You are on page 1of 17

1.

BIODATA
2. Identitas Klien

Nama : An. A

Tanggal lahir : 19-09-2002 ( 11 tahun 3 bulan )

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Alamat : P——-

Tanggal masuk : 27-11-2013

Diagnose medic : Typoid

1.
1. Ibu

Nama : NY. A

Usia : 39 tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Agama : Islam

Alamat : P———–

Identitas orang tua

1. Ayah

Nama : Tn.A

Usia : 40 tahun

Pendidikan : S1

Pekerjaan : wiraswasta

Agama : Islam

Alamat : P——–
1. KELUHAN UTAMA
2. Keluhan utama

Demam

1. Riwayat keluhan utama

Klien masuk rs dengan keluhan demam yang dialami sejak 6 hari sebelum masuk rs.

1. RIWAYAT KESEHATAN
2. Riwayat kesehatan sekarang
1. Penyakit yang pernah dialami klien yaitu demam
2. Riwayat obat 6 bulan
3. Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
4. Klien biasa mengkonsumsi parasetamol jika demam
5. Pertumbuhan dan perkembangan anak disbanding saudaranya sama
6. Saat dikaji, pasien Nampak lemah
7. Ibu klien mengatakan anaknya demam

1. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram :

11thnnn

GI : meninggal karena factor usia

G II : –

G III : pasien dengan penyakit typoid

1. RIWAYAT IMUNISASI

No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Setelah pemberian


1. BCG 1X –
2. DPT 3X DEMAM
3. POLIO 4X –
4. CAMPAK 1X DEMAM
5. HEPATITIS B 3X –
1. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG ANAK
2. Pertumbuhan fisik
1. Berat bdan saat lahir : 2.500 gr
2. Tinggi badan : 48 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 7 bulan
4. Perkembangan tiap tahap

Usia saat anak :

1. Berguling : 3 bulan
2. Duduk : 4 bulan
3. Merangkak : lupa
4. Berdiri : 8 bulan
5. Senyum kepada orang lain pertama kali : lupa
6. Bicara pertama kali : 12 bulan
7. Berpakaian tanpa bantuan : 9 bulan
8. RIWAYAT NUTRISI
9. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui sejak 2 hari lahir karena asi ibu belum ada
2. Lama pemberian : 1 tahun 8 bulan
3. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : asi ibu belum keluar
2. Jumlah pemberian : 4 gelas sehari
3. Cara pemberian dengan sendok
1. Pemberian makanan tambahan
2. Pertama kali diberikan , pada usia 6 bulan
3. Jenis : bubur, biskuit
4. Perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai saat ini

No Usia Jenis nutrisi Lama pemberian


0-4 bulan ASI 1 tahun 8 bulan
4-12 bulan ASI, bubur susu, buah-buahan 6 bulan
Sekarang Nasi , sayur, daging, ikan,
buah, susu
1. RIWAYAT PSIKOLOGI
2. Lingkungan rumah berada dikota
3. Tidak ada tetangga yang berbahaya
4. Hubungan dengan anggota keluarga harmonis
5. Anak diasuh oleh orang tua

1. RIWAYAT SPIRITUAL
2. Hubungan dengan keluarga harmonis
3. Kegiatan keagamaan diselenggarakan dirumah dan dimesjid

1. REAKSI HOSPITALISASI
2. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Ibu membawa anaknya ke RS karena demam
2. Perasaan orang tua saat ini cemas
3. Orang tua selalu mengunjungi anaknya di RS
4. Yang tinggal bersama anak adalah ayah, ibu,dan nenek
5. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
1. Anak mengerti bahwa ia dibawah dirumah sakit karena sakit
2. Klien belum mengerti apa yang menyebabkan dia sakit
3. AKTIVITAS SEHARI-HARI
4. Nutrisi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Kurang
2. Menu makan Nasi +sayur+lauk Bubur
3 Frekuensi makan 3 x sehari 1x sehari
4 Makanan yang disukai semua Apel
5 Makanan pantangan – –
6 Pembatasan pola – –
7 Makan Makan sendiri Makan sendiri
8 Cara makan Memakai sendok Memakai sendok
9 Ritual saat makan Berdoa Berdoa
1. Cairan

