You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

F
DENGAN FEBRIS THYPOID

DI RUANG ASTER RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO

DISUSUN OLEH :

NADYA LISA ARUM RYANTO

P1337420216013

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

2017
Nama Mahasiswa : Nadya Lisa Arum Ryanto

Tempat Praktek : Ruang Aster RSUD Margono Soekarjo Purwokerto

Tanggal Pengkajian : 28 Juli 2017

A. PENGKAJIAN

1. Identitas pasien
Nama : An. F
Jenis kelamin : Perempuan
Umur Cilacap, 17 juli 2016
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Belum menempuh jenjang pendidikan
Pekerjaan : Belum bekerja
Alamat : Perintis Kemerdekaan Rt.01/05
Dx Medis : Febris Thypoid

Identitas penanggungjawab
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur Cilacap, 17 juli 1980
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perintis Kemerdekaan Rt.01/05
Hubungan dengan klien : Ibu

2. Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya demam sudah 5 hari

Riwayat kesehatan sekarang


Pada tanggal 17 juli 2017 An. F datang bersama ibunya Ny. N ke rumah sakit
margono soekarjo. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya demam sudah 5 hari.
Setelah sampai di rumah sakit, pasien masuk ke ruang IGD untuk dilakukan
pemeriksaan oleh perawat dan didapatkan hasil TTV : ND: 121x/mnt , S: 38,7 , RR:
35x/mnt , kesadaran composmentis dengan keadaan umum cukup, berat badan
(gram): 8900 gram, panjang badan (cm): 72 cm, lingkar kepala (cm): 44 cm

Riwayat kesehatan dahulu


Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat kesehatan keluarga


Ibu pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang memiliki suatu penyakit
apapun.
3. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : cukup
Kesadaran : composmentis
TTV : ND: 121x/mnt , S: 38,7 , RR: 35x/mnt
Berat badan (gram) : 8900 gram
Panjang badan (cm) : 72 cm
Lingkar kepala (cm) : 44 cm
Kepala : simetris, tidak ada lesi
Mata : bersih, konjungtiva merah muda
Telinga : normal
Hidung : bilateral, penciuman normal
Abdomen : lunak, bising usus 16x/mnt, liver kurang dari 2 cm
Toraks : simetris, retraksi, normal
Paru : bersih, suara nafas kanan dan kiri sama
Jantung : simetris, semua ekstremitas bergerak baik ekstremitas atas
dan bawah
Genetalia : bersih, berjenis kelamin perempuan
Anus : terdapat anus dan bersih
Kulit : warna kuning langsat, turgor kulit baik

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin L 10,0 g/dl 11,3-14,1
Leukosit 11.500 /UL 6.000-17.500
Hematocrit L 39 % 33-41
Eritrosit L 3,9 10^6/UL 4,1-5,3
Trombosit H 513.000 /UL 150.000-450.000
MCV L 74,9 FL 79,0-99,0
MCH L 25,6 pg 27,0-31,0
MCHC 35,1 % 33,0-37,0
RDW H 20,5 % 11,5-14,5
MPV H 11,3 FL 7,2-11,1
Hitung jenis %
Basofil 0,1 % 0,0-1,0
Eosinophil L 0,3 % 2,0-4,0
Batang L 0,3 % 2,00-5,00
Segmen 55,7 % 40,0-70,0
Limfosit 32,9 % 25,0-40,0
Monosit H 10,7 % 2,0-8,0

Pemeriksaan Hasil Nilai normal


IMMUNOLOGI/SEROLOGI
WIDAL TEST
S. Thypi O 1/80 negatif
S. Thypi H 1/160 negatif
S. Parothypi AO 1/320 negatif
S. Parothypi AH 1/160 negatif
S. Parothypi BO 1/160 negatif
S. Parothypi BH 1/80 negatif
S. Parothypi CO negatif negatif
S. Parothypi CH negatif negatif

Pengobatan /terapi

1. Tanggal 28 juli 2017


IVFD KAEN 3B 10tpm
Injeksi sefotaksime 2x250 mg (IV)
Injeksi gentamisin 2x20 mg (IV)
Peroral sanmol 3-5 x 1cc
2. Tanggal 29 juli 2017
IVFD KAEN 3B 10tpm
Injeksi ampicillin 2x250 mg (IV)
Injeksi gentamisin 2x20 mg (IV)
Injeksi paracetamol 9cc (IV)
Injeksi ondon sentron 2X2 mg (IV)
3. Tanggal 30 juli 2017
IVFD KAEN 3B 10tpm
Injeksi ampicillin 2x250 mg (IV)
Injeksi gentamisin 2x20 mg (IV)
Peroral sanmol 3-5 x 1cc
4. Tanggal 31 juli 2017
IVFD KAEN 3B 10tpm
Injeksi ampicillin 250 mg (IV)
Injeksi gentamisin 20 mg (IV)

