You are on page 1of 11

GOLONGAN 10

SIFAT FISIK &SIFAT KIMIA

KECENDERUNGAN GOLONGAN
• Beberapa karakteristikan logam golongan 8 di tunjukkan pada table di atas. Logam
golongan ini berwarna putih keperakan, mengkilat, dan mudah ditempa; ketiganya juga
mudah di dapat sebagai serbuk yang sangat aktif sebagai katalis. Misalnya platina hitam,
berupa serbuk beludru yang dapat diperoleh dari penambahan etanol ke dalam larutan PtCl2
dalam KOH dan air yang hangat. Ketiga logam ini mempunyai struktur kubus pusat muka,
fcc.
• Dalam keadaan massif, ketiga logam tidak ada yang reaktif, dan tahan terhadap korosi
atmosfer pada temperature normal. Pada pemanasan, nikel bereaksi dengan unsur-unsur B,
Si, P, S, dan halogen, tetapi dengan F2, reaksinya paling lambat dari kedua logam yang lain.
Pada pemanasan hingga membara, nikel teroksidasi oleh uap air, larut dengan asam-asam
mineral encer umumnya secara perlahan tetapi cukup cepat dalam HNO3 encer. Nikel tahan
terhadap HNO3 pekat, demikian juga terhadap alkali.
• Palladium diokasidasi oleh O2, F2, dan Cl2 pada pemanasan hingga membara, dan larut
dalam asam-asam oksidator. Platina pada dasarnya lebih tahan terhadap berbagai reaksi
daripada palladium, dan sama sekali tidak terpengaruh oleh berbagai asam mineral kecuali
air raja. Kedua logam ini juga larut dalam leburan panas oksida dan peroksida.
GOLONGAN 6 (KROMIUM, MOLIBDENIUM, DAN WOLFRAM)
KROMIUM
Molibdenum
Sifat kimia
1. Molibdenum tidak larut dalam reagen kimia yang paling umum.
2. Kesetimbangan Elektrokimia :0.8949 g/amp-h
3. Elektron Fungsi Kerja : 4.6 eV
4. Potensi Elektron Valensi (-eV) : 88,6
5. Energi ionisasi
Pertama: 7,099
Kedua : 16,461
Ketiga :27,16
Sifat fisika
1. Molidenum merupakan unsur yang solid.
2. Berwarna putih keperakan.
3. Massa atom rata-rata 95,94
4. Lebih sering terlihat seperti abu-abu gelap atau hitam bubuk.
5. Titik lelehnya sekitar 2.610 ° C (sekitar 4.700 ° F)
6. dan titik didih adalah 4.800 untuk 5.560 ° C (8.600 hingga 10.000 ° F)
7. Densitasnya adalah 10,28 gram/cm3
WOLFRAM
SIFAT-SIFAT WOLFRAM
1. Wujud : padat
2. Titik lebur: 3695 K (3422°C)
3. Titik didih : 5828 K (5555 °C)
4. Kepadatan : 19,25 gram/cm3
5. Warnanya putih keabu-abuan
6. Tahan terhadap asam
7. Tahan terhadap panas, 3410C
8. Tahan terhadap Oksigen
9. Reaktif terhadap flourin membentuk heksaflourida
Golongan 14 dan 15
SIFAT KIMIA DAN FISIKA

Tingkat Oksidasi Lebih Stabil ( )

