You are on page 1of 3

Gastrulasi pada katak yang merupakan amphibia ditandai dengan terbentuknya

sobekan yang disebut indentasi di bawah bidang equator. Di sanalah terjadi


proses invaginasi, sehingga terjadi migrasi lapisan sel ke bagian dalam.

Mula-mula sel mikromer dan makromer akan terus membelah. Tetapi sel mikromer lebih cepat
membelah sehingga terjadilah gerakan epiboli.

Sel mikromer terus membelah lebih cepat dari makromer, akibat dari perbedaan kecepatan itulah,
terjadi indentasi, yaitu perobekan pada daerah bulan sabit. Perobekan ini menyebabkan sel-sel
mikromer bermigrasi konvergen, memusat ke dalam robekan tersebut.

Lalu sel-sel tersebut akanm elakukan gerakan melentik involusi dan


invaginasi, arahnya membelok kearah dalam. Selanjutnya sel-sel akan
bermigrasi divergen, menyebar sehingga mendesak yolk dan
blastocoelnya pun menjadi kecil.

Fase akhir gastrulasi yaitu akan terbentuk rongga baru yang disebut gastrocoel
atau archenteron. Rongga ini terbentuk dari mesoderm. sebagian mesoderm
tersebut ada yang akan berkembang menjadi notocord. Karena yolk terdesak,
sebagian dari yolk akan muncul keluar, evaginasi yolk plug. Selanjutnya akan
berlanjut ketahap neurulasi.

Daerah ini mula-mula tampak sebagai suatu penebalan pada bagian tengah dari area pelucida
bagian posterior yang disebabkan karena adanya migrasi sel-sel dari daerah posteriolateral ke bagian
tengah area pelucida. Bagian penebalan menyempit, bergerak ke anterior dan mengerut
membentuk suatu parit yang disebut daerah unsur primitif. Lekukannya disebut lekukan primitif dan
berperan sebagai blastoporus. Pada ujung anterior terjadi penebalan disebut nodus Hensen (Hensen
node). Bagian tengah nodus Hensen berbentuk sebagai suatu sumur dan melalui tepinya akan dilalui
oleh sel-sel yang masuk ke rongga blastula.

Gastrulasi pada Aves tidak membentuk archentron sejati. Setelah endoderm dibentuk, yang menjadi
archentron adalah rongga subgerminal yang bagian atasnya dibatasi oleh endoderm, sedang
dasarnya adalah yolk. Sel-sel yang pertama bermigrasi melalui daerah unsur primitif adalah sel yang
akan menjadi endoderm. Sel-sel ini bergerak ke anterior, bergabung dengan hipoblas dan akhirnya
menggantikan hipoblast pada bagian anterior dari embrio. Sel berikutnya yang masuk melalui nodus
Hensen juga bergerak ke anterior, tetapi tidak bergerak sejauh bakal endoderm. Sel-sel ini tetap
berada di antara epiblast dan endoderm untuk membentuk mesoderm kepala dan notochord. Sel-sel
yang masuk ini semua bergerak ke anterior, mendorong epiblast bagian tengah ke atas sehingga
akhirnya terbentuk lipatan kepala.

Sementara itu, makin banyak sel-sel bermigrasi masuk melalui daerah unsur primitif yang setelah
masuk kedalam rongga blastula mereka memisahkan diri menjadi dua arah, satu masuk lebih dalam
dan bergabung dengan hipoblast serta mendorong hipoblast ke tepi. Sel-sel ini akan membentuk
semua organ-organ endodermal dan sebagian besar selaput ekstra-embrio. Kelompok kedua
menyebar membentuk suatu lembaran yang terbentang diantara epiblast dan hipoblas. Lembaran
ini yang membentuk bagian mesoderm dari embrio dan selaput ekstra-embrio.
Pada fase gastrula mula-mula terjadi penebalan didaerah bakal median embrio di caudal.
Penebalan itu disebut primitive streak (lempeng sederhana).

Setelah primitive streak mencapai pemanjangan yang penuh pada umur inkubasi 18 jam,
ujung cephalic mulai beregresi dan terbentuk suatu struktur yang disebut head process atau
lipatan kepala. Bagian area pellusida yang berdekatan dengan primitive streak mulai menebal
membentuk area embrional. Mengiringi pembentukan dan pemanjangan primitive streak, area
pellusida mengalami perubahan bentuk dari bentuk cakram sirkuler menjadi bentuk
konfigurasi bulat. Sumbu memanjang bakal tubuh embrio diperankan oleh primitive streak.

Terbentuknya primitive streak dan Nodus Hansen’s maka periode utama gastrulasi dimulai.
Lapisan-lapisan lembaga dibentuk melalui migrasi sel-sel epiblas kea rah nodus Hensen’s dan
primitive streak, dan sel-sel beringresi untuk membentuk lapisan lembaga tengah dan bawah
(mesoderem dan endoderem). Sel-sel pertama yang melintasi primitive streak bagian anterior
adalah bakal endoderem dan diikuti oleh bakal mesoderem. Sel-sel bakal mesoderem
menyebar diantara epiblas dan hipoblas membentuk lapisan tengah yang kini disebut sebagai
mesoderem. Sel-sel yang bermigarasi melalui nodus Hensen’s meluas ke depan dan sel-sel
tersebut terkondensasi membentuk notokorda, sedangkan sisa sel-sel epiblast yang tidak
berinvaginasi melalui daerah primitive akan tetap menjadi ektoderem.

• Pada fase gastrula mula-mula terjadi penebalan didaerah bakal median


embrio di caudal. Penebalan itu disebut primitive streak (lempeng
sederhana).

Setelah primitive streak mencapai pemanjangan yang penuh pada ujung


cephalic mulai beregresi dan terbentuk suatu struktur lipatan kepala.

• Bagian area pellusida yang berdekatan dengan primitive streak mulai


menebal membentuk area embrional. Area pellusida mengalami
perubahan bentuk dari bentuk cakram sirkuler menjadi bentuk konfigurasi
bulat. Sumbu memanjang bakal tubuh embrio diperankan oleh primitive
streak.

• Terbentuknya primitive streak dan Nodus Hansen’s maka periode utama


gastrulasi dimulai. Lapisan-lapisan lembaga dibentuk melalui migrasi sel-
sel epiblas kea rah nodus Hensen’s dan primitive streak, dan sel-sel
beringresi untuk membentuk lapisan lembaga tengah dan bawah
(mesoderem dan endoderem).

• Sel-sel pertama yang melintasi primitive streak bagian anterior adalah


bakal endoderem dan diikuti oleh bakal mesoderem. Sel-sel bakal
mesoderem menyebar diantara epiblas dan hipoblas membentuk lapisan
tengah yang kini disebut sebagai mesoderem.

• Sel-sel yang bermigarasi melalui nodus Hensen’s meluas ke depan dan


sel-sel tersebut terkondensasi membentuk notokorda, sedangkan sisa sel-
sel epiblast yang tidak berinvaginasi melalui daerah primitive akan tetap
menjadi ektoderm.

You might also like