B. ANALISA DATA

Data focus Etiologi Problem


DS :
Ibu pasien mengatakan
bahwa badan anaknya
terasa panas dan kulit
kemerahan
DO :
Suhu : 38,70C, suhu rabaan
Proses penyakit Hiperermia
panas, pasien rewel, S.
thypi O 1/80, S. thypi H
1/160, S.parathypi AO
1/320, S. parathypi AH
1/160, S.parathypi BO
1/160
DS :
Ibu pasien mengatakan
bahwa anaknya diare
bersamaan dengan sakitnya
Proses infeksi Diare
DO :
Pasien BAB +- 8 kali/hari,
konsistensi cair, bising usu
16 kali/menit

DS : Intake yang tidak adekuat Ketidakseimbangan nutrisi


Ibu pasien mengatakan
kurang dari kebutuhan
anaknya tidak nafsu makan
tubuh
semenjak sakit, setiap
makan tidak pernah habis
DO :
Pasien tidak menghabiskan
makanan, hanya 1-4
sendok makan yang
diberikan, peenurunan BB
saat sakit dari 9,7 kg
menjadi 8,9 kg,
konjungtiva anemis, mata
cekung, mual, Hb 10,0

Diagnose keperawatan :
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.
2. Diare berhubungan dengan proses infeksi.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnose : Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
terjadi penurunan suhu tubuh (suhu tubuh dalam batas normal)
NOC : Thermoregulation

Indicator Awal Tujuan


Suhu dalam batas normal 2 5
Nadi dan RR dalam batas normal 4 5
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing 3 5

Keterangan skala :
1 = gangguan ekstrem
2 = gangguan tinggi
3 = gangguan sedang
4 = gangguan ringan
5 = tidak ada gangguan
NIC : Fever treatment
Intervensi :
1. Monitor suhu dan warna kulit
2. Berikan kompres air hangat
3. Motivasi untuk munim air putih
4. Anjurkan untuk memakai pakaian yang menyerap keringat
5. Lakukan tirah baring tota;
6. Atur lingkungan agar kondusif
7. Kolaborasi pemberian antipiretik

2. Diagnose : diare berhubungan dengan proses infeksi


Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
diare dapat dikendalikan/dihentikan
NOC : Bowel Elimination

Indicator Awal Tujuan


Menunjukan eliminasi fekal
2 5
yang efektif
Keseimbangan elektrolit
3 5
dalam batas normal

Keterangan skala :
1 = gangguan ekstrem
2 = gangguan tinggi
3 = gangguan sedang
4 = gangguan ringan
5 = tidak ada gangguan
NIC : Diarhea Management
Intervensi :
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan
minuman (oralit)
2. Ajarkan tanda-tanda dehidrasi
3. Tingkatkan keseimbangan cairan
4. Anjurkan banyak minum air
5. Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air tiap kali sesudah buang air
besar/buang air kecil dan sebelum menyiapkan makanan
3. Diagnose : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi
NOC : Nutritional status : food and fluid intake

Indicator Awal Tujuan


Tidak terjadi penurunan
3 5
berat badan
Intake makan dan minum
2 5
meningkat
Tidak terjadi mual dan
3 5
muntah

Keterangan skala :
1 = gangguan ekstrem
2 = gangguan tinggi
3 = gangguan sedang
4 = gangguan ringan
5 = tidak ada gangguan
NIC : Nutrition Management
Intervensi :
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Monitor intake dan output pasien
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah gizi, kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
4. Monitor adanya penurunan berat badan
5. Berikan informasi tentang kebutuhan pasien

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal : 28 juli 2017

Waktu Dx Implementasi Respon Paraf


16.00 1, 2, 3 Melakukan Ibu pasien
pengkajian pada mengatakan
ibu pasien anaknya panas
semenjak 5 hari
yang lalu dan
diare
KU : sedang
Mengobservasi Kesadaran
16.30 1, 2, 3
KU pasien composmentis