LOGAM GOLONGAN 12
Zink
• logam lunak, bersifat reaktif, merupakan unsur ke-24 paling melimpah dikerak bumi
• memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan kadmium dan raksa
• Zink mempunyai tingkat oksidasi +2
• Berwarna putih kebiruan, berkilau dan bersifat diamagnetik
• Logam yang rapuh dan dapat menghantarkan listrik
Raksa
• Berkilau seperti warna keperakan
• Mempunyai titik leleh rendah yaitu 234,32 k
• Berwujud cair pada suhu kamar
• Memiliki daya hantar yang tinggi
• Bersifat diamagnetik
• Larut dalam cairan polar maupun tidak polar
Kadmium
• Logam berwarna putih keperakan, mengkilap
• Lunak dan mudah ditempa
• Titik lebur rendah
• Kadmuim tidak larut dalam basa
• Kadmuim tidak menimbulkan sifat amfoter
• Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
GOLONGAN 4 (TITANIUM, ZIRKONIUM, HAFNIUM)
Sifat-sifat Titanium
Adapun sifat lainnya yaitu mempunayi struktul kristal berbentuk heksagonal dan arah magnet
paramagnetic. Unsur ini merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau,
tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut, aqua regia, dan klorin) dengan warna putih-metalik-
keperakan.
Sifat fisika
Fase solid
Titik lebur 1941 K (1668 °C, 3034 °F)
Titik didih 3560 K (3287 °C, 5949 °F)
Kepadatan mendekati s.k. 4.506 g/cm3
saat cair, pada t.l. 4.11 g/cm3
Kalor peleburan 14.15 kJ/mol
Kalor penguapan 425 kJ/mol
Bilangan oksidasi 4, 3, 2, 1 oksida amfoter
Elektronegativitas Skala Pauling: 1.54
Jari-jari atom empiris: 147 pm
Jari-jari kovalen 160±8 pm
SIFAT ZIRKONIUM

Zirconium (Zr) adalah logam transisi yang mempunyai nomor atom 40. Unsur ini terletak di
golongan 4 blok d dan di periode 5. Unsur ini mempunyai masa atom standar 91,224 dengan
konfigurasi electron [Kr] 5s2 4d2 dan konfigurasi tiap kulit 2, 8, 18, 10, 2. Zirconium mempunyai titik
lebur 2128 K (18550C), titik didih 4682 K (44090C) mempunyai tingkat kepadatan 6,52 g/cm3, kalor
peleburan 14kJ/mol, kalor penguapan 573 kJ/mol dan kapasitas kalor molar 25,36 J/(mol/K). Unsur
zirconium mempunyai sifat atom sebagi berikut mempunyai bilangan oksidasi 4, 3, 2, 1 dan
merupakan oksida amfoter. Zirconium mempunyai keelektronegatifan sebesar 1,33, jari-jari atom
160 pm, dan jari-jari kovalen 175 pm. Logam ini merupakan salah satu logam yang jarang ditemukan
di alam bebas.

SIFAT HAFNIUM
Fase solid
Titik lebur 2506 K (2233 °C, 4051 °F)

Titik didih 4876 K (4603 °C, 8317 °F)

Kapasitas kalor molar 25.73 J/(mol·K)


saat cair, pada t.l. 12 g/cm3
Kalor peleburan 27.2 kJ/mol
Kalor penguapan 571 kJ/mol
Hafnium merupakan logam ductile dengan warna terang perak. Sifat-sifatnya sangat ditentukan oleh
keberadaan unsur zirkonium. Dari semua unsur, zirkonium dan hafnium merupakan dua elemen
yang sangat sulit dipisahkan. Walau sifat kimia mereka sangat serupa satu sama lain, berat jenis
zirkonium sekitar setengah hafnium. Hafnium yang hampir murni sudah pernah diproduksi dengan
zirkonium sebagai unsur yang masih terkandung di dalamnya (impurity).
Hafnium telah berhasil dicampur dengan besi, titanium, niobium, tantalum dan beberapa logam
lainnya. Hafnium memiliki resitansi terhadap alkali, tetapi pada suhu tinggi bereaksi dengan oksigen,
nitrogen, karbon, boron, sulfur, dan silikon. Halogen bereaksi secara langsung untuk membentuk
tetrahalida.

LOGAM GOLONGAN 5 (Vanadium, Niobioum Dan Tantalum )

KECENDERUNGAN

Logam pada golongan 5 mempunyai kenampakan mengkilap seperti perak dan mempunyai
struktur kubus pusat badan, bcc. Logam-logam golongan ini sedikit kurang elektropositif
dibandingkan dengan logam-logam golongan sebelumnya (golongan 4). Dibandingkan dengan
logam-logam golongan 4, logam-logam golongan 5 ini mempunyai satu elektron ekstra pada
orbital d. Hal ini mengakibatkan ikatan logam yang lebih kuat sebagaimana ditunjukkan oleh
kecenderungan titik leleh dan titik didih logam-logam golongan 5 yang relatif lebih tinggi daripada
titik leleh dan titik didih logam-logam golongan 4 untuk periode yang sama.

