You are on page 1of 8

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PEMBEKUAN DARAH

I. Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Lusi
Umur : 65 tahun
B. Keluhan Utama
Luka di kaki tidak sembuh-sembuh selama 3 bulan yang lalu.
C. Riwayat Kesehatan
Pasien mengeluh nyeri hebat dikaki, terasa bengkak, dan kesemutan saat berjalan.
Kaki teraba hangat
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaaan Umum
Lemah
2. Kesadaran
Pasien sadar (Compos mentis)
3. Luka berbau, merembes, ditemukan pembesaran vena di bagian malleolus
medialis
E. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium : D-dimer (+)
Kondisi luka
II. Diagnosa

No. Data Fokus Masalah Keperawatan Etiologi


1. DS : Nyeri Akut Perdarahan dalam
Pasien mengeluh nyeri hebat jaringan dan sendi
dikaki, terasa bengkak, dan
kesemutan saat berjalan
- DO :
- Ditemukan pembesaran vena
di bagian malleolus medialis
2. DS : Kerusakan integritas perdarahan
Pasien mengeluh luka di kaki kulit intradermal
tidak sembuh-sembuh selama statis vena dan
3 bulan yang lalu kerapuhan pembuluh
DO : darah kecil
Ditemukan adanya luka
berbau, merembes

3. DS : Perubahan perfusi Suplai O2 ke jaringan


Pasien mengeluh nyeri pada jaringan perifer tidak adekuat
area luka dan kesemitab
DO :
Ditemukan adanya
perubahan warna kulit :
temperatur hangat, bengkak.

4. DS: Risiko tinggi terhadap meningkatnya resiko


DO : infeksi perdarahan sekunder
menurunnya jumlah
trombosit
5. DS : Hambatan mobilitas fisik efek perdarahan pada
Pasien mengeluh kaki terasa sendi dan jaringan
bengkak, dan kesemutan saat lain.
berjalan.
DO :

1. Nyeri akut b.d perdarahan dalam jaringan dan sendi


2. Kerusakan ntegritas kulit b.d pendarahan intradermal
3. Perubahan perfusi jaringan perifer b.d gangguan aliran vena suplai O2 ke jaringan
tidak adekuat
4. Risiko tinggi terhadap infeksi b.d meningkatnya resiko perdarahan sekunder
menurunnya jumlah trombosit
5. Hambatan mobilitas fisik b.d efek pendarahan pada sendi dan jaringan
6. Intoleransi aktivitas
7. Resiko cedera b.d perdarahan dan faktor trauma
III. Intervensi

Diagnosa I

Intervensi Rasional
Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakterik, durasi.
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Bantu pasien mengidentifikasi tindakan Mengurangi rasa nyeri
kenyamanan yang efektif di masa lain,
seperti distraksi, relaksasi.
Motivasi klien untuk bergerak perlahan Dengan bergerak perlahan diharapkan dapat
mencegah stress pada sendi yang terkena
Bantu klien menggunakan alat bantu Alat bantu berguna untuk memindahkan
beban tubuh pada sendi yang nyeri.

Diagnosa II
Intervensi Rasional
Kaji integritas kulit, catat perubahan Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi,
pada turgor, gangguan warna, hangat nutrisi, dan imobilisasi. Jaringan dapat
lokal. menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi
dan rusak.
Ubah posisi secara periodik dan pijat Meningkatkan sirkulasi ke semua area kulit
permukaan tulang bila pasien tidak membatasi iskemia jaringan / mempengaruhi
bergerak atau ditempat tidur hipoksia jaringan seluler
Bantu untuk latihan rentang gerak pasif Meningkatkan sirkulasi jaringan mencegah
atau aktif statis
Ajarkan permukaan kulit kering dan Area lembab, terkontaminasi memberikan
bersih. media yang sangat baik untuk pertumbuhan
organisme patogenik,