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Jenis minuman Air putih, susu, teh Air putih, susu
2 Frekuensi minum 6 gelas/hari 4 gelas/hari
3 Kebutuhan cairan 800-1000 cc/hari 800-100 cc/hr
4 Cara pemenuhan Gelas Gelas, cairan infus
1. Eliminasi (BAB/BAK)
Sebelum sakit Saat sakit
No Kondisi
BAB BAK BAB BAK
1 Tempat pembuangan Wc Wc Wc Wc
2 Frekuensi 1x sehari 3x sehari 1x sehari, 3x sehari
3 Konsistensi Lunak Kuning Lunak Kuning
4 Kesulitan – – – –
5 Obat pencahar – – – –
1. Istirahat tidur

No Kondisi jam tidur Sebelum sakit Saat sakit


1 Siang 15.00-16.30 wita Tidak teratur
2 Malam 10.30-05.00 wta Tidak teratur
1. Olah raga

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Program olahraga Olahraga disekolah –
2 Jenis dan frekuensi 1x seminggu –
3 Kondisi setelah olahraga Segar –
1. Personal hygiene

No Kegiatan Sebelum sakit Saat sakit


1 Mandi 2x sehari –
1. Frekuensi
2. Cara Mandi sendiri

3. Alat mandi Sabun+air


2 Cuci rambut 3x seminggu 1x selama sakit
1. Frekuensi Shampoo+air

2. Cara
3 Gunting kuku 1x seminggu 1 x selam sakit
1. Frekuensi Pake gunting kuku

2. Cara
4 Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
1. frekuensi Pasta gigi+sikat gigi, Pasta gigi+sikat gigi,
pagi dan malam pagi dan malam
2. cara sebelum tidur sebelum tidur
1. Aktivitas mobilitas fisik

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Kegiatan sehari-hari Sekolah, belajar, Baring, nonton tv
makan, main.
2 Pengaturan jadwal harian –
3 Penggunaan alat bantu aktivitas – –
4 Kesulitan pergerakan tubuh – –
1. Rekreasi

No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1 Perasaan saat sekolah Senang –
2 Waktu luang Main, nonton tv, –
belajar
3 Perasaan setelah rekreasi/bermain Senang –
4 Waktu senggang keluarga Nonton tv –
5 Kegiatan hari libur Main, nonton tv –
1. PEMERIKSAAN FISIK
2. Keadaan umum klien

Lemah

1. Tanda-tanda vital

1.Suhu : 38

2.Nadi : 104 x/ i

3.Respirasi : 24 x/i

4.Tekanan darah : 100/60 mmhg

1. Antropometri
1. Tinggi badan :120 cm
2. Berat badan : 20 kg
3. Lingkar lengan atas :
4. Lingkar kepala :
5. Lingkar dada :
6. Lingkar perut :
7. System pernafasan
1. Hidung
1. Inspeksi

 Lubang hidung simetris kiri dan kanan


 Tidak tampak polip,epitaksis
 Tidak tampak pernafasan cuping hidung
1. Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan


 Tidak teraba adanya massa

1. Leher
1. Inspeksi

 Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan limfe


 Jugularis venous Pressure (JVU) 2 cm

1. Palpasi
2. Dada
1. Inspeksi

 Ø Bentuk dada normal


 Ø Selama insipirasi dada mengembang
 Ø Tidak Nampak menggunakan otot bantu pernafasan
 Ø Frekuensi nafas 24 x/i

1. Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan


 Tidak teraba addanya massa

1. Auskultasi

 Bunyi nafas bronkovesikuler pada area bronkus


 Bunyi nafas tambahan ronchi

1. Perkusi

 Resonan pada semua lapang paru

1. System kardiovaskuler
1. Konjungtiva tampak pucat
2. Suara jantung

1. System pencernaan
1. Skelera tidak ikterus
2. Mulut : tidak stomatitis,
3. Tonsil T2-T2
4. Nyeri tekan pada abdomen kuadran kiri atas
5. Peristaltik usus menurun
6. Jumlah gigi

1. System indra
1. Mata
1. Inspeksi

 Alis dan bulu mata tumbuh merata


 Kelopak mata menutup dengan sempurna
 Skera tidak ikterus
 Lapang pandang baik

1. Palpasi

 Tidak terdapat massa

1. Hidung
1. Penciuman baik
2. Tampak adanya secret
3. Tidak ada nyeri tekan dan tidak teraba massa
4. Telinga
1. Inspeksi

 Daun telinga simetris kiri dan kanan


 Fungsi pendengaran baik

1. Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan


 Tidak terdapat massa

1. System saraf
1. Fungsi cerebral
2. Status mental :
3. Kesadaran : compos mentis dgn GCS 15 ( E4 M6 V5)
4. Fungsi cranial
1. Nervus I (olfaktorius ) : klien dapat membedakan bau
2. Nervus II (optikus ) : lapang pandang baik
3. Nervus III( okulomotorius )

 Klien dapat menggerakkan bola mata ke atas


 Pupil isokor

1. Nervus IV (troclearis )

Klien mampu menggerakkan bola mata ke bawah

1. Nervus V ( trigeminus)

 Sensorik

Klien dapat merasakan sensasi pada daerah maksila dan mandibula

 Motorik

Klien dapat tersenyum, menutup mata dengan rapat, mengangkat kedua alis dan mampu
mengembangkan pipinya

1. Nervus VI ( abdusen)

 Klien mampu menggerakkan bola mata kesamping


 Reflex kornea baik

1. Nervus VII ( pasialis )

 Sensorik

Klien dapat merasakan rasa asam, manis, asin, dan pahit

 Motorik

Klien dapat tersenyum, menutup mata dengan rapat, mengangkat kedua alis,
mengembangkan pipinya.

1. Nervus VIII ( akustikus )

Klien dapat mendengar dengan baik

1. Nervus IX ( glosofaringeus )
Klien dapat merasakan fungsi pengecapan pada 1/3 posterior lidah

1. Nervus X ( vagus )

 Fungsi menelan baik


 Gerakan ovula simetris dan tertarik ke atas

1. Nervus XI ( aksesorius )

 Klien dapat mengangkat bahu


 Klien dapat mengalihkan kepala ke samping

1. Nervus XII ( hypoglosus)

 Klien dapat menggerakkan lidah

1. Fungsi motorik

Keterangan :

5 : normal

4 : dapat melawan tekanan

3 : dapat menahan berat tapi tidak dapat melawan tekanan

2 : hanya dapat menggerakkan anggota badan

1 : teraba gerakan kontraksi otot, tidak dapat bergerak

0 : tidak ada kontraksi

Tonus otot

5 5

5 5

1. Fungsi sensorik

Dapat merasakan sensasi panas dan dingin

1. Fungsi cerebellum

Tidak ada tremor

1. Reflex
1. Bisep ka/ki : +/+ (normal )
2. Trisep ka/ki : +/+ ( normal)
3. Patella ka/ki :+/+ (normal )

1. System musculoskeletal
1. Inspeksi

 Bentuk kepala hormocepal


 Tidak Nampak skoliosis, dordosis, maupun kepotis
 Tidak Nampak pembengkakan pada lutut dan kaki
 Tidak terdapat pembengkakan pada tangan

