You are on page 1of 9

6

PENGADILAN PAJAK

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas Hukum Pajak

Oleh : Kelompok 5

Lia Almuknisa

Ratna Dewi

Suci Febrina

Muhammad Rizki

Andriansyah

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR RANIRY

BANDA ACEH

2016
6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak merupakan wujud dari peran serta masyarakat dalam mendukung
pembangunan maupun perekonomian di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan
kesadaran dan rasa tanggung jawab.
Pendapatan negara melalui pajak mencapai 80%. Dengan pendapatan ini
tentunya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Namun demikian dalam
perkembangan dewasa ini banyak wajib pajak yang tidak taat dalam membayar pajak.
Meski pemerintah telah memberi kelonggaran dengan peringtan melalui SPT (Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunan), tetap saja banyak wajib pajak yang nakal.
Hal ini mendorong pemerintah untuk menciptkan suatu lembaga untuk
memberikan daya paksa bagi para wajib pajak yang berulah, dalam hal ini lembaga
daya paksa itu adalah pengadilan pajak.
Untuk memahami perihal mengenai pengadilan pidana ini maka kita harus
menhetahui arti dari pengadilan pajak dan pembagian bidang pembagian pajak.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dan dasar hukum pengadilan pajak?
1.2.2 Apa kewenangan pengadilan pajak?
1.2.3 Bagaimana pelaksanaan pengadilan pajak di Indonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Memahami pengertian dan dasar hukum pengadilan pajak
1.3.2 Mengetahui kewenangan pengadilan pajak
1.3.3 Memahami pelaksanaan pengadilan pajak di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar Hukum dan Pengertian Pengadilan Pajak


6

Pengadilan pajak dibentuk melalui UU Nomor 14 Tahun 2002. Lembaga ini


memiliki kewenangan untuk memutus perkara mengenai sengketa pajak.

Dalam pasal 2 UU pengadilan pajak menjelaskan bahwa Pengadilan Pajak


adalah badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman bagi wajib pajak
atau Penanggung Pajak yang mencari keadilan terhadap sengketa pajak 1, dalam hal
ini pengadilan pajak merupakan pengadilan tingkat pertama sekaligus terakhir dalam
memutus sengketa pajak.

Sengketa pajak menurut pasal 1 ayat 5 adalah sengketa yang timbul dalam
bidang perpajakan antara wajib pajak atau penanggung pajak dengan pejabat yang
berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan banding
atau gugatan kepada pengadilan pajak berdasarkan peraturan perundang undangan
perpajakan, termasuk gugaran atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang
Undang Penagihan Pajak.2

2.2 Kewenangan Pengadilan Pajak


Seperti yang dipaparkan sebelumnya bahwa pengadilan pajak merupakan
pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai masalah perpajakan, hal ini diatur
dalam UU tentang pengadilan pajak pada Bab III mengenai kekuasaan pengadilan
pajak.

a. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus


Sengketa Pajak.

b. Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus sengketa
atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

1 Undang Undang tentang Pengadilan Pajak pdf, hlm 4


2 ibid, hlm 3
6

c. Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas
pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan
lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang
Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
berlaku.

Selain yang tercantum dalam pasal 31, kewenangan pengadilan pajak juga
disebutkan dalam pasal 32

a. Selain tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31,


Pengadilan Pajak mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum
kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang-sidang Pengadilan Pajak.

b. Pengawasan tersebut diatur lebih lanjut dengan Keputusan Ketua.

Dalam pasal 33 juga dijelaskan kekuasaan pengadilan pajak serta


kewenangannya untuk memanggil saksi dan meminta data untuk pembuktian.

c. Pengadilan Pajak merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir dalam


memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.

d. Untuk keperluan pemeriksaan Sengketa Pajak, Pengadilan Pajak dapat


memanggil atau meminta data atau keterangan yang berkaitan dengan
Sengketa Pajak dari pihak ketiga sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.3

3 Ibid hlm 10
6

Kekuasaan pengadilan pajak dalam memeriksa dan memutuskan sengketa


pajak meliputi semua jenis sengketa pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat,
termasuk Bea masuk dan Cukai, dan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah,
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.4

Pada bagian penjelasan UU Nomor 14 Tahun 2002, dijelaskan bahwa


pengadilan pajak khusus menyelesaikan sengketa perpajakan. Berikut hal hal yang
perlu diperhatikan dalam kekhususan pengadilan pajak.

1. Sidang peradilan pajak pada prinsipnya dilaksanakan secara terbuka, namun


dalam hal tertentu dam khusus guna menjaga kepentingan pemohon banding
atau tergugat, sidang dapat dinyatakan tertutup, sedangkan pembacaan
Pengadilan Pajak dilaksanakan dalam sidang yang terbuka untuk umum.
2. Penyelesaian sengketa perpajakan memerlukan tenaga-tenaga hakim khusus
yang mempunyai keahlian di bidang perpajakan dan berijazah Sarjana Hukum
atau sarjana lain.
3. Sengketa yang diproses dalam Pengadilan Pajak khusus menyangkut sengketa
perpajakan.
4. Putusan Pengadilan Pajak memuat penetapan besarnya terutang dari Wajib
Pajak, berupa hitungan secara teknis perpajakan, sehingga Wajib Pajak
langsung memperoleh kepastian
Hal ini berarti Hukum Pajak yaitu UU Nomor 14 Tahun 2002 mengatur
Hukum Acara tersendiri untuk menyelenggarakan Pengadilan Pajak. Perihal hukum
acara ini diatur dalam Bab IV tentang Hukum Acara.