IVFD KAEN
16.45 3 Monitor IVFD 3B 10tpm

Memberi terapi
sesuai program
Injeksi
Njeksi masuk
cefoktasime 250
17.00 1, 2, 3 melalui IV dan
mg
Injeksi tidak ada alergi

gentamisin 20
mg
Memotivasi Ibu mengerti
agar ibu dan
17.20 1, 2
memberikan memberikan
banyak minum anaknya ASI
Mengukur suhu,
Suhu : 38,7 0C
respirasi, nadi, N : 121x/mnt
18.45 1 RR : 35x/mnt,
observasi warna
kulit kemerahan
kulit
19.00 1 Memberikan Sanmol masuk
peroral sanmol melalui peroral
1cc dan tidak ada
reaksi alergi
Sanmol masuk
melalui peroral
dan tidak ada
reaksi alergi
Ibu pasien
membantu dan
Memberikan
20.00 1 mempraktekan
kompres hangat
sendiri, anak
terlihat nyaman
Ibu pasien
Mengkaji intake mengatakan
dan output anaknya makan
Menganjurkan
21.00 2, 3 1-2 sendok
untuk makan BAB 7x dari
lunak sedikit pagi cair
tapi sering Ibu pasien
mengerti
KU : sedang
Mengobservasi
21.20 1, 2, 3 Kesadaran
KU pasien
composmentis
Suhu : 38,3 0C
Mengukur suhu
21.40 1 Kulit
pasien
kemerahan
IVFD KAEN
Memonitor
22.00 2, 3 3B 10tpm
IVFD

Ibu pasien
Memotivasi
mengerti dan
22.30 1 untuk kompres
melakukan
hangat
kompres hangat
23.20 1 Memberikan Sanmol peroral
peroral sanmol masuk 1cc dan
1, 2, 3 1cc tidak ada reaksi
alergi
Pasien rewel
karena demam,
Memotivasi ibu pasien
pasien istirahat berusaha
menenangkan
untuk tidur
IVFD KAEN
Memonitor
00.45 2, 3 3B 10tpm
IVFD

Menjaga agar
Pasien hanya
01.10 1, 2, 3 lingkungan
ditemani ibunya
nyaman
Mengukur suhu
05.00 1 38,10C
pasien
Menganjurkan Ibu pasien
ibu untuk menyeka
06.10 1, 2, 3
menyeka dengan air
anaknya hangat
Sanmol masuk
Memberikan
06.30 1 peroral 1cc
sanmol 1cc
tidak

Tanggal : 29 juli 2017

Waktu Dx Implementasi Respon Paraf


KU cukup
Kesadaran
Mengobservasi
composmentis
KU pasien Ibu pasien
07.30 1, 2, 3
Mengkaji
mnegtakan
keluhan pasien
anaknya demam,
diare dan mual
08.10 2, 3 Mengukur IVFD KAEN 3B
IVFD
10tpm

Mengukur suhu, Suhu 37,6 0C


08.45 1, 2, 3 N 110x/mnt
RR, nadi RR 27x/mnt
Memberikan
terapi sesuai
program, injeksi
Injeksi masuk
ampicillin
melalui IV dan
09.00 250mg,
tidak ada reaksi
gentamisin
alergi
20mg,
ondonsentron
2mg
Memotivasi ibu
Ibu menyuapi
pasien agar
pasien dan
09.10 2, 3 memberikan diit
memberikan air
lunak dan
putih sering
banyak minum
Mengkaji
Ibu belum dapat
kemampuan ibu
mencuci tangan
dalam mencuci
dengan benar
tangan Ibu melakukan
10.00 2
Mempraktekan
cara mencuci
cara mencuci
tangan dengan
tangan dengan
benar
benar
Mengukur suhu Suhu 39,30C
10.30 1 tubuh, observasi warna kulit
warna kulit kemerahan
10.45 Melakukan Injeksi masuk
injeksi 9cc IV tidak ada
paracetamol 9cc reaksi alergi
Ibu pasien
Menganjurkan
mencoba
11.00 1, 2, 3 pasien untuk
menidurkan
istirahat
anaknya
Pasien
menghabiskan
makanan yang
Mengkaji intake
diberikan,
12.30 2, 3 dan output
minum air putih
pasien
2 gelas dan ASI
BAB 2 kali,
BAK 1 kali
Menganjurkan
Ibu memberikan
12.35 1 untuk kompres
kompres hangat
hangat
Ibu pasien
menyuapi
Memberikan anaknya,
13.00 2, 3
diit sesuai terapi makanan
dihabiskan ½
porsi
Mengukur BB
13.40 3 BB 9kg
pasien
IVFD KAEN 3B
Memonitor
13.45 2, 3 10tpm
IVFD

