You are on page 1of 23

BAB I.

BATUAN BEKU

1.1 Pendahuluan

Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan

magma/lava atau hasil kristalisasi dari mineral-mineral dalam bentuk agregasi

yang saling interlocking. Magma merupakan material silikat yang sangat panas

yang terdapat di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000C sampai

15000C. Temperatur magma sangat tergantung pada komposisi kimia, kedalaman,

dan tekanan dimana magma terbentuk (Thompson and Turk, 2004)

Bahan Penyusun magma berupa gas (volatile) seperti H2O dan CO2, bukan

gas (non volatile) yang umumnya terdiri dari Si, O, Al, Fe, Ca, K, Mg, Na dan

unsure-unsur sedikit (minor elements) seperti V, Sr, Rb, U dan O, dan lainnya.

Unsur-unsur yang terakhir disebutkan, meskipun jumlahnya sedikit namun sangat

penting artinya. Unsur-unsur tersebut sering juga disebut unsure jejak (trace

elements). Hampir semua magma berkomposisi silikat, maka penyusun utama

magma adalah Si dan O.(Thompson and Turk,2004)

Praktikum petrografi batuan beku, merupakan kelanjutan praktikum

petrologi batuan beku. Pada praktikum ini akan digunakan mikroskop polarisasi

untuk memerikan sayatan tipis batuan dengan ketebalan 0,03 mm. Sehingga

praktikan selayaknya sudah familiar dengan alat tersebut, begitu juga dengan sifat

– sifat mineral secara optis.

1
1.1.1 Mineral Penyusun Beku

A. Mineral Utama

a. Mineral Mafik

 Kelompok Olivin

 Forsterite (Mg2SiO4)

 Fayalite (Fe2SiO4)

 Monticellite (CaMgSiO4)

 Kelompok Piroksin

 Ortopiroksin

 Enstatite (Mg2SiO6)

 Hyperthene (Mg,Fe) SiO3

 Klinopiroksin

 Augit (Ca,Mg,Fe,Al,)2 (Si,Al)2O6

 Diopsid CaMgSi2O6

 Pigeonite (Mg,Fe,Ca) (Mg,fe) Si2O6

 Aegirine NaFe+3 Si2O6

 Kelompok Amphibole

 Hornbelende Ca2(Mg,Fe,Al)5(Si,Al)8O22(OH,F)2

 Riebeckite Na2Fe3+2Fe2+3Si8O22(OH,F)2

 Kelompok Mika

 Biotit K (Mg,Fe)3 (AlSi3O10) (OH,F)2

2
b. Mineral felsik

 Kelompok Feldspar

 Plagioklas (CaAl2Si2O8 - NaAlSi3O8)

 K- felspar (Fe2SiO4)

 Sanidin (K, Na) AlSi3O8

 Ortoklas (K,Na) AlSi3O8

 Mikroklin KAlSi3O8

 Kelompok Feldspatoid

 Leusite KAlSi2O6

 Nefelin (Na,K) AlSiO4

 Sodalit Na8Al6Si6O24Cl2

 Cancrinit (Na,K)6-8 Al6Si6O24.(CO3)1-2.2-3H2O

 Kelompok Mika

 Muskovit KAl2(AlSi3O10) (OH,F)2

 Kuarsa

 Tridimit SiO2

 Kristobalit SiO2

B. Mineral Asesoris Penyusun Batuan Beku

 Apatit Ca5(PO4)3 (OH,F,Cl)

 Beryl Be3Al2(Si6O18)

 Fluorit CaF2

 Perovskite CaTiO3

 Spinel MgAl2O4

3
 Tourmalin Na(Mg,Fe,Al)3 Al6Si6O18 (BO)3 (OH,F)4

 Zircon ZrSiO4

 Magnetit Fe3O4

 Ilmenit FeTiO3.

1.2 Tekstur dan Struktur

Sangat sulit membedakan secara jelas antara tekstur dan struktur pada

batuan. Umumnya istilah tekstur cenderung pada derajat kristalisasi, ukuran dan

bentuk kristal, kemas dan hubungan geometri antara penyusun batuan. Sedangkan

struktur cenderung pada kenampakan dalam skala besar dilapangan seperti

lapisan, lineasi, kekar.