2.3 Pelaksanaan Pengadilan Pajak di Indonesia

4 Rizky Armaya “Makalah pengadilan Pajak di indonesia: Aturan dan Pelaksanaanya sebagai solusi
Sengketa Pajak” Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta:Desember 2005
6

Hadirnya UU Nomor 14 Tahun 2002 tentang pengadilan pajak menimbulkan


kesan bahwa pengadilan pajak merupakan pengadilan yang terpisah dari kekuasaan
kehakiman yang diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 1970. Akan tetapi dalam
penjelasan UU Nomor 14 Tahun 2002 menyatakan bahwa Pengadilan Pajak
merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di bidang pemeriksaan dan
pemutusan sengketa di bidang perpajakan. Kasus sengketa pajak yang sampai pada
tingkat kasasi menjadi kompetensi dari Ketua Muda Mahkamah Agung Bidang
Perdata dan Tata Usaha Negara.

Pasal 3 UU nomor 14 tahun 2002 menyatakan bahwa pengadilan pajak hanya


terdapat di ibukota negara, artinya pengadilan pajak di Indonesia hanya terdapat di
Jakarta. Sama hal nya dengan Amerika, dimana tax court hanya berada di Washington
DC, dalam hal ini pengadilan pajak tidak harus bersifat in persona (para pihak harus
dihadirkan). Dalam Pengadilan Pajak yang diperiksa hanyalah dokumen, yaitu berupa
laporan keuangan, rekening bank, data transaksi, mengenai omzet, dan sebagainya.

Meski pengadilan pajak hanya ada di Jakarta, tapi hal itu tidak menjadi
penghalang bagi para wajib pajak dan fiskus yang berdomisili di luar Jakarta bahkan
di luar pulau Jawa untuk dapat menyelesaikan sengketa pajak masing-masing.

Hal ini didasarkan pada ketentuan Pasal 4 (1) UU Nomor 14 Tahun 2002 yang
berbunyi, “Sidang Pengadilan Pajak dilakukan di tempat kedudukannya dan apabila
perlu dapat dilakukan di tempat lain.”5 Sementara tempat sidang yang dimaksud
dalam pasal tersebut ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Pajak.

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa UU pengadilan pajak


bertentangan dengan UUD 1945 seperti pasal 36 ayat 4 yang menyatakan bahwa
wajib pajak yang ingin mengajukan banding harus terlebih dahulu membayar 50%
dari pajak tersebut, hal ini dianggap menyalahi asas praduga tidak bersalah.

5 Undang Undang tentang Pengadilan Pajak pdf, hlm 27


6

Namun Mahkamah Konstitusi tetap memutuskan bahwa UU Nomor 14


Tahun 2002 tidak bertentangan dengan UUD 1945 baik secara materiil maupun
formil pembentukannya, sehingga undang-undang ini tetap berkuatan hukum
mengikat. Putusan tentang ditolaknya permohonan uji materiil atas undang-undang
tersebut disertai rekomendasi yang tertuang dalam dissenting opinion.

BAB III

PENUTUP
6

3.1 Kesimpulan

Pajak merupakan pedapatan utama kas negara, untuk itu semua wajib pajak
harus taat pajak agar keberlangsungan suatu negara tetap terjaga, dalam penegakan
taat pajak ini maka dibentuklah pengadilan pajak. Pengadilan pajak adalah
pengadilan yang menyelesaikan tentang sengketa pajak, disis lain hukum pajak
memiliki aturan pengadilan pajak . Pengadilan pajak diatur berdasarkan UU No. 14
Tahun 2002.

Pengadilan pajak mempunyai kewenangan penuh terhadap permasalahan


pajak, baik pengadilan tingkat pertama, maupun tingkat terakhit, hal ini
menimbulkan anggapan bahwa pengadilan pajak menimbulkan pluralisme hukum,
dimana seolah pengadilan pajak terpisah dari wilayah kekuasaan kehakiman. Meski
begitu, UU tentang pengadilan pajak telah menyebutkan bahwa pengadilan pakjak
termasuk pelaksana kekuasaan kehakiman di bidang pemeriksaan dan pemutusan
sengketa di bidang perpajakan.

Pengadilan pajak hanya terdapat di ibukota negara, oleh karena itu dalam
pengadilan pajak yang diperiksa hanyalah dokumen, yaitu berupa laporan keuangan,
rekening bank, data transaksi, mengenai omzet, dan sebagainya. Pihak yang
diperiksa tidak perlu hadir di persidangan seperti pengadilan lainnya. Jadi meskipun
pengadilan pajak hanya ada di ibukota, warga negara yang berada di luat ribukota
tetap bisa menjalani persidangan.

3.2 Kritik dan Saran

Menurut penulis, pengadilan pajak harus memberikan sanksi tegas bagi


wajib pajak yang sering mangkir dari kewajibannya, selain itu sanksi juga harus
dilaksanakan pada pejabat pajak yang menyeleweng dalam hal pengelolaaan pajak.

DAFTAR PUSTAKA
6

Iyas, B Irawan, “Hukum Pajak”. 2011, Jakarta selatan: Salemba Empat

Indonesia, Undang-Undang tentang Pengadilan Pajak, No. 14 Tahun 2002.


Rizky Armaya “Makalah pengadilan Pajak di indonesia: Aturan dan Pelaksanaanya
sebagai solusi Sengketa Pajak” Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Jakarta:Desember

You might also like