Diagnosa III

Intervensi Rasional
Kaji sirkulasi ekstermitas yang terkena, Untuk mengidentifikasi adanya DVT
mencatat perubahan pada lingkar kaki ,
ukur dan catat ukuran ekstermitas yang
terkena dampak setiap hari
Pertahankan pada tirah baring selama Untuk menghentikan proses trombotik dan
fase akut jika ada trombhosis mencegah emobilisasi
Tinggikan anggota tubuh yang terkena Untuk mengurangi statis vena dan
diatas permukaan dari jantung kecuali memperbaiki aliran vena
kontraindikasi.
Mulai program latihan progresif seperti Aktivitas otot normal kembali memfasilitasi
jangan menggantung kaki, menghindari vena. Lama berdiri atau duduk mengurangi
berdiri dalam waktu yang lama dan aliran vena yang menyebabkan peningkatan
posisi alternative dengan berdiri pada penyatuan vena.
jari kaki kemudian tumit

Diagnosa IV
Intervensi Rasional
Tindakan Mandiri :
Pertahankan teknik aseptik ketat pada Mengurangi resiko kolonisasi/infeksi bakteri
prosedur/ perawatan luka
Dorong perubahan posisi/ ambulasi Meningkatkan ventilasi semua segmen.
yang sering
Amati eritma/cairan luka Indikator infeksi lokal.
Tindakan Kolaborasi :
Berikan antiseptik topikal:antibiotik Mungkin digunakan secara propilatik untuk
sistemik. menurunkan konolisasi atau untuk
pengobatan proses infeksi lokal

Diagnosa V
Intervensi Rasional
Kaji kekuatan motorik, kemampuan secara Menentukan perkembangan munculnya
fungsional kembali tanda yang menghambat tercapainya
tujuan pasien
Pantau tingkat inflamasi/ rasa sakit pada Tingkat aktivitas/latihan tergantung pada
sendi perkembangan dari proses inflamasi
Pertahankan istirahat tirah baring baring / Istirahat sistemik dianjurkan selama
duduk jika diperlukan. Jadwal aktivitas untuk eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit
memberikan periode istirahat yang terus yang penting untuk mencegah kelelahan,
menerus dan tidur malam hari yang tidak mempertahankan kekuatan.
terganggu
Bantu dengan rentang gerak aktif/pasif Mempertahankan/meningkatkan fungsi sendi
demikian juga latihan resesif dan isometric dan kekuatan otot.
jika memungkinkan
Ubah posisi dengan sering serta bantu teknik Menghilangkan tekanan pada jaringan dan
pemindahan dan penggunaan bantuan meningkatkan sirkulasi. Mempermudah
mobilitas perawatan diri dan kemandirian pasien. Tekni
pemindahan yang tepat dapat mencegah
robekan abrasi kulit.

Diagnosa VI

Intervensi Rasional
Kaji kemampuan klien untuk Mempengaruhi pilihan interensi/bantuan
melakukan tugas normal, catat laporan
kelelahan, keletihan dan kesulitan
menyelesaikan tugas.
Kaji kehilangan/ gangguan Menunjukkan perubahan neurologis karena
keseimbangan gaya jalan, kelemahan defesiensi mempengaruhi keamanan pasien
otot.
Berikan lingkungan tenang. Meningkatkan istirahat untuk menurunkan
Pertahankan tirah baring bila kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan
diindikasikan, regangan pada sistem jantung dan pernapasan
Berikan bantuan dalam aktivitas/ Membantu pasien meningkatkan tindakan
ambulasi bila perlu, memungkinkan yang dilakukan.
pasien untuk melakukannya sebanyak
mungkin.

Diagnosa VII

Intervensi Rasional
Identifikasi kebutuhan keamanan
pasien, sesuai dengan konsisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan riwayat
penyakit
Menghindari lingkungan yang
berbahaya
Sediakan lingkungan yang aman untuk
pasien
Mengontrol lingkungan dari kebisingan
IV. Implementasi

You might also like