Derajat kristalisasi meliputi holokristalin jika semua terdiri dari kristal –

kristal, hipokristalin atau merokristalin jika terdiri dari kristal dan gelas,

sedangkan holohyalin jika semuanya terdiri dari gelas. Kristal yang sangat halus

dikenal dengan istilah “mikrolit”, jika lebih kecil lagi disebut “sperikal”, bentuk

isotrop seperti rambut atau tongkat disebut “kristalit”.

Granularitas atau ukuran butir. Jika sebagian besar penyusun sangat kecil

bahkan tidak teramati dengan mata telanjang, batuan disebut „afanit‟ dan

teksturnya disebut „afanitik‟ atau „diskritalin‟.

Yang perlu diketahui dalam pengamatan tekstur pada batuan beku adalah :

a. Derajat kristalisasi (kristalinitas)

Holokristalin Hipokristalin Holohyalin

100% Kristal (40-60%) Kristal 0% kristal


4
 Holokristalin merupakan tekstur yang terdiri atas kristal-kristal
seluruhnya.
- Granular
- Mikrolit : halus, tabular, prismatik dan berbias rangkap.
- Kristalit : lebih halus, seperti rambuk, isotropik.
 Hypokristalin: terdiri dari sebagian kristal dan sebagian massa dasar
 Holohyalin: seluruhnya terdiri atas gelas.

b. Granularitas :

 Afanitik : batuan yang pada kenampakan megaskopis mineral

penyusun sangat kecil maka pada kenampakan mikroskopis :

 Mikrokristalin : ukuran mineral yang berukuran 0.01 mm.

 Cryptokristalin : ukuran mineralnya berukuran 0.001 mm.

 Porpiritik : adanya mineral yang berukuran besar (fenokris) dalam

massa dasar.

 Faneroporpiritik : fenokris yang terdapat pada massa dasar kristal

yang faneritik.

 Porpiriafanitik : fenokris yang terdapat pada massa dasar kristal

yang aphanitic.

 Glass : tidak mempunyai bentuk kristal.

Mikrokristalin
Equigranular Afanitik

Granularitas Glass Criptokristalin

Inequigranular Porpiritik Faneroporpiritik

Porpiriafanitik

5
c. Fabrik

Anhedral – subhedral – euhedral : hanya untuk satu kristal, untuk

keseluruhan digunakan istilah sebagai berikut :

 Untuk yang relatif seragam : allotriomorfik granular – hipidiomorfik

granular – panidiomorfik granular

 Untuk yang tidak seragam : porfiritik, vitroferik, porfiroafanitik,

felsoferis.

d. Bentuk Mineral

Bentuk Mineral

Euhedral

Subhedral

Anhedral
Euhedral Olivine in Basalt
(XPL)

Anhedral (Phenocrysts) in Subhedral Olivine in Basalt


Basalt (XPL) (XPL)

e. Relasi adalah hubungan antara butir.

 Equigranular :

a. Euhedral granular : umumnya mineral berbentuk euhedral dengan

ukuran butir yang relative sama dan mempunyai batas-batas yang

jelas.

6
b. Subhedral granular : umumnya disusun oleh mineral yang berbentuk

subhedral, dengan besar butir yang relative sama.

c. Anhedral granular : umumnya disusun oleh mineral yang berbentuk

anhedral.

Euhedral Hornblendite Subhedral Gabro

Anhedral Troctolite
 Inequigranular : tekstur batuan beku yang memperlihatkan perbedaan

besar butir yang tegas antara yang halus dan yang kasar.

Tekstur dalam batuan beku juga dapat dibedakan berdasarkan kedudukan

kristalnya. Batuan inequigranular yang dapat dibedakan secara jelas antara massa

dasar (kristal yang halus) dan fenokrisnya (kristal yang kasar) disebut batuan

porfiris. Bila massa dasarnya terdiri atas gelas, maka disebut vitrofiris. Bila

fenokrisnya saling bergerombol, maka disebut glomerophirfiris. Pada batuan

beku asam terutama granit, pegmatite granit dan granofir terlihat kuarsa saling

7
tumbuh bersama dengan k-feldsfar, ini kemudian akan memperlihatkan tekstur

yang disebut graphic.