Ibu memberikan
Menganjurkan
komres hangat,
14.00 1 untuk kompres
anak terlihat
air hangat
nyaman
KU cukup,
Mengobservasi
14.30 1, 2, 3 kesadaran
KU pasien
composmentis
Mengukur suhu
15.00 1 Suhu 38,50C
pasien
Memotivasi ibu
untuk
memberikan
kompres hangat
Memberikan Ibu melakukan

penjelasan kompres hangat


15.20 2
Ibu mengerti dan
tentang
kooperatif
pentingnya
pemberian
cairan pada
anak
IVFD KAEN 3B
Memonitor
15.50 2, 3 10tpm
IVFD

N 120x/mnt,
Mengukur TTV
16.10 1, 2, 3 suhu 38,10C,RR
pasien
30x/mnt
Pasien
menghabiskan ½
makanan yang
Mengkaji intake
diberikan,
16.40 2, 3 dan output
minum air putih
pasien
+- 4 gelas + ASI
BAB 4x , BAK
3x
17.00 1, 2, 3 Memberikan Injeksi masuk
terapi sesuai melalui IV dan
program, injeksi
ampicillin
250mg, tidak ada reaksi
gentamisin alergi
20mg, ondon
sentron 2mg
Ibu pasien
Memotivasi melakukan
17.30 1
kompre hangat kompres hangat
kepada anak
Ibu menyuapi
Memberikan
18.30 2, 3 pasien bubur dan
diit lunak
dihabiskan
IVFD KAEN 3B
Memonitor
19.00 10tpm
IVFD

Mengukur suhu
tubuh pasien Suhu 38,30C
20.00 1 Melakukan Injeksi masuk
injeksi melalui IV
paracetamol 9cc
Memotivasi Pasien sering
20.30 2 agar banyak minum air
minum putih /ASI
21.00 2, 3 Mengkaji intake Ibu pasien
dan output mengatakan
anaknya sudah
sering makan
dan
menghabiskanny
a, minum +- 8
gelas
BAB 5x/hari,
BAK 4x/hari
KU cukup,
kesadaran
Mengobserbasi
21.20 1, 2, 3 composmentis,
KU pasien
pasien sudah
tidak rewel
Pasien hanya
Mengatur
ditunggui ibu,
22.00 1 lingkungan agar
begitu pula
nyaman
pasien lain
Mengukur suhu Suhu 37, 30C
pasien IVFD KAEN 3B
22.20 2, 3
Memonitor 10tpm
IVFD
Pasien terlihat
tenang dan
Memotivasi
23.00 1 nyaman saat
pasien istirahat
ditidurkan
ibunya
Mengukur suhu
04.00 1 Suhu 37,50C
tubuh pasien
Ibu menyeka
Menganjurkan
pasien, pasien
06.00 2 ibu untuk
terlihat nyaman
menyeka pasien
dan ceria
Pasien makan
Memberikan
disuapi ibunya
06.30 3 diit sesuai
dan
program
menghabiskan
IVFD KAEN 3B
Memonitor
07.00 2, 3 10tpm
IVFD

Tanggal 30 juli 2017


Waktu Dx Implementasi Respon Paraf
KU cukup,
kesadaran
Mengobservasi
composmentis
KU pasien
08.00 1, 2, 3 Ibu pasien
Mengkaji
mengatakan
keluhan pasien
demam turun,
diare berkurang
Melakukan
verbiden Pasien terlihat
08.30
mengganti nyaman
sprei, perlak dll
Memberikan
terapi sesuai
Injeksi masuk
program injeksi
melalui IV dan
09.00 1, 2, 3 ampicillin
tidak ada reaksi
250mg,
alergi
gentamisin
20mg
Pasien
Memberikan menghabiskan
09.20 3
diit lunak bubur yang
diberikan
BB sebelum sakit
Memonitor BB 9,7 kg
09.45 2, 3
pasien
BB saat ini 9,2 kg
10.10 Mengkaji intake Pasien selalu
dan output menghabiskan
makanan yang
diberikan
BAB 1x, BAK 1x
sehari
Suhu 37,90C,
Mengatur TTV
11.00 1 nadi 123x/mnt,
pasien
RR 32x/mnt
Memberikan Sanmol masuk
11.15 1
sanmol 1cc peroral 1cc
Memotivasi Ibu melakukan
11.45 1
kompres hangat kompres hangat
Ibu pasien
Memberikan menyuapi pasien
12.00 2, 3 diit sesuai
program makanan dan
menghabiskannya
IVFD KAEN 3B
Memonitor 10tpm
12.30
IVFD