GOLONGAN VII B
Mangan, Teknesium, Renium
Sifat fisika MANGAN

Sifat kimia

Sifat – sifat oksida mangan Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana
menyebabkan mangan memiliki bebrapa sifat dari senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:

Teknesium

Sifat sifat teknesiumSifat sifat teknesium

Teknesium adalah logam abu-abu keperak-perakan yang dapat menjadi kusam perlahan -
lahan dalam udara lembab. Bilangan oksidasi Teknesium adalah +7, +5, dan +4 . Sebagai oksidator,
technetium (VII) akan terdapat sebagai ion pertekhnetat, TcO4

Sifat kimia teknesium

Sifat kimia technetium dilaporkan mirip dengan rhenium.Teknesium larut dalam asam nitrat,
aqua regia, dam asam sulfat pekat, tapi tidak dapat larut dalam asam klorida dalam berbagai
konsentrasi. unsur ini merupakan penghambat korosi yang luar biasa untuk baja. Logam ini adalah
superkonduktor yang sempurna pada suhu 11 K dan di bawah suhu 11K.

Renium
Renium adalah logam perak tapi jarang terlihat seperti karena titik leleh yang tinggi, yang
merupakan tertinggi ketiga setelah karbon dan tungsten. Renium sangat keras, tahan korosi tetapi
perlahan-lahan mengusam di udara lembab.

Logam renium berwarna keperakan putih dan sangat keras; Renium merupakan unsur tahan aus
dan korosi yang sangat baik dan memiliki salah satu titik leleh tertinggi dari semua unsur. (Titik leleh
renium, 3.180 ° C [5756 ° F], yang hanya dilampaui oleh unsur-unsur dari tungsten dan karbon.)

Sifat sifat renium

Sifat – Sifat Renium adalah logam perak-putih dengan salah satu titik leleh tertinggi dari semua
elemen, hanya dilampaui oleh tungsten dan karbon. Hal ini juga salah satu terpadat, melebihi hanya
oleh platinum, iridium dan osmium. Bentuk biasa komersial adalah bubuk, namun elemen ini dapat
dikonsolidasikan dengan menekan dan sintering dalam suasana vakum atau hidrogen. Prosedur ini
menghasilkan yang solid kompak yang memiliki kepadatan di atas 90% dari kepadatan logam.

Sifat fisika renium

Golongan VIII B

Besi

Sifat Fisika & Kimia

B. RUTENIUM

Sifat Fisika & Kimia


Sifat Kimia

C. Osmium

Sifat Fisika & Kimia

Sifat-sifat fisika pada osmium ini adalah :

• Massa jenis (sekitar suhu kamar) 22.61 g/cm³

• Massa jenis cair pada titik lebur 20 g/cm³

• Titik lebur 3306 K (3033 °C, 5491 °F)

• Titik didih 5285 K (5012 °C, 9054 °F)

• Kalor peleburan 57.85 kJ/mol

• Kalor penguapan 738 kJ/mol

• Kapasitas kalor (25 °C) 24.7 J/(mol·K)

Sifat Kimia

Sifat-sifat kimia pada osmium ini adalah:

• Struktur kristal : Hexagonal

• Konfigurasi electron : [Xe]5d6 6s2

• Jari-jari ion : 0,63 Å

• Bilangan Oksidasi : 2,3, 4, 6,8

• Massa Jenis : 22.6 g/cm3


• Konduktivitas Listrik : 12.3 x 106 ohm-1cm-1

• Elektronegativitas : 2.2 (Skala pauling)

• Potensial Ionisasi : 8.7 V

• Jari-jari atom : 1,92 Å

• Volume Atom : 8.49cm 3 / mol

Golongan 9 B

1. KOBALT

Sifat Fisika Kobalt

 Berwarna abu-abu metalik

 Kobal bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.