Pada beberapa batuan beku terutama gabro diabas dan basalt, plagioklas

yang terdapat sebagai masadasar dapat menutupi kristal yang besar seperti augit

atau pigionit, akan memperlihatkan tekstur ophitic. Dan bila plagioklas

panjangnya melebihi butiran piroksen dan serta sebagai plagioklasnya menutupi

piroksen, maka teksturnya disebut subophitic. Dan bila piroksennya digantikan

oleh gelas, maka teksturnya disebut hylophitic. Bila sejumlah butiran kristal yang

tersebar dalam kristal yang lain yang besar disebut tekstur poikilitik.

Dalam batuan ekstrusif dan hypabisal terutama dalam basalt dan diabas,

ruang antar mineral diisi oleh mineral yang mengandung Mg seperti Olivin,

piroksen dan magnetit, ini akan membentuk tekstur yang disebut intergranular.

Bila rongga antar mineral diisi oleh gelas atau mineral yang kriptokristalin atau

diisi mineral sekunder seperti serpentin, kalsit, klorit, zeolit, atau sodalit maka

teksturnya disebut intersertal.

Intersertal ini dapat berubah menjadi hyalopilitic bila gelas mengisi

rongga-rongga antar mikrolit feldspar yang mempunyai orientasi yang teratur.

Jika masadasar terdiri atas mikrolit plagioklas yang mempunyai orientasi yang

teratur dan membentuk pola aliran disebut tekstur pilotaksitik atau trachitic.

Gas yang keluar dari lava atau intrusi dangkal sering membentuk rongga

atau vesicular, tekstur ini disebut vesiculer. Bila rongga-rongga tersebut terisi oleh

8
mineral lain seperti kalsit, kalsedon, zeolit, opal, klorit dan sebagainya, maka

disebut amigdaloidal.

Beberapa contoh tekstur porpiritik dan tekstur khusus :

A B

Euhedral Olivine in Basalt


(XPL)

C D

Poikilitic Olivine in Poikilophitic Olivine in


Plagioclase basalt (XPL) Gabbro basalt (XPL)

E F

Intersertal alkali Dolerite (XPL) Consertal intergrowth texture in


Gabbro (XPL)

9
G H

Graphic texture in rhuolite


(PPL)

I J

Corona texture (XPL) Corona texture (PPL)

a. Tekstur porpiritik : terdiri atas fenokris-fenokris yang tertanam dalam

massa dasar kristalin.

b. Tekstur Vitrofirik : fenokris yang tertanam dalam massa dasar gelas.

c. Poikilitic : adanya mineral-mineral yang berukuran kecil yang letaknya

acak dalam suatu mineral.

10
d. Ophitic : dalam hal ini plagioklas terbentuk lebih dahulu, yang euhedral

dan kemudian tumbuh bersama dengan piroksin.

e. Intergranular : merupakan tekstur hipokristalin dimana bagian-bagian

diantara mineral-mineral palgioklas ditempati oleh mineral mineral

piroksin.

f. Intergrowth : kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh

bersama-sama.

g. Graphic merupakan pertumbuhan beberapa mineral yang berbentuk

seperti paku dan meruncing.

h. Perthit : kenampakan beberapa mineral yang tumbuh bersama antara K-

feldsfar dengan palgioklas asam, yang biasanya KF relatif sejajar dengan

arah bidang belahan/cleavage.

i. Mymerkitik : tekstur dimana kuarsa menyerupai cacing/jari-jari dengan

letaknya yang tidak beraturan.

j. Diabasik : plagioklas tumbuh bersama – sama dengan piroksin, disini

piroksin tidak saja terlihat jelas, plagioklas radier terhadap piroksin.

k. Corona texture : kenampkan mineral olivine yang lebih awal terbentuk

dan dikelilingi oleh mineral piroksin dan hornblende.