1. Palpasi

Tidak teraba pembengkakan pada tangan dan kaki

1. System integument
1. Warna rambut hitam merata
2. Warna kulit sawo matang
3. Turgor kulit kering
4. Suhu 38
5. System endokrin
1. Eksresi urine tidak berlebih
2. Tidak ada bekas air seni dikelilingi semut
3. System perkemihan
1. Tidak Nampak udeme palpebral
2. Tidak teraba distensi kandung kemih
3. System imun
1. Tidak ada riwayat alergi
2. Penyakit yang berhubungan dengan cuaca adalah flu

1. Pemeriksaan nyeri
1. Klien mengatakan bahwa dia merasa nyeri pada kepala
2. Lama nyeri : hilang timbul
3. Pencetus yang memperburuk nyeri : pada saat beraktivitas
4. Intensitas nyeri : sedang
Visual analog scale (VAS)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. TEST DIAGNOSTIK
1. Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hematologi 11,5 11,4-17,7 g/dl

– Hemoglobin 9600 4.700-10.300/cmm

– Lekosit 30,2 37-48%

– Hematokrit 4.780.000 L 4,5-5,5 P4-5

– Eritrosit 173.000 150.000-350.000

– Trombosit

Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


Imunologi Negatif Negatif

Imunologi : widal Negatif Negatif

–O Negatif Negatif

–H 1/200 Negatif

– PA 8 5,5 7

– PB Negatif Negatif

Urinalisis Negatif Negatif

– PH Negatif Negatif

– Protein Normal Normal

– Glukosa 0-1 0,1/lp

– Bilirubin – –

– Urobilin – –
Sedimen 0,1 1-2/lp

– Lekosit – –

– Eritrosit –

– Silinder

– Epitel

– Kristal

– Lain-lain
1. PENGOBATAN

 Terafi infuse RL 10 tetes/i

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF:

 Klien mengatakan nyeri pada kepala


 Klien mengatakan nyeri pada saat menelan
 Klien mengatakan nyeri pada perut jika di tekan
 Ibu klien mengatakan anaknya demam

DATA OBJEKTIF

 BB: 20 kg
 TB: 120 cm

IMT= 13,8 ( =gizi kurang )

 Makanan tidak dihabiskan


 Klien nampak lemah
 Skala nyeri : 5 (nyeri sedang )
 TTV

Suhu : 38

Nadi : 104 x/

Respirasi : 24 x/i

TD : 100/60 mmhg

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Salmonella typhosa Nutrisi kurang
 Klien mengatakan nyeri dari kebutuhan
pada saat menelan Mengkontaminasi
 Klien mengatan nyeri makanan dan air
pada perut jika di tekan
Masuk ke dalam saluran
DO: pencernaan

 BB: 20 kg Pada lambung


 TB: 120 cm
Peningkatan HCl
IMT= 13,8 ( =gizi kurang ) lambung

 Makanan tidak dihabiskan Merangsang N. Vagal

 Klien Nampak lemah Merangsang CTZ di


hypothalamus

Mual / muntah

Rasa tidak enak pada


mulut

Nutrisi kurang dari


kebutuhan
DS: Kuman masuk ke Hipertermi
jaringan / organ tubuh
ibu klien mengatakan anaknya terutama limpa dan hati
demam
Kuman mengeluarkan
DO: endotoksin

 TTV Proses inflamasi pada


jaringan tempat kuman
S : 38 berkembangbiak

N : 104 x/ Merangsang pengeluaran


/ sintesis zat pirogen
P : 24 x/i oleh leukosit pada
jaringan yang meradang
TD : 100/60 mmhg
Melepaskan zat IL-1,
 Klien Nampak lemah prostaglandin E2
(pirogen leukosit dan
pirogen endogen)

Mencapai hypothalamus

(merangsang set point)

Reaksi peningkatan suhu


tubuh

hipertermi
3 DS: Proses inflamasi pada Nyeri
 Klien mengatakan nyeri jaringan tempat kuman
pada kepala berkembangbiak