 Massa jenis (mendekati suhu kamar) 8.90 g·cm−3

 Titik lebur sebesar 1768 K, 1495 °C, 2723 °F

 Titik didihnya mencapai 3200 K, 2927 °C, 5301 °F

 Kalor peleburan 16.06 kJ·mol−1

 Kalor penguapan 377 kJ·mol−1

 Kapasitas kalor 24.81 J·mol−1·K−1

Sifat Kimia Kobalt

 Mudah larut dalam asam – asam mineral encer, kurang reaktif.

 Dapat membentuk senyawa kompleks.

 Senyawanya umumnya berwarna.

 Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah.

 Senyawa – senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwara biru.

 Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks – kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan
maupun padatan.

 Kobalt (II) dapat dioksidasi menjadi kobalt(III).

 Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan hitam.

 Tahan korosi.

 Bilangan oksidasi 5, 4 , 3, 2, 1, -1 (oksida amfoter)

 Elektronegativitas 1.88 (skala Pauling)

 Energi ionisasi
Pertama 760.4 kJ·mol−1

Kedua 1648 kJ·mol−1

Ketiga 3232 kJ·mol−1

 Jari-jari atom 125 pm

 Jari-jari kovalen 126±3 (low spin), 150±7 (high spin) pm

2. Rhodium
Sifat Fisika Rhodium
 Rodium berwarna putih keperakan dan bila dipijarkan perlahan-lahan di udara, akan
berubah menjadi resquioksida. Pada suhu yang lebih tinggi, resquioksida ini kembali menjadi
unsur rodium. Logam ini memiliki titik cair yang tinggi dan bobot jenis yang lebih rendah dari
platina. Sifat lainnya adalah reflektif, keras dan tahan lama.
 Termasuk fase solid.
 Massa jenis (sekitar suhu kamar) 12.41 g/cm³
 Massa jenis cair pada titik lebur 10.7 g/cm³
 Titik lebur 2237 K (1964 °C, 3567 °F)
 Titik didih 3968 K (3695 °C, 6683 °F)
 Kalor peleburan 26.59 kJ/mol
 Kalor penguapan 494 kJ/mol
 Kapasitas kalor (25 °C) 24.98 J/(mol·K)
Sifat Kimia Rhodium
 Struktur kristal cubic face centered
 Bilangan oksidasi 2, 3, 4 (amphoteric oxide)
 Elektronegativitas 2.28 (skala Pauling)
 Energi ionisasi
Pertama 719.7 kJ/mol
Kedua 1740 kJ/mol
Ketiga 2997 kJ/mol
 Jari-jari atom 135 pm
 Jari-jari atom (terhitung) 173 pm
 Jari-jari kovalen 135 pm
3. Iridium
Sifat Fisika Iridium
 Iridium, termasuk keluarga grup platinum, berwarna putih (sama dengan platinum) tapi
dengan sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan rapuh, maka logam ini sangat
sulit dipakai maupun dibentuk.
 Fase solid
 Massa jenis (sekitar suhu kamar) 22.65 g/cm³
 Massa jenis cair pada titik lebur 19 g/cm³
 Titik lebur 2719 K (2446 °C, 4435 °F)
 Titik didih 4701 K (4428 °C, 8002 °F)
 Kalor peleburan 41.12 kJ/mol
 Kalor penguapan 231.8 kJ/mol
 Kapasitas kalor (25 °C) 25.10 J/(mol·K)
Sifat Kimia Iridium
 Iridium adalah logam yang paling tahan korosi.
 Iridium tidak dapat larut dalam asam bahkan aqua regia, tapi larut dalam garam cair seperti
NaCl, dan NaCN.
 Struktur kristal cubic face centered
 Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 6 (mildly basic oxide)
 Elektronegativitas 2.20 (skala Pauling)
 Energi ionisasi
Pertama 880 kJ/mol
Kedua 1600 kJ/mol
Jari-jari atom 135 pm
Jari-jari atom (terhitung) 180 pm
Jari-jari kovalen 137 pm
GOLONGAN 11
Tembaga
Sifat kimia
 Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun ia bereaksi perlahan dengan oksigen dari udara
membentuk lapisan coklat-hitam tembaga oksida. Berbeda dengan oksidasi besi oleh udara,
lapisan oksida ini kemudian menghentikan korosi berlanjut.
 Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara
yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik
dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.
 Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar
1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida (Cu2O) yang berwarna merah.
 Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer
dan H2SO4 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan
membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2¯(aq) yang
mendorong reaksi kesetimbangan bergeser ke arah produk.
2Cu (s) + 2H+ (aq) Cu+ (aq) + H2
2Cu+ (aq) + 4Cl- (aq)  2 CuCl2- (aq)
PERAK
SIFAT KIMIA
Salah satu sifat perak adalah sangat tidak reaktif dan merupakan logam mulia. Dan sifat yang lainnya
adalah:
 Bereaksi dengan udara yang mengandung H2S
4Ag +2H2S + O2 2H2O + 2Ag2S
 Bereaksi dengan halogen
2Ag + Cl2 2AgCl (dalam keadaan panas)
2Ag + Br2 2AgBr (dalam keadaan panas).
 Bereaksi dengan belerang
2Ag + S Ag2S
 Bereaksi dengan beberapa asam
2Ag + H2SO4 Ag2SO4 + SO2 + 2H2O
3Ag + 4HNO3 3AgNO3 + 2H2O + 2NO
2Ag + 2HCl 2AgCl + H2
 Bereaksi dengan Alkali Sianida
4Ag + 8NaCN + 2H2O + O2 4Na [Ag(CN)2] + 4NaOH
SIFAT FISIKA
-Perak murni berwarna putih dan sangat mengilap.
-Penghantar listrik yang sangat baik (Daya hantar listrik perak jauh lebih baik dibandingkan tembaga
karena hambatan jenis perak jauh lebih kecil dibandingkan tembaga. Akan tetapi, tembaga lebih
banyak digunakan sebab perak lebih mahal daripada tembaga).
-Tahan korosi, dan mudah ditempa.
EMAS
SIFAT KIMIA
1. Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa).
2. Emas merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan belerang).
Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral besi atau stabil pada
penyangga besi (magnetit/hematit).
3. Emas biasanya dialoikan dengan logam yang lain untuk menjadikannya lebih keras.
4. Emas merupakan elektrik yang baik, dan tidak dipengaruhi oleh udara dan kebanyakan reagen.
5. Aloi dengan kuprum menghasilkan logam kemerahan, aloi besi berwarna hijau, dan aloi
aluminium berwarna ungu.
6. Keadaan pengoksidan emas yang biasa termasuk +1 dan +3. SIFAT FISIKA
SIFAT FISIKA
MASSA JENIS 19,3 g/cm3
TITIK LEBUR 1337.33 K (1064.18 °C, 1947.52 °F)
TITIK DIDIH 3129 K (2856 °C, 5173 °F)
KALOR PELEBURAN 12.55 kJ/mol
KAPASITAS KALOR (25 °C) 25.418 J/(mol·K)
WARNA kuning berkilauan tetapi boleh juga berwarna seperti delima atau hitam
TEKSTUR logam yang paling boleh tempa dan dimulurkan.
BILOKS +1 dan +3
Contoh kuis
Seorang mahasiswa diberi sampel tiga macam unsur, X, Y, dan Z, yang bisa jadi masing-masing
termasuk logam golongan I A, anggota golongan 13, dan anggota golongan 14. Ia mengamati hal
berikut:
- Unsur X mempuyai kilap logam, bewarna keperakan, membentuk senyawa dengan tingkat oksida
+3, dan cair pada suhu kamar, sehingga jika ditaruh ditangan akan melebur.
- Unsur Y mempunyai kilap logam, tahan korosi dan berwarna abu-abu kebiruan. walaupun lunak
dan mudah dipotong, unsur ini termasuk logam berat di golongannya sehingga berbahaya.
• - unsur Z mempunyai sifat umum yang hampir sama dengan unsur-unsur di golongannya. Namun,
kereaktifan unsur ini paling rendah dibandingkan yang lainnya. Dibuktikan bahwa Unsur ini
bereaksi lambat dengan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.

Jelaskan unsur x, y, dan z serta masing-masing golongannya !

You might also like