1.2.1 Tekstur Khusus Aliran

 Trakhitik : fenokris atau mikrolit sanidine (KF) bersama – sama plagioklas

menujukkan pola kesejajaran

11
 Pilotasitik : fenokris dan masa dasar plagioklas menunjukkan penjajaran

akibat pengaliran

 Hialopilitik : sama dengan trakhitik, hanya saja dibentuk oleh mikrolit

plagioklas dengan masa gelas.

Gambar Tekstur Trakhitik

1.2.2 Struktur Batuan beku

Struktur batuan beku adalah kenampakan batuan yang menjelaskan proses

dan lingkungan terbentuknya. Beberapa kenampakan struktur antara lain.

- Struktur massive/kompak yaitu susunan yang kompak dan padat dari

mineral-mineral dalam batuan, yang tidak menunjukkan adanya pori-pori.

12
- Struktur akibat pelepasan gas.

 Struktur vesicle : struktur yang meperlihatkan lubang-lubang yang

menyudut, sebagai akibat lepasnya gas-gas pada saat batuan terbentuk.

 Scoria : struktur yang sangat berpori dan tidak teratur dalam massa

dasar gelas.

13
 Amygdoidal : struktur vesiculasi, dimana lubang-lubang yang telah

terisi mineral-mineral sekunder.

 Flow structure yaitu struktur aliran pada batuan yang dicirikan oleh

orientasi mineral-mineral prismatic.

1.3 Klasifikasi Batuan Beku

A. Berdasarkan atas sifat-sifat kimia dan komposisi mineralnya.

- Batuan beku asam kandungan SiO2 > 66%

- Batuan beku intermediet kandungan SiO2 52 – 66%

- Batuan beku basa kandungan SiO2 45 – 52 %

- Batuan beku ultrabasa, kandungan SiO2 < 45%

14
1. Batuan beku asam

Dimana batuan ini umunya disusun oleh mineral yang bersifat asam

seperti kuarsa, ortoklas, biotit, muskovit, dan hornblende. Batuan beku asam

dapat ditemukan di lapangan dalam bentuk batolith, Laccolith, Lapolith, dan

intrusi besar lainnya, batuan beku asam cenderung membentuk suatu tubuh

intrusi yang besar karena sifat kekentalan magmanya yang tinggi, sehingga

tidak bisa melalui celah-celah yang sempit dalam bentuk dyke atau

sill.(Kaharuddin M.S, 1988)

a. Granit

Q ORT

Mkr

B
B
B

Keterangan : Ort = Ortoklas, B = Biotit, Mkr = Mikroklin, Q = kuarsa.

15
b. Trakit

OR
OR
PLA
OR
MSD
S OR

Keterangan : Or = Ortoklas, S = Sanidin, Msd = Massa Dasar, Pla = Plagioklas.

2. Batuan beku intermediet

Batuan beku intermediet umumnnya berwarna lebih gelap, batuan ini

kebanyakan sebagai laccolith, lapolith, dyke dan sill. Bentuk-bentuk intrusi

ini dikontrol oleh kekentalan magmanya yang intermediet. Komposisi jenis-

jenis feldsfar sudah mulai adanya perimbangan antara potash feldsfar dan

plagioklas. Temperatur pembekuan sekitar 9000 C. Berdasarkan atas

perbandingan jenis-jenis feldsfarnya, maka batuan beku intermediet dapat

dibagi dalam 2 golongan :

- Batuan dengan komposisi potash feldsfar dan plagioklas dalam jumlah

yang hampir sama : terdiri dari granodiorit, monzonit, latit dan dasit.

- Batuan dengan komposisi plagioklas yang lebih dominan dari potash

feldsfar terdiri dari diorite, tonalii, andesit dan dasit.

16
Batuan beku intermediet paling banyak memperlihatkan pelapukan

spheriodal, karena banyak mengandung mineral feldsfar. Mineral-mineral

feldsfar yang mengalami pelapukan tersebut dapat menjadi mineral kaolin.

Baik gejala spheroidal maupun kaolinisasi dapat ditemukan pada batuan beku

intermediet yang telah mengalami pensesaran (Kaharuddin M.S, 1988).

a. Diorit

ORT

AUG

PLA

Ens
PLA B

PLA

Keterangan : Ort = Ortoklas, Aug = Augite, Ens = Enstatite, B = Biotit, Pla =

Plagioklas.