Memotivasi Pasien tidur


13,00 1
pasien istirahat dengan nyenyak
KU cukup,
Mengkaji KU
14.00 1, 2, 3 kesdaran
pasien
composmentis
Mengukur suhu
14.30 1 Suhu 36, 70C
pasien
Ibu pasien
Memotivasi memberikan
15.00 2 pasien untuk minum dan
banyak minum pasien sering
minum ASI
Pasien sudah
Mengkaji mual,
15.10 2, 3 tidak mual dan
munta
muntah
Menganjurkan Pasien diseka,
15.45 2 ibu untuk terlihat segar dan
menyeka pasien ceria
16.00 2 Memonitor IVFD KAEN 3B
10tpm
IVFD

Memberikan
terapi sesuai Injeksi masuk
program, injeksi melalui IV, dan
17.00 1, 2, 3
ampicillin 250 tidak ada reaksi
mg, gentomisin alergi
20 mg
Mengukur suhu
17.30 1 Suhu 36,90C
tubuh pasien
Memotivasi
Pasien minum
18.00 2 untuk minum
ASI
yang banyak
Pasien
menghabiskan
Memberikan
19.00 3 bubur dan jus
diit lunak
buah yang
diberikan
Suhu 36,90C
Mengukur TTV
19.20 1 RR 32x/mnt
pasien
Nadi 25x/mnt
Pasien hanya
Menciptakan ditunggui 1 orang
20.00 lingkungan begitu pula
nyaman pasien yang
lainnya
Pasien selalu
menghabiskan
makanan yang
Mengkaji intake diberikan, minum
21.00 2, 3
dan output +- 8 gelas/ hari
BAB 2x/hari,
BAK +- 4X/hari
KU cukup,
Mengobservasi
21.30 1, 2, 3 keadaan
KU pasien
composmentis
Menjaga
Pasien dapat
22.00 1 lingkungan
istirahat tidur
tetap nyaman
Mengukur suhu
22.30 Suhu 370C
pasien
IVFD KAEN 3B
Memonitor 10tpm
23.00 2, 3
IVFD

Mengukur suhu
04.30 1 Suhu 370C
pasien
Ibu menyeka
Menganjurkan pasien, pasien
06.00 2
untuk seka terlihat nyaman
dan segar
Memberikan Diit lunak
06.45 3 diit sesuai dihabiskan oleh
program pasien
Tanggal 31 juli 2017
Waktu Dx Implementasi Respon Paraf
KU cukup,
Mengobservasi
07.00 1, 2, 3 kesadaran
KU pasien
composmentis
Ibu pasien
mengatakan
Mengkaji
07.30 bahwa anaknya
keluhan pasien
sudah tidak
demam dan diare
Pasien
Memberikan
07.50 2, 3 menghabiskan
diit sesuai terapi
makanan
Menimbang BB
08.40 2, 3 BB 9,2 kg
pasien
IVFD KAEN 3B
Memonitor 10tpm
08.50
IVFD

Memberikan
terapi sesuai
Injeksi masuk
program injeksi
melalui IV dan
09.00 ampicillin
tidak ada reaksi
250mg,
alergi
gentomisin
20mg
Menganjurkan
untuk selalu Ibu mengerti dan
09.10 2
menjaga kooperatif
kebersihan
Mengantarkan
pasien pulang
11.00 Pasien kooperatif
sampai luar
ruangan

E. EVALUASI
Tanggal 28 juli 2017
1. Dx 1
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan bahwa anaknya teraba panas
O = suhu tubuh 38,70C, suhu rabaan panas, kulit memerah dan pasien rewel
A = masalah belum teratasi
Indicator Awal Akhir Tujuan
Suhu dalam batas normal 2 2 5
Nadi, RR dalam batas normal 4 4 5
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing 3 3 5

