You are on page 1of 2

Mode Transmisi

Reservoir infeksi dapat berupa manusia, hewan, serangga, atau benda mati di mana
agen infeksius hidup dan berkembang biak dan berfungsi sebagai sumber infeksi bagi orang
lain. Transmisi penyakit komunikuler dapat terjadi dengan metode langsung, tidak langsung,
udara, atau vektor.

1. Transmisi Langsung
Penularan langsung terjadi melalui transfer langsung agen infeksius dari reservoir ke
host baru yang rentan. Ini memerlukan kontak langsung dengan sumber, melalui
sentuhan, menggigit, berciuman, atau hubungan seksual yaitu kontak (National
Institutes of Health [NIH], 2006).
2. Transmisi tidak langsung
Penularan tidak langsung terjadi ketika agen infeksius diangkut dalam benda-benda
tak hidup yang terkontaminasi seperti udara, air, atau makanan (NIH, 2006).
3. Penyakit terkait Makanan dan Air
Makanan yang dilaporkan berhubungan dengan air dapat termasuk infeksi dari agen
bakteri seperti Salmonella, Shigella, E. coli 0157, dan Camplyobacter; agen protozoa
Gia- rdia; dan agen virus hepatitis A (CDC, 2005d). Gejalanya berupa fungsi
gastrointestinal, termasuk diare, mual, muntah, kram perut, kembung, dan demam.
4. Transmisi Vektor
Ketika transmisi terjadi melalui vektor (pembawa bukan manusia, seperti hewan atau
serangga). Vektor umum termasuk kelelawar, kutu, kutu, nyamuk, rakun, tikus,
sigung, tupai, dan kutu. Strategi pengendalian yang diarahkan ke penyakit yang
ditularkan melalui vektor biasanya melibatkan pendidikan masyarakat dan tindakan
lingkungan, seperti:
a. Meminimalkan populasi vektor serangga (misalnya, dengan menyemprotkan
insektisida untuk membunuh nyamuk).
b. Mendidik masyarakat ke habitat alami vektor untuk mengurangi kepadatan
penduduk.
c. Menghancurkan hewan pengerat yang membawa penyakit, seperti tikus.
d. Menggunakan penghalang antara manusia yang rentan dan vektor, seperti
kelambu atau jendela yang disaring untuk mengendalikan malaria atau pakaian
pelindung dan semprotan terhadap penyakit yang ditularkan melalui kutu.
e. Mendidik masyarakat tentang langkah-langkah preventif dan protektif, termasuk
tindakan yang harus diambil ketika diserang oleh vektor untuk mencegah penyakit
berkembang
5. Transmisi Udara
Penularan melalui udara terjadi melalui partikel droplet residu kecil yang dihasilkan
dari penguapan cairan dari tetesan yang dipancarkan oleh inang yang terinfeksi.
Bersin dan batuk adalah contoh umum dari transmisi udara. Karena ukuran dan
beratnya yang kecil, partikel droplet dapat tetap di udara dalam waktu lama sebelum
dihirup ke dalam sistem pernafasan host. Transmisi udara contohnya debu yang
mengandung spora jamur dapat melekat pada pakaian, alas tidur, atau lantai. Atau,
spora jamur dapat menjadi terpisah dari tanah kering oleh angin dan kemudian dihirup
oleh host (CDC, 2006b).

You might also like