You are on page 1of 3

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN APENDISITIS AKUT

A. Pengkajian Keperawatan
1. Dapatkan riwayat penyakit dengan cermat
2. Observasi adanya manifestasi klinis apendisitis
a. Nyeri abdomen kuadran kanan bawah
b. Demam, abdomen kaku
c. Bising usus menurun atau tidak ada
d. Muntah (umumnya mengikuti awitan nyeri)
e. Konstipasi atau diare dapat terjadi
f. Anoreksia
g. Takikardi, pernapasan cepat dan dangkal
h. Pucat
i. Letargi
j. Peka rangsang
k. Postur bungkuk
3. Observasi adanya tanda-tanda peritonitis
a. Demam
b. Hilangnya nyeri secara tiba-tiba setelah perforasi
c. Peningkatan nyeri, yang biasanya menyebar dan disertai kaku abdomen
d. Distensi abdomen progresif
e. Takikardi
f. Pernapasan cepat dan dangkal
g. Pucat
h. Menggigil
i. Peka rangsang
4. Bantu dengan prosedur diagostik seperti hitung darah putih dan radiografi abdomen
B. Diagnosis dan Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan apendiks yang terinflamasi
Sasaran Hasil yang diharapkan Intervensi
Anak tidak mengalami Anak beristirahat dengan  Beri posisi yang
nyeri atau nyeri menurun tenang, tidak melaporkan nyaman (biasanya
sampai tingkat yang dapat dan/atau menunjukkan dengan kaki
diterima anak adanya bukti-bukti fleksi), hal ini
ketidaknyamanan dapat bervariasi
antar anak
 Beri bantal kecil
untuk membebat
abdomen
 Beri analgesik
untuk mengurangi
nyeri
2. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan
masukan dan kehilangan sekunder karena kehilangan nafsu makan dan
muntah
Sasaran Hasil yang diharapkan Intervensi
Anak mendapatkan cairan  Pertahankan puasa
yang cukup untuk untuk
Anak mendapatkan terapi menggantikan kehilangan, meminimalkan
cairan untuk hidrasi yang anak menunjukkan tanda kehilangan cairan
adekuat hidrasi adekuat (uraikan) melalui muntah
dan
meminimalkan
distensi abdomen
 Pertahankan
integritas area
infus untuk
pemberian cairan
intravena dan
elektrolit
 Beri cairan
intravena dan
elektrolit sesuai
ketentuan
 Pantau masukan
dan haluaran untuk
mengkaji hidrasi
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan kemungkinan ruptur
Sasaran Hasil yang diharapkan Intervensi
Anak mengalami risiko Anak tetap bebas dari  Pantau dengan
yang minimal terhadap gejala peritonitis, tanda- ketat tanda-tanda
infeksi tanda peritonitis dikenali vital, khususnya
secara dini adanya
peningkatan
frekuensi jantung
dan suhu serta
pernapasan cepat
dan dangkal untuk
mendeteksi
rupturnya
apendiks
 Observasi adanya
tanda-tanda lain
dari peritonitis
(misalnya
kehilangan nyeri
secara tiba-tiba
atau kadang-
kadang pada saat
terjadi perforasi,
diikuti dengan
peningkatan nyeri
yang menyebar
dan kaku
abdomen, distensi
abdomen,
kembung, sendawa
karena akumulasi
udara, pucat,
menggigil dan
peka rangsang
untuk menentukan
tindakan yang
tepat
 Hindari laksatif
atau enema karena
tindakan ini
merangsang
motilitas usus dan
meningkatkan
risiko perforasi
 Pantau jumlah sel
darah putih
sebagai indikator
infeksi

You might also like