P = lanjutkan intervensi : monitor TTV, kompres hangat, kolaborasi pemberian


antipiretik
2. Dx 2
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan bahwa anaknya diare
O = pasien BAB +- 8 kali dalam satu hari, konsistensi cair, bising usus 16x/menit
A = masalah belum teratasi
Indicator Awal Akhir Tujuan
Menunjukan eliminasi fekal yang efektif 2 2 5
Keseimbangan elektrolit dalam batas normal 3 3 5

P = lanjutkan intervensi : anjurkan banyak minum, ajarkan cara cuci tangan dengan
benar
3. Dx 3
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan bahwa anaknya susah makan semenjak sakit
O = pasien tidak pernah menghabiskan makanan yang diberika dari rumah sakit
terjadi penurunan BB dari 9,7 kg menjadi 8,9 kg, conjungtiva anemis, mata cekung
A = maslaah belum teratasi
Indikator awal Akhir Tujuan
Tidak terjadi penurunan BB 3 3 5
Intake makan dan minum meningkat 2 2 5
Tidak terjadi mual dan muntah 3 3 5

P = masalah belum teratasi : monitor intake dan output, kolaborasi pemberian diit

Tanggal 29 juli 2017


1. Dx 1
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan bahwa anaknya masih demam
O = suhu tubuh 38,50C, suhu rabaan panas, kulit kemerahan
A = masalah belum teratasi
Indicator Awal Akhir Tujuan
Suhu dalam batas normal 2 2 5
Nadi, RR dalam batas normal 4 5 5
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing 3 3 5

P = lanjutkan intervensi : monitor suhu, anjurkan kompres hangat, kolaborasi


pemberian antipiretik

2. Dx 2
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan diare anaknya sudah berkurang
O = pasien BAB 4x sehari, konsistensi cair tapi sudah ada ampas
A = masalah belum teratasi

Indicator Awal Akhir Tujuan


Menunjukan eliminasi fekal yang efektif 2 3 5
Keseimbangan elektrolit dalam batas normal 3 4 5

P = lanjutkan intervensi : anjurkan banyak minum, kolaborasi diit rendah serat

3. Dx
Catatn perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai mau makan tetapi tidak habis
O = pasien hanya menghabiskan ½ jatah makannya
A = masalah teratasi sebagian
Indikator Awal Awal Akhir
Tidak terjadi penurunan BB 3 4 5
Intake makan dan minum meningkat 2 3 5
Tidak terjadi mual dan muntah 3 3 5

P = lanjutkan intervensi : monitor intake dan output, monitor


penurunan/peningkatan BB, kolaborasi diit yang diberikan

Tanggal 30 juli 2017


1. Dx 1
Catatan perkembangan :
S = ibu pasien mengatakan bahwa anknya sudah tidak demam
O = suhu tubuh 36,70C, pasien sudah tidak rewel
A = masalah teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan
Suhu dalam batas normal 2 5 5
Nadi, RR dalam batas normal 2 5 5
Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak pusing 4 5 5

P = pertahankan intervensi : monitor suhu, lakukan tirah baring


2. Dx 2
S = ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah tidak diare
O = pasien BAB 1x sehari, konsistensi padat kuning
A = masalah teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan
Menunjukan eliminasi fekal efekif 2 5 5
Keseimbangan elektrolit dalam batas normal 3 5 5

P = pertahankan intervensi : anjurkan banyak minum, kolaborasi pemberian diit

3. Dx 3
S = ibu pasien mengatakan anaknya mau makan dengan lahap
O = pasien selalu menghabiskan makanannya, terjadi peningkatan BB dari 8,9 kg
menjadi 9,2 kg
A = masalah teratasi
Indikator Awal Akhir Tujuan
Tidak terjadi penurunan BB 3 5 5
Intake makan dan minum meningkat 2 5 5
Tidak terjadi mual dan muntah 3 5 5

P = pertahankan intervensi : monitor peningkatan BB, kolaborasi diit yang


diberikan

FLOW SHEET FORMAT

PEMERIKSAAN YA TIDAK
TTV

Suhu

Nadi


Respirasi

HEMATOLOGI
Darah lengkap

Hemoglobin


Leukosit


Hematocrit


Eritrosit


Trombosit


MCV


MCH


MCHC


RDW


MPV

Hitung jenis

Basofil


Eosinophil


Batang

Segmen 

Limfosit


Monosit

IMMUNOLOGI/SEROLOGI
WIDAL TEST

S. Thypi O


S. Thypi H


S. Parothypi AO


S. Parothypi AH


S. Parothypi BO


S. Parothypi BH


S. Parothypi CO


S. Parothypi CH

You might also like