DO: Menghasilkan mediator


kimia (histamine,
 Skala nyeri : 5 (nyeri bradikinin & serotonin)
sedang )
 TTV Merangsang ujung saraf

Suhu : 38 Nyeri pada perabaan

Nadi : 104 x/ Nyeri

Respirasi : 24 x/i

TD : 100/60 mmhg

 Klien Nampak lemah

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN


N
KEPERAWATA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
O
N
1.
Nutrisi kurang Nutrisi 1. Kaji pola nutrisi klien 1.
dari kebutuhan sesuai
DS: dengan 1. Kaji makan yang di 1. pola makan,
 Klien kebutuhan sukai dan tidak kebiasaan
mengata ditandai disukai makan,
kan dengan keteraturan
nyeri  Berat 2. Anjurkan tirah waktu makan.
pada bada baring / pembatasan
aktivitas selama fase 2. meningkatkan
saat n
akut status makanan
menelan norm
yang disukai
 Klien al
3. Timbang berat badan dan menghindari
mengata
pemberian
n nyeri  Porsi
pada maka tiap hari makan yang
perut nan tidak disukai.
jika di dihab 4. Anjurkan klien
tekan iskan makan sedikit tapi 3. penghematan
sering tenaga,
DO: mengurangi
5. Kolaborasi dengan kerja tubuh.
ahli gizi untuk
 BB: 20 pemberian diet 2. mengetahui adanya
kg penurunan atau
 TB: 120 kenaikan berat badan.
1. mengetahui
cm
3. mengurangi kerja usus,
IMT= 13,8 ( menghindari kebosanan
=gizi kurang ) makan.

 Makana 4. mengetahui makanan


n tidak apa saja yang
dihabisk dianjurkan dan
an makanan yang tidak
boleh dikonsumsi.
 Klien
Nampak
lemah
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI
1. Hipertermi berhubungan dengan Suhu tubuh normal. 1. Observasi suhu tubuh klien .
proses inflamasi 1.
1. Beri kompres dengan air
DS: hangat (air biasa) pada daerah
axila, lipat paha, temporal bila 1.
Ibu klien mengatakan anaknya terjadi panas
demam
2. Anjurkan keluarga untuk
DO: memakaikan pakaian yang
dapat menyerap keringat
 TTV seperti katun
3. Kolaborasi dengan dokter
Suhu : 38 dalam pemberian obat anti
piretik
Nadi : 104 x/
1. mengetahui perubahan
Respirasi : 24 x/i suhu tubuh.

TD : 100/60 mmhg 2. melancarkan aliran


darah dalam pembuluh
 Klien Nampak lemah darah
DIAGNOSA RENCANA KEPERAWATAN
NO RASIONAL
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1.
Nyeri berhubungan Nyeri teratasi. 1. Kaji keluhan 1. Mengevaluasi
dengan proses Ditandai dengan nyeri (skala 1- perkembangan
inflamasi  Skala 10), perubahan nyeri untuk
nyeri 0 karakteristik menetapkan
DS: nyeri, petunjuk intervensi
 TTV verbal dan non selanjutnya
 Klien dalam verbal
mengatakan batas 2. Menurunkan
nyeri pada normal 2. Atur posisi tegangan
kepala yang nyaman permukaan
bagi klien, abdomen dan
DO: misalnya mengurangi nyeri
dengan lutut
fleksi. 3. Meningkatkan
 Skala nyeri : relaksasi,
5 (nyeri 3. Ajarkan klien mengalihkan fokus
sedang ) teknik relaksasi perhatian kliendan
 TTV dan distraksi meningkatkan
kemampuan
Suhu : 38 4. Kolaborasi koping.
pemberian obat
Nadi : 104 x/ analgetika dan 4. Analgetik sebagai
atau agen anti nyeri dan
Respirasi : 24 x/i antikolinergik antikolinergik
sesuai indikasi untuk menurunkan
TD : 100/60 spasme
mmhg

 Klien
nampak
lemah
v

You might also like