3. Batuan beku basa

Batuan beku basa memperlihatkan warna yang umumnya gelap atau

hitam dikarenakan adanya mineral-mineral feromagnesium dan mineral-

mineral plagioklas yang bersifat basa. Pada batuan beku basa, kadang

ditemukan vesiculasi-vesiculai sebagai bahan-bahan volatile. Seiring pula

17
dijumpai dalam bentuk seperti susunan balok atau phoe-phoe, ini khas pada

sifat magma yang masih cair (Kaharuddin M.S, 1988).

a. Gabro

PLA
PLA
OL
V

PLA

b. Basalt

msd
px

OL OL
V V

4. Batuan beku ultra basa

Batuan beku ultra basa adalah batuan yang tersusun oleh mineral-mineral

ferromagnesium, sehingga kenampakan sangat gelap atau hitam. Oleh karena

18
kondisi pembekuan batuan beku ultrabasa pada kedalaman dan tekanan yang

besar serta urutan kristalisasi dari mineral-mineral penyusunnya, mengkristal

pada tingkat temperature yang relative sama, tidak ada kebebasan suatu

mineral tumbuh dengan baik sehingga itu membentuk kristal/mineral

penyusun batuan beku ultrabasa yaitu berbentuk anhedral-subhedral

(Kaharuddin M.S, 1988).

a. Dunite

OLIVIN

HRB
SERP

19
KLASIFIKASI BATUAN BEKU

Klasifikasi IUGS by strekeisen tahun 1974

KLASIFIKASI IUGS

Plutonic Rocks

1. Quartzoilite Q
2. Alkaline feldspar
3. Granite
4. Granodiorite
1
5. Tonalite
6. Alkaline Feldspar Syenite
7. Syenite
8. Monzonite
9. Monzodiorite, Monzogabro
10.Diorite,Gabro,Anorthosite 2 3 4 5
11.Feldsparthoid Syenite
12.Feldsparthoid Monzonite
13.Essexite
14.Theralite 9
6 7 8 10
15.Foidite
A 10 35 65 90 P
16.Ultramafic Rocks

Vulcanic Rocks
1. Alkaline feldspar rhyolite 11 12 13 14
2. Rhyolite
3. Dacite
4. Plagiodacite
5. Alkaline fedspartrachyte
6. Trachyte
7. Latite 15
8. Latute-Andesite,Mugearite
9. Andesite,Basalt
10.Phonolite
F
11.Tephritic,Phonolite
12.Phonolite Tephrite
13.Tephrite,Basanite
14.Foidite,Nephelinite,leucite
15.Ultramafic Rocks

20
Klasifikasi Strekeisen tahun 1974

21
Klasifikasi Batuan Beku Menurut Travis (1955)

K-Felspar > 2/3 Seluruh Sedikit/Tidak Ada


K-Felspar 1/3 - 2/3 Seluruh Felspar Felspar Plagioklas > 2/3 Seluruh Felspar
Felspar Feldspar
K- K-Felspar < 10 % Seluruh Felspar
Terutama :
Felspar > Terutama :
Mineral
10 % Piroksin dan/atau
Kuarsa < Kuarsa < Na-Plagioklas Ca-Plagioklas Fe/Mg dan
MINERAL UTAMA Seluruh Olivin
10 % Feldspatoid Kuarsa > 10 % Feldspatoid Feldspatoid
Kuarsa > Felspar
Feldspato > 10 % 10 % Feldspatoid < > 10 %
10 % Kuarsa < Kuarsa < Feldspatoid >
id < 10 % 10 %
Kuarsa > Kuarsa > 10 % 10 % 10 % Terutama :
10 % 10 % Feldspatoi Feldspatoid Piroksin > Serpentin,
d < 10 % < 10 % 10 % Hornblend
Bijih Besi
Terutama : Hornblende, Biotit,
Terutama : e, Biotit,
Terutama : Hornblende, Biotit, Piroksin Terutama : Hornblende, Biotit, Piroksin Piroksin, Olivin, Uralit Juga :
MINERAL TAMBAHAN Piroksin, Muskovit Bijih Besi
Juga : Juga : Juga : Biotit,
KHAS Juga : Na-Ampibol, Egirin, Kankrinit, Hornblende
Na-Ampibol, Egirin Na-Ampibol, Feldspatoid Hornblende, Biotit, Kuarsa,
Turmalin, Sodalit
Egirin, Na-Ampibol
INDEKS WARNA 10 15 20 20 25 30 20 20 25 30 60 95 55
EQUIGRANULAR
PERIDOTIT
FANERITIK

