sangat mudah terbakar, banyak faktor
pemicu reaksi litium sehingga menyebabkan
ledakan dan hasil tersbut mengakibatkan
terbentuknya kabut (gas) sangat beracun. Bila
terhirup akan menyebabkan sensasi terbakar,
batuk, sulit bernafas, luka pada tenggorokan.
Kontak pada kulit akan terasa sakit, jika
terkena mata maka mata akan memerah, pedih
yang mendalam dan perih. Jika termakan
menyebabkan keram perut, sakit di bagian
perut, sensasi terbakar, kolaps sampai
kematian
PENGOLAHAN 1. Penyimpanan dalam gudang.
Syarat umum gudang penyimpanan:
 Gudang/ruangan penyimpanan harus
memiliki sistim ventilasi yang baik
 Penerangan yang cukup stop kontak harus
diluar gedung
 Gudang harus mempunyai penangkal petir
 Bagian luar tempat penyimpanan harus diberi
tanda (symbol)
 Lantai bangunan yang kedap air dibuat miring
1% kearah bak control
 Penyimpan harus satu jenis atau yang saling
cocok
 Antara bagian penyimpanan dibuat
tanggul/dinding pemisah
 Masing-masing memiliki bak penampung
tumpahan
 Wadah/tempat penyimpanan tidak boleh
bocor
 Lama penyimpanan paling lama 90 hari
3. Pembakaran (Insinerator)
4. Pemadatan (Solidifikasi) dan Pemantapan
ikatan (Stabilisasi) umumnya dalam
penanganan limbah cair dan lumpur :
menjadikan kontaminan yang terkandung
menjadi tidak aktif, mengurangi kandungan air.
5. Penimbunan/penanaman (Landfill).
Penanganan secara penimbunan dilakukan
terhadap limbah padat & residu dari proses
solidifikasi, sisa dari proses daur ulang, sisa
pengolahan fisik-kimia, katalis, ter, lumpur
(sludge) dan berbagai limbah yang tidak dapat
diolah atau diproses lagi.
TUGAS K3
PENGOLAHAN LIMBAH B3
(LITIUM DAN SULFURDIOKSIDA)

Nama : Ayu Mega Mustika Dewi


NIM : 161200004
A1A FARMASI KlINIS

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2018
TUGAS K3
PENGOLAHAN LIMBAH B3

Nama : Ni Luh Wahyu Trisnayanti


NIM : 161200039
A1B FARMASI KlINIS

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2018
JENIS BAHAN Sulfurdioksida
KEGUNAAN Gas Sulfur Dioksida (SO2) sebagian besar
digunakan sebagai bahan pengawet, menurut
sejarah penggunaan SO2 sebagai pengawet
sudah dilakukan oleh bangsa Romawi dalam
proses pembuatan minuman anggur dengan cara
membakar sedikit tempat penyimpanan
minuman anggur dengan lilin yang terbuat dari
belerang atau sulfur sehingga minuman anggur
akan tetap segar dan tidak membuat bau kecut
atau asam. Saat ini,
POTENSI BAHAYA Gas SO2 dapat merusak tanaman, sehingga
daunnya menjadi kunging kecoklatan. Gas ini
juga menyebabkan hujan asam, korosi pada
permukaan logam, Sulfur dioksida memiliki
karakterisik yang dapat mengiritasi mata,
tenggorokan, dan saluran pernapasan. Paparan
jangka pendek dapat menimbulkan sensasi
terbakar pada mata, batuk-batuk, dan sesak
napas. Penderita asma sangat sensitif terhadap
paparan SO2 ini sehingga dapat merespon
paparan meski dalam konsentrasi rendah (0,2-
0,5 ppm). Papara jangka panjang terhadap SO2
dapat menyebabkan kegagalan jantung dan
paru-paru.
PENGOLAHAN Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara
hasil pembakaran bahan bakar dengan cara
desulfurisasi menggunakan filter basah (wet
scrubber). Mekanisme kerja filter basah ini
akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan
berikutnya, yaitu mengenai metode
menghilangkan materi partikulat, karena filter
basah juga digunakan untuk menghilangkan
materi partikulat.
Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dengan cara
menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas
karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil
pembakaran kendaraan bermotor dapat
dikurangi dengan cara memasang alat
pengubah katalitik (catalytic converter) untuk
menyempurnakan pembakaran. Selain cara-
cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang
jugadapat dikurangi kegiatan pembakaran
bahan bakar atau mulai menggunakan sumber
bahan bakar alternatif yang lebih sedikit
menghasilkan gas buang yang merupakan
polutan.
TUGAS K3
PENGOLAHAN LIMBAH B3

Nama : Komang Tri Farmani


NIM : 161200024
A1A FARMASI KlINIS

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS


INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2018

You might also like