Batolit GABRO
DIORIT Norit Harzburgit
Lapolit SYENIT IJOLIT
MONZONIT MONZONIT MONZONIT GRANO KUARSA Olivin saluo Pikrit
Stocks GRANIT SYENIT NEPHELI DIORIT TERALIT Messorite
KUARSA NEPHELIN DIORIT (TONALIT Traktolit Dunit
Lakolit luas N Anorthorit dsb
) Piroksenit
Retas tebal Gabro Kuarsa Serpentinit
Sill
MASSA DASAR
FANERITIK
Lakolit PORFIRI PORFIRI
PORFIRI MONZONIT PORFIRI PORFIRI PORFIRI
Retas PORFIRI SYENIT DIORIT PORFIRI PORFIRI PORFIRI PORFIRI
SYENIT KUARSA MONZONIT MONZONIT GRANO
Sill GRANIT NEPHELI KUARSA DIORIT GABRO TERALIT PERIDOTIT
PORFIRI NEPHELIN DIORIT
“mug”
PORFIRITIK

N
“stock” kecil
Tepi massa luas
MASSA DASAR
AFANITIK
Retas PORFIRI
PORFIRI PORFIRI PORFIRI PORFIRI
Sill PORFIRI LATIT PORFIRI PORFIRI PORFIRI PORFIRI PORFIRI
RYOLIT TRAKIT LATIT LATIT
Lakolit FONOLIT KUARSA DASIT ANDESIT BASALT TEFRIT LIMBURGIT
NEPHELIN
Aliran permukaan
Tepi massa luas
“welded tuffs”
MIKROKRISTALIN Nephelit
Retas Lesitite
AFANITIK

LATIT LATIT
Sill LATIT Melilitite
RYOLIT TRAKIT FONOLIT KUARSA (TRAKIT- DASIT ANDESIT BASALT TEFRIT LIMBURGIT
Aliran permukaan NEPHELIN Olivine
(DELENIT) ANDESIT)
Tepi massa luas Nephelinite
“welded tuffs” Dsb
GLASS OBSIDIAN
Aliran permukaan
Dan sill ”
“PITCHSTONE”, VITROFIR, PERLIT,BATUAPUNG, SKORIA

22
DAFTAR PUSTAKA

Ehler E.G., Blatt H., 1982, Petrology : Igneous, Sedimentary and


Metamorphic, W.H. Freeman and Company, San Fransisco, PP 110
Keer P.F.,1977, Optical Mineralogy, 4th edition, McGraw Hill,Inc.,492 PP.
Mac Kenzie W.S., Donaldson C.H. and Guildford C, 1982, Atlas og Igneous
Rocks and Their Textures,Longman group Ltd., USA, 147 PP.
Philpotts A.R.,1989,Petrography of Igneous and Metamorphic Rocks, Prentice
– Hall Inc.New Jersey, 179 pp.
Williams H., Turner F.J and Guilbert C.M, 1954, Petrography, An Introduction
to Study of Rocks in Thin Section, University of California,Berkeley,W.H
Freeman and Company, San Fransisco,406 pp.
Williams H., Turner F.J and Guilbert C.M, 1982, Petrography, An Introduction
to Study of Rocks in Thin Section, Second Edition, University of
California,Berkeley,W.H Freeman and Company, San Fransisco,626 pp.
Wahlstrom E.E, 1948, Igneous Minerals and Rocks, Second Printing,Jihn Wiley
and Sons Inc., London, USA,367 pp.
Wilson M., 1989 Igneous Petrogenesis,First Edition, Unwin Hynman Ltd.,
London, 165 pp.

23

You might also like